NovelToon NovelToon
Menikah Dengan CEO Keras Kepala

Menikah Dengan CEO Keras Kepala

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: mitha

Gagal menikah!One night stand dengan pria asing yang tak dikenalnya.
Anggun terancam dijodohkan oleh keluarganya, jika dia gagal membawa calon suami dalam acara keluarga besarnya yang akan segera berlangsung.
Tapi secara tak sengaja berpapasan dengan pria asing yang pernah bermalam dengannya itu pun langsung mengajak si pria menikah secara sipil.Yang bernama lengkap Sandikala Mahendra.Yang rupanya Anggun tidak tahu siapa sosok pria itu sebenarnya.
Bukan itu saja kini dia lega karena bisa menunjukkan pada keluarga besarnya jika dia bisa mendapatkan suami tanpa dijodohkan dengan Darma Sanjaya.
Seorang pemuda playboy yang sangat dia benci.Karena pria itu telah menghamili sahabat baik Anggun tapi tidak mau bertanggung jawab.Pernikahan asal yang dilakukan Anggun pun membuat dunia wanita itu dan sekaligus keluarga besarnya menjadi berubah drastis dalam sekejap.

Akankah pernikahan Anggun berakhir bahagia?Setelah mengetahui siapa sosok pria itu sebenarnya?Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Di perjalanan pulang, suasana di dalam mobil terasa tenang, hanya diiringi suara lembut musik dari radio yang diputar pelan. Anggun duduk di kursi penumpang, sesekali melirik ke luar jendela dengan ekspresi yang sulit dibaca.

Kala mengemudikan mobil dengan satu tangan, sementara tangan lainnya dengan santai bertumpu di sisi sandaran. Ia menoleh sekilas ke arah Anggun yang tampak tenggelam dalam pikirannya.

"Kau diam saja," ujarnya santai. "Apa kau masih terkejut dengan acara tadi?"

Anggun menghela napas pelan sebelum akhirnya menoleh ke arahnya.

"Aku hanya tidak mengerti," katanya, suaranya terdengar hati-hati. "Kenapa kau melakukan semua itu? Kau tak perlu berpura-pura sehebat tadi hanya untuk menyenangkan orang lain, Kala."

Kala menekan pedal rem perlahan saat lampu lalu lintas berubah merah. Ia menoleh ke arah Anggun, mengangkat sebelah alis.

"Pura-pura?" Ia mengulang kata itu dengan nada heran. "Siapa bilang aku berpura-pura?"

Anggun sedikit terkejut dengan responsnya.

"Kau tahu maksudku," katanya lagi. "Semua itu... kalung berlian, tiket liburan mewah, cara kau menunjukkan semuanya di depan mereka. Aku tidak membutuhkannya. Aku tidak ingin menjadi bagian dari permainan pamer seperti itu."

Kala terdiam sejenak, lalu mendesah kecil sambil menggelengkan kepala.

"Anggun," katanya, suaranya lebih lembut. "Apa menurutmu aku melakukan itu untuk mereka?"

Anggun menatapnya dengan bingung.

Kala menoleh sepenuhnya ke arahnya. "Aku melakukan itu untukmu."

Jantung Anggun berdebar sedikit lebih cepat. "Apa maksudmu?"

Lampu lalu lintas berubah hijau, dan Kala kembali fokus pada jalan. Tetapi suaranya tetap tenang saat ia berbicara.

"Kau istriku," katanya dengan nada yang seolah tak terbantahkan. "Dan kau pantas mendapatkan semua itu. Lebih dari itu."

Anggun terdiam, merasakan kehangatan aneh menjalar di dadanya.

Kala melanjutkan, "Aku tahu kau tidak meminta perhiasan atau liburan mahal. Kau tidak seperti mereka yang haus akan pengakuan. Tapi justru karena itulah aku ingin memberikannya padamu. Aku ingin kau tahu bahwa kau berhak mendapatkan segala hal terbaik, tidak peduli kau menginginkannya atau tidak."

Anggun menelan ludah. "Kala…"

"Dan ini bukan yang terakhir," potongnya. "Akan ada lebih banyak hadiah dariku nanti. Aku akan memastikan kau mendapatkan lebih dari yang pernah mereka impikan."

Anggun tertegun. Ia tidak tahu harus berkata apa.

Kala melirik ke arahnya dengan senyum kecil. "Jadi, jangan bilang aku berpura-pura. Karena aku tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak aku inginkan."

Mobil terus melaju di sepanjang jalan kota yang mulai lengang. Di dalam mobil yang hening itu, hanya ada detak jantung Anggun 

yang kini terasa lebih cepat dari biasanya.

Saat mereka sampai di rumah, keheningan menyelimuti ruangan. Tidak ada suara selain langkah kaki mereka yang menggema di lantai marmer, menciptakan atmosfer yang terasa lebih sunyi dari biasanya.

Kala melepas jasnya dengan gerakan santai dan melemparkannya ke sandaran sofa. Ia meregangkan tubuh sejenak, lalu melirik ke arah Anggun yang masih berdiri di dekat pintu dengan ekspresi berpikir.

Tiba-tiba, ia berbicara, memecah kesunyian. "Aku lapar."

Anggun menoleh, menatapnya dengan mata yang menyipit. "Terus?"

Kala mengangkat bahu dengan ekspresi polos. "Buatkan sesuatu untukku."

Anggun mendelik sebal. "Dasar nyusahin," gumamnya, meskipun tetap berjalan menuju dapur.

Kala tersenyum kecil dan mengikuti dari belakang, lalu duduk di kursi meja makan, bersandar dengan nyaman.

"Apa yang kau mau?" tanya Anggun, membuka lemari es dan melihat bahan-bahan yang tersedia.

"Apapun yang kau buat," jawab Kala santai. "Yang penting enak."

Anggun mendengus pelan. "Aku lulusan sekolah boga. Tentu saja enak."

Kala tertawa kecil, sementara Anggun mulai mengambil bahan-bahan untuk memasak. Setelah berpikir sejenak, ia memutuskan untuk membuat Beef Stroganoff dengan pasta fettucine—hidangan yang kaya rasa, gurih, dan cukup cepat untuk disajikan.

Ia menyalakan kompor, menuangkan sedikit minyak ke wajan, lalu mulai menumis bawang bombay dan bawang putih cincang hingga harum. Setelah itu, ia menambahkan irisan daging sapi yang telah dimarinasi dengan garam, lada hitam, dan sedikit paprika bubuk. Aroma gurih langsung memenuhi dapur, membuat perut Kala semakin keroncongan.

Kala menyandarkan dagunya di tangan, memperhatikan setiap gerakan Anggun dengan intens. Matanya terpaku pada sosok wanita itu yang terlihat begitu seksi dengan balutan apron. Lekukan tubuhnya semakin jelas, rambutnya sedikit berantakan, dan ekspresi seriusnya saat memasak justru membuatnya semakin menarik.

Saat Anggun menuangkan kaldu sapi ke dalam wajan dan menambahkan krim kental serta mustard, ia melirik sekilas ke arah Kala. "Kenapa kau menatapku seperti itu?"

Kala tersenyum tanpa rasa bersalah. "Karena kau terlihat semakin cantik saat memasak."

Anggun mengangkat alis, lalu pura-pura tidak peduli dan kembali fokus pada masakannya. Namun, ada sedikit rona merah di pipinya.

Setelah saus stroganoff mengental dengan sempurna, ia memasukkan pasta fettucine yang sudah direbus al dente, mencampurnya dengan saus, dan menambahkan sedikit peterseli cincang sebagai sentuhan akhir.

Ia mengambil dua piring, menyajikan hidangan itu dengan rapi, lalu meletakkannya di meja makan di depan Kala.

"Silakan, Tuan Manja," katanya sambil duduk di seberangnya.

Kala mengambil garpu, mencicipi suapan pertama, lalu menutup matanya sejenak menikmati rasa yang kaya dan lembut itu. Setelah beberapa detik, ia membuka mata dan menatap Anggun.

"Ini luar biasa," katanya dengan nada serius.

Anggun mengangkat dagunya dengan bangga. "Tentu saja."

Kala tersenyum kecil, lalu menyuapkan lagi makanan ke mulutnya, masih terus menatap Anggun dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Makan malam itu terasa lebih hangat daripada biasanya.

1
yuning
anggun
chloe
next
chloe
lanjut
yuning
semua akan kalah dengan yg namanya "nyaman"
chloe
lanjut
yuning
akhir yang tanpa akhir
chloe
lanjut
yuning
aku ikutan meleleh Kala
chloe
lanjut
yuning
manisnya Mr Kala
chloe
lanjut
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kamu juga mas Kala 🥰🥰
yuning
kamu juga suamiku , jangan lupa mimpikan aku
chloe
lanjut
yuning
Karena kamu sangat romantis Mr Kala
yuning
anggun yang jadi nyonya Kala tapi kenapa aku yang merasakan manisnya
chloe
lanjut kak
chloe
lanjut
yuning
tenanglah anggun, Kala lelaki yang berprinsip
yuning
- + mulai saling tarik menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!