NovelToon NovelToon
Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Bepergian untuk menjadi kaya / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Aku Rena Natasya lahir dalam ketidakmampuan,,
tapi aku memiki teman yang baik,,
kami terjebak dalam cinta segitiga.
Akhirnya aku mengalah.
aku mengira temanku akan hidup bahagia, melihat kesedihannya aku tidak bisa tinggal diam.
"kamu harus berhadapan denganku,,!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 33

Hari ini aku bersiap - siap untuk bertemu dengan Bela.

Aku berdiri di depan cermin, memperhatikan penampilanku. Apakah sudah cocok atau belum, ini pertemuan pertama yang spesial karena sudah janji.

Kalau masalah yang kemaren itu, hanya karena kebetulan, jadi belum mempersiapkan diri dengan benar.

Sebenarnya banyak pertanyaan di kepalaku yang masih belum bisa aku simpulkan.

Yah, semua itu karena perubahan sikap Bela terhadapku.

Ketika pertemuan tak diduga itu aku ingin sekali memeluknya, tapi entah mengapa firasatku mengatakan bahwa dia ingin menjauhiku.

Karena aku ingin duduk santai dan ngobrol banyak dengan Bela, aku singgah dahulu membeli copi cup, beberapa roti dan cemilan.

Ya, karena aku berharap bisa duduk lama dengan Bela pagi ini.

Sedikit banyak, aku penasaran dengan kehidupannya.

Aku masih mencari - cari alamat yang dia berikan. Maklum aku belum mengerti taman kanak- kanak itu ada di mana saja.

Setelah beberapa kali putaran, aku menemukan alamatnya. Aku memarkirkan mobilku tidak terlalu jauh dari taman tersebut.

Aku melihat Bela duduk di taman itu sendirian. Punggungnya menghadap aku. Aku memperhatikan dirinya dari belakang. Yah, dia agak kurusan, pikirku.

"Hallo Bela" sapaku setelah berada di sampingnya. Dia terkejut dan langsung menoleh.

"Hai Ren" balasnya sedikit tergagap.

Aku datang ke sisinya dan langsung memeluknya, dia pun balas memelukku. Tiba - tiba aku mendengar dia menangis. Awalnya cuma isak tapi lama kelamaan dia semakin tidak terbendung.

"Ada apa Bel?" Aku tanya dengan menepuk - nepuk punggungnya agar dia sedikit lebih tenang.

Dia mulai berhenti menangis dan duduk kembali di kursi yang tadi dia duduki.

Akupun mengikuti duduk di sampingnya. Dengan masih tanganku mengelus pundaknya.

"Kamu ada masalah Bel?"

Bela hanya menatapku, membuat aku semakin bingung.

"Bela, ada apa? Kenapa kenapa kamu menatapku seperti begitu.

"Kamu sepertinya bahagia ya Ren"

"Tapi saya rasa kamu yang lebih bahagia Bela, kamu sudah bisa menikahi orang yang kamu cintai"

Bela hanya tersenyum acuh.

"Aku tak sebahagia yang kamu bayangkan Ren"

"Maksudnya apa Bela, apakah kalian akan bercerai?"

"Kalau bisa sih iya" jawabnya acuh.

Membuat aku semakin bingung, bukankah dulu dia ngotot ingin menikahi Rio sapai dia merelakan ginjalnya di berikan satu kepadaku.

Kenapa sekarang sangat - sangat putus asa.

Dia menatapku dengan sendu.

"Aku tidak bahagia Ren" ucapnya.

"Kenapa?" Aku penasaran, sebenarnya kebahagian apa yang di maksud  oleh Bela.

"Dia tidak pernah mencintaiku Ren"

"Bukannya dari dulu kamu sudah mengetahuinya"

"Ketika kita terakhir bertemu, dia memang belum mencintaiku. Tapi setelah beberapa minggu kami sering jalan berdua dan dia mengatakan bahwa dia mencintaiku Ren.

Tapi ternyata itu semua palsu" Ucap Bela yang kembali menangis.

"Aku tidak bisa menghadapinya Ren, semakin lama dia semakin kasar. Dan pernah main tangan denganku."

"Kok bisa Bel? Apakah ayah ibumu tahu?"

"Ayah ibuku sudah meninggal Ren"

"Oh, my God, turut berduka cita Bel"

Dia hanya mengganguk dan masih terisak.

"Boleh saya tahu Bel, bagaimana om dan tante bisa meninggal?"

Dia melihatku lekat - lekat dan mengangguk.

Kemudian dia menceritakan  semua peristiwa yang dia lalui.

"Ketika kamu pergi aku mengalami kompilasi karena tubuhku belum bisa menerima kehilangan satu anggota di tubuhku.

Ya, selama seminggu Bela di rawat di rumah sakit.

Sebenarnya Bela sudah dua hari berada di rumahnya, setelah itu terjadilah masalah itu entah dari mana.

Dan dia kembali di bawa kerumah sakit untuk pemeriksaan. Dan terjadilah hal - hal tersebut,

Dokter mengatakan tubuhnya tak bisa seimbang gara- gara kehilangan satu ginjalnya.

1
aca
rasain itu akibat egois si bella nolong temen pake pamrih makan itu Rio cinta gk bs di paksa woy egois jahat
Indra Maulana
bagus
Alletaa
sudah mampir Thor,
kunjungi karyaku jga
Rhisna
kayanya Daniel juga menyukai Rena tpi karna gengsi dia gk mau ungkapon persaaannya🤣
M Nazfar Habzi
mana lanjutannya
Dewi Harefa: tiap hari up date ya, makasih dah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!