Aryani Anjani adalah gadis yang berparas cantik,hanya hidup berdua dengan ibunya yang sakit sakitan dan sangat miskin.
Yuda Pradipda, adalah pemuda tampan yang sedari kecil hidupnya selalu berkecukupan, saat pertama kali bertemu dengan Aryani dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dia tidak ingin menikahi dan hidup dengan seorang gadis miskin.
Bagaimana kah kisah Aryani dan Yuda, yukk ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resa Palimbong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Sementara itu di kota lain, terlihat seorang gadis dengan keringat yang bercucuran membawa beberapa sayur dari hasil kebunnya untuk di jual ke pasar.
Di bawa teriknya matahari dia mengayun sepada bututnya dengan sekuat tenaga agar segera sampai di pasar sebelum tengah hari.
"Aryani, kenapa masih jualan sayur aja, kamu kan sudah menikah dan kalau di perhatikan sepertinya suami kamu juga pekerja kantoran, kamu tinggal duduk manis di rumah menunggu suami kamu" kata tetangga gadis itu saat berpapasan di jalan.
"Iyaa Bu, suami saya lagi dinas ke luar kota, dan saya bosan di rumah makanya saya jualan lagi untuk mengusir kebosanan saya" jawab Aryani dengan senyum manisnya.
"Kamu benar-benar pekerja keras yaa, suami kamu sangat beruntung mendapatkan kamu" kata tetangganya itu kembali.
"Iyaa Bu, terima kasih, saya mau pamit dulu, takutnya nanti kesiangan" kata Aryani lalu kembali mengayun sepedanya.
Di lain tempat di kota besar, seorang gadis dengan kedua orang tuanya sedang duduk santai di ruang keluarga dengan senyum kemenangan di bibir mereka masing-masing.
"Rencana mama benar-benar berlian sekali, papa yakin sebentar lagi rencana kita bakal terwujud" kata lelaki itu sambil menatap istrinya.
"Iyaa dong pa, dan mama berharap supaya rencana kita dapat terwujud secepat mungkin" jawab wanita paru baya itu lalu tersenyum miring.
"Tapi bagaimana kalau dia mengetahui jika ini bukanlah anaknya ma.. Paa..." kata seorang gadis dengan sedikit cemas.
"Semua akan baik-baik saja sayang, asalkan kamu tidak mengatakannya kepada dia" kata ayah gadis itu masih dengan senyum kemenangannya.
"Tapi ayah dari bayi ini sudah mengetahui tentang anaknya pa, dan aku takut kalau dia yang akan jadi penghalang untuk kita" kata gadis itu semakin cemas.
"Kamu tenang saja, ayah anak itu biar jadi urusan papa" jawab lelaki itu dengan senyum misteriusnya.
Sementara itu di sebuah rumah mewah sedang terjadi pertengkaran hebat antara seorang ibu dan anaknya.
"Kemana saja kamu tadi malam, apa kamu menginap di rumah perempuan itu" tanya Lina saat melihat anak semata wayangnya memasuki pintu.
"Ma Yuda baru pulang, dan ini juga masih pagi ma, aku capek, aku juga mau balik ke kota hari ini" kata Yuda tidak mau mencari masalah dengan mamanya.
"Jadi kamu lebih memilih menemani perempuan itu dari pada menemani mama, hebat sekali perempuan itu bisa merebut perhatian kamu, belum jadi istri saja sudah bisa menguasai kamu" teriak Lina dengan sinis saat melihat anaknya hendak menaiki tangga.
"Ma.. Aku cinta sama Sarah, dan rencananya aku akan mempercepat pernikahan dengannya, oleh sebab itu Yuda harus kembali ke kota hari ini supaya pekerjaan Yuda cepat selesai.
"Bahkan kamu ingin mempercepat pernikahan tanpa berdiskusi dengan mama dan papa dulu, apa kamu benar-benar tidak menganggap orang tuamu ada Yuda" teriak Lina yang sudah mulai terpancing emosi.
"Maafkan Yuda ma, aku benar-benar harus mempercepat pernikahan ini, karena sepertinya Sarah akan segera mengandung anakku, dan kalau itu benar-benar akan terjadi aku tidak ingin anakku lahir di luar nikah" kata Yuda yang membuat mamanya semakin syok.
"Apa yang telah kamu lakukan Yuda, kamu benar-benar sudah membuat mama sangat kecewa, hanya karena perempuan itu kamu tega menyakiti hati mama" teriak Lina lagi, namun Yuda kembali menaiki tangga tanpa mempedulikan teriakan mamanya.
kak ada part 2 ga ?