NovelToon NovelToon
Takdir Mentari

Takdir Mentari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Pena

Namaku Mentari Intania Putri. Seorang anak yang tumbuh di sebuah kampung kecil yang bernama Kampung Karet. Kehidupanku tidak seindah anak-anak lain. Hidup yang sederhana dengan didikan keras oleh kedua orang tuaku. Hidup dengan banyak orang di rumah.

Dengan backround pendidikanku yang hanya tamatan SMA aku mulai bekerja di usiaku yang baru menginjak 17 tahun. Mulai hidup mandiri di usia yang sangat muda.

Seperti wanita lain di luar sana aku juga memiliki kisah cinta yang menarik. Yang menyedihkan dan menegangkan. Aku juga merasakan yang namanya cinta pertama, aku juga merasakan yang namanya patah hati. Aku juga merasakan dicintai dan mencintai.

Hingga akhirnya takdir membawaku pada pernikahan di usia muda, aku menikah di usiaku yang belum genap 20 tahun. Aku yang hidup dengan bayang-bayang masa lalu. Aku yang berusaha menjadi wanita yang sempurna untuk suamiku. Aku juga menjadi seorang ibu, ibu muda yang harus berjuang dengan untuk membuat hidupnya sempurna dimata semua orang.

Takdir yang terus mempermainkanku dari masa kecil hingga dewasa. Aku tidak tahu dimana letak kesalahanku, aku bahkan tidak menyadari hal buruk apa yang telah aku lakukan sampai aku merasa takdirku adalah hukuman, akankah aku mendapatkan kebahagiaan yang aku dambakan. Inilah ceritaku ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. 12 orang di rumah Mentari

Memberi makan banyak orang lebih berpahala daripada memberi makan 2 anak

-Takdir Mentari-

...****************...

Liburan sekolah kali ini cukup menyenangkan bagi Mentari. Karena musim cengkeh. Menjadi tukang petik cengkeh adalah pekerjaan yang paling ditunggu-tunggu karena bayarannya cukup mahal. Dibayar perkilo dan setelah memetik cengkeh, kemudian ngepik cengkeh (memisahkan bunga cengkehnya). Kalau musim ini Mentari bisa mendapatkan uang yang cukup banyak. Walaupun harus bekerja dari jam 11 siang sampai jam 10 malam, tapi itu sesuai dengan uang yang akan kita terima. Senja lebih jago dari Mentari, dia berani memanjat pohon cengkeh lebih tinggi dari Mentari. Mentari agak takut tapi dia sangat menikmati pekerjaan ini.

Maka liburan akan dengan cepat berlalu, tidak akan terasa karena setiap hari selalu sibuk. Dengan uang itu Mentari bisa membeli kaos kaki baru, tas sekolah baru, dan buku baru untuk tahun ke 2 di SMA.

Mentari sibuk menyiapkan segala perlengkapan sekolahnya, memastikan besok hari pertama di kelas 2 semua aman. Pakaian kaos kaki, sepatu, topi dan dasi semua lengkap. Mentari sudah tidak sabar sekolah di kelas barunya.

Deru suara motor terdengar berhenti di halaman rumah Mentari. Sepertinya ada tamu, tapi Mentari tidak keluar.

Terdengar suara sepupunya menuju ke ruang tamu, bersama paman dan bibinya. Paman Mentari adik kandung Pak Dana.

Sudah seperti tradisi setiap tahun ajaran baru, sepupu Tari ini usianya lebih muda dari Senja, dia akan masuk ke SMP 01.

Jarak rumahnya sebenarnya tidak terlalu jauh dengan sekolah, hampir sama dengan jarak Mentari ke SMA. Dengan tanpa ada bahasa penolakan orang tua Mentari langsung menerima Dewi.

"Tenang aja, setiap Sabtu atau libur sekolah Dewi pulang kok" kata Paman kepada Mentari yang melihat dari arah kamarnya menyaksikan drama penampungan kesekian yang dia tonton.

Okay, bisa dihitung sekarang berapa jumlah penghuni rumah Mentari? Malam ini tidak hanya 1 orang yang ditampung tapi langsung penambahan 3 orang.

Beberapa hari lalu adik Yuni sudah dikabarkan akan ikut disini karena dia juga siswa baru di SMP 01, jadi dia akan mulai menginap besok, Pak De akan mengantarkannya di hari pertama sekolah.

"Bu, bener adiknya Yuni juga akan tinggal disini?" tanya Mentari kepada ibunya yang sedang mejahit celana kerja bapaknya yang sobek.

"Ya Tari, Yuni kan sekolah disini juga udah kelas 3, setahun lagi dia udah nggak tinggal disini lagi, jadi biarlah adiknya juga disini" jawab Ibunya.

"Emang dia punya tempat tidur kan dia cowok bu?" tanya Mentari lagi.

"Tuh kasur itu muat kok 3 orang, kakek, Raka sama Sudi, cukup kan" sambil menunjuk kasur spring bed yang sudah tidak layak itu."

"Mereka tidur berdua saja berkumpul tengah-tengah, apalagi ber tiga" pikir Mentari kesal namun dia tertawa membayangkan 3 lelaki beda usia itu tidur bersama dan akan berkumpul jadi satu di spring bed yang peernya sudah jebol.

Pikirannya mendadak berubah lagi, dia mentertawakan Raka yang akan tidur bertiga dan Mentari membayangkan dirinya tidur ber 5 di kasur yang kecil itu.

Beberapa hari lalu paman dan bibinya datang. Sekarang paman dari pihak bapaknya. Tepatnya adik laki-laki dari Pak Dana. Memiliki 3 anak perempuan. 2 anak perempuan dia ajak disini, tapi anak yang ke 3 dia kasi ke kakak perempuannya, tepatnya Ibu Kak Bumi. Ibu Kak Bumi sangat senang diberikan anak perempuan oleh adiknya, jadi dari bayi setelah lahir langsung diajak tinggal di Kampung Besakih dan diangkat menjadi anaknya.

Sisa 2 anak perempuan yang bagi paman sangat tidak berguna dan tidak penting. Dia sangat ingin memiliki anak laki-laki yang bisa meneruskan hidupnya. Yang akan menjaganya ketika dia tua nanti.

Karena itulah anak perempuannya tidak terlalu diperdulikan. Dia menyerahkan anaknya kepada Bapak Mentari.

"Anggap aja mereka anakmu kak," kata Paman saat mengantar Dewi dan Reni ke rumah Mentari.

"Ya sudah tinggal aja mereka disini" jawab Pak Dana dengan mudah.

Tari melihat bapaknya, anak-anak ini nggak tau kalau mereka kesini masuk kandang macan. Pak Dana sangat keras dalam mendidik dan tidak ada waktu santai untuk anak-anaknya.

"Ya nanti masalah uang saku Dewi, bapak yang bantu," Kakek Mentari menambahkan.

Namanya Dewi dan Reni, entah keberuntungan bagi mereka karena bisa tinggal bersama Mentari bisa makan enak dan tidur di tempat yang nyenyak, tapi juga sebenarnya petaka karena mereka harus bekerja keras.

Reni masih berusia 5 tahun, dia cukup beruntung karena memiliki banyak Kakak perempuan yang akan menjaganya dan mengajak bermain. Jika ditinggal sekolah kakek dan nenek bisa menjaga Reni.

Kamar kebangaan Mentari yang dia puja-puja waktu pertama kali mendapat kamar baru sekarang Mentari membencinya. Dia harus berbagi kamar yang dia hias dengan begitu banyak impian.

Tidak ada privasi lagi untuk hidupnya, dia tidak bisa melakukan yang dia mau. Terlalu banyak orang di kamar itu. Dia harus menunggu adik-adiknya itu tidur barulah dia bisa menulis di buku diarynya.

Dia harus menunggu mereka semua terlelap untuk bisa menangis meluapkan kesedihan dan kekecewaannya.

Seharusnya jika masih ada dirinya dan Senja, Mentari yakin tidak perlu berdebat dengan orang tuanya masalah biaya sekolah. Uang lauk pauk untuk 12 orang seharusnya bisa dipakai untuk biaya kursus, beli handphone, uang kursus untuk Mentari, dan membeli baju baru sesuai keinginannya. Dia tidak perlu memakai seragam bekas orang lain, yang didapatkan dari teman bapaknya.

Rumah sederhana ini benar-benar rumah banjar. Dan Mentari berusaha untuk selalu menerima mereka, Mentari tidak akan bisa menentang ataupun berbuat jahat kepada mereka. Hatinya terlalu lembut untuk membuat orang lain kecewa, apalagi yang paling dia takuti adalah takut membuat orang tuanya kecewa, takut menyakiti hati orang tuanya karena tidak menerima niat baik orang tuanya.

Kasur baru Mentari kini menampung 5 orang sekarang. Tidur yang seharusnya portrait berubah menjadi gaya landscape.

"Tidak akan lama kok, nanti mereka tamat sekolah, mereka akan balik ke rumahnya masing-masing" ucap ibu Mentari sambil melihat ke 5 anak tampungannya mencoba gaya landscape. Tidak peduli kaki Mentari yang panjang hanya sampai lututnya sisanya melayang tanpa sandaran.

Mentari 2005

1
Sweetmommy
Wkwkkw oke kk ☺️🙏
Komang Arianti
puisi bahasa baliinya isiin terjemahan😂😂
Sweetmommy
Jangan lupa komentarnya ya teman-teman ☺️🙏
Sweetmommy
Semangat semangat update
Sweetmommy
🤣🤣🤣
Komang Arianti
sriningsih versi kampung karet😩😩
Sweetmommy
🥹🥹🥹
Sweetmommy
🙏🙏☺️☺️
Sweetmommy
Ikutin terus ya
Sweetmommy
Jangan menangis 😁
Komang Arianti
kasihan sekali mentarii . ini kapan dy bahagiaanya thor... kasi bahagia dlu biar ga menderita ajaa hidupnya
Komang Arianti
baperrrr akuhhh thor😭😭😭😭
Sweetmommy: Jangan nangis ya 🥰
total 1 replies
Komang Arianti
😂😂kerennnlahhh
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihhh akuu thor.. kenapa hidup mentarii se merana itu🤔🤔
Komang Arianti
😢😢😢😥😥
Komang Arianti
kereennnnnnn😍😍😍😍😍mantapp poll thor
Komang Arianti
🥰🥰🥰seruuuu
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihh akuu thor...
Komang Arianti
baperr bacanya..... 😭😭😭
Komang Arianti
baguas ceritanyaa... 🥰🥰🥰
Sweetmommy: Makasi kk ☺️☺️🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!