NovelToon NovelToon
Cinta Semanis Madu

Cinta Semanis Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy almira

Syahida gadis manis dan periang yang kerja di sebuah perusahaan bagian keuangan , harus dihadapkan pada dua lelaki tampan dan juga mencintainya. Siapakah yang akan Syahida pilih, Juna seorang lelaki dingin,disiplin dengan watak keras ataukah lebih memilih Raihan pemuda baik hati lemah lembut dan penyayang..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Manager baru

Pukul delapan pagi Syahida sudah bersiap untuk pergi ke kantor. Jam kantor dimulai pukul sembilan. Lalu Syahida keluar dari kostannya menuju ke halte. Iya, setiap hari Syahida menggunakan bis untuk berangkat ke kantornya.

Lima menit kemudian Syahida pun sampai di halte. Ketika sedang menunggu bis tiba- tiba ada seseorang yang menabraknya.

"Brukk.." Syahida jatuh.

"Sorry mba sorry.. Aku buru- buru.." ucap sorang laki- laki yang menabrak Syahida terus lari tanpa menolong Syahida yang jatuh terduduk.

"Aduh...tuh orang gimana sih, udah nabrak tapi nggak mau tanggung jawab buat nolongin malah kabur, dasar nggak punya perasaan..." gerutu Syahida kesal.

Tiba- tiba ada seorang laki- laki yang mengulurkan tangan pada Syahida untuk membantunya bangun.

"Bangunlah.. Kamu nggak papa kan..? Apa ada yang luka..?" tanya laki- laki.

Syahida menerima uluran tangan laki- laki itu . Syahida pun dibantu untuk berdiri. Syahida pun terpana melihat laki- laki yang menolongnya itu. Laki- laki itu begitu tampan.

Syahida sampai tidak berkedip menatap laki- laki tampan di depannya.

"Wah tampan sekali dia.." ucap Syahida di dalam hati.

"Kamu nggak papa..?" tanya laki- laki itu.

"Oh, nggak aku nggak papa, makasih udah nolong aku.." ucap Syahida tersadar dari lamunannya.

"Lain kali hati- hati.."

"I..iya.."

"Kamu mau berangkat kerja ya...?" tanya Syahida.

"Iya aku mau kerja.." jawab laki- laki itu.

"Kerja di mana ..? '' tanya Syahida.

"Di PT Angkasa grup.."

"Wah sama kalau begitu, aku juga mau ke PT Angkasa grup.."

"Kamu kerja di sana juga..?" tanya laki- laki itu.

"Aku baru mau kerja.."

"Oh jadi kamu baru mau melamar kerja di sana..?" tanya Syahida melihat penampilan laki- laki itu yang memakai kemeja berwarna putih yang biasa dipake oleh orang yang akan melamar kerja.

"Eh kamu tahu nggak melamar kerja di sana itu nggak gampang. Walaupun penampilan menarik tapi kalau kemampuannya di bawah rata- rata ya jangan mimpi akan diterima.." sambung Syahida.

"Oh begitu, susah juga ya.."

"Susahlah apa lagi kayak aku yang kerja di bagian keuangan, kalau otaknya nggak bener- benar encer bisa - bisa stres menghadapi kerjaan yang nggak ada habisnya.."

"Kamu punya pengalaman kerja nggak..?" tanya Syahida lagi.

"Ehm aku.." ucap laki- laki itu.

"Pasti belum kan..? Wah apa lagi, siap- siap aja kamu di tes. Tesnya juga susah lho.." sahut Syahida.

"Eh itu bisnya sudah datang, ayo naik.." ucap Syahida lalu segera naik dan masuk ke dalam bis yang lumayan penuh dengan penumpang.

Laki- laki itu pun mengikuti Syahida. Setelah kurang lebih dua puluh menit bis berhenti di halte tepat di depan PT Angkasa Grup. Syahida pun turun.

"Hei ayo turun.." ucap Syahida pada laki- laki itu.

"Oh iya.." jawab laki- laki itu mengikuti Syahida.

Syahida dan laki- laki itu berjalan berdampingan masuk ke gedung PT Angkasa Grup.

"Nanti kamu langsung ke HRD aja di lantai dua.." ucap Syahida.

"Tapi aku.." ucap laki- laki tersebut.

"Kamu gimana sih, katanya mau melamar kerja, ya udah langsung ke sana aja, nanti aku kasih tahu tempatnya, ayo buruan..." ucap Syahida tanpa memberi kesempatan laki- laki itu bicara.

Laki- laki itu mengikuti Syahida sampai di depan lift.Laki- laki itu berhenti di depan lift dan akan memencet tombol lift.

"Hei kamu mau ngapain..?" tanya Syahida menarik tangan laki- laki itu.

"Mau naik lift ini.." jawab laki- laki itu.

"Oh My God.. Apa kamu nggak baca tulisan di sana..? Lihat.. ini lift khusus direktur dan manager. Kalau karyawan biasa kayak kita, tuh liftnya di sebelah sana.." ucap Syahida menunjuk lift karyawan.

"Tapi.." ucap laki- laki itu.

"Udah nggak usah tapi- tapian, dikasih tahu sama senior malah ngeyel. Ayo ikut aku.. Kalau ada yang lihat kamu naik lift ini nanti kamu dimarahi. Yang ada kamu nggak jadi diterima di perusahaan ini.." ucap Syahida sambil menarik tangan laki- laki itu menuju lift karyawan.

Laki- laki itu menarik nafas panjang, dia sebanarnya kesel harus bertemu dengan perempuan yang sok tahu seperti Syahida. Tapi dia tidak bisa berbuat apa- apa selain hanya mengikuti Syahida.

Mereka berdua lalu masuk ke dalam lift setelah menunggu beberapa menit. Syahida memencet tombol angka dua yaitu ruang HRD dan juga angka empat yaitu ruang divisi keuangan di mana dia bekerja.Sesampainya di lantai dua lift berbunyi dan berhenti.

"Nah, sudah sampai.. Udah sana keluar , ruang HRD ada di sebelah kiri, kamu lurus aja ya, aku mau ke lantai tiga..." ucap Syahida mendorong laki- laki itu keluar lift.

"Selamat berjuang ya, semoga kamu diterima bekerja di perusahaan ini. Semangat...sampai ketemu nanti ya..dadah.." ucap Syahida sambil melambaikan tangan pada laki- laki itu.

Laki- laki itu hanya geleng- gelang melihat kelakuan Syahida.Sementara Syahida melanjutkan naik ke lantai tiga.

"Aduh aku lupa lagi menanyakan siapa namanya.. " ucap Syahida bicara sendiri.

Sampailah Syahida di lantai tiga. Dia langsung keluar dari lift dan berjalan menuju ruangannya. Sampai di sana ketiga temannya juga baru datang.

"Selamat pagi teman- teman.." sapa Syahida.

"Pagi.." jawab Agung dan Ridho.

Agung

"Wah yang baru pulang kampung sudah datang nih, mana oleh-olehnya..?" tanya Agung.

"Ih kamu gimana sih aku baru datang langsung dipalak oleh- oleh aja, bukannya dikasih minum , haus nih..'' sahut Syahida.

"Kak Syahida haus ya..? Bentar ya aku ambilkan minum. Mau kopi apa air putih..?" tanya Ridho si paling perhatian sama Syahida.

"Nah tuh asisten loe udah siap melayani..." ucap Agung melirik ke arah Ridho.

"Air putih aja deh.." ucap sahut Syahida.

Ridho segera mengambil air putih di meja pojok ruangan. Lalu memberikan segelas air putih pada Syahida.

"Ini kak air putihnya.." ucap Ridho.

"Makasih Ridho yang baik.." ucap Syahida sambil mencolek pipi Ridho.

Ridho

"Sama- sama kak.." sahut Ridho sambil tersenyum.

Syahida lalu meminum air putih yang diberikan oleh Ridho. Setelah selesai minum lalu Syahida mengambil tasnya dan mengeluarkan sesuatu.

"Nih oleh- oleh buat kalian.." ucap Syahida.

"Wah ini nih yang gue tunggu- tunggu.." ucap Agung.

"Huh dasar yang dipikirin cuma makanan doang loe.." ucap Widya menoyor kepala Agung.

Mereka berempat pun menikmati oleh- oleh yang Syahida bawa dari bandung sambil minum kopi.

"Enak nih kue nya, nanti kalau loe pulang ke Bandung lagi bawa kue ini lagi ya.." ucap Agung.

"Iyaa.." jawab Syahida.

"Ih manis deh kamu.." ucap Agung sambil menarik hidung Syahida.

"Iiih Agung.." ucap Syahida.

Agung hanya tertawa saja melihat Syahida kesal. Dia memang paling suka membuat kesal temannya.

"Eh kalian tahu nggak, hari ini manager baru akan datang.." ucap Widya.

"Tahu dari siapa loe mba..?" tanya Agung.

"Tadi aku dengar percakapan pak Raihan sama pak Ringgo di depan lift..'' jawab Widya.

"Kira- kira manager baru kita orangnya seperti apa ya ? masih muda atau sudah tua..?'' tanya Syahida.

"Halah paling umurnya nggak jauh beda sama pak Gunawan..di seluruh divisi di perusahaan ini manager mana ada yang muda sih..? rata- rata umurnya di atas empat puluh lima tahun.." sahut Widya.

"Ya bagus lah , kalau manager barunya udah tua kayak pak Gunawan. Biar gue aja yang paling tampan di ruangan ini..." ucap Agung.

"Tampan dari Hongkong, tampang pecicilan kayak begitu dibilang tampan..." ucap Widya.

Ridho yang sejak tadi hanya menyimak pembicaraan teman- temannya pun tertawa melihat Agung dibilang 'tampang pecicilan' oleh Widya.

"Eh, ngapain loe ketawa..? Puas loe ya..?" ucap Agung kesal melihat Ridho mentertawakannya.

Beberapa saat kemudian pak Raihan masuk ke ruangan. Agung dan teman- temannya kaget karena pagi- pagi ruangan mereka didatangi oleh wakil direktur.

"Eh ada pak Raihan.." ucap Agung.

Mereka berempat pun berdiri lalu memberikan salam kepada pak Raihan.

"Selamat pagi pak Raihan.." ucap Agung dan kawan- kawan.

Pak Raihan tidak sendirian dia datang bersama seorang laki- laki muda dan tampan di belakangnya.

"Pagi.. Saya datang ke sini bersama manager baru kalian yang akan menggantikan pak Gunawan..." ucap pak Raihan.

Agung dan teman- temannya pun melihat ke arah manager baru mereka. Syahida kaget karena manager baru mereka adalah laki- laki yang tadi berangkat bersamanya.

"Oh My God.. Dia kan.." ucap Syahida lirih.

Laki- laki itu pun melirik ke Syahida sambil tersenyum mengejek. Syahida lalu menunduk karena takut dan juga merasa malu atas apa yang telah dia lakukan pada laki- laki itu beberapa waktu lalu.

"Mati deh aku..aduh Syahida kenapa kamu bisa ceroboh dan sok tahu gitu sih.." ucap Syahida dalam hati.

"Kenalkan ini namanya pak Juna. Silahkan pak Juna memperkenalkan diri.." ucap Raihan memperkenalkan.

Juna pun mengangguk.

"Halo semuanya, nama saya Juna, mulai hari ini saya akan menjadi manager di sini, mohon kerja samanya ya.." ucap Juna.

"Baik pak.." jawab Agung dan kawan- kawan.

"Silahkan lanjutkan perkenalan kalian, saya mau kembali ke ruangan saya.." ucap Raihan.

"Selamat bekerja.." ucap Raihan sambil menepuk pundak Juna.

Juna mengangguk. Lalu Raihan pergi meninggalkan ruangan itu dan kembali ke ruangannya.

Bersambung...

🌺 jangan lupa like dan koment ya 🌺

1
Awang Rijan
suka dengan ceritanya. lanjut thor
Awang Rijan
Syahida lucu ya
Awang Rijan
ceritanya manarik
Rahayu Putri pratiwi
lanjut kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!