NovelToon NovelToon
Arcania

Arcania

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Dunia Lain
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis998

Sinopsis :

Protagonis tiba-tiba saja dipindahkan pada tubuh seorang anak laki-laki, yang merupakan anak bangsawan kelas atas bernama Astin.

Astin sangat dimanjakan oleh orang-orang disekitarnya, tetapi itu tidak membuat protagonis merasa senang, sebab Astin hanyalah karakter sampingan yang akan mengalami nasib tragis saat awal skenario dimulai.

Tidak sampai disitu, latar belakang keluarganya juga cukup gelap, dan ada rahasia yang tidak diketahui oleh protagonis.

Walau demikian, protagonis yang mengetahui kejadian dimasa depan, tetap berusaha meningkatkan kekuatan, agar dapat selamat dikemudian hari.

Tetapi sayangnya tempat ia terbangun bukanlah tempat yang familiar. Ini memang dunia game yang sebelumnya ia mainkan, namun keluarga Astin berasal dari tempat yang jauh dari tempat skenarionya dimulai.

Yaitu peta yang belum pernah terbuka sebelumnya. Akankah Protagonis dapat mengatasi permasalahan yang akan terjadi? Ikuti terus kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis998, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33 Ketenangan Malam.

...Cerita berlanjut....

^^^42 : 57 : 06 . Arcan-44 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode tiga puluh tiga.

Klink klink.♪.♪.♪

Dentingan pisau perak yang beradu dengan piring keramik samar terdengar, ketika aku mengiris daging steak di hadapanku.

Aroma sedapnya begitu menggoda selera, dan indra pengecap ku mulai dimanjakan oleh kelezatan rasa serta teksturnya yang lembut.

Pandanganku yang mulai terangkat beralih pada gadis yang terduduk di hadapanku,

Dia terlihat begitu anggun ketika menyantap makanannya, sangat kontras dari sikap kekanakan sebelumnya.

Ia sesekali menyeka rambut hitam keunguannya yang tergerai hampir menyentuh lantai, membuat anting permata amethyst yang ia kenakan sedikit bergoyang, dan beberapa kelip cahaya yang terpantul sedikit menyilaukan pandangan.

Manik matanya yang juga diwarnai permata amethyst sesekali melirik ke arahku,

Membuat bibir merah muda mungilnya ikut tersenyum, ketika pandangan kami bertemu.

Bulu matanya yang agak panjang terlihat turun mengikuti pandangan, ketika ia kembali mengiris daging steak di hadapannya.

Asap yang terlihat samar dari irisan daging yang ia potong dengan rapi sedikit terhembus, oleh napas ringan dari hidung mungilnya, ketika ia mulai melahap daging tersebut.

Sedangkan tangan kirinya mulai menutupi mulutnya yang tengah mengunyah, memperlihatkan cincin emas putih yang ia pakai. Coker berwarna hitam terlihat melingkari lehernya yang terlihat agak ramping.

Dengan kulit putih sebening salju yang terlihat sangat kontras namun berpadu sempurna, dengan gaun hitam yang tampak mewah namun memiliki desain sederhana, membuat penampilannya sangat cocok dengan gadis seusianya.

Sebuah kipas hitam terlipat rapi, berdampingan dengan sapu tangan yang kini ia gunakan untuk mengelap bibirnya yang selesai mengunyah.

Aku benar-benar seperti sedang berhadapan dengan orang yang berbeda, dari gadis yang terus menempeli ku beberapa waktu lalu.

Di sampingnya terlihat gadis kecil yang tengah asik melahap makanannya, di atas pangkuan pelayan yang merupakan pengasuhnya.

Akupun kembali melahap makanan, kemudian menyeka mulut dengan sapu tangan. Sembari mengarahkan artefak, pada gadis yang pandangannya mengarah pada pergelangan tanganku.

"Astin, apa itu koleksi barumu?"

Perhatian Restia tertarik oleh sesuatu yang terlihat indah melingkari pergelangan tangan Astin. Dia belum pernah melihat Astin mengenakannya.

"Hanya aksesoris yang dibelikan ibu."

Apa maksudnya dengan koleksi? Apa Astin sebelumnya suka mengoleksi perhiasan?

"Aku kira itu artefak baru yang kamu koleksi."

Ya, pada dasarnya Astin suka sekali mengoleksi berbagai artefak, tetapi mereka semua memiliki bentuk aneh, sangat berbeda dengan yang Astin kenakan saat ini.

Restia sedikit mengedarkan pandangan menjelajahi ruang, sebelum kemudian ia melanjutkan.

"Tetapi aku tidak melihat satupun artefak yang kamu pajang di kamarmu. Apa kamu menyimpannya?"

Hah? Apa Astin memiliki banyak artefak? Aku hanya melihat beberapa yang tersimpan di laci, dan kebanyakan dari mereka juga tidak berfungsi.

"Apa aku memang suka mengoleksi artefak atau semacamnya?"

Restia hanya bisa tersenyum kecut, ketika melihat ekspresi heran dari subjek di hadapannya. Bahkan dia melupakan tentang hobinya sendiri.

"Ya, kamu bahkan tidak memperbolehkan aku untuk menyentuhnya."

Jangankan menyentuh, bahkan Astin selalu mengusirnya ketika ia hendak memasuki kamarnya. Walau itu memang salah Restia sendiri, sebab ia pernah merusak salah satu koleksi milik Astin.

Aku tidak tahu kalau Astin memiliki hobi mengoleksi artefak, tetapi aku benar-benar tidak melihat artefak lain selain artefak yang berada di meja laci.

Ya, aku akan menanyakannya pada Amy nanti. Yang terpenting sekarang adalah memeriksa ini. Akupun lantas mengarahkan layar hologram putih transparan yang sudah terpancar pada pandangan.

...(»Status«)...

...• Name : Restia Lynn Florencia....

...• Afiliation : ›(Florencia Household)‹ ›(Orione Kingdom)‹...

...• Level : 1 [670 / 1.000] ⟩ N...

...• Gender : Female...

...• Condition : Normal...

...• Age : 15...

...• Atribute : Wind...

...• Job : Slasher (Beginner)...

...• Energi Type : World...

...(Total Energy : 140/140 ⟩ N+)...

...(Aktif Skill)...

...»Wind multiple slash B+ (Cost energi : 25 - 500)...

...»Wind Shield ⟩ C ›(Cost energy : 10 - 100)...

...»Wind Control ⟩ A+ ›(Cost energy : 100 - 1000)...

...(Pasif Skill)...

...»Wind Lotus ⟩ S...

...Item...

...♣Spirit tear earring♣ (Dipakai) ⁠...

...۝Fan of deep green wind۝ (Disimpan)....

• Name : Restia Lynn Florencia.

Restia. Tidak seperti dugaan awal ku, kalau yang sedang bertamu di kediaman kami adalah Duke Rocenford. Ternyata pria besar dengan rambut ungu gelap itu adalah Duke Florencia.

Ayah Restia. Sepertinya dia merupakan teman ayahku, dia juga terlihat sangat akrab ketika mengobrol dengan Haumea. Kemungkinan Astin dan Restia sudah berteman sedari kecil.

• Level : 1 [670 / 1.000] ⟩ N.

Mengejutkan. Walau Restia adalah karakter sampingan, seharusnya dia merupakan salah satu murid peringkat teratas angkatan tahun pertama academy.

Kukira dia sudah memiliki level yang cukup tinggi, tetapi sepertinya dia lebih mengandalkan skillnya ini.

(Aktif Skill)

»Wind multiple slash B+ (Cost energi : 25 - 500)

»Wind Shield ⟩ C ›(Cost energy : 10 - 100)

»Wind Control ⟩ A+ ›(Cost energy : 100 - 1000).

Dia memiliki skill atribut angin sama seperti kepala kesatria. Skill rank B+ nya adalah tipe serangan ganda, dan skill rank C nya merupakan tipe perlindungan.

Dan dia juga memiliki skill yang lumayan over power, skill rank A+ nya dapat mengendalikan atribut angin yang ia miliki sesuka hati,

Walau kemungkinan sekarang dia masih belum dapat menggunakannya, sebab levelnya yang terlalu rendah.

Sepertinya aku harus membantunya mengembangkan kekuatan lebih cepat, ya, dia merupakan seseorang yang berada di sisiku hingga akhir,

Sebisa mungkin aku harus menjaganya. Aku sangat tidak rela, kalau dia harus mengalami nasib tragis yang akan terjadi di masa depan.

Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti skenario game.

Aku akan menjaga orang-orang yang berharga bagiku, aku tidak ingin penyesalan yang dirasakan oleh bajingan ini benar-benar menjadi kenyataan.

Sial! Jantungku terasa sangat sesak. Jika kamu begitu menyesal, seharusnya dari awal kamu jangan membuatnya menderita, brengsek!

"Astin, apa kamu tidak apa-apa? Wajahmu terlihat pucat."

"Ah, tidak apa-apa, aku hanya sedikit kelelahan saja."

Dan sekarang aku malah membuat Restia khawatir. Akupun menarik napas untuk menenangkan diri, kemudian kembali melihat informasi.

(Pasif Skill)

»Wind Lotus ⟩ S.

Dia memiliki skill pasif yang cukup gila. Skill pasif rank S miliknya ini dapat memulihkan diri sendiri dan juga kawan dalam radius tertentu,

Walau itu memiliki batas penggunaan, dan juga syarat untuk mengaktifkannya cukup ekstrem. Tetapi itu sangat berguna untuk menghindari kondisi fatal, sama halnya seperti batu pemulihan.

Walau demikian, informasi mengenai presentase skill-nya tidak ditampilkan. Sepertinya artefak ini memang tidak dapat melihat presentase keahlian skill orang lain. Aku sudah memastikan hal tersebut, saat melihat status kepala kesatria dan pria besar lainnya.

Item

♣Spirit tear earring♣ (Dipakai) ⁠

۝Fan of deep green wind۝ (Disimpan).

Sepertinya dia juga memiliki artefak grade tinggi. Anting yang ia gunakan mampu mempercepat proses pemulihan.

Sedangkan kipas hitam yang ia miliki merupakan senjata miliknya. Kipas itu dapat meningkatkan efisiensi atribut angin yang ia miliki.

Dia memiliki basic yang sangat kuat. Sampai aku heran, kenapa dia hanya menjadi karakter sampingan?

Seharusnya dengan kecantikannya yang mampu menyaingi heroine utama, dan bakat yang cukup tinggi, dia dapat menjadi salah satu karakter utama.

Tetapi itu merupakan hal bagus untukku. Aku juga memerlukan orang-orang kuat yang dapat membantuku, untuk menghindari kejadian tragis di masa depan.

.

Setelah selesai makan malam bersama Restia, akupun pergi mandi bersama Amy.

Sedangkan Restia dan adiknya pergi untuk beristirahat di kamar tamu. Sepertinya mereka kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang.

*

Aku kembali membalikkan halaman buku yang aku baca. Aku mempelajari pengetahuan penting sembari menunggu waktu berlalu.

Haumea tampaknya masih membicarakan sesuatu dengan Duke Florencia. Sedangkan Amy aku suruh untuk pergi beristirahat.

Setelah membaca buku beberapa waktu, akupun mengalihkan pandangan, pada jarum jam di pergelangan tangan. Sudah pukul 11 malam lebih.

Akupun menutup buku. Setelah meletakkan buku pada meja persegi, akupun bangkit, kemudian meregangkan tubuh. Setelah sedikit merapikan diri, akupun beranjak keluar dari kamarku.

Lorong lantai dua yang sebelumnya diterangi lampu gantung mewah yang bersinar kekuningan, sekarang terlihat cukup gelap.

Dan suasana sekitar juga tampak sunyi. Sepertinya semua orang sudah pergi beristirahat.

!

Akupun lantas bersembunyi di balik tangga, ketika dua orang prajurit terlihat sedang berpatroli melewati lorong utara. Kemudian segera bergegas menuju kamar Haumea, ketika mereka sudah beranjak pergi.

*

"Hnm."

Haumea perlahan membuka mata, ketika belaian lembut mulai memanjakan kepalanya, yang kini tengah bersandar pada tepi meja.

Pandangannya yang semakin jelas menangkap tumpukan berkas, yang terlihat agak berantakan di hadapannya. Dan suara lembut kini mencapai pendengaran.

"Haumea, apa kamu bekerja sampai ketiduran?"

"Sayang?"

Haumea perlahan mengalihkan pandangan, manik mata coklatnya kini menangkap wajah kekasihnya yang terlihat khawatir.

Pandangan Haumea kembali beralih, ketika lelaki yang ia cintai mengambil salah satu berkas yang tengah ia kerjakan. Setelah membacanya beberapa waktu, akupun angkat bicara.

"Apa ada permasalahan yang terjadi di tambang?"

Haumea menggapai tangan Astin yang mendukungnya untuk berdiri, setelah Astin kembali meletakkan berkas yang ia pegang di atas meja.

"Ya, aku mendapat laporan kalau ada beberapa penambang yang tiba-tiba menghilang."

Akupun menggenggam lembut tangannya, kemudian melingkarkan lengan untuk mendekap bahunya. Haumea pun melanjutkan ketika Astin mulai melangkah.

"Mereka meminta bala bantuan untuk melakukan pencarian dan investigasi."

Setelah Haumea terduduk di tepi tempat tidur, akupun berjongkok di hadapannya. Dengan lembut aku menggapai kaki mulusnya, dan merespon, sembari melepas alas kaki mewah yang ia kenakan.

"Apa kamu tidak meminta orang lain untuk membantu mengatasinya? Bukankah kamu sudah cukup sibuk?"

Haumea tersenyum manis, ketika mendapat perlakuan yang begitu lembut. Ia sedikit mengangkat kaki jenjangnya, untuk mempermudah Astin yang mulai melepas kaus kaki putih indah yang ia kenakan.

"Aku sudah meminta Albert untuk mengorganisir prajurit dan juga kesatria yang akan dikirim ke sana."

"Tetapi ada sedikit masalah yang terjadi..."

Akupun menaikkan kaki Haumea ke atas tempat tidur, dan perlahan menurunkan tubuhnya hingga terbaring.

Setelah melihat Astin terduduk di sampingnya, Haumea pun melanjutkan.

"Menurut laporan, putri tertua Duke Rocenford' yang dikirim untuk mewakilinya sedikit membuat ulah..."

Haumea sedikit memejamkan mata, ketika belaian lembut mulai menggelitik pipinya. Apa itu nona bangsawan yang kutemui siang tadi?

"Sepertinya dia berselisih dengan prajurit dan kesatria yang tengah melakukan investigasi, sembari membawa beberapa keluarga penambang yang mengajukan protes..."

"Mereka menuntut agar kami memberikan kompensasi, dan juga mengatakan kalau para prajurit dan kesatria yang bertugas tidak becus melakukan pekerjaan,"

Haumea menggapai lembut tangan Astin. Sembari sedikit memiringkan kepala, untuk merasakan kehangatan pada pipinya lebih dalam.

"Setelah begitu lama mereka tidak menemukan petunjuk, mereka meminta bala bantuan. Besok aku juga harus pergi kesana untuk melakukan peninjauan, dan meredakan situasi yang sudah kacau."

Sepertinya dia benar-benar dibuat kerepotan, dia terlihat sangat lelah. Akupun mendekatkan wajah padanya, kemudian berkata lirih...

"Apa tubuhmu baik-baik saja? Wajahmu terlihat agak pucat, Chup~♡"

Haumea memejamkan matanya, ketika kecupan lembut dan napas hangat Astin mulai memanjakan keningnya.

"Aku hanya sedikit kelelahan. Setelah beristirahat kondisiku akan membaik."

Sebenarnya Haumea benar-benar merasa lelah. Bukan hanya mengurus beberapa pekerjaan seperti biasa, ia juga harus menghadapi permasalahan yang cukup membuatnya pusing,

Belum lagi dia harus menemani Duke Florencia yang bertamu. Ia ingin segera melepas penat bersama kekasihnya, tetapi ia juga perlu mengurus pekerjaan yang belum teratasi.

Akupun mulai menaiki tempat tidur. Kemudian membaringkan tubuh di samping Haumea. Dengan lembut akupun memeluk tubuh rampingnya,

Setelah merasakan kelembutan serta kehangatan darinya, aku kembali berkata lirih.

"Kalau begitu, izinkan aku untuk membantumu beristirahat dengan nyaman."

Haumea tersenyum manis, mendapat perlakuan yang begitu membuatnya bahagia. Iapun menggapai lengan Astin yang tengah memeluknya,

Sembari sedikit memiringkan kepala, sehingga wajah Astin kini terbenam pada rambut lavender-nya.

Akupun menarik napas ringan, aroma harum dari Haumea benar-benar menenangkan. Aku juga cukup merasa lelah, setelah berburu sembari mempertaruhkan nyawa,

Dan sepulang dari itu, aku malah harus menghadapi gadis yang cukup merepotkan.

"Haumea,"

"Hmmm...?"

Haumea yang mulai memejamkan mata hanya merespon santai. Akupun melanjutkan.

"Besok aku akan membuatkan sesuatu agar kondisimu lebih baik."

Aku akan mulai membuat item konsumsi dengan peralatan alkimia dini hari nanti.

Selain ingin membuat ramuan untuk meningkatkan presentase skill. Aku juga memiliki beberapa bahan, yang dapat digunakan untuk membuat beberapa macam ramuan pemulihan.

Aku akan membuatkan Haumea ramuan pemulih dan peningkat stamina, kurasa itu akan mengatasi kelelahan berlebih yang ia alami.

Haumea sedikit membuka matanya. Kemudian memiringkan kepala, dan menengadah, sehingga pandangannya bertemu dengan wajah Astin, yang terlihat sangat nyaman berlabuh pada rambutnya.

"Fu fu... aku dengar dari Amy, kalau kamu membeli beberapa bahan dan peralatan alkimia. Apa kamu mulai menyukai bidang itu?"

"Chup~♡"

Setelah mengecup keningnya, akupun menjawab dengan santai.

"Hanya sekedar hobi. Kurasa itu juga akan berguna saat aku masuk academy nanti."

"Fu fu... sayangku ini benar-benar rajin. Apa kamu juga sudah mempelajari pengetahuan dasar yang aku tunjukkan?"

"Ya, aku mempelajari beberapa buku berisi pengetahuan yang cukup berguna."

Haumea kembali terbaring dengan santai. Dan aku tiba-tiba teringat dengan sesuatu.

"Oh ya sayang, apa kamu mengetahui artefak yang aku koleksi sebelumnya? Kata Restia, sebelumnya aku suka mengoleksi berbagai artefak."

Haumea lantas merasa kesal, ketika mendengar lelaki yang ia cintai menyebut nama gadis lain.

"Hmph, sepertinya kamu cukup bersenang-senang dengannya. Aku sudah menyita semua artefak yang kamu miliki, kamu terlalu fokus dengan koleksi-koleksi mu itu..."

"Ugh,"

Akupun agak tersentak, ketika ia tiba-tiba mendorong kepalanya ke atas, sampai membentur hidungku. Apa dia merasa kesal?

Walau hidungku terasa agak sakit, tetapi entah kenapa sudut bibirku kini terangkat. Ternyata dia merasa cemburu, kukira dia tidak merasakan apa-apa, ketika melihatku berdekatan dengan gadis lain.

Entah kenapa dia sekarang bertingkah cukup menggemaskan. Aku sangat bersyukur, dicintai oleh wanita sepertinya. Akupun memeluknya lebih erat, dengan nada terkekeh senang akupun berkata.

"Maaf, aku tidak akan menanyakannya lagi."

"Hmph, kamu sepertinya tidak tulus."

"Maaf maaf, kalau begitu, apa yang harus hamba lakukan, agar ratuku dapat memaafkan?"

"Cium!"

Haumea lantas kembali memiringkan kepala dan menengadah. Sekarang bibir mungilnya yang mengerucut terlihat pada pandangan. Dia benar-benar sangat menggemaskan.

Akupun menggapai kepalanya lembut, kemudian mendekatkan wajah dan berkata.

"Maka hamba tidak dapat menolaknya, haum..."

"Hmmph..."

Dan kamipun akhirnya berciuman sangat lama. Setelah beberapa waktu bermesraan, dan menikmati kenyamanan,

Kesadaran mulai meninggalkan pikiran, dan kami yang semakin terhanyut oleh rasa lelah, kini mulai terlelap.

*

Di sebuah ruang luas terbuka, yang sekarang terlihat cukup gelap. Amy yang tengah terduduk menyandarkan punggungnya.

Di samping kiri tempat ia terduduk terdapat sebuah pintu mewah.

Beberapa waktu lalu ia bergelut dengan hatinya yang dipenuhi rasa sakit, tetapi entah kenapa sekarang ia merasa lebih tenang. Tidak ada lagi suara desahan terdengar dari balik pintu mewah ini.

Pandangan Amy perlahan menunduk. Lantai yang terasa dingin mulai menembus seragam pelayan yang ia kenakan,

Tetapi itu tidak membuat Amy terganggu untuk menikmati suasana sunyi. Tuan muda dan nyonya berada di dalam, tetapi tidak ada suara yang membuat Amy sakit hati dari baliknya.

Semenjak nyonya berhasil menguasai tuan muda, Amy tidak dapat tidur dengan nyenyak. Bukan hanya sebab ia menahan rasa sakit di hatinya, tetapi ia juga mengkhawatirkan kondisi tuan muda.

Senyuman tipis terlihat pada paras cantik Amy yang samar terlihat di kegelapan.

Ia mulai mendekap lututnya yang terlipat, untuk sedikit menghangatkan tubuhnya yang mulai merasa kedinginan.

Dia sudah terduduk di samping pintu mewah tersebut dalam waktu lama.

Amy sedikit mengembuskan napas lega. Perasaan tenang semakin membuat pandangannya menunduk, kelopak matanya mulai terasa berat, ketika manik obsidiannya mulai terhanyut oleh rasa kantuk.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Jangan lupa dukungannya ya, satu like dan komen sangat berarti bagi author.

1
Wartapujaa
Di tunggu up nya Thor...
Aegis Aetna: siap. paling sehabis update cerita yang satunya dulu.
total 1 replies
Teteh Lia
🌹 nanti aq lanjut lagi
Aegis Aetna: terimakasih banyak.
total 1 replies
Teteh Lia
per bab nya panjang sekali kak. 👍
aq belum tentu bisa menulis sebanyak Kaka .
Aegis Aetna: iya di atas 2k tapi masih di bawah 3k.
total 1 replies
Alta [WP: Yui_2701]
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🙏🙏🙏🙏 Cerita tidak biasa soalnya aku gak pernah main game. Jadi aku tidak paham sama sekali. 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Aegis Aetna: tapi sebenarnya ini lebih banyak diselingi romance nya sh. dimulai dari chapter 5 sampai chapter 8. terus lanjut ningkatin kekuatan. selepas berburu kembali di selingi romance. untuk konflik masih jauh, soalnya satu hari di dunia Arcania cukup lama, jadi perlu waktu lebih untuk bertemu karakter utama lainnya.
Aegis Aetna: oke kak, tidak apa-apa.
total 2 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Wah POV 1 bocor Kak. Pas baca bab 2 ini aku baru ngeh kalao kakak pengen buat cerita dengan POV 1, tapi tidak konsisten. Bukan apa-apa Kak, cuma mengingatkan saja. Coba Kakak pelajari lagi bagaimana seharusnya menulis dengan POV 1. Semangat.
Aegis Aetna: campur sih kak, POV 1 Ama POV 3.
total 1 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Emh, kok Povnya campuran 1 dan 3 ya, Kak. Agak bingung tadi 😅 semakin ke bawah baru paham. Seandainya pov si tokoh utama yg suka membatin itu dimiringkan gak akan terlihat seperti Pov campuran.
Aegis Aetna: iya kak campur. main chara oov 1 chara lain pov 3.
total 1 replies
Wartapujaa
Semangat thor...
Aegis Aetna: siap./Determined/
total 1 replies
Xiao
Keren ceritanya kakak, semangat terus ya /Determined//Hey/
Aegis Aetna: terimakasih. siap.
total 1 replies
story
"Kalau begitu ... siapa namaku?"
story
Titiknya ada 4 thor kalo dibagian akhir
Aegis Aetna: okey kak, terimakasih koreksinya.
total 1 replies
story
"Haah ... haah ... haah ...."
Aegis Aetna: siap.
total 1 replies
Emak Kam
emak Kam mampir
Aegis Aetna: terimakasih mak.
total 1 replies
UNKNOW-KUN
sudah saya baca dan saya subscribe!! ya, ceritanya menarik, meski ceritanya cukup pasaran... tapi masih menarik untuk dibaca!!!
UNKNOW-KUN: sama²
Aegis Aetna: terimakasih kak.
total 2 replies
rayesss
semangatt ini ada sistem ny ya 🤔
scan romans ny terlalu .. ak msi polos lohh🙈🙈
rayesss: owhh gitu ya ok ..ok/Smile/
Aegis Aetna: bukan sistem pada umumnya. Lebih menggunakan sebuah artefak / alat tertentu. Hehe, hubungan mereka sudah terlampau jauh.
total 2 replies
Mizuki
Ini emang konsepnya ketinggalan apa gimana yah? bikin salfok
Mizuki: terimakasih penjelasannya
Aegis Aetna: bahkan di beberapa cerita tanda seru digunakan sebagai efek tembakan beruntun.
total 2 replies
EMP Official
I'm coming Arcania 😍
EMP Official: 💃💃💃💃💃
Aegis Aetna: less gow
total 2 replies
Mizuki
ini kak kopi/Coffee/, biar semangat nulisnya
Aegis Aetna: terimakasih kasih banyak
total 1 replies
Mizuki
ini si Auston gak ada skill nego kah kak, dari kemarin nanggung mulu perasaan angkanya.
Aegis Aetna: Maklum cowok, dia kerja di militer jadi gak punya basic bisnis, paling nego sekali dua kali kalo dirasa harga kurang cocok, tapi dia udah tau harga pasaran item-item waktu di gamenya.

Emang angkanya ganjil, sebagai contoh harga batu energi grade 'D 1600 Valiss atau 300 Orion itu harga pas saat di dalam gamenya. jadi ngitungnya juga gak bisa genep.

Tapi ngitung juga kok keuntungannya, sejauh ini belum ada rugi, malah untung cukup banyak kalo dibanding sama harga normal waktu di gamenya.

Kalo yang disebutin disini kan keseluruhan hasil jual koin emas n permata, buat koin emas udah deal harganya ditambahin udah pasti untung,

Tujuh permata yang dijual kualitasnya beda-beda jadi harganya juga beda, tapi itu juga masih termasuk untung, n harganya emang ada pecahan kecilnya, soalnya udah bener-bener diperiksa kualitas detailnya, jadi ngasih harganya juga sesuai.
total 1 replies
Bilqies
lanjut thor
Aegis Aetna: sedang proses kak.
total 1 replies
Qiann Zhuu
Habis itu tinggal pijit plus-plus dirumah
Aegis Aetna: tentu saja akan ada kejutan yang menanti Astin saat dia tiba di mansion.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!