Cinta Terakhir Gus Hamzah

Sinar matahari pun berhasil menerobos ke sela-sela jendela kamar hotel tempat kedua pasangan suami-istri menginap.

Dua insan yang semalam telah menghabiskan malam yang indah dan masih belum bangun itu, padahal waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Beruntung subuh tadi, keduanya sudah melaksanakan ibadah sholat subuh, jadi mereka tidak perlu khawatir jika mereka bangun siang.

Saat sinar matahari menerobos masuk ke sela-sela jendela, Gus Hamzah pun menggeliatkan badannya, dan tak lama ia pun bangun dari tidurnya.

Saat ia membuka matanya, ia dapat melihat wajah polos nan cantik istrinya itu.

Gus Hamzah pun membenarkan rambut yang menghalangi wajah istrinya itu.

Saat melihat wajah sang istri, Gus Hamzah pun kembali teringat akan kejadian semalam.

Yang dimana semalam, ia kembali mendapatkan kebutuhan biologisnya setelah beberapa tahun lamanya tak terpenuhi.

Dan saat mengingat kejadian semalam, Gus Hamzah pun jadi senyum-senyum sendiri, sungguh saat ini ia seperti seorang yang baru pertama kali menikah dan baru pertama kali melakukan malam pertama.

Padahal nyatanya ia sudah berpengalaman dalam hal ini.

Tak ingin mengganggu istrinya tidur, Gus Hamzah pun merangkak turun dari ranjangnya dengan pelan.

Setelah itu ia pun memesan makanan untuk dirinya dan juga istrinya.

Gus Hamzah memang sengaja memesan makanan untuk diantar ke kamarnya, sebab ia tau bahwa istrinya itu masih sangat kelelahan akibat aktivitas yang mereka lakukan semalam.

Selesai memesan makanan, Gus Hamzah pun pergi ke kamar mandi guna mencuci muka dan menggosok gigi, lantaran subuh tadi ia dan sang istri sudah mandi.

Saat Gus Hamzah masuk kedalam kamar mandi, tak lama Fatimah pun bangun dari tidurnya.

Ia pun merenggangkan otot tubuhnya, dan ia pun tersenyum geli saat mengingat kejadian semalam.

Yang dimana semalam adalah hari yang paling berharga untuknya, pasalnya semalam adalah hari dimana ia menjadi milik suaminya seutuhnya.

Saat Fatimah tersipu akan kejadian semalam, pintu kamar mandi pun dibuka, Gus Hamzah yang melihat istrinya sudah bangun itupun mendekat.

"Ekhmm." Gus Hamzah pun berdeham saat sudah berada didekat istrinya.

Fatimah yang tengah tersipu karena kejadian semalam pun terkejut, dengan kehadiran suaminya secara tiba-tiba.

"Eh, Gus. Sejak kapan ada disini? Aku pikir Gus masih berada didalam kamar mandi," ujar Fatimah seraya bertanya pada suaminya itu.

"Barusan," jawab Gus Hamzah. "Kamu sendiri sedang apa? Dari tadi saya perhatikan, kamu senyum-senyum gak jelas, lagi bayangin apa sih?" lanjutnya dengan tersenyum tipis.

Fatimah yang ditanya itu pun seketika pipinya menjadi merah tanpa bisa dicegah, ia pun menunduk lantaran tidak ingin suaminya melihat pipinya yang merona.

Gus Hamzah yang melihat tingkah istrinya itu pun dengan gencar menggoda sang istri.

"Gus!" rengek Fatimah, lantaran terus digoda suaminya itu.

"Apa?" tanya Gus Hamzah pura-pura tidak tau.

"Gak usah pura-pura gak tau deh. Bisa gak, gak usah goda aku terus," jawabnya.

"Memangnya kenapa kalau goda istri sendiri? Gak dosa juga, kalau goda istri orang atau perempuan lain, baru tuh dosa."

"Iya, tapi aku nya kan malu. Udah ah, aku mau ke kamar mandi." Fatimah pun turun dari ranjangnya dan ia pun masuk kedalam kamar mandi.

Sementara Gus Hamzah, ia pun hanya geleng-geleng kepalanya, ternyata menggoda istrinya itu seru juga, apalagi ketika melihat wajah istrinya yang terlihat ngambek atau kesal.

Saat Gus Hamzah menunggu istrinya, tak lama pintu kamar pun diketuk, Gus Hamzah pun membuka pintunya.

Yang ternyata salah satu petugas hotel yang membawa makanan yang ia pesan.

Gus Hamzah pun membawa troli makanan itu kedalam kamarnya setelah petugas itu pergi dan tak lupa ia memberikan uang tip pada petugas itu.

Saat Gus Hamzah dengan menata makanan di atas meja, pintu kamar mandi pun dibuka, dan muncullah Fatimah yang tengah mengusap wajahnya dengan handuk kecil.

"Fatimah, ayo makan. Kita belum sarapan loh," ajak Gus Hamzah pada istrinya itu.

"Iya Gus."

Fatimah pun duduk di kursi yang berhadapan dengan suaminya, setelah ia menaruh handuk kecil ke tempat nya.

Setelah itu mereka berdua pun mulai memakan sarapan sekaligus makan siang mereka, lantaran waktu pun sebentar lagi menunjukkan jam makan siang.

"Setelah sholat Dzuhur, kita pergi ke pantai ya. Sekalian liat sunset, kamu mau kan?" tanya Gus Hamzah disela-sela makan mereka.

"Mau, mau banget malahan," jawab Fatimah.

"Yaudah, sekarang kita habiskan makanannya."

Mereka pun kembali memakan makanan mereka.

Setelah makan dan sholat Dzuhur, jam setengah satu siang, Fatimah dan Gus Hamzah pun memutuskan untuk pergi ke pantai yang ada di Kuta, Bali.

Hanya butuh waktu 29 menit, mereka pun sampai di pantai yang ada di Kuta, Bali.

Sesampainya di sana, Fatimah pun mengajak suaminya untuk mengambil beberapa foto yang nantinya akan ia jadikan sebagai kenang-kenangan.

Bukan hanya mengambil foto saja, mereka berdua pun sesekali bermain air, hingga waktu sunset tiba, Fatimah pun kembali mengajak suaminya untuk mengambil foto.

Setelah itu barulah mereka kembali ke hotel tempat mereka menginap, setelah asik bermain di pantai.

...***...

Jangan lupa, like, komen, vote, subscribe, beri hadiah berupa bunga mawar (🌹) dan juga kopi (☕), terima kasih🙏💚

Maaf jika banyak typo yang bertebaran, maaf jga jika lama update nya🙏

(Contoh gambar Fatimah dan Gus Hamzah ketika sedang berada di pantai😂)

*PICT FROM : PINTEREST.