NovelToon NovelToon
Menangis Tanpa Airmata

Menangis Tanpa Airmata

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: ariista

Mikhaila Danya Bimantara, 28 tahun, wanita mandiri pemilik toko bunga istri dari Rain Bagaspati harus menerima kenyataan pahit saat suami yang di cintainya harus menikah dengan sahabatnya yang telah hamil.

Fabyan Alkandra Sadewa, 30 tahun pria lajang tampan, dingin seorang CEO, memilih melajang di usianya yang sudah matang, wanita baginya hanya sosok yang membuat hidupnya tidak fokus mencapai tujuannya menjadi pebisnis nomor satu.

Pertemuan tak di sengaja antara Mikha dan Alka di sebuah cafe membuat hal yang tak pernah mereka bayangkan terjadi.

Sebuah kisah percintaan antara wanita yang pernah kecewa dengan pria yang menganggap wanita terlalu banyak dramanya, akankah membuat mereka bersatu?

Yuk, ikuti kisah cinta antara Mikha, Rain, Alka, pastinya seru dan bikin terharu.

Salam hangat,
ariista

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ariista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Alka

Alka masih bersama dengan Mikha di restoran tempat dirinya mengajak Mikha makan siang. Dirinya akan ke kantor sebentar setelah mengantarkan Mikha kembali ke tokonya.

Dalam perjalanan pulang mengantarkan Mikha ke tokonya Alka sesekali melirik wanita cantik di sebelahnya ini.

Ponsel Alka berdering, Alka meletakkan ponselnya di kotak samping tempatnya menyetir. Alka menoleh dilhatnya maminya menelpon.

"Alka ponselmu bunyi," Mikha melirik ke ponsel Alka di lihatnya kontak yang memanggil Mami.

"Iya bentar,"

Alka meraih ponselnya dan menjawab melalui earphone di telinganya.

"Assalamu'alaikum Mi, iya Mi ini lagi mau antar Mikha ke tokonya barusan siap makan siang, Alka mau ke kantor loh Mi, sore aja Alka pulang nanti Mi, oke Mi, masalah itu lagi? Hmm, iya Mi sore Alka pulang ke rumah,"

Sambungan telponnya sudah di tutup mami dari seberang sana.

"Ini pasti eyang putri lagi desak terus, Mikha, kamu pikirkan lagi ya, aku gak ingin kita pacaran, aku akan melamar kamu Mikha,"

"Ha? A-a-pa? Me-lamàr?" Mikha kaget.

"Iya Mikha, selesai kamu masa iddah aja Mikha," ucap Alka.

"Apa kamu yakin Al? Aku ini janda Al, bukan lajang, apa keluargamu gak keberatan?"

"Jadi kamu mau kan Kha menikah denganku?"

Mikha terdiam, wajahnya memerah, ia keceplosan.

"Apakah itu artinya aku dapat lampu ijo?"

Mikha tidak menjawab.

"Yesss!" teriak Alka semangat.

Mikha menoleh mengernyitkan alisnya.

"Apaan sih Al,"

Dengan tangan kirinya Alka berani meraih jemari Mikha. Mikha kaget bukan main, hangat jemari tangan Alka menyusup ke aliran darahnya. Mikha ingin menarik tangannya tapi Alka menggenggamnya erat.

"Biarkan sebentar saja Mikha," perlahan Alka mengangkat jemari Mikha dan mengecupnya lembut.

Kecupan lembut bibir Alka di punggung telapak tangannya membuat Mikha semakin memerah wajahnya. Dadanya terasa berdegup tidak normal.

"Biarkan aku menjadi suamimu Mikha bukan pacar, kekasih atau tunangan, aku ingin menjadi suamimu, mau ya?"

Mikha masih merasakan jantungnya yang berdetak cepat. Mikha menoleh ke samping, Alkha sedang menatap wajahnya.

"Kita udah mau sampe Al," Mikha berusaha bersikap normal, tetapi tetap saja jantungnya sedang tidak normal.

Alka mengalihkan pembicaraan. Mobil Alkha sampai di depan pintu toko bunga Mikha's Florist.

Mikha menatap wajah tampan di sampingnya ini.

Tampan sekali sih nih cowok, batin Mikha.

"Udah jangan di pandangi terus aku tau aku tampan kok,"

Mikha yang mendengar itu memanyunkan bibirnya.

"Terimakasih Mikha sudah makan siang bareng,"

"Aku yang terimakasih Al, kamu baik banget sudah mau menghibur aku dan mengajakku makan siang,"

Alka tersenyum mendengar pujian wanita pujaannya hatinya itu.

"Sama-sama kalo gitu Mikha, ingat ya jawabannya aku tunggu, besok kita makan siang bareng lagi,"

Mikha tersenyum sangat manis meruntuhkan tembok tebal tinggi yang sudah dibangun oleh Alka. Alka semakin terpesona dengan senyuman Mikha yang tampak menawan.

"Aku turun dulu ya," Alka melepaskan seatbeltnya.

Alka tersenyum menganggukkan kepalanya.

"Mampir dulu yuk," ajak Mikha ke Alka.

"Aku langsung aja Kha, masih ada urusan di kantor,"

"Baiklah Al, salam buat tante Maura, aku titip bunga boleh Al ke tante Maura, kamu tunggu sebentar ya,"

"Baiklah Mikha aku tunggu,"

Mikha berjalan tergesa-gesa masuk ke tokonya. Mikha memilih buket bunga yang sudah ready.

"Win, Vi bentar ya, aku ambil yang ini nanti di catat aja ya,"

"Oke Kha, kamu mau kemana?"

"Ini aku kasih ke tante Maura, maminya Alka, Alka nunggu di depan,"

"Oke MIkha," Dewinta mengedipkan satu matanya menggoda Mikha.

"Apaan sih Win, bentar ya aku ke depan antar buket ini ke Alka,"

"Iya Mikha,"

Mikha kembali ke mobil Alka yang sedang menunggunya dengan membawa buket bunga mawar merah sangat indah sekali.

"Al, titip ya ke mami kamu," Mikha membuka pintu mobil Alka dan meletakkan buket bunganya di kursi yang tadi di dudukinya.

"Terimakasih Mikha, kamu gak sekalian ikut ke rumah?"

"Nggak Al, baru juga kemarin ke rumahmu, Al,"

"Baiklah kalo begitu aku tinggal ya, aku buru-buru ini,"

"Iya Al, bye,"

Alka tersenyum dengan sangat tampan di depan wanita pujaan hatinya ini.

Mobil Alka melaju di jalanan ibukota dengan kencang ia masih harus ke kantor segera, masih ada berkas yang harus ditandatanganinya segera.

***

Sore hari di rumah kediaman Sadewa, eyang putri bersama putra dan menantunya sedang menanti kedatangan Alka.

Mereka berada di ruang keluarga. Alka datang dengan membawa buket bunga ditangannya.

"Assalamu'alaikum, semuanya," Alka memberi salam ke keluarganya.

"Wa'alaikumsalam, nak," jawab kompak bertiga orang yang ada di ruang keluarga.

"Alka kamu bawa buket bunga?"

"Iya Mi,"

"Cantik sekali, kamu belikan buat mami ya?"

"Bukan Alka Mi, tapi dari calon menantu mami," kekeh Alka sengaja membuat kejutan.

"Apa?! calon mantu mami, orangnya mana kenapa tidak dibawab masuk?" tanya mami heboh.

"Ntar donk Mi, sekarang Alka udah datang, biar Alka duduk dulu Mi,"

Mami memukul lengan putra tampannya itu pelan.

"Kamu ini ya duduk aja sono,"

"Eyang," Alka duduk di sebelah eyangnya.

Eyang mengerucutkan bibirnya.

"Ada apa Pi, Mi, Alka di minta datang apa ada hal yang penting?"

"Kamu itu seharusnya tiap hari kamu jenguk eyang di sini Alka, bukan tunggu di panggil baru datang,"

"Iya eyang, kan sekarang Alka udah datang di samping Eyang,"

"Kamu itu jawab aja terus, kamu siap kan untuk bertunangan dengan Rafika?" ucap eyang mulai bersemangat.

Alka mengernyitkan alisnya, ia menoleh ke papi, maminya.

"Itu keinginan eyangmu Al, papi, mami hanya menunggu jawaban darimu aja," papi bicara dengan tenang, suara datar tanpa emosi.

"Sekarang kamu harus jawab Alka, eyang gak mau ada penolakan,"

"Gak bisa gitu juga Eyang, Alka harus jawab Eyang meminta Alka menjawab berarti Alka berhak untum menjawab eyang, Alka tegaskan ya Yang Alka tidak mau dijodohkan, Alka punya pilihan sendiri," jawab Alka tegas.

"Apa kamu bilang!" teriak eyang membuat putra, menantu dan cucunya kaget.

"Gak bisa, kamu harus menikah dengan Rafika, Alka," keukeh eyang.

"Alka sudah punya calon istri sendiri eyang, jangan paksa Alka,"

"Ka.. ka.. ka.. mu.. akhhh.. " eyang memegang dadanya.

"Mi!" teriak papi Sadewa dan mami Maura.

Alka merangkul tubuh eyangnya yang duduk di sebelahnya.

"Eyang, eyang jangan sakit,"

"Mi, hubungi dokter Darwin Mi,"

"I.. iya Pi," mami Maura jadi panik ia segera menelpon dokter Darwin dokter pribadi keluarga mereka.

Eyang sudah lemas saja, papi memberikan minum air putih ke eyang.

"Minum Mi," Sadewa memberikan air putih di gelas ke maminya.

Alka memapah eyangnya ke kamar eyang di lantai satu.

Dokter datang 20 menit kemudian. Dokter memeriksa keadaan eyang yang tampak sudah lebih baik.

Alka dan papi menunggu di luar kamar eyang hanya mami saja ada di kamar eyang menemani eyang di periksa.

"Pi, Alka sudah punya calon sendiri, Alka gak mau di jodohka Pi, Rafika tadi datang ke kantor Pi, datang-datang malah mencium pipi Alka Pi, Alka gak bisa menerima permintaan eyang Pi,"

Alka meminta dukungan ke papinya.

"Ya papi tau Al, sabarlah pelan-pelan nanti kita bicara dengan eyang nanti, papi juga sudah bilang ke eyang kalo kamu gak bakalan mau di jodohkan,"

"Iya Pi, terimakasih Pi,"

"Jadi siapa calon menantu papi, hem?"

"Ada deh Pi, papi pasti kenal dengan calon menantu papi," Alka terkekeh.

Papi dan Alka memang kompak, keduanya saling mendukung satu dan yang lainnya. Sebagai orang tua Sadewa sangat mengenal bagaimana karakter putranya ini, sebelas duabelas dengan dirinya. Keras kepala tetapi sangat bijaksana dan penyayang.

1
♕レイナ𝐑ᥱɪ́ɴᵃᶦᶻʸ|ₕᵢₐₜ?☂︎
bener-bener ini palakor nyebelin bangettt 😒
♕レイナ𝐑ᥱɪ́ɴᵃᶦᶻʸ|ₕᵢₐₜ?☂︎
hah jadi ini anak nya Mikha kah🤔
♕レイナ𝐑ᥱɪ́ɴᵃᶦᶻʸ|ₕᵢₐₜ?☂︎: lah mksdnya rain astaga/Facepalm/
total 1 replies
♕レイナ𝐑ᥱɪ́ɴᵃᶦᶻʸ|ₕᵢₐₜ?☂︎
afifah iyahh yaraaa, ternyata masih ada nyali juga ya kamu😒
♕レイナ𝐑ᥱɪ́ɴᵃᶦᶻʸ|ₕᵢₐₜ?☂︎
Mikha ini hati nya lembutt bangett sumpah orang baik ini, udh mah di tikung masih baik pemaaf lagi🙂
♕レイナ𝐑ᥱɪ́ɴᵃᶦᶻʸ|ₕᵢₐₜ?☂︎
idihhh gatau malu banget udah mah nikung malah so kenal sama Mikha 😒
♕レイナ𝐑ᥱɪ́ɴᵃᶦᶻʸ|ₕᵢₐₜ?☂︎
sahabat ga tau diri ini mah yowes la bakar ja buah kelaut di makan hiu noh mampus😔
亗๖ۣۣۜ༆ℍαѕαทᶳ᭄亗
Udah ada yg mau sama Mikha mammy, ituloh Alka😏
亗๖ۣۣۜ༆ℍαѕαทᶳ᭄亗
Mungkin kalau Mikha ketemu Alka sebelum menikah dengan Rian, mungkin Mikha udah jatuh cinta dengan Alka, kan itu lebih baik sii daripada cinta bertepuk sebelah tangan.
亗๖ۣۣۜ༆ℍαѕαทᶳ᭄亗
Hmmm moga aja kamu gak menyesal setelah pisah nanti, padahal kamu Rian udah beruntung punya Mikha, TPI di khianati.😤
亗๖ۣۣۜ༆ℍαѕαทᶳ᭄亗
Iya Mikha lebih baik temui ibu untuk memilih keputusan karena mereka lebih berpengalaman dari kita dan tau mana baik mana tidak.
亗๖ۣۣۜ༆ℍαѕαทᶳ᭄亗
Semoga cepat sembuh ya Mikha🙂
ᴮᵉᵉ ⃝•𝕰𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖𝘽⃟𝙘
sebenarnya rain ada rasa dikit sama mikha tapi dia terus menyangkal dengan alasan Mikha adik angkatnya
ᴮᵉᵉ ⃝•𝕰𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖𝘽⃟𝙘
apa mungkin rain dijebak ya. kan dia gak ingat kejadiannya sama yara karena mabuk. bisa aja akal-akalan yara buat dapatkan rain
ᴮᵉᵉ ⃝•𝕰𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖𝘽⃟𝙘
jangan-jangan mikha punya perasaan sama alka lagi
ᴮᵉᵉ ⃝•𝕰𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖𝘽⃟𝙘
kadang melepaskan itu lebih baik daripada bertahan dalam kesakitan
ᴮᵉᵉ ⃝•𝕰𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖𝘽⃟𝙘
kan udah nikah. perasaan menganggap sebagai adik itu harus dihilangkan Rain. gak mungkin anggap mikha adik terus
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ𝐌ᴜᷞʀͧɴᷠᴀᷧ
Mikha orang baik pasti nanti dapet jodoh yg lebih baik dari Rain..
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️: bener mom murna.. terimakasih yaa mom🙏🤗🥰
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf𝖎𝖜𝖆ᥫ᭡🇵🇸⒋ⷨ͢⚤
ya krn yara murehhhh... makanya mau aja ditidurin suami orang alasan cintaa... ta cinta bikin orang jd murehhh
❤️⃟Wᵃf𝖎𝖜𝖆ᥫ᭡🇵🇸⒋ⷨ͢⚤
bagus tinggal aja... percuma bicara sama orang gk ada hati kek yara.. dasar ulat bulu
❤️⃟Wᵃf𝖎𝖜𝖆ᥫ᭡🇵🇸⒋ⷨ͢⚤
Dah tahu salah masih aja cari pembenaran dah tahu rein nikahnya ma mikha masih aja mau ditidurin rein🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!