Jingga merasa dihianati dan dibodohi selama bertahun tahun, hati nya hancur.
Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan nya terhadap orang baru.
Satu nama yang ada dibenaknya "Jimmi"
apakah dia mampu mengembalikkan kepercayaan nya Jingga??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Keluarga
Usai mereka makan bersama, Jimmi mengantar ayah dan adik Jingga kembali ke apartemen, sedangkan Jingga kembali ke kos.
Jimmi pun sampai dirumah kak Jerry.
"Kamu ini bener² ya Jim, bikin panik orang!" mama nya mengomel.
"untung dapet tiket, kalau ngga batal kamu nikah"
"jangan lah mah, tapi kalau mama papa ngga dateng aku juga tetap nikahi jingga kok" ucap Jimmi.
"kamu sudah yakin? Sudah siap?" tanya papa nya.
"sudah pa" jawab Jimmi tegas.
"ya sudah kamu siapin berkas mu, daftarkan pernikahanmu besok setelah kami bertemu ayahnya Jingga besok, untuk tempat pertemuannya dimana?"
"kita bertemu di resto saja pah, ayahnya sudah memesan tempat untuk pertemuan besok jam 9 pagi karena ayahnya harus kembali ke samarinda malam hari" jelas Jimmi.
"ok kalau begitu" jawab papanya.
Jimmi sudah tidak sabar menunggu esok hari, jantung nya mulai berdegub kencang, dia sudah mulai gugup. Sepertinya malam ini dia tidak bisa tidur cepat.
Pagi pun tiba, Jimmi benar² tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia sudah bersiap² untuk pertemuan kali ini.
"Sudah siap Jim?" tanya mama nya.
"sudah mah" jawab Jimmi
waktu sudah menunjukkan pukul 8.30, Jimmi dan kedua orang tuanya pun berangkat menuju resto yang sudah dipesan oleh ayahnya Jingga, kak Jerry dan mba Rena tidak ikut karena mereka masih di Surabaya, pekerjaan mereka belum selesai.
Sementara Jingga dan ayahnya serta Barra sudah berada di resto tersebut, mereka memang sengaja datang lebih awal, untuk mengecek pesanan yang sudah dipesan.
Tibalah keluarga Jimmi diresto tersebut. mereka masuk kedalam ruang privat yang terdapat di resto tersebut. Ayah Jingga menyambut dan menyalami papa Jimmi. "halo saya Eddi ayahnya Jingga dan ini adik satu² nya Jingga", ayah Jingga memperkenalkan diri sembari menunjuk Barra.
"Halo om saya Barra"
"ganteng juga adiknya Jingga kaya saya masih muda". Canda papa nya Jimmi. "Saya Jony dan ini istri saya, kebetulan kakak nya Jimmi dan istrinya hari ini tidak bisa hadir karena masih ada kerjaan di Surabaya" papa Jimmi pun memperkenalkan diri.
"Ayo silahkan duduk" kata ayah Jingga.
"maaf sebelumnya Jingga sudah tidak memiliki ibu, ibu nya meninggal karena cancer sejak dia berumur 4 tahun, saya menikah lagi dan memiliki Barra tapi sayang hubungan kami harus berakhir dan kami pun berpisah. semenjak itu saya kapok menikah lagi sampai sekarang, haha.." sebagai pendahuluan Ayah Jingga menceritakan kisah keluarganya.
"tidak apa² mungkin tidak berjodoh dengan istrinya" ucap papa Jimmi.
" oleh sebab itu kemarin saya agak lancang menantang Jimmi buat nikahi Jingga, karena dari kecil sampai sekarang dia yang mengurus kami berdua, saya takut itu menjadi beban buat dia untuk menunda pernikahannya"
"iya kami kaget mendengar Jimmi akan menikahi Jingga karena sebelumnya pun kami juga menawarkannya untuk bertunangan dulu dengan Jingga, tapi Jimmi menolak karena dia bilang masih terlalu dini hubungannya, tapi ternyata semalam dia memberitahu kami seperti itu, jadi kami sedikit shock".
"saya pikir untuk apa menundanya. itu sebabnya saya tantang Jimmi untuk menikahi Jingga, walaupun awal nya Jingga menolak, tapi akhir nya dia berubah pikiran setelah saya takuti Jimmi bakal diambil cewe jepang" canda Ayahnya Jingga. Mereka pun tertawa.
"Baiklah kalau begitu kami sekeluarga mewakili Jimmi secara resmi ingin melamar Jingga putri bapak untuk menikah dengan putra kami Jimmi, mohon sekira nya dimaaf kan kekurangan nya bila dalam penyampaian kami ini kurang berkenan dihati bapak Eddi sekeluarga" papa Jimmi mulai melamar Jingga.
"saya sekeluarga berterima kasih atas kesempatan nya untuk memperkenalkan diri kepada bapak Joni sekeluarga, untuk masalah Jingga dan Jimmi biarkan mereka yang menentukan, saya selaku orang tua Jingga hanya merestui mereka, dan berdoa agar mereka bahagia dan langgeng selama lamanya" Ayah Jingga membalas lamaran papa Jimmi.
"Untuk selanjutnya bagaimana Jimmi?" tanya papa nya.
"Saya dan Jingga sepakat hanya akan mendaftarkan pernikahan kami di KUA saja dan tidak menggelar acara resepsi apapun, mengingat waktu yang kami miliki terbatas dan mendadak jadi mohon maaf jika kami tidak menggelar acara yang seperti yang di inginkan para orang tua" ucap Jimmi dan disetujui dengan anggukan Jingga.
"Baiklah tidak masalah buat saya yang penting sah aja dulu untuk acara bisa kita pikirkan nanti" ucap ayah Jingga
" Setuju, mama juga tidak masalah sekarang soal acara, yang penting kalian SAH aja dulu segera" ucap mama wina menyetujui nya.
Akhirnya mereka menyetujui apa yang sudah disepakati bersama. Kedua belah pihak sudah saling menerima satu sama lain.
