PEMBALASAN SANG RATU
Dalam suasana yang semarak di suatu malam, keindahan dari istana kerajaan Bintang terlihat memukau dari kejauhan. Gemerlap lampu yang berwarna-warni, menyatu dengan kilauan bintang yang ada di langit, membuat kemegahan pesta besar yang terjadi untuk memeriahkan pernikahan antara raja Yun Zai Lu dengan ratunya Huang Lin Mei semakin indah.
Para tamu undangan hadir dengan busana terbaik mereka memadati pelataran acara, suasana pesta yang meriah dihiasi dengan tarian dan musik yang mengalun syahdu. Tak lupa makanan dan juga minuman tersaji dengan sangat rapi, semua tamu terlihat begitu menikmati acara pesta pernikahan Raja baru mereka.
Di singgasana terlihat sepasang pengantin tengah duduk sambil menikmati tarian dan musik yang disuguhkan, namun nampak dari wajah Raja Yun jika saat ini dia benar-benar tidak menyukai pesta. Apalagi setelah dirinya dipaksa oleh sang ayah untuk menikahi putri dari salah seorang jenderalnya, yang telah berhasil menyelamatkan istana kerajaan saat terjadi pemberontakan beberapa waktu yang lalu.
Sudah menjadi rahasia umum, jika sebelumnya Raja Yun memang dekat dan menjalin hubungan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari perdana menteri. Namun pada akhirnya, dia harus menikahi gadis lain dan menjadikannya sebagai Ratu, sementara kekasih hati yang selama ini begitu dicintainya hanya bisa menjadi selir.
Hal itu jugalah yang membuat dia sangat membenci Huang Lin Mei, andai saja saat itu Jenderal Huang tidak menyelamatkan dirinya, mungkin saat ini dia tidak harus berdampingan dengan seorang gadis lemah dan tidak memiliki kemampuan seperti Huang Lin Mei. Tak hanya dari penampilan fisiknya, namun dari segi apapun gadis itu tetap saja kalah dibandingkan dengan Han Jiali, yang begitu dia puja-puja.
Setelah acara pesta selesai, semua tamu pun segera berpamitan. Mereka kembali menuju kediaman masing-masing, begitu juga dengan Ratu Huang Lin Mei, saat ini dia telah digiring oleh beberapa orang pelayan menuju sebuah paviliun yang memang diperuntukkan baginya. Sedangkan raja Yun masih berada di aula pesta, dia berencana untuk menghabiskan malam dengan bermabuk-mabukan.
Raja terdahulu yang melihat kelakuan putra kesayangannya tentu saja merasa sangat jengkel, sehingga mau tak mau akhirnya dia pun turun tangan dan membawa Raja Yun menuju paviliun yang ditempati oleh Ratu Huang Lin Mei. Namun setelah berada di dalam paviliun, Raja Yun segera menunjukkan kebenciannya terhadap Ratu Huang Lin Mei, dia bahkan dengan sengaja membiarkan istri yang baru dinikahinya itu untuk tidur di lantai, sementara dirinya terlelap di atas tempat tidur yang empuk dan mewah.
"Ingatlah untuk tetap menjaga batasanmu! Meskipun saat ini statusmu adalah ratu di kerajaan ini, namun bagiku kau tetaplah seorang budak," ucap raja Yun sambil menatap tajam ke arah Ratu Huang Lin Mei, hal itu tentu saja membuat istrinya sangat sedih, hingga tanpa terasa, sebutir bening air mata turun membasahi pipinya.
Penderitaan yang dialami oleh ratu Huang Lin Mei tidak sampai di situ, keesokan harinya Raja Yun dengan sengaja menjemput Han Jiali dan menjadikannya sebagai seorang selir, membuat Ratu Huang Lin Mei lagi-lagi menjatuhkan air matanya. Ibu suri sedikitpun tidak menaruh simpati terhadap menantunya, dia bahkan dengan sengaja memprovokasi Han Jiali agar turut serta menindas ratu Huang Lin Mei.
Hal itu membuat Han Jiali menjadi besar kepala, dia berpikir jika Ibu suri sangat menyukainya dan membenci Ratu Huang Lin Mei. Padahal ibu suri hanya ingin menjadikan Han Jiali sebagai pionnya untuk bisa menyingkirkan Huang Lin Mei yang menurutnya sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk menjadi seorang Ratu. Dia memiliki kandidat lain yang akan diperkenalkan kepada putranya nanti, setelah berhasil menyingkirkan menantu yang baru satu hari tinggal di istana kerajaan itu.
Bruk...
Tubuh ratu Huang Lin Mei terjatuh, setelah sebelumnya dia ditabrak oleh selir Han Jiali. Namun wanita itu segera ikut menjatuhkan diri dan berpura-pura bahwa saat ini dirinya ditindas oleh Ratu Huang Lin Mei.
"Apa yang kau lakukan, yang mulia? Kenapa kau menabrakku?" tanya selir Han Jiali menunjukkan wajah polos yang tidak berdosa, sedangkan Huang Lin Mei hanya bisa mengerutkan dahi, Bukankah wanita itu yang menabraknya? Namun kenapa dia malah memutarbalikkan fakta dan mengatakan jika saat ini dialah yang telah membuat wanita itu terjatuh.
"Apa maksudmu selir Han? Bukankah kau yang menabrakku tadi?" tanya permaisuri Huang Lin Mei.
"Selir ini tahu jika yang mulia Ratu pasti sangat terluka, karena baru saja satu hari menjadi istri dari yang mulia raja, namun telah memiliki seorang selir. Tapi itu merupakan hak yang mulia, seberapa banyak pun selir yang dia miliki, dan kapanpun dia menginginkannya, sebagai seorang Ratu kau tidak memiliki hak untuk melarangnya." ucap selir Han Jiali dengan suara yang agak lantang.
Raja Yun melihat hal itu dari kejauhan, bahkan dia juga mendengar apa yang dikatakan oleh selirnya, sehingga dengan cepat dia pun segera membantu Han Jiali. Tanpa ragu-ragu, dia memberikan hukuman kepada Ratu Huang Lin Mei.
"Apa yang kau lakukan Ratu Huang Lin Mei? Beginikah caramu memperlakukan selirku? Sepertinya selama ini kau tidak dididik dengan baik oleh keluargamu, jika seperti itu, biarkan Raja ini yang memberikan pelajaran, agar di hari esok kau bisa bersikap lebih baik terhadap orang lain," ucap Raja Yun sambil membantu selir Han Jiali untuk bangun.
Sementara Ratu Huang Lin Mei baru menyadari, jika saat ini dirinya telah difitnah dengan begitu keji oleh wanita yang baru saja melangkahkan kakinya di istana sebagai selir.
"Yang mulia, tolong dengarkan penjelasanku. Ratu ini sama sekali tidak menabrak ataupun mendorong selir Han, bahkan sebaliknya, dialah yang telah menabrak Ratu ini hingga terjatuh." jawab ratu Huang Lin Mei.
Namun kebencian Raja Yun membuatnya tidak mau mendengarkan penjelasan dari istri sahnya itu, dia bahkan segera memanggil beberapa orang prajurit dan memerintahkan mereka agar menyeret Ratu Huang Lin Mei menuju istana dingin.
Ratu Huang Lin Mei Hanya bisa menarik nafas panjang, sia-sia saja meskipun dia ingin menjelaskan, karena raja Yun hanya akan mempercayai ucapan dari selirnya. Sementara para prajurit yang diperintahkan oleh raja Yun telah berdiri di belakang Ratu, sehingga mau tak mau dia pun segera melangkah menuju istana dingin untuk menjalani hukuman yang diberikan untuknya.
Sudut bibir wanita itu terangkat, ada kebahagiaan tersendiri setelah melihat penderitaan yang dialami oleh Ratu Huang Lin Mei, apalagi melihat bagaimana cara raja Yun memperlakukan wanita itu, membuat dia semakin bersemangat untuk segera melenyapkannya. Walau bagaimanapun posisi Ratu hanya pantas untuk dirinya, karena dialah satu-satunya wanita yang paling dicintai oleh raja.
"Yang mulia selir..." panggilan dari salah seorang pelayannya membuat wanita itu segera melirik, dia pun mengerutkan dahi, karena merasa tidak memanggil gadis pelayan itu.
"Katakan!" hanya itu yang keluar dari mulut Han Jiali, dia juga saat ini telah memasang wajah aslinya yang memang licik dan penuh dengan ambisi.
"Hamba telah berhasil memasukkan racun itu ke dalam makanan Ratu Huang Lin Mei, sebentar lagi yang mulia selir akan segera menggantikan wanita itu menjadi seorang penguasa istana kerajaan." ucap pelayan itu setengah berbisik, dia melirik ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada satu orang pun yang saat ini mendengarkan pembicaraan antara dia dengan majikannya itu.
"Itu berita yang sangat bagus." jawab selir Han Jiali sambil tertawa, tak lupa dia juga melemparkan sekantung koin emas kepada pelayannya, hingga membuat gadis itu langsung tersenyum cerah.
.
.
.
Sementara di istana dingin terlihat seorang gadis pelayan tengah menangis, dia benar-benar sangat sedih setelah melihat nasib tragis yang menimpa majikannya. Ratu Huang Lin Mei baru saja menikmati makan siangnya, namun tiba-tiba saja dia terjatuh dan langsung tak sadarkan diri.
Tabib kerajaan yang dipanggil hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia tak tahu harus berbuat apa. Ratu Huang Lin Mei telah diracun oleh seseorang, namun naas, racun itu hingga saat ini masih belum diketahui penawarnya.
"Yang mulia ratu! Yang mulia ratu! Tolong bangun yang mulia, jangan tinggalkan May sendiri." ucap gadis pelayan itu sambil terus menggoyangkan tubuh ratu Huang Lin Mei yang mulai terasa dingin.
"Ugh.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Mitha Yanti
hai thor
2024-08-21
1
Anonymous
keren
2024-07-29
1
#ayu.kurniaa_
.
2024-07-01
2