Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.
Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.
Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.
______________
"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"
"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"
Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 04 - Arxel Nugraha King Of the Hacker
Setelah ditelpon Kesha, Kenzie langsung menjemputnya tanpa memberi tahu siapa pun _____ Kenzie dan Kesha sudah berada dirumah sakit mereka sedang menunggu Ammar yang sedang ditangani oleh dokter. Perasaan cemas dan bayangan-bayangan buruk pun menghantui Kesha.
"Dad, aku takut sekali" ucap Kesha sambil memeluk Kenzie.
"It's okay Princess semuanya akan baik-baik saja" ucap Kenzie sambil mencium puncak kepala putrinya.
tidak lama kemudian _____ orang tua Ammar pun sampai dirumah sakit. "Om, Tante," sapa Kesha.
"Gimana keadaan putraku?" belum selesai bertanya pintu ruangan Ammar pun terbuka.
"Dok, bagaimana keadaan putra saya?" tanya Widia dengan khawatir.
"Dari hasil pemeriksaan semuanya baik, hanya ada goresan pecahan kaca saja dibagian pelipis dan tangan kirinya, untuk selanjutnya kita lihat sampai pasien siuman, saya permisi dulu." ungkap dokter lalu melenggang pergi.
Widia dan Dharma pun masuk kedalam ruangan Ammar sedangkan Kesha dan Kenzie hanya saling memandang. Lalu ikut masuk kedalam.
"Semuanya gara-gara kamu Kesha yang minta di jemput sama Ammar, kalian itu mau menikah seharusnya diam dirumah! untungan putraku tidak kenapa-kenapa kalau terjadi sesuatu bagaimana?" cerocos Widia.
"Pelankan suaramu, terhadap putriku! sebelum aku merobek mulutmu!" kata Kenzie dengan kesal.
Kesha pun memegang tangan Kenzie. "Tante ma'af bukan aku yang meminta di jemput tapu mas Ammar yang ingin menjemputku"
"Lalu kalau kamu tidak meminta dijemput putraku tahu darimana kalau kamu sedang didalam Mall?" tanya Widia dengan kesal.
Ammar pun yang mendengar keributan membuka matanya ia memegang kepalanya yang berbalut perban. "Mah, ini bukan salah Eca ini keinginanku" ucap Ammar.
"Seandainya putriku tidak mencintai putranya sudah aku robek mulutnya, sungguh calon mertua yang buruk" batin Kenzie dengan geram ia hanya menahan amarahnya saja.
"Kan Mamah sudah bilang dan melarang kamu untuk keluar tapi kamu memaksa saja, katakan sama Mamah bagaimana kamu bisa seperti ini, apa ada orang yang ingin mencelakaimu?" tanya Widia.
"Tidak ada mah, di saat aku melajukan mobilnya, tiba-tiba ada ibu-ibu sedang menyebrang aku kaget dan membanting stir ke kiri dan menabrak pohon"
"Lalu apa yang kamu rasakan apa ada yang sakit?" tanya Widia.
"Hanya dibagian punggungku terasa ngilu dan sakit" keluhnya.
"Papah akan panggil dokter dulu" sambung Dharma.
Kesha pun menghampiri Ammar dengan wajah sedihnya. "Ma'af jika karena aku kamu seperti ini" ucap Kesha dengan tertunduk.
"Aku tidak apa-apa sayang, sudah jangan sedih ini hanya luka kecil saja." ucap Ammar dengan tersenyum hangat.
Tidak lama kemudian dokter pun sampai diruangan. "Pak Ammar apa yang anda rasakan?"
"Tulang belakangku terasa sakit dan ngilu kalau digerakan dok"
Dokter pun mengangguk dan menghampiri Ammar. "Ma'af ya aku buka dan aku ingin melihatnya." izin dokter. Ammar hanya mengangguk lalu menegakan tubuhnya sambil duduk. Ammar pun meringis.
"Ada lebam" Lalu Dokter pun menekan bagian punggung Ammar. "Ahhh.. sakit Dok" pekik Ammar.
"Coba anda jalan" kata dokter. Ammar pun mengangguk lalu turun dan mencoba untuk jalan. Ammar berjalan dengan pelan sambil meringis menahan sakit.
"Aku tidak kuat jalan jauh punggungku terasa sakit sekali" keluhnya.
"Baiklah anda boleh duduk kembali, kita akan melakukan Rontgen untuk memastikan apakah ada masalah serius atau tidak. Suster tolong bawa keruang X-Ray!" perintah dokter. Suster pun mengangguk lalu dokter dan suster tersebut pergi.
"Lebih baik kamu pulang saja biarkan putraku bersamaku" kata Widia.
"Tapi tante." ucap Kesha.
"Ayo pulang Princess, nanti kita kesini lagi" kata Kenzie sambil menarik tangan Kesha lalu melenggang pergi.
"Lihat pah, anak manja itu mempunyai ayah kaya berandalan, lihat saja lengannya bertato dan ucapannya kasar, bisa-bisanya si Ammar suka sama dia yang modal cantik doang, memangnya bisa apa dia hanya mengandalkan pelayan saja, mungkin nanti kalau setelah menikah bakal minta yang mahal-mahal sama putra kita" cerocos Widia.
"Tapi kan dia kaya mah, kalau ingin yang mahal-mahal suruh minta saja sama Daddynya"
"Ck... Iya juga, kalau putramu tidak ngeyel harusnya dia jadi sama anak teman Mamah di medan, Mamah suka sama Nadia dia pekerja keras dan mandiri. Nadia juga sudah lama menyukai Ammar."
"Ammarnya tidak mau, harus bagaimana lagi mah. biarkan saja kali saja menikah dengan anak orang kaya menguntungkan bagi kita" kata Dharma.
"Ya sudah kita kesana tunggu Ammar" ucap Widia lalu mereka pun pergi.
***
Di perjalanan. Kenzie pun menoleh kearah Kesha yang tampak sedih. "Princess apa kamu sudah yakin ingin menikah dengan Ammar? Daddy tahu Ammar baik tapi kamu lihat orang tuanya begitu" ucap Kenzie dengan risau.
"Hm... Mungkin itu cobaan kami Dad, selama Mas Ammar baik denganku itu bukan masalah untukku, mungkin mereka hanya cemburu saja atas kedekatanku dan putra semata wayangnya."
"Oke, Daddy tidak bisa berbuat apa pun jika kamu bahagia kenapa tidak? Daddy tidak mau kamu dimarahin seperti tadi Princess, Daddy sangat sedih kamu tidak boleh ada yang membentak hati Daddy sakit sekali" ungkap Kenzie dengan mata berkaca-kaca.
"Dad, Tante Widia emang gitu cara berbicaranya, Daddy jangan sedih ya. walau pun aku sudah menikah nanti aku akan selalu ada bersama Daddy, jika raga kita terpisahkan aku akan selalu ada dihati Daddy. Jangan kasih tahu Mamu soal ini ya Dad"
Kenzie pun mengangguk. "Mamu-mu dan kamu adalah kelemahan Daddy, jika kalian terjadi sesuatu Daddy akan hancur, Daddy sangat mencintai Mamu-mu, kamu juga adalah simbol cinta Daddy dan Mamu, kamu harus bahagia sayang, harus!"
"Terimakasih Dad, memangnya Daddy tidak sayang sama Abang Key dan Rey?"
"Mereka lelaki sayang, Daddy dan Mamu sama menyayangi mereka, tapi kamu adalah special karena kamu perempuan satu-satunya dan anak pertama dari Daddy dan Mamu sungguh kamu adalah kebahagiaan buat Daddy dan Mamu."
Kesha pun tersenyum hangat sambil bergelayut manja ditangan Kenzie yang sedang menyetir. "Seandainya tidak menikah itu tidak dosa, aku akan memilih hidup selamanya dengan Daddy."
Kenzie pun terkekeh. "Tidak gitu juga Princess, semakin hari Daddy semakin tua lalu meninggal lalu kamu mau sama siapa hm?"
"Hehee... aku ikut lah" jawab Kesha.
"Dasar, Aisha kecil kalau bicara ya masih sama saja, sudah turun kita sudah sampai"
"Daddy jangan bilang sama Mamu soal tadi yah.. yah... Daddy ceritakan saja tentang Ammar kecelakaan" pinta Kesha.
"Hm..." Jawab Kenzie lalu masuk kedalam Mansionnya.
***
Malam hari Kesha pun sedang mundar mandir didalam kamar sambil memegang ponselnya.
Ting... Suara pesan masuk. "Sayang sudah tidur?" tanya Ammar.
"Belum mas, aku mengkhawatirkanmu gimana hasilnya Rontgen nya tadi?"
"Hm... Baik mungkin hanya dalam waktu tiga hari sudah baikan" balas Ammar.
"Syukurlah aku khawatir sekali, sudah ya ini sudah malam, mas istirahat!"
"I miss you, aku sudah tidak sabar menikahimu" balas Ammar.
"Sabar Lima hari lagi"
"Ya sudah, kamu juga istirahat, jangan lupa mimpiin aku yah" balas Ammar dengan emot love.
Kesha pun membalasnya hanya dengan emot tersenyum. Lalu Kesha pun membuka chatnya dengan Arxel. Ia melihat masih centang satu.
"Kemana Arxel? Tidak biasanya dia menghilang, sesibuk itukah? Apa dia marah? Tapi setauku dia tidak pernah marah kepadaku" gumam Kesha dengan bingung.
***
Hongkong - The City of Victoria
Semenjak mendengar Kesha akan menikah Arxel memutuskan untuk pergi ke Hongkong ia membentuk klan Mafianya disana.
Didalam wajahnya sudah tidak ada senyuman, Ia semakin tampak dingin dan tak tersentuh. Berkat keahlian Hackingnya ia sering diburu oleh para klan dunia bawah bahkan banyak orang yang menawarkan harga fantastis untuk jasanya dalam sekejap karena Arxel bisa menghancurkan bisnis orang hanya dengan retasannya saja.
Keahlian itu semua adalah dari Arunika sang Ibu mantan Hacker handal Ex klan Mafia The Sillent Killer Klannya Kenzie.
Di Club The Iron Fairies Hongkong
Arxel sedang duduk sambil menyilangkan kakinya dan menghisap nikotinnya ia sedang melihat banyak orang berpasangan sedang berjoged bahagia dengan diiringi dentuman musik yang keras.
"Gimana Arxel dengan tawaranku? Apa kau bersedia membantuku?" tanya Seseorang pria sekitar berusia 37 tahun dengan lengannya dipenuhi tato.
"Hm... Aku akan membantumu hanya dengan memberi petunjuk saja tidak dengan menghancurkan usahanya, untuk itu kau harus melakukannya sendiri!" sahut Arxel sambil menghisap nikotinnya.
"Ayolah Ar, kau ingin apapun aku berikan setelah berhasil, you now aku mempunyai putri cantik jika kau mau kau bisa menikahinya"
"Aku tidak butuh itu semua!" balas Arxel dengan singkat.
Lelaki itu pun menghela napasnya dengan kasar. Kau mau perempuan Virgin? Biar aku carikan"
Tidak lama kemudian ____ ada perempuan cantik menghampiri dimana Arxel berada.
"Hai" ucapnya lalu duduk disamping Arxel dengan menyembulkan kedua buah dadanya lalu tangannya pun mengusap paha Arxel.
"Don't touch me!" kata Arxel dengan nada penekanan.
"Santai saja Ar, dia belum pernah melakukannya ini hadiah untukmu sebagai pertemuan kita" sambung lelaki itu.
Lalu perempuan itu pun melihat kearah lelaki itu dan saling mengangguk. "Aku tidak akan memaksamu, minum lah dulu" ucap perempuan itu yang hendak meminumkan gelas yang berisikan Wine kepada Arxel.
Dor.! Arxel menembak perempuan itu dibagian dadanya dan seketika pun mati. Lelaki itu pun terkejut yang menyaksikan tindakan Arxel.
"You Never listen!" kata Arxel lalu melenggang pergi sambil mengisap nikotinnya.
yang heboh malah bapak nya 🤣🤣🤣
apalagi si botak 🤣🤣🤣
ngakak pagi pagi 🤣🤣🤣