Aluna adalah salah satu atlit panahan terbaik saat ini dan selalu mendapatkan juara pertama di setiap kejuaraan, namun nasibnya naas hanya karena menemukan novel milik Orang lain di paper bagnya dan membacanya, lalu berakhir masuk ke dalam novel tersebut Luna kira dia akan menggantikan pemain utama karena memiliki nama yang sama dengannya, namun ketika makin memasuki bab-bab novel selanjutnya, jalan cerita Novel tersebut malah berubah total karena kedatangannya ke dalam novel tersebut Luna yang sejak di dunianya tak pernah memiliki pacar, harus di hadapkan dengan pemain Pria yang hanya bukan satu tapi 4 untuk menjadi Suaminya semua Apa yang akan terjadi selanjutnya dengan nasib Luna?
Novel hanya karangan fiktif dan fantasi saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Setelah puas di tanya oleh Raja Alonzo, Luna memutuskan untuk mandi di kamar Andreas, suaminya
Dengan di temani oleh Vio, pelayannya, Luna pun masuk ke kamar mandi dan membiarkan pintu kamar mandi nya terbuka karena Luna berpikir pasti Vio akan memanggilnya jika Andreas datang ke kamar miliknya ini
"Vio, kenapa kamu tiba-tiba memijat bahu ku?" tanya Luna yang sambil memejamkan matanya menikmati air mandinya saat ini
"Vio" panggil Luna yang sama sekali tak ada sahutan sama sekali saat ini dan akhirnya Luna pun membuka matanya dengan melotot kan kedua matanya ketika melihat Andreas yang saat ini menyusul dirinya di kamar mandi
"Apa yang kamu lakukan di sini, Pangeran?" tanya Luna terbata-bata saat ini menatap Sang Suami yang sudah melepas jubah dan menyisakan dalamnya saja untuk bersiap mandi bersama Luna
"Aku ingin mandi bersama Istriku, apa itu tidak boleh?" tanya Andreas lagi sambil tersenyum miring
"Bo..leh..Yang Mulia tapi tidak sekarang" ucap Luna lagi yang terbata-bata
"Kalau kamu lupa ini kamar mandi ku, Sayang dan kita sudah menikah secara sah kemaren" ucap Andreas terkekeh puas saat melihat Sang Istri yang biasanya tegas dan garang, namun sekarang seperti kehilangan kata-kata dan itu menambah keimutan wajah Luna saat ini di depannya
Andreas pun langsung masuk ke dalam bak mandi bersama dengan Luna yang langsung di tarik oleh Andreas di atas pangkuannya saat ini
"Badanmu sangat ringan sekali sayang, apa kamu beberapa hari ini teratur makannya?" tanya Andreas yang terlihat cemas dan khawatir sekaligus
"Aku makan suamiku" ucap Luna yang masih tak ingin menatap wajah Andreas yang saat ini berada di depannya menatapnya terus menerus
"Kenapa sekarang malu pada Suamimu, Sayang? Tadi Siang ketika datang kamu berani menatapku dengan sangat dekat" ucap Andreas tersenyum dan memegang dagu Luna untuk menatapnya
Tak lama Andreas pun langsung melumat bibir Luna yang sejak tadi selalu menggodanya dan mulai menghabisinya hingga menjelajah ke dalam bibir Luna
Sementara Luna yang di lumat tiba-tiba oleh Andreas pun langsung membalasnya dan mengalungkan kedua tangannya di leher Sang Suami yang begitu kokoh saat ini
Andreas dan Luna pun saling membalas satu sama lain hingga suara kamar mandi terdengar suara decapan keduanya saat ini
Lalu Andreas pun mulai menelusuri garis leher Luna yang sangat putih nan mulus bagai porselen tersebut dan membuat tanda kepemilikan di sana saat ini
Luna yang merasakannya hanya bisa menikmati setiap perlakuan Andreas padanya dan dengan begini baik Luna mau pun Andreas akan semakin mengenal satu sama lain nantinya
Andreas yang sudah tak sabar pun langsung membuka semuanya dan mengeringkan tubuh Luna, yang kemudian mulai membopongnya ke tempat tidur bersama saat ini
Dengan saling mengeringkan tubuh keduanya, Andreas mulai menjelajah kembali ketika melihat kesukaannya yang terlihat seperti buah yang besarnya pas di tangannya
"Apa Aku boleh?" tanya Andreas meminta ijin dan Luna pun mengijinkannya karena merasa tubuhnya mulai terbakar saat Andreas menguasainya di kamar mandi tadi
Lalu Andreas pun tanpa ragu mulai melahapnya hingga membuat tanda kepemilikan di sana di beberapa tempat yang membuat Luna melenguh sejak Andreas berhasil membuatnya terbakar
"Eeuugghhh"
Terdengar suara Luna yang mulai melenguh saat ini
Setelah Andreas puas di sana, dia mulai melanjutkan permainannya yang berada di tengah ke dua paha Luna dan lagi-lagi Luna melenguh tak kuasa menahan hawa panas yang menjalar ke area tubuhnya akibat permainan Andreas, Suaminya
"Eeuugghh"
Terdengar Luna yang mengerang saat ini dan itu membuat Andreas tersenyum senang mendengar suara cantik Luna saat ini
"Sayang, Aku masukkan ya" pinta Andreas dan Luna yang sudah terbakar tubuhnya hanya mengangguk pelan sama sekali tak bisa menolaknya
Lalu Andreas pun mulai memasukinya dan terdengar suara tangisan Luna saat ini ketika miliknya hanya masuk separuh saja
"Sayang, sepertinya malam ini hanya segini aja ya, Aku tak sanggup melihat air matamu turun saat ini" bisik Andreas yang bergegas ingin melepasnya, namun Luna buru-buru menggenggam tangan Andreas untuk tetap melanjutkannya karena dia tak ingin merasa kesakitan lagi besok-besoknya
"Lanjutkan Suamiku" pinta Luna dengan menahan nyerinya dan menghapus air matanya
"Aku gak tega Sayang" ucap Andreas yang sejak tadi menghapus air mata Luna yang mengalir deras seperti saat ini
"Gak apa Suamiku, ini kan pertama pasti sakit sekali, ayo kita mulai lagi" pinta Luna dan Andreas pun hanya mengangguk pelan
Andreas mulai menghabisi kedua kesukaannya itu dan terdengar suara lenguhan kembali Luna, lalu Andreas kembali memasukinya hingga semua miliknya masuk dengan sempurna di dalam milik Sang Istri
Lalu keduanya yang awalnya hanya merasa kan sama-sama nyeri dan sempit, saat ini telah saling memacu untuk mendapatkan puncak yang di tunggu oleh keduanya
"Terima kasih sayangku" ucap Andreas yang mengecup kening Sang Istri yang saat ini langsung tertidur karena kelelahan semalaman bermain hingga 3 ronde lamanya
Pagi Harinya
Luna yang merasakan seluruh tubuhnya remuk tak bertulang mulai membuka matanya dan mengingat kejadian tadi malam
Ini baru satu suami, apalagi 4, astaga, aku akan mengalami rasa 4 kali ini dalam sebulan karena setiap Aku bertemu dengan Suami ku yang lainnya maka Aku kembali menjadi per*wan, ya ampun jalan takdir seperti ini sungguh menyiksa dan mengenakkan sekalian
Luna yang mulai ingin bergerak turun langsung di gendong oleh Andreas langsung, karena ternyata Andreas sudah bangun sejak tadi dan hanya mengamati Sang Istri yang terlihat melamun sesaat
"Sayang, Aku bawa ke kamar mandi ya" ucap Andreas dan Luna hanya mengangguk pelan sambil mengeratkan pelukannya di leher Andreas saat ini
Andreas yang dengan lembut memandikan Luna dengan sangat perlahan membuat Luna yang meringis kesakitan hanya bisa menahannya saja saat ini
"Pasti masih sakit kan Sayang ku?" tanya Andreas
"Iya kamu sangat li** banget malam tadi main" ucap Luna cemberut
"Ayo Aku bantu membopongmu ke kamar dan mengganti pakaianmu, para pelayan sudah membersihkan kamar kita" ucap Andreas yang kembali membopong Sang Istri di kamarnya
"Ya Andreas, sepertinya Aku hari ini gak bisa kemana-mana" ucap Luna sedih
"Apa kamu akan pergi lama ninggalin Aku?" tanya Luna yang tiba-tiba manja pada Andreas
"Hahaha, ternyata Istriku sudah bisa manja padaku, jika sudah merasa nyaman seperti tadi malam" tawa Andreas yang sangat menyukai kemanjaan Luna
"Aku hanya sebentar ke Ruang Istana, Sayangku, Oh ya kemaren Ayah bilang, mumpung kamu di sini, lebih baik dia ingin Aku naik tahta menjadi Raja Kerajaan West sehingga upacaranya akan di adakan 3 hari lagi" ucap Andreas lagi
"Jadi sekarang Suamiku sebentar lagi akan jadi Raja dari Kerajaan West?" tanya Luna tak percaya
"Ya Sayang dan itu berkatmu, Aku bisa di angkat Ayah jadi Raja di sini, terima kasih ya Sayang, sejak kehadiranmu Aku sepertinya selalu beruntung" ucap Andreas yang mencium seluruh wajah Luna saat ini
"Ya Sayang, sama-sama" ucap Luna yang ikut memanggil Sayang dan itu membuat Andreas sangat senang karena Sang Istri sudah mulai membuka hatinya untuk dia jadi Suaminya