NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Wanita (System Playboy)

Sang Penakluk Wanita (System Playboy)

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Harem
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, hidupnya merasa lebih sempurna setelah kehadiran seorang istri yang sangat cantik.

Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dengan kakak tirinya, kemudian mereka membunuh Bryan secara sadis demi mendapatkan seluruh kekayaan yang Bryan miliki.

Bryan diberikan kesempatan untuk hidup kembali oleh sistem, tapi dia harus menyelesaikan misi dari sistem, yaitu dia harus bisa membuat banyak wanita takluk kepadanya, dengan syarat dia harus menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi seorang ojek online.

Apakah Bryan sanggup menaklukkan hati para wanita target sistem dalam waktu satu bulan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

[Target ketiga, Lilis. Apa Tuan ingin sistem mengusirnya juga?]

Tanya sistem kepada Bryan, ketika ditanyai perihal siapa orang yang mengetuk pintu rumah kontrakannya. Mungkin sistem ingin mengajak bercanda kepada Bryan. Karena sistem tahu wanita itu sedang dinantikan kehadirannya oleh Bryan.

"Oh jangan! Jangan!" Bryan tak mengizinkan sistem untuk mengusir Lilis, justru dia kaget dan penasaran, untuk apa Lilis datang ke rumah kontrakannya. Tentu saja hal tersebut membuat Bryan sangat bahagia.

Bryan segera membuka pintu, dia melihat Lilis tersenyum sedikit canggung kepadanya. Wanita tersebut terlihat sangat malu sekali karena sudah berani datang menemui Bryan.

"Lilis? Ada apa kamu datang kesini?" Padahal dalam hati Bryan berkata yes yes yes, karena akhirnya sang target datang sendiri menemuinya. Sungguh dia sama sekali tidak menyangka Lilis akan datang kesini menemuinya.

"Ada yang bilang akang Juan sakit demam, jadi aku sengaja datang kesini untuk menjenguk kang Juan. Kebetulan aku punya susu, siapa tahu kang Juan mau susu saya?" tanya Lilis dengan malu-malu, sehingga perkataannya menjadi ambigu.

Bryan menelan saliva mendengar perkataan Lilis, dia tak paham sebenarnya susu jenis apa yang Lilis tawarkan, sampai rahangnya terasa mengeras, sekilas melirik ke arah dua gundukan yang menonjol di dadanya Lilis.

Lilis kaget begitu menyadari bahwa dia salah dalam pengucapan, saking gugupnya berbicara dengan Bryan. Sehingga wajahnya nampak merah merona, "Eh, maksud aku, aku punya susu kedelai, aku membuat sendiri susunya, bagus lho untuk yang lagi demam."

Lilis menunjukan sebotol susu kedelai pada Bryan, agar Bryan tak salah paham dengan perkataannya. Kemudian wanita tersebut menggigit bibir bawahnya saking malunya.

"Demam aku sebenarnya tidak parah, tapi terimakasih sudah mau menjenguk aku dan terimakasih atas susunya." ucap Bryan sambil tersenyum, dia juga masih merasa canggung kepada Lilis.

"Iya sama-sama kang Juan." Lilis membalas senyuman Bryan.

"Panggil saja, Juan." Bryan pikir dengan memanggil nama bisa membuat mereka lebih dekat.

Lilis menganggukkan kepalanya. "Iya, Juan."

"Kalau begitu kamu minum dulu susunya, mumpung masih hangat." Lilis memberikan sebotol susu kedelai kepada Bryan.

Bryan pun menerima susu pemberian dari Lilis. Kemudian dia mempersilakan Lilis masuk ke dalam rumah, "Silahkan masuk!"

Lilis pun menganggukan kepalanya, dia masuk ke dalam rumah yang kecil tersebut, dia tersenyum ketika melihat kondisi rumahnya yang berantakan, tapi Lilis paham betul, seorang bujangan memang seperti itu, jarang ada yang rapi.

"Maaf ya, rumahnya berantakan." Bryan baru menyadari kalau kondisi rumahnya berantakan. Dia sangat malu sekali, mengapa tidak sempat membereskan dulu rumahnya.

"Oh ya gak apa-apa, biar aku bantu membereskannya ya?" Lilis meminta izin kepada Bryan untuk membereskan rumah yang Bryan tempati, atas rasa terimakasih karena dia tahu bahwa Bryan adalah orang yang telah memberikan modal secara diam-diam kepada para pedagang di pasar, sebelumnya dia juga sudah menolong para pedagang dari amukan anak buahnya Deden.

Tapi sebenarnya Lilis sudah diam-diam memperhatikan Bryan, mungkin sudah ada ketertarikan juga pada pria itu. Jadi sistem akan menganggapnya sah, karena rasa ketertarikan itu muncul sebelum Lilis tahu Bryan adalah sang dermawan misterius itu.

[Tuan hebat, belum juga mengeluarkan kata rayuan, tapi target ketiga sudah ada ketertarikan pada Tuan, saat pertama kali melihat Tuan. Karena itu sistem memberikan bonus 200.000.000.]

[Total dana Tuan 13.147.500.000.]

[50 persen target ketiga sudah tertarik kepada Tuan.]

Sebuah berita menggembirakan untuk Bryan, sekaligus mencengangkan, hanya diam saja dia telah mendapatkan bonus sebesar 200 juta. Sistem memang susah ditebak. Tentu saja Bryan terperangah mendengarnya, sekaligus senang karena dia tahu ternyata Lilis diam-diam memiliki ketertarikan kepada Bryan.

[Sepertinya target sudah tahu Tuan adalah orang yang menyumbangkan uang pada para pedagang.]

Sistem memang bisa melihat segalanya di diri manusia, termasuk pikiran mereka.

Bryan sedang memperhatikan Lilis yang sedang membersihkan rumahnya, padahal dia sudah melarangnya, tapi karena wanita itu terus memaksa untuk membalas budi kebaikan Bryan, Bryan terpaksa membiarkannya.

"Tapi tetap sah kan?" tanyanya pada sistem dengan pelan, dia takut Lilis takluk padanya karena dia tahu Bryan memiliki banyak uang.

[Tentu saja sah, karena target tertarik pada Tuan pada saat melihat Tuan untuk pertama kalinya. Tugas Tuan tinggal meluluhkannya menjadi 100 persen target benar-benar takluk pada Tuan.]

Berkat Lilis, rumah yang ditempati Bryan kini telah terlihat bersih dan rapi, dan juga Lilis telah membuat obat tradisional untuk Bryan, selain itu dia juga telah memasak sayur untuk Bryan. Mungkin karena dia tahu Bryan tinggal sendirian, tidak ada yang mengurusnya, sehingga dia memberanikan diri untuk datang ke rumah tersebut.

"Pekerjaan aku sudah beres, kalau begitu aku pulang dulu ya Juan." pamit Lilis, dia harus buru-buru pulang.

"Bagaimana kalau aku antarkan pulang?" Suasana disana masih sangat sepi, apalagi kalau malam hari, walaupun ke rumah Lilis dengan berjalan kaki pun harus melewati perkebunan.

"Oh gak usah, gak apa-apa. Biar aku pulang sendiri aja, aku sudah biasa kok." ucap Lilis, walaupun sebenarnya dia memang takut.

[Sebenarnya target tidak berani pulang sendirian, Tuan.]

"Oh iya tadi aku gak sengaja melihat Kokom, Ningsih, dan Popong berlarian, kayak ketakutan gitu, kenapa ya?" tanya Lilis, penasaran, ketika dari kejauhan melihat ketiga wanita itu berlari terbirit-birit sambil berteriak, mereka seakan sedang ketakutan.

Bryan ingin tertawa jika mengingat akan hal tersebut, sistem memang terkadang usil, tapi ada manfaatnya juga untuk menakuti Lilis. "Sepertinya mereka habis melihat kunt...."

Lilis langsung memotong perkataan Bryan, "Oh gak usah diteruskan!" Baru mendengar separuh namanya saja membuat Lilis merinding.

"Jadi bagaimana? Mau aku antar pulang?"

Lilis nampak kebingungan, dia menjadi tidak berani pulang sendirian karena takut dengan cerita dari Bryan. "Tapi kan kamu lagi sakit?"

"Gak apa-apa kok, berkat obat dan susumu eh maksudnya susu yang kamu berikan, aku sudah merasa enakan." jawab Bryan, tiada hentinya pria itu mengembangkan senyumannya, semakin membuat hati Lilis berdebar-debar.

Akhirnya Lilis pun mengiyakan, gara-gara Bryan membahas makhluk astral tersebut, Lilis jadi tidak berani pulang sendirian, takut tiba-tiba saja ada kuntilanak ada dihadapannya.

Karena jaraknya tidak begitu jauh, Bryan mengantarkan Lilis sambil berjalan kaki, sambi mengobrol, sehingga bisa membuat mereka lebih akrab lagi.

Namun, tiba-tiba hujan turun begitu besar, Bryan segera menarik tangan Lilis untuk berteduh di sebuah saung yang ada di dekat sekitar sana.

"Kita tunggu sampai hujan reda dulu ya, Lis." ucap Bryan sambil mengusap-usap bajunya yang basah.

Lilis menganggukkan kepalanya. Tapi sayangnya hujan tak kunjung reda, membuat mereka kedinginan.

Bryan mencoba untuk mengakrabkan diri dengan Lilis, menceritakan apa saja yang bisa membuat Lilis tertawa, dan tentu saja usahanya berhasil, sehingga Lilis telah dibuat beberapa kali tertawa dengan sebuah cerita lucu yang Bryan ceritakan, sehingga kini mereka menjadi sedikit akrab.

"Terimakasih, sepertinya obat yang kamu berikan sangat manjur, aku benar-benar merasa baikan." Bryan memuji obat tradisional yang telah diberikan oleh Lilis.

[Lilis pernah kuliah di jurusan kedokteran, tapi hanya sebentar, karena terkendala biaya.]

Informasi dari sistem cukup membuat Bryan tertegun, Lilis harus mengubur dalam-dalam impiannya karena terkendala biaya. Apalagi kondisi ayahnya yang sudah tua dan adiknya baru masuk sekolah SMA, membutuhkan biaya, sehingga Lilis menggantikan ayahnya berjualan di pasar, apalagi ayahnya memiliki hutang yang begitu besar pada Deden.

Lilis tersenyum mendengar pujian dari Bryan tentang obat yang telah dia racik sendiri, "Benarkah?" tanyanya sambil menempelkan punggung telapak tangannya pada kening Bryan.

Lilis merasa grogi karena Bryan sedari tadi sedang memandangi wajahnya, dia segera melepaskan tangannya yang sedang mengecek suhu badan Bryan.

Tanpa di duga Bryan menarik lengannya Lilis, membuat bibir mereka menempel dengan seketika, bahkan pria itu menautkan bibirnya pada bibir Lilis.

Siapa yang bisa nolak dari pesona kang ojek online tampan tersebut. Apalagi cuaca begitu dingin, membuat Bryan merapatkan tubuh mereka, memeluk erat tubuh Lilis, tanpa melepaskan ciumannya.

Bukan hanya ciuman, tangan mereka pun bergerak untuk saling meraba dan saling menghangatkan, membuat ciuman mereka sangat ganas malam ini.

Lilis begitu terbuai dengan ciuman mautnya Bryan, sehingga dia sangat menikmati disetiap luma-tan dan sesapan bibirnya.

1
Herry Okonk'z
ngakak denger sistem libur pas lg butuh2nya 🤣🤣🤣🤣🤣
Anonymous
Luar biasa
Ethizay
betullllll,,, apalagi uangx sdh bnyk 🤣🤣🤣🤣
sone
Luar biasa
Roulysa Marluna
Lumayan
Akbar Razaq
Sukurlah klo merekq balik perawan.lagi tapi.eh.koq bs.Ck...bisa bisanya othor saja kan.
Akbar Razaq
Aku masih konsisten smoga misi gagal.
kira kira dr 582T aku dapat bagian berapa ya?
Akbar Razaq
Klo begitu maaf aku do'akan smoga misi Bryan gagal biar aku juga dapat jatah warisan.mayan buat tambah tambah.yakan
acid
yang ini gak usah di tolong..
musuh besarku di kampung...
Akbar Razaq
Tumben rumahnya gak.di potong .dr uang bang Yuan.😄
Rita Juwita
luar biasa Thor...👍👍
Akbar Razaq
wak sistemnya lagi tidur nihbmasa Lilis ngilang gak tahu.gak ngasih kabar ke mas ojolnya 😄
Akbar Razaq
Enak banget ya hidup.di dunia halu begini mati aja bs di batalkan di bikin sakti dan kaya lagi
Lella Tunnur
Luar biasa
Idha Sinaga
empat nya keluar di dalam ,udah ada hasil belum ya .
Jumadi 0707
kasihan Thor semua aja jdinya istri kasihan kko dilepas walaupun jd ori lg
Jumadi 0707
Luna hamil gk Thor kan gk pake kb hrs jelas Thor apa system yng jd penghalangnya
Jumadi 0707
Thor mau tanya klo MC kwik kwik apa gak hamil cewenya
Ita rahmawati
👍👍👍
Ita rahmawati
ya pastilah si angel yg udh jelas berhubungan sm si jordan musuh utamanya bryan 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!