Menceritakan alur kehidupan Lovely Maudly yang memiliki masa lampau suram. Adanya adegan misterius yang bersifat supernatural dalam peristiwa Lovely The Tian. Masa lampau dari Lovely Maudly inilah yang menjadi rahasia dibalik dirinya menjadi pribadi yang pendiam dan rahasia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syifa amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman Gracia
2 tahun kemudian, Gracia sudah menginjak di kelas 1 SD. Kini berusia genap 7 tahun.
"Gracia bagaimana perasaan mu di saat perpisahan di taman kanak-kanak minggu lalu?" tanya salah seorang teman.
"Umm perasaan ku cukup bahagia, karena walau berpisah dengan teman TK ku sungguh tidak akan melupakanku. Mereka juga sudah berjanji akan selalu bersama ku," jawab Gracia dengan nada senang.
"Eh Gracia kamu punya teman banyak ya sampai sekarang keren ih," sambung teman Gracia.
Ya, makin hari hubungan pertemanan Gracia terlihat semakin erat. Gracia dan teman-temannya bahkan sudah sedekat seperti saudara. Tidak hanya itu, sela menjalin hubungan pertemanan Gracia dikenal pribadi yang baik dan extrovert terhadap semua orang. Hal ini menunjukkan bahwa Gracia memiliki banyak teman pada masa itu.
Tetapi pada saat Gracia sudah menginjak semester 2. Perlahan-lahan karakter Gracia banyak yang berubah. Dari yang ceria menjadi pribadi yang pendiam. Ia memutuskan untuk lebih cenderung memikirkan kepentingan diri sendiri daripada orang lain. Memang terlihat aneh, namun ada salah seorang teman dekat Gracia yang menyadari atas perubahan tingkah lakunya itu.
"Gracia bagaimana dengan harimu?" tanya salah seorang teman dekat Gracia.
Gracia hanya terdiam saja, tatapan nya sudah mulai kosong. Ia terlihat banyak masalah dipikirannya.
"Hey mengapa diam saja ayo katakan," sambung teman Gracia yang mulai heran dengan tingkah laku Gracia yang sekarang.
Tidak seperti biasanya, dulu sifat Gracia di mata semua orang baik itu keluarga maupun lingkungan pergaulan ataupun pertemanan nya Gracia dikenal sebagai sosok anak yang ceria dan suka membantu orang lain. Namun, perubahan tingkah laku Gracia sudah makin mencurigakan bagi semua orang. Ia mulai memutuskan hubungan pertemanan dan ingin fokus mengurus diri sendiri.
"Ah lebih baik kita tidak usah berteman dan jadilah dirimu sendiri," jawab Gracia dengan menuturkan nada yang tiba-tiba cuek.
Gracia pun meninggalkan tempat itu, ia sudah mulai lepas dengan lingkungan pergaulannya. Banyak orang yang sudah mengetahui atas perubahan tingkah laku Gracia. Namun, awalnya mereka justru berpikir positif. Mereka pikir Gracia hanya tidak ingin diganggu.
Di sisi circle teman Gracia.
"Eh guys Gracia kenapa sih kok aneh banget," kata teman Gracia yang sudah mulai tidak enak dengan perubahan tingkah laku Gracia.
Walau mereka hanya sekedar heran, tetapi mereka justru malah memperhatikan perubahan siapa Gracia. Sampai pada akhirnya perlahan-lahan masa lampau Gracia pun terbongkar.
Suatu hari, seluruh kelas 1 SD akan mengadakan study tour di waktu malam. Karena pemberangkatan nya sangat tidak tepat waktu, pada akhirnya mereka sampai di bus pada malam hari.
"Ini akan sampai dimana sungguh perasaan ku sangat tidak enak," batin Gracia sembari menoleh kanan kiri nya.
"Hey Gracia kamu kenapa kok kelihatan seperti orang kebingungan," ujar teman Gracia.
Gracia hanya cuek dan tidak membalas ujaran temannya itu. Memang Gracia sekarang sudah tidak seperti biasanya.
"Gracia apakah kamu ingin minum?" tanya salah seorang guru yang ikut dalam rombongan bus tersebut.
Gracia hanya menggelengkan kepala. Tidak seperti biasanya yang selalu merespon dengan ceria.
Sampai di tengah perjalanan, memang kesannya kelihatan angker. Namun demi pembekalan masa depan anak-anak yang bisa membangun budi pekerti nya sendiri dengan baik, maka dilakukannya study tour menjelajahi tempat yang penuh makna inspiratif.
Saat itu, seluruh siswa-siswi diharapkan untuk segera turun dari bis. Jam sudah menunjukan waktu 8 malam. Kini, seluruh siswa-siswi sudah didekat hutan terangker. Perlu diketahui bahwa hutan itu adalah hutan yang dimana peristiwa 'Lovely The Tian' terjadi.
"Gracia bolehkah kau berbaris paling depan?" tanya salah seorang teman Gracia yang sudah begitu ketakutan.
"Tentu saja aku mau," jawab Gracia dengan nada yang begitu nurut. Padahal, sebelumnya ia terkesan cuek saat mengobrol dengan temannya. Namun justru kali ini terlihat berbeda dari biasanya.
Gracia segera berjalan dengan santai saat melewati hutan itu. Secara tidak sengaja dia menendang batu yang ukurannya sangat besar.
"Aaaa," teriak Gracia yang hampir saja jatuh di hadapan batu tersebut.
Salah seorang teman yang mendengar teriakan Gracia dengan suara yang lantang akhirnya berlari ke posisi Gracia.
"Gracia apakah kamu baik baik saja!?" ucap dia sembari mengutarakan wajah yang panik.
Gracia menghela nafasnya.
Ia menjawab, "Ya aku baik-baik saja."
Beberapa saat setelah itu, Gracia dan seluruh temannya harus melewati hutan tersebut sebagai jalan alternatif menuju hotel. Secara kebetulan memang hotel yang akan menjadi tempat penginapan sebelum melakukan study tour, lokasinya sangat berjarak dekat dengan hutan itu.
"Hati-hati ya semuanya!" seru salah seorang guru pendamping.
Gracia yang posisi nya berada di baris paling depan, ia merasa mengingat sesuatu. Badannya terlihat mulai tidak bergerak. Ia terus melihat ke arah jurang di hutan itu.
"I-itu..." kata Gracia dengan nada yang mulai terputus.
"Itu kenapa sih Gracia. Ayo lanjut jalan yang dibelakang sudah menunggumu," ujar salah seorang teman yang berada di posisi belakang Gracia.
Gracia hanya melamun. Ia merasa sakit kepala saat melihat jurang di hutan itu. Tak lama kemudian, Gracia pun pingsan dengan sendirinya.
"Bu guru Gracia pingsan!" teriak salah seorang teman yang tadi.
Semua guru pendamping yang mengikuti rombongan studytour itu yang pada awalnya berjalan pada barisan terdepan seluruh siswa-siswi, langsung kaget mendengar suara teriakan itu.
Mereka langsung berlari menghampiri posisi Gracia yang sudah terbaring pingsan.
"Gracia apakah kamu sedang tertidur?" tanya salah seorang guru yang mengira bahwa Gracia tidak pingsan beneran.
"Oh bu guru Gracia benar-benar pingsan di tengah perjalanan," sahut salah seorang teman Gracia yang sudah melihat tanda-tanda yang dimana Gracia akan pingsan.
Setelah itu, seluruh guru langsung berupaya besar untuk membangunkan Gracia dari pingsannya.
Sedangkan di sisi Gracia yang masih terbaring pingsan.
Dapat disimpulkan bahwa ingatan Gracia mengenai masa lampau nya sudah teringat kembali. Ia mulai menjadi pribadi yang terkesan introvert terhadap semua orang sekitarnya. Tidak hanya itu, Gracia juga bisa merasakan bahwa reinkarnasi itu ada. Karena saat ini usia Gracia baru genap 7 tahun, maka pemahaman nya mengenai reinkarnasi sudah terlihat belum mengetahuinya.
Beberapa menit kemudian.
Akhirnya Gracia dinyatakan telah sadar dalam pingsannya.
"Akhirnya Gracia kamu sadar kembali," kata salah seorang teman Gracia yang terlihat senang bila Gracia sadar dari pingsannya.
"Gracia ayo berdiri!" seru seorang guru.
Pada akhirnya, seluruh siswa-siswi pun melanjutkan perjalanan studytour nya. Sekitar 6 menit kemudian, mereka semua sampai di hotel dengan keadaan selamat.
Disana, mereka dianjurkan untuk mandi malam serta mengikuti makan malam bersama terlebih dahulu. Setelah semua kegiatan yang didahulukan telah selesai, mereka pun beristirahat sembari mengobrol bersama. Pada akhirnya mereka tertidur pulas.
Di sisi lain.
Karena didalam kamar masing-masing hotel di awasi oleh CCTV. Maka otomatis seluruh pihak hotel bisa melihat keadaan di kamar itu.
Disana, mereka melihat adanya gambaran harmonis saat Gracia dan temannya tertidur. Seolah mereka melihat bahwa Gracia dan teman sekamarnya tidur dengan mimpi yang indah. Dari situlah suasana pertemanan Gracia terlihat begitu harmonis.
