NovelToon NovelToon
Yang Katanya Playboy!

Yang Katanya Playboy!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Playboy / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: tea.matcha's

Hellooo👋🏼


🍵✨🍀
Evan Dharmendra Harry Leonel adalah seorang pria berusia 30 tahun yang banyak berseliweran di setiap platform elektronik karena ke tampanan dan kesuksesannya dalam berbisnis, banyak berita yang beredar tentangnya mulai dari berita baik sampai berita buruk lengkap di semua platform elektronik. Bahkan sampai ada berita yang mengatakan bahwa ia playboy dan berita itupun viral diperbincangkan, padahal berita itu belum tentu benar adanya.

Ayra Hilya Khairina adalah salah satu orang yang mendengar berita bahwa ada seorang pria sukses yang suka bergonta ganti wanita, dia begitu tak senang mendengarnya bahkan ia sampai membenci orang tersebut. tapi sayang semua berubah saat....


Eitss kalau penasaran langsung dibaca aja yukkkkk😉

🍵✨🍀





Cover : Pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tea.matcha's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab DuaPuluhEnam (Tidak Percaya)

"Ngapain kamu natap saya begitu?" Tanya Evan menatap aneh ayra yang tengah memicingkan matanya kearahnya

"Wajah om wajah wajah tukang boong, susah dipercaya" Ucap Ayra

Evan menghela nafas berat, 'kenapa sih dirinya harus berhadapan dengan wanita didepannya ini' pikir Evan

"Saya juga tidak minta kamu percaya pada saya"

"Lah terus ngapain om bawa saya kesini, om ada rencana mau jadiin saya korban selanjutnya?" Tuduh ayra

Evan menatap Ayra jengah"Kamu terlalu berfikir buruk tentang saya, saya bawa kamu kesini karena saya ingin tahu kenapa setiap kamu bertemu saya tatapan kamu sinis dan wajah kamu kayak gak suka sama saya, saya gak ada niat apapun selain itu"

"Dan perlu kamu tahu bahwa berita itu adalah berita hoax, terserah kamu percaya atau tidak yang jelas saya sudah mengatakan yang sebenarnya kalau berita itu hoax. saya tidak pernah melakukan hal yang ada diberita itu"

Ayra terdiam, walau dalam pikirannya dia tak percaya tapi hatinya bilang kalau Evan sudah mengatakan yang sebenarnya. Ayra jadi pusing sendiri kalau sudah begini.

"Saya tetep gak percaya" Ucap Ayra sedikit ragu

"Yasudah lah terserah kamu, cuma setelah ini tolong ubah tatapan dan raut wajahmu itu saat bertemu saya, jujur saya tidak nyaman melihatnya 'walau kamu lucu dengan wajah seperti itu' " Tentu hal itu tak Evan ungkapkan secara langsung, dia juga punya gengsi untuk mengatakan hal seperti itu

"Aku usahakan deh om, walau agak susah karena setiap ketemu om muka aku otomatis berubah dengan sendirinya" Ucap Ayra

"Sekarang aku udah boleh balik ke kos kan om, aku mau istirahat om capek banget habis pulang ngampus, pliss ya om " Keluh Ayra seolah lupa bahwa pria didepannya ini adalah pria yang tak dia suka

"Yasudah, tapi kamu gamau tau saya ini siapa, kenapa saya bisa ada disini, dikost khusus perempuan ini?"

"Saya tau kok kalau om itu yang punya perusahaan terkenal itu kan, terus buat orang kayak om pasti gampang lah buat om masuk kemana aja, khususnya kesini, om bisa masuk kesini pasti karena ngancem yang punya kos ini kan. udah ketebak om"

"Tid-"

"Saya balik dulu om" Ayra buru buru keluar dari rumah itu menuju kosnya

Evan menatap Ayra yang berlalu dari pandangannya, evan tak habis pikir disaat akan pergi Ayra masih sempat sempatnya menuduh dirinya dan pergi tanpa mendengar penjelasan darinya.

"Woy bos, gimana? kayaknya lancar nih?" Aryan keluar dari kamar memegang handphone dan earphone yang terpasang ditelinganya

"Kamu selama saya berbincang dengan dia tidak nguping kan?" Tanya Evan penuh selidik

"Astaga bos, bos tidak liat kalau ditelinga saya ini ada earphone yang sudah sejak tadi saya pakai"

"Yaa, siapa tau kan kamu baru memakainya saat akan keluar dari kamar"

"Terserah bos lah, bos jadi curigaan sama saya, saya jadi sedih" Ucap Aryan dengan wajah dibuat memelas

"Jangan gitu yan wajahnya, saya geli melihatnya"

Aryan terkekeh pelan lalu mengembalikan raut wajahnya seperti semula.

"Jadi gimana bos?" Tanya Aryan lagi

"Lancar yan tidak ada halangan apapun dan ternyata benar dia menatap saya seperti itu karena benci pada saya"

Aryan terkejut, baru kali ini ada seorang perempuan yang membenci bosnya "Kok bisa bos, apa bos pernah bertemu dengannya sebelumnya, dan bos tanpa sengaja melakukan hal yang buruk saat bertemu dengannya?" Tanya Aryan

"Tidak yan, jadi gini-" Evan menceritakan semua yang terjadi barusan pada Aryan

"Sekarang apa yang akan bos lakukan, apa bos akhirnya akan melakukan klarifikasi mengenai berita ini?"

"Tidak yan, berita kayak gitu sangat tidak penting untuk diklarifikasi, biarkan saja, selama tak berdampak pada perusahaan, kita tetap diam saja" Ucap Evan

"Baik bos"

...>ᴗ<...

Dilain tempat Ayra baru saja sampai dikamarnya, dia langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ayra bersyukur, saat masuk kedalam kos, Dina tak sedang ada diluar kamar, jujur dia merasa tak siap untuk cerita pada Dina tentang dia yang berbicara berdua didalam rumah dengan pria yang selama ini tak dia suka. biarlah ini jadi rahasia Ayra dan hanya para pembaca yang tau rahasia Ayra.

Selesai bersih bersih dan pakai baju yang nyaman untuknya, ayra memutuskan untuk tidur, mengistirahatkan tubuhnya dengan tenang tanpa memikirkan hal yang terjadi baru saja.

......................

1
Sof Tia
mampir thor, jnagan lupa mampir balik🤗
Ma.Cristina Alvaro
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada membaca ini. 😊
Brayan Uriel Vasquez Perdomo
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Matcha enakk🍵: Siapp kakakk, terima kasih sudah mampirrr :^)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!