My Absurd CEO

Alex dan Mikha asyik belanja di mall. Seperti instruksi dari Dean, Alex membelikan Mikha stroller terlebih dahulu agar Mikha tidak lelah. Mereka pergi ke tempat baby shop dan membeli semua perlengkapan kebutuhan Mikha, dari mulai pakaian, tempat makan, kursi makan, sabun mandi bahkan ranjang tidur untuk anak, lemari bahkan perosotan dan ayunan mini.

Rencananya kamar kecil yang tadinya hanya untuk barang-barang tidak terpakai akan di bersihkan dan direnovasi menjadi kamar Mikha. Dean sudah meminta Josh menghubungi jasa renovasi dan akan langsung dikerjakan hari ini.

Alex meminta semua barang yang dibeli tadi dikirimkan ke alamat apartemen besok, sedangkan beberapa kantong belanja yang berisi pakaian, diapers dan baby soap dibawanya dan disimpan di keranjang bawah stroller.

Selesai berbelanja dan sudah mencapai minimal limit yang dijadikan syarat oleh Dean, Alex dan Mikha pergi ke tempat bermain anak. Mereka menghabiskan waktu yang lama sampai tiba saatnya waktu makan siang.

"Mikha, ayo kita makan! Sudah waktunya makan siang. Mikha mau makan apa?" Tanya Alex pada Mikha.

"Mikha mau makan bulgel aunty, Mikha suka bulger dan chicken." jawab Mikha dengan keras, karena suara musik taman bermain yang lumayan keras.

"Okey, kita makan bulgel dan chicken kesukaan Mikha ya." ucap Alex, mereka pun pergi ke restoran yang menyediakan makanan tersebut.

"Hai Alex, do you remember me?" tanya seorang lelaki berwajah oriental.

"Jeremy???" ucap Alex

"Benar, wah ingatanmu sangat kuat. How are you Alex?" tanya Jeremy.

"I'm fine, dan kelihatannya kamu pun sangat sehat. Sedang apa dan bersama siapa kamu di sini?" tanya Alex karena melihat Jeremy hanya sendiri.

"Coba tebak!" ucap Jeremy bermain-main

"Alex...Hai, wah senangnya kita bisa bertemu di sini!" ucap Adele senang karena bisa bertemu dengan Alex.

"Ayo...jadi kalian di sini bersama?" ucap Alex sambil menunjuk bolak balik Jeremy dan Adele lalu menautkan jarinya dengan artian berbeda.

Jeremy langsung menarik pundak Adele dan merangkulnya. "Ya, Alex sekarang kami bersama dan sudah berpacaran." ucap Jeremy dan membuat Adele tertunduk malu dan wajahnya merona.

"Wah, senang mendengarnya...Good news. Selamat buat kalian berdua, aku harap sampai ke wedding lho." ucap Alex sambil tersenyum melihat Adele semakin malu dibuatnya.

"Aunty, siapa meleka?" tanya Mikha.

"Eh, wah...Alex siapa gadis lucu, imut dan cantik ini?" tanya Adele sambil menguyel pipi Mikha.

"Awwww, aunty sakit!" ucap Mikha dan membuat Adele melepaskan cubitannya.

"Sorry...abis kamu lucu banget...! Siapa nama kamu?" tanya Adele sambil duduk di samping Mikha dan Jeremy duduk di sebelahnya.

"Namaku Mikhayla Aunty!" jawab Mikha

"Wow, beautiful name. Anak siapa dia?" tanya Adele pada Alex

"Anak bos ku." jawab Alex

"No, aunty. Aku bukan anak bos ku tapi anak Daddy dan Mommy Angela Juga Cute Mommy." jawab Mikha terbata-bata. Mikha ini termasuk anak yang berbicaranya lancar dan pintar.

"Ha-ha-ha, lucu sekali Mikha. Anak siapa ini Alex?" tanya Adele serius.

"Anak inseminasi Dean Anderson dengan Angela mantan kekasihnya." jawab Alex berbisik di telinga Adele karena tidak mau membuat Mikha mendengar hal tersebut.

"What??? Kamu harus cerita nanti Alex, bagaimana ini semua terjadi dan mengapa kamu yang mengasuhnya!!! Tidak ada penolakan. Nanti malam aku akan Video Call kamu. Ucap Adele mengintimidasi karena penasaran dengan ceritanya.

Tidak lama, pesanan mereka datang. Mereka jadi bergabung dan makan bersama. Alex dengan telaten mengurus dan menyuapi Mikha, walau Mikha sudah pintar bisa makan sendiri tapi Alex tetap membantu agar tidak banyak makanan terbuang.

Adele dan Jeremy yang melihat itu sangat takjub karena Gadis setomboy Alex bisa dengan baik mengurus seorang anak.

"Wah cute Mommy ini sudah sangat pintar mengurus anak ya." ledek Adele dan membuat Alex mencebikkan bibirnya.

"Mikha, apakah Mikha sayang Aunty Alex?" tanya Adele.

"Tentu saja, Mikha sangat sayang aunty Alex sebesar awan." jawab Mikha membuat semua tersenyum.

"Lalu, sayang mana aunty Alex atau mommy Angela?" tanya Adele lagi yang langsung dipukul oleh Alex karena pertanyaan yang aneh dan tidak baik membanding-bandingkan.

"Tentu saja sayang Aunty Alex, Mommy Angela jahat tidak sayang Mikha. Mikha selalu ditinggal di rumah dengan glanny. Mikha selalu dimalahi dan tidak pelnah dipeluk Mommy." ucap Mikha dengan mata berkaca-kaca.

"Mikha, sudah jangan menangis ya... Mungkin mommy Angela sibuk bekerja jadi tidak bisa mengurus Mikha seperti mommy lainnya, sekarang mommy Angela kan tidak bekerja pasti akan selalu ada buat Mikha." ucap Alex sambil mengelus dan mengusap-usap punggung Mikha.

"Benalkah Aunty? Mikha mau Daddy, Mommy dan aunty sayang sama Mikha." ucap Mikha sambil memeluk Alex dengan erat.

"Okey, sekarang Mikha habiskan makannya ya, kita harus segera pulang, mommy pasti sudah menunggu Mikha di rumah." ucap Alex

"Ok aunty!"

Selesai makan, Jeremy, Adele, Alex dan Mikha menuju lift karena akan segera turun ke parkiran.

Sopir keluarga Anderson sudah menunggu di dekat pintu lift yang tidak jauh dari restoran.

Mereka sudah berada diparkiran dan menuju mobilnya masing-masing, "Bye Alex. Jangan lupa ceritakan semua padaku. Jangan sungkan jika perlu bantuan datanglah padaku, pintu rumahku selalu terbuka untukmu." ucap Adele sambil memeluk sahabatnya itu sebelum pergi menuju mobilnya yang dikemudikan oleh Jeremy.

Sampai di apartemen, Alex dan Mikha yang tertidur di stroller dikejutkan dengan kondisi apartemen yang hancur berantakan. Vas bunga dan semua pajangan di apartemen hancur, bahkan foto keluarga Anderson pun kacanya hancur berkeping-keping.

Tiba-tiba, terdengar suara rintihan orang sedang menangis, Angela sedang menelpon. "Dean kamu sudah ada di mana? aku terluka, wanita gila itu menyiksaku dan melukai tubuhku, bahkan dia menghancurkan apartemen mu!" ucap Angela dalam telepon.

Tidak lama, Dean datang dan melihat kondisi apartemennya yang berantakan. Kondisi Angela terluka di bagian lengan mengeluarkan darah karena terkena pecahan kaca. Terlihat Alex yang sedang membersihkan puing-puing dan pecahan kaca dengan sapu dan pengki.

"Dean, wanita si***an itu yang memecahkan semua barang-barang mu, dia bilang aku adalah wanita j***Ng yang mau merebut mu dari sisinya. Dia juga bilang jika Mikha adalah anak tidak punya asal usul karena bukan anak dari hasil perkawinan kita. Aku mau kamu usir wanita jahat ini Dean, dia juga tega membuat Mikha terluka dan menangis." ucap Angela seperti sedang tersakiti dan tersiksa. Padahal Mikha sedang terlelap tidur di kamar Alex.

"Benarkah itu Alex???" tanya Dean dengan tenang karena melihat Alex juga yang biasa saja menghadapi masalah ini, malah Alex membersihkan dan membereskan kekacauan yang terjadi.

"Kamu lihat saja sendiri, aku yakin kamu adalah orang dewasa yang pasti bijak menghadapi masalah seperti ini." jawab Alex, karena percuma membela diri dari wanita yang sedang playing victim.

"Okey, perlukah kita memanggil ambulans dan polisi untuk menyelidiki masalah ini?" tanya Dean.

"Tidak perlu Dean, kamu hanya perlu mengusir wanita jahat itu dari sini! Aku tidak mau tinggal satu atap dengan wanita psikopat seperti dia! Kamu tidak mau kan anak kamu tinggal dengan wanita licik seperti dia?" ucap Angela sambil menangis histeris.

"Okey, pertama kita obati dulu lukamu, jangan sampai terkena infeksi. Alex biarkan saja aku panggil ahjuma dan driver untuk membereskannya. Dan sebentar lagi ada pekerja yang akan merenovasi kamar baru Mikha. Aku mengobati luka Angela dulu." ucap Dean santai.

Dean membantu mengobati luka di tangan Angela, sementara itu, ahjuma dan supir yang baru datang membantu Alex membersihkan kekacauan di apartemennya.