NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Penebus Hutang

Pesona Gadis Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat
Popularitas:487.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Park alra

Sinopsis:

Sungguh malangnya nasib Lentera Kirana, seorang gadis cantik bak peri turun dari khayangan namun memiliki hidup yang begitu memilukan.

Kiran di jual oleh paman dan bibi yang telah membesarkan nya, demi menebus hutang piutang mereka pada seorang juragan tua yang ingin menjadi kan Kiran sebagai koleksi istri ke enam, tapi Tuhan masih melindunginya hingga takdir membawa gadis malang itu pada seorang tuan muda keluarga kolongmerat ternama, Arshaka ian Najendra.

Bagaimana perjalanan kisah cinta mereka yang pelik? akankah mendapat kebahagiaan. Ikuti novel nya❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHGP 33 | Mulai baikan

...💞 Happy reading 💞...

"Pikir kan lah baik-baik seperti yang sudah ku jelaskan, tuan Arshaka. Kirana adalah wanita yang sangat murni dan lugu, dia tidak mungkin melakukan tindakan tercela yang kau tuduhkan. Semoga mati dan hatimu terbuka untuk bisa memaafkan nya." tutur Arya dengan sikap tenangnya.

Shaka menegaskan rahangnya lantas menoleh menatap pria itu dengan mata tajam elang nya, lalu mulai berfikir ulang dan mulai benar-benar tersadar akan kekeliruannya.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi. Satu pesan saya tolong jangan membuat Kirana sedih, karna selama hidupnya ia telah merasakan penderitaan yang begitu l menyakitkan selama ini, tolong bahagiakan dia ... terimakasih." Arya tersenyum tulus setelah mengatakan nya lalu berbalik pergi ditemani Liam yang mengantar.

Sementara Shaka masih dengan pikiran panjangnya lantas berdecih setelah benar-benar menyesali tindakan gegabah nya.

Krieet! suara derak pintu terbuka, Arya terkejut saat melihat pemandangan Kirana yang tengah berdiri dengan kedua tangan terlipat, nampak kecemasan di sana.

"Kamu sejak kapan berdiri di sini?" tanya pria itu.

"Sejak tadi kak ... bagaimana?" tanya balik Kirana yang meminta kepastian.

"Kau tidak perlu khawatir lagi, kakak sudah menjelaskan segalanya pada suami mu, tinggal menunggu dia bicara lagi padamu."

"Benar, young lady tidak usah cemas lagi, tuan Shaka pasti sedang merenungi semua yang di katakan Arya saat ini, tidak lama lagi beliau pasti akan bicara dengan nona lagi." timpal Liam kemudian.

Kirana menarik nafas panjang lalu mengangguk pelan. "Semoga saja. Terimakasih Liam, kak Arya sudah membantu ku menjelaskan nya pada mas Shaka."

Kedua pria itu sontak mengangguk hampir berbarengan, lalu Arya mengelus sekilas rambut panjang Kirana.

"Kalau begitu aku pergi ya, jaga diri mu baik-baik."

Kirana mengangguk. "mmm ... kakak juga, terimakasih." lalu gadis itu tersenyum dan di balas senyum yang sama oleh Arya.

Malam hari tiba, di meja makan semua anggota keluarga sudah berkumpul untuk makan malam bersama, seperti biasa Kirana membantu bi Sukma dan yang lain untuk menyiapkan hidangan, sebisa mungkin Kirana menampilkan raut wajah ceria meski dalam hati ia di landa keresahan karena sejak sore tadi Shaka sama sekali belum bicara dengan nya.

Oma Helen terlihat celingak-celinguk, lalu bertanya pada Kirana. "Di mana suami mu?"

Kirana yang sedang menyusun peralatan makan menanggapi. "Mas Shaka masih di kamar nya, oma."

"Kalau begitu panggil kan lah," ucap oma Helen kemudian.

"Tapi ... "

"Kenapa? apa kalian masih saling marahan?"

Secepat kilat Kirana menggeleng, tak ingin membuat khawatir.

"Ya sudah kalau begitu panggil kan lah, biar kita makan malam bersama."

"Baik, oma." mau tak mau Kirana menurut, meski ia ragu dalam hatinya Shaka mau mendengarkan nya.

...---------Oo-------...

Kirana baru sampai di depan pintu kamar ketika melihat Shaka sudah keluar dengan pakaian santai sutra berwarna hitam, pria itu nampak begitu kharismatik dengan beberapa tindik di telinga yang membuatnya terlihat macho.

"Tuan ... oma meminta ku untuk memanggil mu, beliau sudah menunggu mu di meja makan," ujar Kirana memberitahu dengan sedikit hati-hati.

Shaka nampak bergeming, ia menutup pintu dengan sedikit kasar, sontak Kirana terperanjat di buatnya dan berfikir pria itu masih marah terhadap nya.

"Tuan!" Kirana gegas memanggil kembali ketika melihat pria itu yang melangkah pergi tanpa mau melihatnya.

Shaka hanya menoleh sekilas dan melirik dengan ekor matanya, nampak acuh tak acuh.

"A- aku minta maaf ... " lirih Kirana berucap, sekali lagi Shaka hanya diam tak menanggapi membuat Kirana kebingungan harus berbuat apa lagi agar pria itu mau bicara dengan nya.

Tanpa mau mendengar atau menoleh lagi tiba-tiba Shaka sudah nyelonong pergi meninggalkannya membuat Kirana di landa kekecewaan dalam hati dan hanya bisa menghela nafas panjang.

Di meja makan, kini tinggal Shaka yang duduk sendiri di kursi tunggal nya, pria itu tampak tak fokus dengan apa yang ada di depan nya sesekali ia terlihat sedang menerima telepon dari seseorang lantas menaruh lagi ponselnya di atas meja, sementara Kirana berdiri tak jauh dari meja makan nampak ragu-ragu untuk mendekati pria itu.

"Young lady!"

Liam memanggil nya dari arah belakang, sontak Kirana menoleh.

"Kenapa anda masih ada di sini?"

"Eh? ... aku ... "

"Apa tuan muda belum juga bicara dengan mu?" tebak Liam, tepat sasaran.

Kirana tertegun lantas menggeleng, menundukkan wajahnya yang di penuhi mendung. Liam merasa empati pada nona muda nya itu.

"Biar aku bicara lagi dengan nya."

Mendengar itu Kirana kontan saja menahan tangan Liam. Namun pria itu menatapnya sambil tersenyum teduh.

"Tidak apa-apa, selama ini saya selalu berada di samping tuan muda jadi tahu bagaimana harus menghadapi nya."

Kirana hanya bisa pasrah saat Liam melangkah pergi, menghampiri Shaka di meja makan. Sementara ia memilih untuk tetap diam di tempatnya merasa tak berdaya.

"Tuan muda ... " panggil Liam. Shaka hanya menanggapi dengan dehaman.

"Setelah semua kebenarannya terungkap, apa anda tidak mau memaafkan young lady?"

Hening menyapa sejenak, Shaka seakan mengunci mulutnya enggan menjawab hal itu membuat Liam turut di landa kebingungan.

"Tuan muda ... "

Brak! tiba-tiba saja meja di gebrak keras oleh Shaka.

"Bukan urusan mu Liam! kau tidak berhak mengatur ku untuk apapun. Dia telah membohongi ku, tidak mungkin aku memaafkan nya begitu saja!"

Teriakan menggema Shaka sontak membuat buluk kudu orang yang mendengarnya berdiri seketika. Tak ingin terus keributan Kirana berlari menahan Liam yang hendak membuka mulutnya lagi.

"Tapi tuan--"

"Liam, sudah!" Kirana menarik lengan Liam lantas menggeleng dengan wajah memohon.

"Young lady ... "

"Kamu tidak perlu sampai melakukan ini." Kirana menggeleng lagi. Liam menatap sendu lalu mengangguk, menurut dengan ucapannya.

Kirana tersenyum getir, Liam ijin pergi untuk mengangkat telepon klien, kini tinggal ia dan Shaka yang ada di ruangan itu, sementara Shaka masih tetap memunggungi nya enggan menoleh sama sekali.

"Di sini aku yang bersalah tuan, tolong jangan marahi Liam. dia hanya merasa ingin membela ku. Aku tahu aku salah telah berbohong padamu, maafkan aku," ucap Kirana. Seperkian detik berlalu, capannya sama sekali tak di tanggapi ia tersenyum pahit. Lantas Kirana berbalik memunggungi Shaka hendak melangkah meninggalkan meja makan namun tiba-tiba saja kakinya tersandung membuat Kirana terjatuh di atas lantai.

Shaka mulai menoleh saat mendengar suara ringisan seseorang, ia sontak terkejut melihat Kirana yang tengah memegangi kakinya.

Pria itu gegas bangkit dari kursinya lalu berjongkok melihat keadaan sang istri.

"Sepertinya kau terkilir," ucap Shaka saat memindai pergelangan kaki Kirana, gadis itu semakin meringis.

"Aku tidak apa-apa tuan ... " Kirana hendak bangkit namun sepertinya ia tidak bisa dan jatuh kembali.

Shaka berdecak. "Dasar ceroboh!"

Kirana menunduk namun mendadak ia terperanjat saat Shaka sudah membawa tubuhnya ke dalam gendongan pria itu.

Liam melihat Shaka yang menggendong Kirana yang terluka, geleng-geleng kepala sambil tersenyum geli. "Ck, ck tuan muda, tidak peduli seberapa keras anda mencoba mengabaikan nona muda, anda tetap tidak bisa menyembunyikan perasaan anda."

"Tuan, apa kamu masih marah padaku?" tanya Kirana, seketika ia tanpa mengalungkan tangannya ke leher pria itu, saat Shaka semakin membawanya tinggi ke dalam dekapan.

"Tadinya aku ingin marah lebih lama, tapi ... "

"Tapi?" Kirana mengulang kata terakhir pria itu dengan wajah di hiasi pertanyaan.

"Tidak lagi saat melihat wajah sedih mu seperti anak rusa yang kehilangan arah."

Kirana kontan tak bisa menyembunyikan senyum nya.

"Jadi tuan sudah tidak marah lagi padaku?"

"Hhmm!" Shaka berdeham singkat. Kirana sontak menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan kerah baju pria itu saat Shaka mulai menatapnya dengan tatapan tak biasa.

"Cih, dasar ... " Shaka tanpa sadar ikut tersenyum saat melihat Kirana yang malu-malu.

To be continued ...

1
Melda Nathalia
ayoooo.thoorrr
lanjut lagii
Susanty
Mafia kok babak belum sih Shaka 🤭🤦🏻‍♀️
Susanty
Alhamdulillah kamu beruntung kiran ....
semoga setelah ini lebih beruntung lagi
Mama Ikha
Luar biasa
Rini Puspitayani
kisah x seperti senetron
Sity Herfa
Mampir
mudahan seru ceritanya
Keisha Parmadita
dari kapan Kirana memanggil mas Sakha?
Altje Bambuta
lanju dong ..👍👍
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Healer
Fiona tegah sekali ya dgn adik kandung nya sendiri.....btl la harta itu jg ujian buat manusia ✌️
NOVITA SITORUS: dah kayak sinetron Indosiar, menderita teruss Kirana 🤣🤣
total 1 replies
Ijoh Ijah26
iklan nya trlalu thor pusing aku
Bela Negara
Luar biasa
Keisha Parmadita
aku gak suka sama perlakuannya Sakha😡😡
pasti dia yg nabrak orangtuanya kirana
Vicky Wahyuni
Luar biasa
Aqil Aqil
sy lg emosi liat kirana 😣😤
Sehune 🐣
thor ayo uppp lgiiiii
Ida Layla
Kemana thor ko, ga dilanjutkan lagi tetap semangat jadi paporitku
Nunuk Ariati
lanjut
Mamah Kekey
bikin saka bucin thor
Mamah Kekey
akhirnya ketua mafia nurut juga...
Mamah Kekey
pernah baca tapi lupa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!