Liu Yifei seorang Profesor fisika berbakat termuda didunia menjadi Putri Liu Wen yang kejam dari Kediaman Perdana Mentri Liu.
Putri yang dibenci semua orang dan banyak orang yang ingin membunuhnya, saat bertukar tubuh racunnya sembuh dan ia berhasil kabur namun tak sengaja bertemu dengan seorang Putra Mahkota dengan situasi yang menegangkan yakni sedang dikejar para pembunuh.
"Terima kasih telah menyelamatkanku"katanya sambil berlutut dengan wajah penuh darah.
"Tidak masalah! kau hanya perlu membayarku satu malam!"kata Liu Wen dengan nakal.
Extra Part
Putri Cacat dan Pangeran Buangan!
Lee Ri Won Pangeran Dinasti Joseon yang menjadi tawanan perang Kekaisaran Qin.
Sampai akhirnya ia jatuh cinta kepada Anna, Putri dari Kekaisaran yang menawannya selama ini! saat saat bersama Anna lah adalah kenangan terindah didalam hidupnya.
Karena semasa hidupnya tidak ada kata 'bahagia' bahkan sampai akhir hayatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutriJue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Pasar Bangsawan
"Disini sangat indah"kata Meng dengan girang, baru pertama kali ia ke pasar bangsawan. Di Kekaisaraan Qin ada 2 pasar yaitu pasar rakyat dan pasar bangsawan, biasanya pasar rakyat hanya menjual makanan dan kain kualitas paling rendah sedangkan pasar bangsawan menjual berbagai macam aneka benda mulai dari senjata, makanan direstoran, kain kualitas tinggi, opera, dan yang paling terkenal adalah Paviliun Keindahan.
"Psttt... Yang Mulia saya sangat suka melihat semua ini. Pasar bangsawan memang keren"bisik Meng ketelinga Liu Wen.
"Mm... kita akan melihat hal yang lebih keren dari pasar bangsawan, diberbagai tempat didataran Tiong"kata Liu Wen tak sabar melakukan ekspedisinya.
"Wahh! Saya sangat menantikannya"kata Meng dengan girang.
"Ayo turun"kata Liu Wen mengulurkan tangannya membantu Meng turun, maklum hiasan rambut yang tak biasa dipakai Meng membuatnya agak susah menjaga keseimbangan.
"Selamat datang... tamu terhormat.. ehh?Selamat datang Tuan Yu!! Anda akhirnya datang berkunjung kesini"kata kepala pelayan restoran.
"Ya aku ingin lihat lihat sebentar kau memang orang yang bisa diandalkan, tak salah Permaisuri Liu merekomendasikanmu padaku"kata Liu Wen, ia mengutus orang untuk memanggil paman Shu dari desa dan menyebut nama Liu Wen agar Paman Shu percaya.
"Ya, saya tak akan kecewakan Permaisuri. Saya sedikit sedih Permaisuri harus pergi berdoa dikuil dan tak tahu kapan kembali"kata paman Shu dengan nada sendu.
*Hah? Pergi kekuil? Paman! Permaisurinya ada sini!! Siapa yang kekuil?! Apa si Qin Xuan berbohong? Aihh!! Kan sudahku bilang aku tak mau kembali lagi dan kita sudah cerai-batin Liu Wen dia tertawa garing mendengar hal itu.
"Ah.. ya aku juga mendengarnya. Shu kau tak perlu khawatir! Dia kan cuma berdoa kekuil... doakan saja Permaisuri akan baik baik saja"kata Liu Wen memegang pundak Paman Shu.
"Tentu saja walaupun ini lancang saya sudah menganggapnya anak sendiri"kata Paman Shu sambil tersenyum.
*Paman... kau tidak berubah ya-batin Liu Wen, ia permisi pergi dan mengambil tempat duduk banyak yang memberi hormat kepada Liu Wen karena seorang pedatang baru yang sukses.
"Hahaha... sudah dengar Ibu suri dipermalukan oleh Kaisar sendiri"
"Ya! Ya! Aku tahu itu.... aku mendengarnya dari saudaraku pejabat istana"
"Selir Agung juga dipermalukan! Kaisar bahkan sampai mendorong Selir Agung sampai jatuh"
"Dia sih mau menggantikan Permaisuri kita!!"
"Iya... Permaisuri Liu idolaku!!"
"Cantik, baik, tegas, pemberani, dermawan, apa lagi yang harus kusebutkan dia adalah Permaisuri terbaik sepanjang sejarah"
"Kaisar tak pantas untuknya, hahaha..."
"Ya sama seperti Ibunya yang menolak pinangan Kaisar terdahulu dan memilih Perdana Mentri Liu"
"Sangat mirip! Hanya saja Permaisuri Liu tegas sedangkan ibunya lemah lembut"
"Diceraikan dalam beberapa bulan? Sepanjang sejarah mana ada yang berani meminta cerai apa lagi suaminya adalah Kaisar"
Kata para bangsawan ini salah satu tujuan Liu Wen membuat restoran selain tempat makan biasanya restoran juga tempat sumber informasi walau lebih banyak gosip dari pada informasinya.
"Yang Mulia banyak orang yang memuji anda"bisik Meng, ia sangat senang Liu Wen mendapat pujian dari banyak orang.
"Tentu saja Meng! Permaisurimu ini memang orang yang baik catat itu"kata Liu Wen sekarang hidungnya memanjang karena kadar sombong yang tinggi.
"Hmm... hhmm!"kata Meng mengangguk cepat.
"Hei walaupun begitu Permaisuri memiliki sisi buruk juga lho"kata seorang pria ikut duduk diantara para lelaki muda bangsawan itu.
"Oh ya.. apa itu??"tanya para bangsawan mereka menoleh kearah sumber suara.
"Ehh... kau.."
"Siapa yang berani membeberkan sifat burukku"gumam Liu Wen, ia kesal awas saja kalau bicara orang itu ngelantur.
"Tuan Muda Liu?"sambung orang itu membuat Liu Wen menciut jika ia menghampirinya sekarang mungkin Liu Yichen akan mengetahui penyamarannya.
"Hah? Yi.. Yi.. Yichen!!"teriak Liu Wen dalam hatinya, ia meledak ledak didalam hati karena marah.
"Anda adik Permaisuri kenapa anda bilang begitu?"
"Aku lebih tahu dari siapapun bagaimana kakakku"kata Liu Yichen, ia melirik kearah meja Liu Wen dan Meng, memainkan kontak mata dengan Meng memberitahukan bahwa yang didepannya itu Permaisuri.
*Huh? Pake baju itu lagi?? Kakak apa kau suka sekali jadi pria tua mesum-batin Liu Yichen benar saja kakaknya melakukan hal gila ini lagi bahkan sampai membuat kartu identitas penduduk, jika ketauhan palsu kan gawat.
"Dia itu suka bangun siang, suka mendengkur, suka tidur saat ada dimeja makan, galak, sadis dan suka sekali dengan uang"kata Liu Yichen tanpa dosa.
"Uhukk.... uhukk! Sialan kau Yichen"bagai tertusuk panah kata kata adiknya sangat memalukan walau itu fakta.
"Wow! Ternyata ada sisi gelap juga"
"Hahahaha... aku tak menganggapnya sisi buruk tetapi sisi yang mengemaskan"
"Ya namanya juga manusia pasti ada kekurangan"
"Hahaha... lucu sekali"
"Tapi... sisi buruknya itu terjadi karena dia memaksakan diri untuk membantu orang ditengah malam, dia marah kalau ada yang menyinggungnya dan untuk melindungi orang yang dia sayang. Dikehidupan selanjutnya aku berharap bisa jadi adiknya lagi"senyum Liu Yichen membuat pipi Liu Wen merona.
*Cih! Mulutnya habis dioles madu? Kok manis sekali kata katanya, batal dah balas dendam, tadinya mau diajak gelud, hihihi-batin Liu Wen ia jadi malu mendengar pujian yang keluar dari mulut adiknya yang menyebalkan itu.
"Tuan Muda Liu, apa benar Kaisar akan mulai jadwal bermalam dengan para Selir?"
"Kau tahu banyak ya Tuan Muda Hui"
"Ehmm... kakakku juga salah satu Selir Agung dulu walau sekarang sudah bukan lagi, kuharap dia bisa mendapat anak dan hidup tenang di istana"
"Hmm... begitu. Aku dengar juga begitu, atas permintaan Ibu suri"kata Liu Yichen, dia melihat gulungan yang diberikan Kaisar tentang hal itu.
"Aku dengar juga Permaisuri terluka dan tak bisa mengandung. Ini mungkin juga kesalahan kakakku tolong maafkan dia"Tuan Muda Hui memberi hormat yang sopan, ia merasa bersalah dengan apa yang menimpa Liu Wen.
"Yang salah kakakmu kenapa kau yang minta maaf? Dan korbannya kakakku kenapa kau minta maaf kepadaku"kata Liu Yichen menarik tangan Tuan Muda Hui agar tak meminta maaf.
"Ya kau benar, kami keluarga Hui sebenarnya dekat dengan keluarga Kaisar. Dulu kakakku sering bermain dengan Kaisar saat masih kecil dan dia sangat menyukai Kaisar, kami tak pernah setuju dia menikah dengan Kaisar, karena dia bersikeras sampai ingin bunuh diri akhirnya kami menyetujuinya juga"kata Tuan Muda Hui, ia mengajak Liu Yichen berbicara berdua.
"Itu sebabnya kalian kehilangan sebagian prajurit karena perbuatan memalukan kakakmu"kata Liu Yichen dengan tajam.
"Ehemm... ya begitulah kakak ketahuan selingkuh tetapi menurutku dia takkan pernah selingkuh karena kakak cinta mati kepada Kaisar"ia tersentak kata kata itu menusuk kehatinya.
"Mungkin kakak kita adalah musuh tetapi aku menyukaimu... ap.. apa boleh aku tahu namamu?"tanya Tuan Muda Hui dengan ragu.
"Ehmm... tak masalah namaku Liu Yichen, aku mengaggumi ayahmu dan ingin masuk ke medan perang"kata Liu Yichen, ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Tuan Muda Hui.
"Namaku Hui Shiwu. Aku malah ingin menjadi Perdana Mentri seperti ayahmu"balas Hui Shiwu, ia menerima jabat tangan Liu Yichen.
"Mau tukar posisi? Minta ayah kita saling mengajari satu sama lain? Aku belajar teknik perang dari ayahmu dan kau belajar tata negara dan urusan politik dari ayahku?"usul Liu Yichen.
"Tentu!! Ide yang bagus!! Itu akan sangat membantu"
"Bocah itu sudah punya teman sekarang tinggal pasangan"gumam Liu Wen, ia senang melihat adiknya.
******
"Maaf Chu Nuan, aku gagal mengangkatmu menjadi Permaisuri tapi tenang saja! Xuan sudah mau bermalam dengan para Selir walau kau tak jadi Permaisuri sekarang! Kau akan jadi Ibu suri suatu hari nanti karena anakmu akan jadi Kaisar"kata Ibu suri menyakinkan Selir Chu.
"Iya Ibu suri, terima kasih sudah membantuku sejauh ini"kata Selir Chu dengan hormat.
"Tentu kau menantu pilihanku!"
"Oh ya aku dengar pengadilan membawa harta korupsi milik Pejabat Desa Luo ada tusuk rambut mutiara yang indah apa kau bisa membawanya untukku?"tanya Ibu suri ia memiliki banyak mata mata itu sebabnya hal sekecil itu bisa diketahuinya.
*Nenek tua ini selalu meminta barang berharga milik keluarga Chu!! Aku juga menginginkan tusuk rambut mutiara itu! Ckk! Jika aku sudah jadi Ibu suri kupastikan kau mati membusuk dipenjara-batin Selir Chu, ia kesal Ibu suri selalu meminta barang yang dia inginkan.
"Tentu besok akan saya antar"kata Selir Chu tersenyum manis tangannya mencekam kuat baju karena kesal.
***
"Yang Mulia... akhirnya anda datang"kata Selir Chu yang sudah menunggu Kaisar dari tadi.
"Lakukan segera"kata Kaisar membuka bajunya tanpa pikir panjang Selir Chu langsung memulainya.
Ia mencium bibir Kaisar dan tak berapa lama kepalanya pusing.
"Chen! Ayo pergi..."kata Kaisar, ia memakai bajunya dan membuka pakaian Selir Chu yang sudah tidur.
"Baik Yang Mulia! Anda pakai larutan kapur ini untuk mewarnai rambut anda. Saya juga sarankan rambut anda setengah gerai dan sedikit hitamkan kulit anda. Anda harus menyamar jika ingin mencari Permaisuri"kata Chen membawa perlengkapan penyamaran.
"Ya aku mengerti"kata Kaisar memakai semua yang disuruh Chen.
"Ayo berangkat"kata Kaisar kepalanya sedikit pusing karena obat bius yang menempel dibibirnya.
*Wen'er semoga aku bisa menemukanmu-batin Kaisar, ia berharap bisa bertemu Liu Wen kembali dan meminta maaf padanya.