Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep18" CTHB(KHE 2)18
Di kesunyian malam ini Evelyn baru pulang dari Mall bersama tante Dyah, dia terlihat lelah, banyak sekali belanjaan yg di belinya.
Di dalam mobil dia memecah keheningan malam sambil sibuk mengunyah makanan favorite nya.
" Bun , aku punya abang nggak sih?" Tetiba pertanyaan itu terlontar membuat tante Dyah terdiam sejenak.
" Abang?" Tante Dyah menginjak rem secara mendadak alhasil Evelyn menyemburkan makanan itu karna kaget .
" Iya, kok bunda kaget gitu sampe nginjek rem dadakan , aku kaget tau bun" kesal Evelyn sambil menyeka makanan itu dari bibir nya dan juga pipi.
" Maaf, emang kamu pengen punya abang kah?" Tante Dyah melanjutkan lagi laju mobil nya sambil tersenyum melihat kekagetan putrinya.
" Pengen, aku liat temen - temen ku di anter jemput sama abang nya, kadang di traktir makan" Evelyn meraih botol air mineral dari plastik belanjaan nya.
" Sebetul nya kamu punya abang, tapi bunda nggak tau keberadaan nya sekarang, waktu dia masih kecil di culik sama orang yg nggak bunda kenal" Tante Dyah mempercepat laju mobil nya karna waktu sudah semakin larut.
" Nama nya siapa bun?" Evelyn penasaran sambil meminum air mineral itu karna sudah tak kuat haus dan kering tenggorokan nya.
" Belum sempet bunda dan ayah ngasih nama, jadi belum ada nama nya, pasti kalau masih hidup dia udah seumuran anak temen bunda" Tante Dyah mengusap air mata yg jatuh tanpa di pinta .
" Semoga aja kita di pertemukan ya bun sama abang, aku pengen tau dan pengen ketemu" Evelyn tersenyum mengusap pipi tante Dyah yg basah.
Tante Dyah hanya terdiam sambil tersenyum, tak terasa mobil SUV itu sampai di pelataran rumah.
Di rumah, aku memandangi indah nya bintang berkelip dan rembulan bersinar terang, aku duduk di kursi sambil memakan roti gulung meses kesukaan ku.
" Yam enak" Om Adit memakan roti yg aku pegang membuat ku terkejut, hari ini begitu cerah langit yg gelap di penuhi bintang dan rembulan itu sangat indah .
" Dih, om kalo mau jangan yg punya ku, ini aja nih!" kesal ku sambil menyerahkan roti gulung yg masih di bungkus, om Adit pun menerima nya.
" Udah kepalang juga, ini buat om aja ya" om Adit mengambil roti yg tadi dia gigit dari tangan ku. aku langsung menyerahkan nya.
" Oke, om gimana rasanya punya adik?" Aku tersenyum sambil melirik wajah om Adit yg begitu ceria walau lelah karna pekerjaan nya.
" Rasanya happy sih, walau kadang nyebelin, tapi kalau punya adik bisa curhat ,di balik sikap nya yg begitu nakal dan jail, tapi om seneng kok punya adik" Om Adit mengingat masa kecil nya bersama om Alan.
" Iya juga, menurut om, om Alan gimana?" Aku memandangi indah nya bintang bersinar sambil melemparkan pertanyaan itu.
" Om Alan itu baik, dia lucu walau dari lahir kami nggak bisa bersama, pada akhirnya takdir mempertemukan kembali om dengan om Alan, om Alan itu kek Om Ferry, sering sakit dan ngeselin orang nya kalo udah minta sesuatu" Om Adit sambil menghabiskan roti itu .
" Oh gitu ya, aku nggak tau, aku pengen deh mommy hamil lagi" Aku memasukkan plastik itu ke dalam tong sampah.
" Nggak ah, mommy nggak mau" tolak mommy sambil tersenyum menghampiri kami membawa 2 gelas susu hangat.
" Kenapa mom? kan lucu punya baby lagi" aku mengambil satu gelas susu itu lalu meminum nya dengan pelan agar aku tidak tersedak.
" Nggak mau" mommy mengecup pipi ku, lalu daddy menghampiri sambil tersenyum mendengarkan semua pembicaraan kami.
Om Adit tersenyum sambil menikmati obrolan kami, om Alan pun menghampiri tanpa membuka suara nya.
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya