Akibat suami yang sering berkumpul dengan circle pertemanan yang belum menikah membuat Nayla khawatir jika suaminya itu terbawa pengaruh buruk.
Namun apa jadinya jika ia ikut berkumpul dengan teman suaminya itu dan salah satu dari mereka tertarik dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menanyakan Keadaan
Tiga hari berikutnya.
Siang ini Nayla merebus mie instan untuk makan siang nya, karena kebetulan memang sedang ingin makan mie. Tidak setiap hari bisa makan mie juga karena ia tahu itu kurang bagus untuk kesehatan.
Tiba-tiba ponsel yang ia letakan di atas meja makan berdering. Ia tinggal dulu rebusan mie nya untuk angkat telepon karena siapa tahu itu penting. Panggilan dari nomer tidak di kenal masuk, tapi ia tidak asing dengan nomer hp tersebut.
"Ini mirip nomer Ryan. Kebetulan aku belum save nomer dia juga," gumam Nayla.
Lantaran penasaran dan untuk memastikan jika itu Ryan atau bukan, ia jawab telepon tersebut dengan menggeser ikon berwarna hijau di layar. Ia tempelkan benda pipih tersebut ke daun telinganya.
"Halo .."
"Halo, Nay. Bagaimana hubunganmu sekarang dengan Rega? Apa sudah membaik?" tanya pria itu to the point.
Nayla menarik salah satu kursi makan lalu mendaratkan tubuhnya di sana duduk.
"Belum, Yan. Aku masih mendiamkan Rega. Sekeras apapun Rega berusaha untuk memberi aku penjelasan menurut sudut pandang dia, aku tetap tidak mau mendengar. Apalagi mempercayainya. Jujur, aku sangat kecewa padanya," terang Nayla.
Terdengar hembusan napas pelan dari sebrang telepon.
"Aku minta maaf ya, Nay. Jika ini penyebabnya adalah aku. Aku tidak bermaksud untuk-"
"Ini bukan salahmu, Ryan. Justru aku sangat berterima kasih padamu, kau membuka kebenaran tentang Rega padaku di hadapan dia. Secara tidak langsung aku bisa melihat bagaimana reaksi Rega. Dia tampak ketakutan, dia panik begitu kau memberi tahu aku tentang wanita yang bernama Billa."
Mendengar nama Billa di sebut, entah kenapa Ryan jadi merasa sangat bersalah. Ia sama sekali tidak ada niat menggunakan rumah tangga Rega dan Nayla hancur demi kepentingan dirinya sendiri. Ia tidak memiliki tujuan agar Rega bisa menjauh dari Billa dan Billa hanya untuknya seorang. Tidak ada niat itu sama sekali. Justru sekarang ia tidak lagi tertarik dengan Billa karena ternyata wanita itu tidak hanya melayani dirinya saja, Rega juga. Dan sekarang ia sudah menemukan seseorang yang membuat ia sangat tertarik, akan tetapi ia sadar diri. Meski demikian, tidak membuatnya menyerah untuk mendapatkan seseorang tersebut. Ia juga tidak ada niatan untuk menghancurkan hubungan mereka, yang ia lakukan adalah berusaha menyelamatkan seseorang itu dari manusia toxic seperti Rega.
"Ah ya, Nay. Ini aku sedang di rumah sepupuku yang rumahnya sebelah rumah tantemu. Tadi pagi aku mendengar ada suara keributan di rumah itu."
"Hah, serius? Kalau boleh tahu, keributan apa?" tanya Nayla seketika cemas.
"Aku tidak tahu jelasnya mereka meributkan apa. Tapi sepupuku dengar jika salah satu dari mereka menyerukan kata 'sudah berapa bulan'?. Terus terdengar suara tangis juga di sana cukup keras. Tapi, tidak ada tetangga yang berani menanyakan apa yang terjadi."
Seketika Nayla teringat akan pengakuan Monna. Entah kenapa feeling nya mengatakan jika tantenya sudah mengetahui kehamilan Monna. Ia berharap tidak terjadi sesuatu buruk pada mereka.
"Nay." panggil Ryan lantaran tidak mendengar lagi suara Nayla.
"Hm, iya Ryan?"
"Aku boleh jujur," ucap Ryan kemudian setelah beberapa saat terdiam.
"Jujur tentang apa?" tanya Nayla penasaran.
"Mmm .." Ryan masih bingung harus mulai dari mana untuk mengatakan hal itu.
"Katakan saja, kau tidak perlu takut. Kau mau jujur soal apa?" pinta Nayla.
"Tapi dengan satu syarat." Ryan memberi penawaran.
"Syarat? Syarat apa?" Nayla semakin di buat penasaran oleh pria itu.
_Bersambung_
Lebih parah temen yg udah punya istri 🤔