Rania adalah wanita tangguh yang kurang kasih sayang, di umur 9 tahun dimana seorang anak yang masih bergantung kepada kedua orang tua nya tapi itu sudah tidak berlaku bagi Rania, sejak sang adik terlahir dengan fisik lemah diri nya di kucilkan dan tidak pernah mendapat kasih sayang lagi hingga di usia nya sekarang 19 tahun diri nya sering kali di caci di tampar bahkan tempat tidur nya saja tidak layak dan sering mendapat kan kekerasan fisik, hingga ia memiliki trauma saat mendapat bentakan lantaran pukulan sering diri nya dapat dari laki laki yang di panggil nya ayah dan wanita yang diri nya panggil ibu
Hingga sesuatu terjadi saat dimana diri nya tertabrak mobil yang mengalami rem blong, dan disitu lah diri nya menghembus kan nafas terakhir nya dengan luka dan trauma yang dirinya bawa
Namun ada yang aneh, saat ia membuka mata diri nya mendapati ada di ruangan serba putih dan yang mengejut kan ada wanita dan seorang pria baya yang memanggil nya Alana
Siapa Alana?, Baca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana.ins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta ponsel
Aditya tidak memperduli kan apa yang di kata kan teman-teman nya itu
Meski diri nya sendiri ragu namun ia tetap memaksakan diri untuk memakan bakso tersebut, lebih tepat nya diri nya hanya memakan pentol nya saja
Baru satu suap saja mulut nya rasa nya sudah sangat terbakar
Hingga pentol bakso tersebut habis, setelah itu ia memesan minuman sampai habis 3 gelas,
Sedang man Alanan saat ini memakan bakso tidak sesemangat tadi, mau tidak mau ia harus menikmati bakso yang tidak pada itu
"Sudah lah cil, kamu nikmati saja itu bakso lagian memang benar tadi bakso nya terlalu pedas dan sudah tidak bisa di makan" ucap Dina kepada Alana
Sedang kan Alana yang mendengar kan itu hanya bisa mengagung kan kepala saja
Singkat nya saat ini sudah pulang sekolah
Dan seperti biasa Dini dan Dina dan juga Alana pergi menuju tempat parkir untuk segera pulang
"Heh bocil kata nya lo mau cerita tentang tadi pagi" ucap Dini tiba-tiba
Awal nya Alana lupa hingga saat diri nya berpikir cukup keras dan ia baru menyadari nya
"Dini Dina seperti nya tidak sekarang, lantaran aku sudah di jemput" jelas Alana sambil menunjuk kan mobil yang sudah terparkir siap untuk membawa nya pulang
"Ya ampun padahal aku udah penasaran banget, bagai mana kalau habis ini aja kita ketemu di cafe lo harus cerita kan semua nya pokok nya ke kita" jelas Dini yang memberi kan solusi
"Mulut lo itu loh kalau sama Alana jangan ngomong pakai elo gue" ucap Dina kepada kembaran nya itu
"Upsss sorry gue keceplosan" jelas nya sambil nyengir
Sedang kan Alana yang mendengar kan itu langsung berkata "Bener Dini tidak boleh ngomong pakai elo gue, di rumah Alana juga tidak boleh ngomong kayak gitu sama mommy padahal kan itu keren" ucap nya dengan polos nya
Sedang kan Dini yang mendengar kan itu begitu gemas kepada sahabat nya itu, jika boleh ingin sekali Dini menculik Alana untuk di ajari nya bahasa-bahasa gaul
"Yaudah kalau gitu aku mintan nomor ponsel mu, cill kita temenan tapi malah aku gak tau nomor ponselmu" ucap Dina yang iku berkata
"Sebenar nya aku juga tidak memiliki ponsel Dina, ponsel ku rusak jatuh saat aku menuruni tangga" jelas ku merasa tidak enak
"Oh astaga bahkan kamu gak punya ponsel terus nanti kita kalau mau hubungin kamu gimana" heboh Dini ia benar benar tidak habis pikir dengan sahabat nya ini entah antara perpaduan bodoh dan polos menjadi satu
"Mana nomor ponsel nya biar nanti aku bisa menghubungi kalian dari rumah,nanti deh aku mau mintak beliman ponsel" ucap ku
"Harus cil, kita udah sma kelas 12 dah wajib punya ponsel dan lepton, bahkan sedari masuk sp kita udah wajib punya karna banyak tugas atau misal saling menghubungi kalo kita lagi belajar" ucap Dina menjelas kan panjang levar
Pasal nya jika tidak di jelas kan dengan detail Alana tidak akan paham paham
Setelah nya pun mereka sama sama pulang kerumah
Saat ini Alana sudah sampai di rumah dan ternyata sang mommy berada di rumah
"Mommy Alana pulang" ucap ku berteriak dengan sedikit berlari ke arah mommy
Sedang kan Anisa yang mendengar suara itu langsung mengalih kan pandangan nya dari majalah butik miliknya ke arah suara itu
"Astaga sayang jangan teriak teriak begitu, nanti tenggorokan mu sakit" jelas mommy Anissa penuh perhatian
Sedang kan Alana yang mendengarkan perkataan sang mommy hanya tersenyum saja
"Mommy tumben jam segini sudah di rumah biasanya mommy sibuk seperti daddy" tanya Alana kepada sang mommy
Sedang kan Anisa yang mendengar kan itu mengelus kepala sang putri
"Maaf kan mommy yang akhiran akhir ini sibuk, karena saat itu mommy sedang membuat kan gaun pernikahan untuk klien mommy, dan sekarang sudah selesai mommy akan sering di rumah dan mungkin satu minggu dua kali mommy akan mengunjungi butik dan juga hotel, mommy akan nemenin Alana di rumah. Bagai mana apa kah putri mommy ini senang jika mommy menemani Alana di rumah" tanya mommy Anisa kepada sang putri
Sedang kan Alana yang mendengar kan itu langsung mengangguk kan kepala nya dengan antusias
"Mommy boleh kah Alana keluar sebentar, soal nya Alana mau bertemu dengan teman sekolah Alana" tanya aku takut kepada mommy
"Kenapa tidak kamu suruh teman kamu kesini aja, bukan maksud mommy melarang hanya saja mommyy takut jika kamu keluar sendiri" jelas mommy kepadaku
"Memang nya boleh aku menyuruh Dini dan Dina ke sini, apa mommy tidak marah" tanyaku memasti kan
"Tentu saja mommy malah senang jika teman kamu sering main ke sini itu arti nya kamu tidak akan kesepian berada di rumah, asal dia adalah teman yang baik mommy akan mengizin kan nya" jelas mammy Anisa
Sedang kan aku yang mendengar kan itu langsung mengangguk kan kepala setuju
"Momm tapi Alana tidak punya ponsel, boleh kah jika Alana mengingin kan ponsel. Soal nya saat hp Alana rusak daddy akan membeli kan Alana hp tapi Alana menolak, dan sekarang Alana mau karena kalau alamat tidak punya ponsel alana tidak bisa menyimpan nomor teman-teman Alana" ucap ku menjelas kan jujur saja sebenar nya aku takut, takut jika mommy tidak akan memperboleh kan ku lantaran aku sudah menolak nya kapan lalu
"Ayo ikut mommy" ucap mommy Anisa
Sedang kan aku yang mendengar kan itu hanya mengangguk kan kepala dan mengikuti kemana mommy pergi
Sebenar nya aku mengingin kan jawaban mommy, apa kah aku boleh meminta ponsel namun aku tidak berani bertanya lagi
Hingga tiba lah di ruangan daddy, di sana mommy menuju laci dan mengambil sesuatu
"Ini buat putri mommy" ucap Anisa kepada sang putri
Sedang kan Alana yang melihat itu malah bengong
"Mom ini punya siapa" tanya ku dengan bodoh nya
"Menurut kamu ini punya siapa" jawab mami yang malah bertanya kepada ku
Aku yang memang tidak tahu dan tidak mau menebak-nebak takut salah hanya menggeleng kan kepala
"Ini untuk mu, daddy sudah membeli kan mu saat ponsel itu rusak, karena daddy yakin tidak lama kamu pasti mengingin kan nya, mengingat kamu sudah sekolah dan memang banyak hal-hal yang harus di cari di ponsel dan juga laptop" jelas Annisa kepada putri nya
Sedang kan Alana yang mendengar kan itu benar-benar tidak menyangka bahwa keluarga nya itu benar-benar begitu menyayangi nya
Terlihat benda yang ia pegang bermerek apel yang di gigit semua, dan diri nya sangat yakin itu harga nya sangat mahal dan keluaran terbaru
baca pakai hati ✔️
berderai air mata ini/Sob//Sob//Sob/