Retak Akad Cinta

Karena hari ini merupakan weekend Andi ingin mengajak jalan seluruh keluarganya ke mall terdekat. Setelah makan malam mereka lekas untuk pergi ke mall bersama anak-anak mereka.

Di dalam kamar Kaila dan Andi bersiap-siap mengganti pakaian mereka untuk pergi bersama keluarganya. Sebelumnya Andi membeli baju couple untuk dirinya dan Kaila.

"Sayang, pakai baju ini ya." Ucap Andi sambil menyodorkan paper bag berisi baju.

"Kaila membuka paper bag tersebut dan melihat ada dua baju. Kaila melihat baju yang motifnya sama dengan punya Andi. Dia mengkerutkan dahinya karena seperti anak muda saja memakai pakaian couple.

"Mas, kita pakai ini? ini seperti anak muda saja Mas," ucap Kaila.

"Memangnya anak muda saja yang bisa menggunakan baju couple seperti ini? Kita juga bisa dong. Kita itu 'kan belum tua-tua banget. Umur kamu baru 32 tahun dan umur aku baru 37 tahun, bagiku belum tua kok," ucap Andi.

Andi memeluk tubuh Kaila dari belakang dan menumpuhkan dagunya di pundak Kaila.

"Aku sudah mencintaimu, memang mendiang istri pertamaku masih ada di hatiku, posisinya tidak terganti. Tapi kamu juga sekarang ada di posisi hatiku. Jadi kalian berdua mempunyai posisi masing-masing di dalam hatiku," ucap Andi.

"Mas, terima kasih ya sudah mencintaiku, walaupun aku banyak kekurangan di diriku dan anakku pun banyak. Sepertinya aku ini terlalu beban untuk hidupmu, karena kamu

membantu biaya sekolah anakku," ucap Kaila.

"Anakmu juga anakku dan anakku juga anakmu, sekarang kita adalah satu keluarga. keluarga itu tidak ada yang membani memang kewajiban untuk mencukupi biaya anak-anakku. Jadi Jangan dipikirkan bahwa itu merupakan bebanku. Oh iya, dua minggu lagi aku berencana untuk mengadakan resepsi pernikahan kita. Kamu setuju kan?" tanya Andi.

"Ya Allah Mas, 4 tahun aku menjadi janda, satu setengah tahun aku disiksa oleh mantan suamiku. Secara verbal maupun fisik tapi, Allah membayar semua itu dengan mendekatkan aku dengan dirimu. Aku merasa menjadi wanita yang sangat beruntung di bumi ini, setelah ada ujian Allah membalasnya dengan sangat manis," ucap Kaila.

"Iya Mas, aku setuju aja untuk resepsi. Aku juga tidak mau orang-orang menilai hubungan kita yang negatif thinking, padahal kita sudah resmi menikah," sambung Kaila.

"Boleh aku menciummu?" tanya Andi.

Kaila membalikkan tubuhnya dan dia memejamkan mata. Andi mengecup kening Kaila lalu kedua pipinya kemudian yang terakhir dia ******* Bibir Kaila. Andi sudah kecanduan dengan bibir Kaila itu.

"Terima kasih sudah membalas ciuman dariku," bisik Kaila.

"Karena aku sudah nyaman denganmu Mas, tolong bersabar yah dan bantu aku untuk menghilangkan trauma yang satu itu," pinta Kaila.

"Aku akan membantu istri tercantikku." Mata mereka saling bertatapan, ada desiran di hati mereka masing-masing. Entah setiap dekat Kaila, nafsu Andi selalu bangkit padahal 10 tahun ketika masih menduda. Andi tidak ada nafsu dengan seorang perempuan, malah gairahnya timbul lagi ketika memandang atau mendengar suara Kaila. Wajah mereka semakin mendekat, mereka mau mengulangi hal yang sebelumnya tapi ketika 2 cm bibir mereka ingin menempel kembali suara ketukan pintu menggagalkan itu semua.

tok...tok...

"Ayah...Mamah..." teriak anak-anak mereka di balik pintu.

Kaila menatap Andi, dia tersenyum karena melihat ada guratan kecewa di wajah Andi.

"Mas, mereka gak sabaran untuk jalan-jalan. Aku ganti baju dulu yah," ucap Kaila.

Kaila melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian, setelah Kaila selesai ia bergegas keluar. Ternyata Andi sudah mengganti bajunya. Andi tampak senang ketika baju Kaila dan dirinya mempunyai motif yang sama.

Mereka akhirnya keluar bersama. Andi mengendarai mobil, Kaila duduk di sebelah Andi dan juga Kaila memangku cinta. Anak-anak Kaila terlihat bahagia karena mereka jarang untuk pergi ke mall bersama. Maklumlah Kaila hanya seorang guru honorer, dia mempunyai gaji yang hanya cukup untuk kebutuhan biaya sekolah anak-anaknya. Makan sehari-hari anak-anak Kaila dibantu oleh kedua orang tua dan adik-adiknya

Andi mengajak anak-anaknya di wahana permainan Time Zone, terlihat Amanda, Caca, Cia, dan Adam sangat menikmati kebersamaan mereka. Sedangkan cinta digendong oleh Andi penuh kasih sayang. Andi tidak membedakan anak-anak Kaila dengan anaknya.

Setelah mereka puas untuk bermain di Timezone. Andi mengajak ke restoran, tapi bukan untuk makanan berat, Andi mengajak anak-anak ke restoran makanan penutup yaitu memesan chocholate cake dan juga ice cream.

"Ayah terima kasih untuk malam ini, Cia sangat senang sekali. Sudah lama Cia tidak sesenang seperti ini," ucap Cia.

"Iya Ayah, aku juga mengucapkan terima kasih telah mengajak aku, kakak dan adikku untuk jalan-jalan ke mall," ucap Caca.

Cia, Caca, dan Adam memeluk Adam dengan erat. Amanda tidak mau kalah akhirnya dia juga memeluk ayahnya.

Setelah mereka selesai, Andi mengajak mereka untuk membeli sepatu. Andi melihat sepatu anak-anak Kaila sudah sangat usang, jadi dia ingin membelikan sepatu sekolah untuk anak-anak Kaila.

"Cia, Caca, Adam kalian boleh memilih sepatu sekolah yang kalian suka," ucap Andi.

"Yehhh ....Terima kasih banyak Ayah," ucap ketiga anak Kaila dengan sangat kompak.

"Ayah aku boleh nggak beli lagi sepatu baru?" tanya Amanda.

"Boleh dong sayang, sana kamu pilih bersama Cia, Caca, dan Adam," ucap Andi.

"Sayang, mumpung di sini. Kamu mau beli apa? mau beli sepatu juga nggak buat kamu kerja di sekolah," ucap Andi.

"Ah tidak Mas, aku masih belum membutuhkan sepatu baru," ucap Kaila.

"Atau mau membeli baju?" tanya Andi kembali.

"Ini kamu sudah membelikan baju untukku," ucap Kaila.

"Ini mah baju couple kita sayang, maksud aku buat kerja atau buat sehari-hari kamu," ucap Andi.

"Tidak Mas, bajuku masih cukup layak kok untuk dipakai," ucap Kaila.

"Ya kalau seperti itu," ucap Andi.

ketika Kaila dan Andi sedang menunggu anak-anak mereka memilih sepatu. Kaila dari jarak jauh melihat Rangga, dia langsung menggenggam tangan Andi. Andi yang sedang menggendong cinta langsung terkejut dengan Kaila yang menggenggam tangannya secara tiba-tiba. Ini hal yang pertama kali bagi Andi, ketika tangannya digenggam oleh Kaila. Andi memperhatikan wajah Kaila yang berubah.

"Kamu kenapa sayang? seperti ketakutan gitu," tanya Andi.

"Mas, di depan ada mantan suamiku," ucap Kaila jujur.

"Yang mana?" tanya Andi.

"Yang memakai kemeja biru itu Mas, wanita itu selingkuhannya, atasannya sahulu Mas dan sekarang menjadi istrinya," ucap Kaila.

Andi melepas genggaman tangan Kaila, lalu merubahnya dengan merangkul pundak Kaila. Dia menarik tubuh Kaila di dalam rangkulannya sambil menggendong cinta dia sengaja berjalan mendekati Rangga.

"Mas, kamu mau apa? aku tidak mau dilihat olehnya," ucap Kaila.

"Biar mantan kamu tahu bahwa kamu sekarang sudah punya suami, yaitu aku. Biar seperti ini saja ya jangan menolakku biar dia melihat kemesraan kita," ucap Andi.

Rangga dan Sukma akhirnya melihat keberadaan Kaila. Mata Sukma sangat tajam menatap kaila. Andi tiba-tiba menyapa Rangga.

"Anda Rangga? mantan suami istri saya? terima kasih ya sudah melepas Kaila. karena aku sangat bahagia menikah dengannya. Jika Anda tidak melepas Kaila, maka saya tidak bisa menikahi Kaila. Saya sangat mencintai Kaila. Saya ucapkan sekali lagi terima kasih, sudah melepaskan Kaila." secara tiba-tiba Andi langsung mengecup pucuk kepala Kaila lalu mereka berjalan santai menjauhi Rangga.

Bersambung

✍Ramaikan komen karena komen kalian membuat saya sangat bersemangat untuk menulis dan ide mendadak untuk saya.

Jadilah dermawan dengan cara like, subscribe dan follow aku. Vote nya juga yah🙏🙏🙏🙏

Baca juga yuk cerita serunya

5 tahun menikah tanpa cinta

Salah lamar

Retak Akad Cinta (bab 1 s.d 18 nyata, fiksi dari bab 19 dst)

Love dari author sekebon karet ❤💞💝