NovelToon NovelToon
OJO NGONO MAS'E

OJO NGONO MAS'E

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Bennuarty

Dewi Sri, seorang gadis 23 tahun yang memimpikan kerja di kantoran. Gadis dengan penampilan biasa saja dengan logat Jawa yang medok. Dijodohkan dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Yang seharusnya berjodoh dengan kakak tertuanya.

Lucky Albronze terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya karena balas budi berhutang nyawa. Padahal dia sudah punya kekasih hati yang di impikan menjadi pendampingnya kelak.

Dan mereka berdua menjadi punya kesepakatan dalam pernikahan, yang hanya untuk membuat orang tua masing-masing merasa bahagia.

ikuti kisah selanjutnya yuk!

🥰🙏 dukung author ya. makasih ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bennuarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tangan Bekerja Maksimal

Terangnya siang, kini berganti gelapnya malam. Setelah makan malam bersama Melani dan Frans, Sri langsung saja mengurung diri di kamar. Memeriksa semua email lamaran kerjanya. Tapi tidak ada satupun pesan masuk.

Ini sudah hari keempat. Tapi Lucky belum pulang juga. Ada rasa gelisah menyelimuti hati Sri. Ingin rasanya menanyakan kenapa Lucky belum pulang pada Melani. Tapi Sri malu dan segan.

Sri menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Menyalakan ponselnya dan mengecek pesan. Nomor Lucky tidak aktif. Last seen dua hari yang lalu. Membuka pesan Lucky dua hari yang lalu. Membacanya lagi dan jengkel sendiri ketika melihat kata 'jelek' di pesan terakhir itu.

Biasanya pasti ada pertengkaran kecil. Tapi empat hari ini Sri merasa kesepian. Tidak ada yang menatapnya tajam. Tidak ada yang menyuruhnya jangan berisik ketika tidur. Rindu. Sri rindu Lucky.

Eh? apa iya dia rindu Lucky? Rindu pria kaku itu?

Sri bangkit dan duduk di ranjang. Menatap sekeliling kamar. Biasanya Lucky baru pulang dan langsung mandi. Keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada. Dan Sri dapat melihat itu. Roti sobek dan dada liat yang basah dan segar.

"Aduuuhh.. Otak ku rusak!!"

Sri mengeluh kesal. Merindukan pria yang tidak pernah suka padanya. Pria yang selalu mengejeknya. Pria yang hatinya milik gadis lain.

Ting!

"Ah, pesan!"

Wajah Sri berbinar. Cepat-cepat memeriksa pesan yang baru saja masuk. Tapi seketika dia lemas lagi. Ternyata bukan Lucky tapi Nunik. Malas untuk mengetik pesan, Sri langsung menelepon Nunik.

"Halo Nik"

"Aaaa... Sriii.. piye kabareee.." teriak Nunik di seberang sana.

"Aku baik Nik. Awak mu piye?"

"Laaahh.. tuan putri kok lemes? cieee cieee.. habis ngopo Sri?" Nunik menggoda Sri.

"Opo toh? ngawur kamu" Sri jengah mendengar pertanyaan Nunik.

"Hihihii... Yo wajar toh Sri. 'Kan duwe bojo"

"Halaaahh.. Rai mu"

"Hahahaa.. tenan toh?"

"Preett lah. Kudune guyon awak mu lah"

"Eh, Sri. kamu inget Iyan Ndak?"

Sri mengingat-ingat sejenak. Iyan. Pemuda tampan di kampungnya. Senang menggoda Sri. Iyan suka pada Sri. Tapi setelah mendengar berita Sri menikah, Iyan sampai menangis dan memohon pada Nunik untuk di pertemukan Sri. Tapi waktu itu keburu Sri di pingit.

"Iyo. Kenapa Iyan? Nangis lagi?"

"Bukan. Iyan katanya cari kamu ke kota. Sudah satu Minggu"

"Hah?! Apa? Gemblung opo piye bocah iku?" Sri kaget mendengar Iyan nekad pergi ke kota mencarinya.

"Iyo Sri. Aku denger dari mbak Jum kakaknya"

"Terus, apa hubungannya Karo aku Nik. Ojo melu gemblung Nik!"

"Paling kalo ketemu di pentungi bojo mu Sri. Hahahaa"

"Hihihii.. nekad kok Yo Iyan" Sri juga ikut terkikik geli mengingat kenekadan Iyan sampai mencarinya ke kota.

"Mas mu Endi?" tanya Nunik lagi.

"Urung muleh"

"Wuuiihh.. wes mbengi urung muleh(Sudah malam belum pulang)? banter eram kerjone Sri"

"hu"um"

Hampir satu jam Nunik menelepon Sri. Ngobrol ini itu. Untung ada Nunik menghubunginya. Kalau tidak, pasti Sri uring-uringan. Sampai Sri kelelahan dan memutuskan sambungan telepon Nunik. Kantuk mulai datang menyerang. Sri tertidur dalam keadaan lampu kamar masih menyala terang benderang.

❤️

❤️

❤️

Ceklek!

Lucky membuka pintu kamar pelan-pelan. Melangkah masuk sambil menggumam resah. Melihat lampu kamar yang tidak di matikan, dan terlihat Sri tidur dengan gaya tertelungkup dengan tangan dan kaki merentang di samping kanan dan kirinya.

"Ck.. ceroboh sekali gadis ini. Pintu tidak di kunci. Bagaimana kalau ada yang masuk?" Gumam Lucky sambil memperhatikan Sri tidur.

Tapi bibirnya menyunggingkan senyum melihat Sri tidur dengan mulut ternganga dan ada sedikit liur yang menggenang di sudut bibirnya. Tidur menelungkup di tengah-tengah ranjang. Menghabiskan semua ruang di tempat tidur besar itu.

"Hhh.. tidak ada manis-manisnya gaya tidur mu"

Lucky beranjak mendekati Sri. Sebelah kakinya naik ke ranjang. Hati-hati membalik tubuh Sri. Gadis itu tidur sangat nyenyak. Memang sekarang ini waktu sedang nyenyak-nyenyaknya tidur. Baru jam dua dini hari. Lucky memaksa Beni untuk terbang pulang secepatnya agar segera sampai di mansion sebelum pagi hari.

Memperhatikan wajah Sri. Sri hanya memakai baju tidur sutra bertali kecil di pundaknya. Menampilkan kulit tubuh hampir seluruh bagian atas dan pahanya kebawah.

Glek!

Lucky menelan ludahnya dengan susah payah. Melihat tubuh Sri yang memakai baju tidur minim. Sri memang berubah. Empat hari tidak bertemu dengan gadis ini, dia sudah kelihatan lebih segar dengan kulit putih mulus. Wajah yang lebih bersih dan cerah dari biasanya.

Lucky membungkuk ingin membenarkan letak tidur Sri. Tapi Sri menggeliat sedikit karena merasa terganggu. Lucky diam sejenak. Membiarkan Sri menggeliat dengan leluasa. Tapi kini lucky semakin gemetaran di buat Sri. Gadis itu kini menghadapkan wajahnya tepat di depan wajah lucky. Pria itu bisa merasakan napas hangat dari hidung Sri. Menyapu wajahnya dekat sekali.

Mata Lucky dapat menjelajahi seluruh wajah tenang yang tertidur lelap itu. Matanya, hidung mungilnya, bibir mungil berwarna merah muda yang segar.

Gila! Sejak kapan dia terlihat manis begini? sinting! Bibir ini menggoda ku

Lucky memaki dalam hati. Jiwa lelakinya meronta. Napasnya tersendat melihat bibir Sri yang tepat ada di depannya. Ingin rasanya menyentuh bibir mungil itu. Tapi dia tahan kuat-kuat.

Pelan-pelan mengangkat tubuh Sri lagi. Menggeser lebih ke pinggir sebelah kiri. Begitu tubuh Sri di bopong, itu membuat dada Sri melenting ke atas. Menampilkan dada membusung yang membuat Lucky semakin bergetar.

Sangat indah. Pundak putih mulus sampai ke bela han dada bagian atas. Sepertinya Sri tidak pakai bra. Puncak dadanya terpampang jelas.

Astaga! Aku bisa gila kalau begini.

Rutuk Lucky dalam hati. Menggegat rahangnya keras. Ia normal. Gadis di gendongannya ini halal baginya. Menampilkan visual yang tak bisa di tolak mentah-mentah. Tapi Lucky menahan itu. Tidak akan berbuat macam-macam ketika Sri tidak menyadari itu.

Lucky merebahkan kepala Sri hati-hati agar tidak mengganggu tidurnya. Menatap wajah itu sekali lagi. Hasratnya semakin membara.

"Engghhh..."

Sri menggeliat lagi. Kali ini menghadap miring Ke dada Lucky. Mendusalkan wajahnya ke dada bidang yang masih memakai jas lengkap. Menggesekkan bibir dan hidungnya di dada hangat itu.

"Eehhmm"

Lucky menggeram. Gesekan itu menimbulkan desiran halus dalam darahnya. Membuat wajahnya terasa panas. Sri tidak menyadari bahwa dia kini mencari kehangatan di dada Lucky.

Lucky segera menguasai diri. Tidak mau terbawa arus hangat yang mengalirkan aliran listrik tegangan tinggi dalam darahnya. Pelan-pelan dia menggeser menjauh dari Sri. Menyelimuti gadis itu dan dia segera pergi ke kamar mandi.

"Sial! Kalau begini caranya, harus bekerja keras tangan ku malam ini"

Lucky bersungut-sungut membuka bajunya. Dan melirik junior yang sudah mengeras setegar karang. Wajahnya memerah menahan napas. Segera masuk ke kamar mandi dan harus cepat mandi air dingin agar rasa panas itu menghilang.

🤩

🤩

Selesai mandi, Lucky segera mematikan semua lampu dan naik ke tempat tidur. Menyisakan lampu tidur saja yang menyala. Menyibak selimut dan bergelung di bawahnya, Agar menghilangkan rasa dingin di tubuhnya akibat mandi dengan air dingin jam dua dini hari.

Sejenak menatap Sri yang masih pulas. Cepat-cepat Ia miring memunggungi Sri. Agar tidak tergoda lagi. Memejamkan mata mencoba untuk segera tidur.

Tapi hingga beberapa menit berlalu, Lucky masih tidak bisa tidur. Otaknya tidak bisa di ajak istirahat. Wajah dan tubuh Sri terus menari di benaknya.

"Aahh.. Sial! Kenapa tidak bisa tidur sih?"

Lucky menelentangkan tubuhnya menghadap ke langit-langit kamar. Menoleh ke kiri menatap wajah Sri yang lelap tanpa beban. Tergelitik untuk melihatnya lebih dekat. Menggeser tubuhnya mendekati Sri.

"Kenapa kau jadi sangat cantik begini? sejak kapan kau berubah? Apa karena aku tidak melihat mu beberapa hari ini?" gumam Lucky lirih sambil mengusap lembut pipi Sri dengan jari telunjuknya.

Jari itu berhenti di bibir mungil Sri. Menyentuhnya sedikit dan berhenti sejenak. Memperhatikan Sri agar tidak terjaga karena terganggu.

Merasa aman, Lucky kembali mengusap bibir mungil itu. Pelan dan pelan sekali. Menahan napas merasakan dadanya bergemuruh merasakan bibir lembut yang segar itu.

"eghmm"

Tanpa sadar Lucky menggeram lirih. Gemetar jarinya mengelus bibir Sri. Menatap Sri Lucky memperhatikan wajah Sri. Takut tiba-tiba Sri membuka mata dan memergokinya. Tapi gadis itu seperti sudah mati saja. Tidak terganggu sedikit pun.

Lucky mendekatkan wajahnya. Sangat dekat. Menuju bibir ranum milik Sri. Hingga jaraknya hanya tersisa beberapa inci saja. Dapat merasakan napas hangat gadis itu. Lucky menahan napasnya yang tersendat. Berusaha untuk tidak menimbulkan suara berisik apapun.

Memegang dagu Sri dengan jari jempol dan telunjuknya. Menahan wajah Sri agar menghadap padanya. Pelan sekali Lucky menempelkan Bibirnya ke bibir Sri.

Ahh.. lembut sekali

Lucky menjauhkan sedikit wajahnya. Melirik mata Sri yang masih terpejam. Gadis itu masih tidur. Gemas Lucky menempelkan lagi bibirnya. Kali ini dengan jil atan kecil. Merasa Sri diam saja, Lucky agak menjulurkan lidahnya dan menji lat panjang bibir itu.

Astaga! aku suka ini!

Jerit hati Lucky meronta-ronta. Mel umat lembut bibir mungil itu. Meng hisap bibir bagian bawah. Hangat menusuk jantungnya. Napasnya mulai memburu. Gemas bercampur hasrat yang menggebu.

Tapi cepat Lucky menghentikan kegiatannya. Merasa kepanasan. Menyibak selimut dan lari ke kamar mandi. Harus segera di tuntaskan sekarang juga. Tangannya akan bekerja maksimal.

😂😂

1
Sri Wulan
pahit, nggak bisa berkiti kiti aku sama ryan😁
Mimie Lilis
takut bacanya
Mimie Lilis
geting sh ng lucky
Mimie Lilis
pinter koe sri😁😁😁
Mimie Lilis
goool juga
Nurina Ningrum
Luar biasa
Anonymous
kaya ijad d Upin Ipin hobby nya pingsan/Grin/
Meiriyana
modus yg halal, lanjutlah
Meiriyana
Luar biasa
Suyatno Galih
wkwkwkwkk ana ana Bae ramane mobile di dol bijone moreng dikon pending disit, ok la othor lanjut
Intan Risma Wandy
seneng sih critane diatas tpi endinge nagung bget thor mosok rong lahiran wes barrrr 😥😥
Ilham Rochman
seru bangeeet... alu ceritanya menghanyutkan naik turun seperti rollcoaster
Ilham Rochman
huahahahahaaa.... modyar kowe Agned
Ilham Rochman
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ilham Rochman
hahahaa... seruuu thoor..lanjuut
Intan Risma Wandy
kapok kowe ditingal sri mingat
Intan Risma Wandy
thorrrr loro atiku 😭😭😭
Intan Risma Wandy
moco novel iki mong nyekikik sriiii OJO NGONO MASE😃😃😃😃
Intan Risma Wandy
jambaken rambute Amira kui sriii ojo mong meneng ae xo gk omes aku
Intan Risma Wandy
dasar kucky pekok pegen ngetok palane aku 😇😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!