NovelToon NovelToon
GAIRAH STEVA

GAIRAH STEVA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Min Ziy. Minfiatin FauZiyah

Steva memilih pergi dari genggaman Malvin sang kekasih yang telah memberinya hidup bergelimang harta.

Steva menikah dengan seorang pria bernama Razz, yang mampu membuatnya terpesona hanya karena menatap manik birunya yang cantik dan menggoda.

"Kau mempermainkanku, Razz...," celoteh Steva kala Razz hanya bermain-main saja di area bawahnya, sedangkan gelora Steva ingin meminta lebih.

"Aku tidak mempermainkanmu, Stev, tapi memainkan permainan," jawab Razz dengan suara berat yang tertahan karena gairah yang sudah membara.

"Tapi kau menyiksaku, Razz!"

"Tidak apa, Stev. Tersiksa dalam kenikmatan adalah suatu anugerah. Lepaskan saja!"

"Ahh...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Min Ziy. Minfiatin FauZiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HARUS PERGI

"Brak!"

"T-tu tuan?" Steva gugup, Razz menarik kasar tangannya memasuki kamar lalu mendorong tubuh Steva menghimpitnya pada dinding, untuk sesaat, Steva merasa jika manik biru cantik itu bertemu pandang dengan netra coklat miliknya, seakan mata biru yang cantik itu tidaklah buta.

"Apa yang kau lakukan?" bentak Razz tertahan. Kedua tangannya membentang menyentuh tembok mengurung Steva di hadapannya.

'Glek.'

"Jawab, Steva? Jangan diam saja!" bentak Razz membuat jantung Steva rasanya mau mencolot.

"Tuan? Kalau cara bicara anda seperti itu, bagaimana saya bisa menjawab dengan baik?Anda membuat saya gugup dan takut, jantung saya sampai berdegup begitu kencang, jika anda tidak percaya, anda sentuh saja, dan periksa sendiri!" celoteh Steva mengangkat tangan Razz dan ia arahkan ke dadanya yang membusung.

Dengan gerakan cepat Razz menepis tangan Steva dan menarik tangannya sendiri dari genggaman lembut sang istri.

"Apa kau ingin menggodaku, hah?" bentak Razz. Ia sebenarnya begitu ingin, jantungnya sendiri sudah memompa tidak normal, tapi dia sedang dalam mode marah, kan? Mana mungkin tiba-tiba luluh.

"Iiihh,,, fitnah!" beo Steva sekenanya, membuat Razz semakin pusing.

"Sudah, lupakan! Dari mana kau?" tanya Razz masih dengan nada suara yang tinggi.

"Dari luar!" jawab Steva santai, seketika kedua mata Razz membola.

"Dari luar? Dari luar mana? Hah? Kau pergi tanpa meminta ijin dariku? Bugh!" Razz membentak Steva emosi dan dia memukul dinding dengan tinjunya.

"Tuan?" teriak Steva meraih tangan itu, lebam, tentu saja, Razz memukulkan tinju tangannya cukup keras.

"Anda ini kenapa? Saya hanya dari luar rumah anda di depan teras, apa saya juga harus melaporkan hal itu pada anda? Fuuhhh,,,, anda menyakiti tangan suami saya, Tuan, fuuhhh,,,,!" Steva meniup lembut punggung tangan Razz yang sebenarnya sakit, namun Razz tahan.

Inilah yang membuat Razz tak bisa berkata-kata, Steva selalu mempunyai cara membuat hatinya bergetar dan seluruh tubuhnya merasakan gelenyar.

"Kenapa kau tidak menemuiku?" tanya Razz dengan suara lebih pelan.

"Heh? Bukannya tadi anda yang melarang saya untuk mengganggu, saya kan hanya menuruti apa yang anda mau, lagian anda juga mungkin memang sedang capek dan butuh istirahat, jadi saya diam saja," jawab Steva sedikit cemberut, ia sendiri pun begitu ingin berdua bersama Razz andai tidak ada masalah sepele tadi.

"Terus kenapa kamu onl?" Hampir saja, Razz berhenti bicara saat ia hampir saja membahas tentang Steva yang online, dia kan buta, dari mana dia tahu Steva online atau tidak, dan sangat lucu jika dia bilang meminta Tan untuk memeriksanya, apa sekepo itu?.

"Hemm?" kedua alis Steva bertaut.

"Bagaimana ponsel barumu? Apa kau sudah menggunakannya?" tanya Razz, ia mundur dari mengurung tubuh Steva yang ia himpit pada dinding, panglima perang sudah bangun dan meminta dimanjakan lagi, sedikit menjauh mungkin bisa menahannya.

"Sudah, saya menyukainya, kameranya sangat bagus, saya jadi terlihat cantik saat selfie, hehehe," jawab Steva membuat Razz mengernyit.

"Selfie? Untuk apa kamu selfie? Kau mengirimkan fotomu pada orang lain?" curiga Razz.

"Tidak, saya hanya suka saja,"

"Kau bermain sosial media?" tanya Razz lagi.

"Dulu, sekarang sudah tidak lagi, sesekali masih sih, lihat tiktok, you tube, Ig, Facebook, Twitter, go food, iqiyi, we tv, Noveltoon,,,"

"STOP!" Razz mengangkat tangan, ia tidak kuat mendengar celotehan Steva.

"Tapi saya tidak mengupload foto saya, Tuan? Sungguh, karena dulu saya pernah melakukan itu, eh, malah banyak bapak-bapak yang inbok dan DM foto itunya mereka. Kan geli!" celoteh Steva kelewat jujur.

"Steva?" teriak Razz pusing.

"Iya, Tuan?" jawab Steva cepat tanggap.

"Hufftt,,,,"

'Tenang, dia ini Steva, wajar!'

"Apa ada kontak orang lain yang kau simpan dalam ponsel itu?" kini Razz bertanya pada poin yang membuatnya gelisah sedari tadi.

"Ada, Tuan!" jawab Steva cepat.

"Siapa?"

"Asha, Pak Tan, Nyonya Gulnora, Tuan koki, Bapak tukang kebun," Steva mengabsen hampir seluruh nama pekerja rumah besar Razz.

"Steva, hentikan!" Razz memijit pelan pelipisnya. Entah mengapa semakin lama mengenal Steva, sisi lain dari dunia lain, ralat, sisi lain dari diri Steva Razz ketahui, ia bukanlah wanita yang hanya selalu gugup dan takut saat berhadapan dengan dirinya, tapi dia juga wanita yang lugu dan apa adanya.

"Ini sudah waktunya aku berangkat," ucap Razz lirih. Ia duduk di tepian ranjang, hati Steva tiba-tiba nyeri, 2 Minggu lalu saat Razz pergi 2 hari saja Steva sudah merasa sepi, apalagi ini, Razz mengatakan mungkin akan lebih lama lagi Razz pergi.

Mata Steva berair dan dia segera menyekanya, ia tak mau Razz tahu jika dirinya menangis karena Razz akan meninggalkannya, tapi tentu saja Razz tahu semuanya, air matanya, sorot matanya yang sedih, karena Razz tidak buta.

Steva memasang senyum palsu untuk menutupi kesedihannya. Ia duduk berjongkok di depan Razz, lalu mengganti sendal Razz dengan sepatu yang sudah berada di dekat nakas. Steva memakaikannya. Lalu ia memijit pelan kaki dan betis Razz. Entah mengapa hati Razz semakin bergejolak setiap harinya atas semua perlakuan Steva kepadanya, Steva sangat memuliakan dirinya. Menambah buih-buih cinta itu yang kian lama kian menggunung.

"Saya akan menunggu kedatangan Tuan. Dan saya akan selalu mendoakan keselamatan serta kesehatan Tuan, Saya berharap Tuan pergi dan pulang kembali membawa cinta utuh untuk saya, dan?" kalimat yang Steva katakan terjeda.

"Dan?" tanya Razz yang mulai terbuai.

"Dan saya berharap, kita bisa melakukannya dengan penyatuan seutuhnya, saya ingin sepenuhnya menyerahkan diri, hati dan tubuh saya kepada anda, Tuan! Saya? Saya jatuh cinta pada Anda."

"Deg!"

Tubuh Razz menegang, jantungnya tak dapat ia rasakan detaknya, tiba-tiba oksigen di dalam kamarnya seperti menghilang, ia ditembak oleh Steva, Steva telah menyatakan perasaanya.

"Cupp!" Razz mengecup dalam kening Steva. Wanita itu memejamkan mata merasakan kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Aku akan pulang, dengan membawa cinta yang kau inginkan, Steva, aku akan memuaskan hasratmu, memadu cinta denganmu, menyalurkan nafsu, memuaskan seluruh gelora gairahmu," Razz mengangkat tubuh Steva untuk duduk di tepian ranjang, ia lantas mendorong pelan tubuh Steva hingga berbaring dan Razz menindihnya, Razz mendekatkan wajahnya pada wajah Steva yang merona, ia lantas menautkan bibir seksinya pada bibir sensual Steva.

"Cuupp,,, uummuuahahh,,, ummuaahh!"

Razz menautkan bibir mereka, memainkannya, lembut, dalam, dan basah, lidah Razz membelit lidah Steva, menyapu ke langit-langit mulut lembut itu, semakin lama Razz dan Steva semakin merasa ingin lebih.

Kedua tangan Steva ia kalungkan pada leher Razz, dan tangan kanan Razz memainkan dada kiri Steva, menangkup, mengelus, meremas dan memilin choco chipsnya.

"Aaah?" de.sah Steva.

"Apa kita melakukannya sekarang saja, Steva?" lirih Razz yang tak mendapat jawaban, Steva begitu ingin. Dan Razz juga.

Razz menjelajah leher Steva, mengecup, menyesap, menggigit kecil dan meninggalkan jejak-jejak kepemilikan berwarna merah keunguan di sana.

"Aaahh,,,," setiap gerakan lembut bibir Razz membuat Steva tidak kuasa menahan de.sahannya.

"Tok tok tok,,,, Tuan? Kita harus pergi sekarang." ucap Tan yang berdiri di depan pintu kamar Razz meninggikan suaranya agar dapat didengar sang Tuan yang sudah dapat Tan Pastikan sedang main kuda-kudaan.

"Oouhh,,, sh.i.t.t. Fu.ck." umpat Razz karena permainan nikmatnya diganggu oleh Tan.

"Tidak apa-apa, Tuan? Kita bisa melakukannya nanti saat anda kembali, saya akan setia menunggu kedatangan anda, untuk sekarang, anda harus pergi."

...****************...

1
Ratna Giawa
amazing
Ratna Giawa
ikutan nyesek bacanya😭
andai razzz ada si dunia nyata thor
Ita rahmawati
bagus tp nyesek juga kyknya ya 🥺🥺
Ita rahmawati
ending yg memuaskan 👏👏
suka dn setuju bgt sm keputusan author 🥰
biarlah steva hidup dg cinta nya razz selamanya 😭
Ita rahmawati
fix ini mah sm malvin si steva nya 😔
Ita rahmawati
siapa tuh wanita yg mau nabrak steva 🤔
liora kah 🤔🤔
Ita rahmawati
ya udh lah emg akuah gk simpati blas sm malvin,,sm razz juga hilang simpati krn menye² gtu 🤣🤣
setuju sm dev aja biar mulai dg kehidupan yg bner² baru tnpa embel² masa lalu yg menyakitkan 🥰
Ita rahmawati
hiss bner² tk teduga ceritanya
Ita rahmawati
ntah lah aku udh yerlanjur gk respec sm cwo yg gk tegas apapun alasannya 😔
Ita rahmawati
kok ceritanya jd bgini sih 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
astaga ternyta bgtu,,tp razz masih hidup kan 🤦‍♀️
apa mgkin jantungnya malvin sm razz dituker 🤭
sebenernya aku kesel bgt sm razz yg tega bohong bgtu cuma dwmi liora tp kasian juga klo tetiba mati,,hrusnya ngerasain kehilangan liora dulu 🤣🤣
Ita rahmawati
ntahlah bingun,,krna razz sm liora juga tetiba hilang ditelan bumi
Ita rahmawati
tuh kan kyknya emg jantungnha razz deh,,kesel sih sm razz tp klo dinikin mati ya sedih juga 😭😭😭
Ita rahmawati
eh bkn nya steva lg hamil ya,,emg gk keliatan
Ita rahmawati
eh kok aku curiga razznya mati ya trus donorin jantungnya ke malvin,,keinget ucapan spontan steva yg bilang mati saja kau wktu dia marah sm razz ,,tp masa iya dn knp 🤦‍♀️🤦‍♀️🤔🤔
Ita rahmawati
baca aja lah 🤣
Ita rahmawati
wah apa maksud author ya jgn blg di sini si liora itu yg paling baik 🤣🤣
Ita rahmawati
sumpah dadaku sllu berdebar² baca cerita ini dn rasanya mulutku sellu mengumpati si razz sm liora,,ya ampun thor² kamu bner² berhasil bikin aku emosi 🤣🤣
Ita rahmawati
udh cukup nodohmu steva 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
masih penasaran,,masa sampe segitunya si malvin gegara digebukin anak buah razz 🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!