NovelToon NovelToon
Obsesi Suami 500 Juta

Obsesi Suami 500 Juta

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / suami ideal
Popularitas:58.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: KOHAPU

Kontrak pernikahan dirobek oleh sang suami. Melangkah mendekati istrinya, melemparkan tas yang dipenuhi dengan uang.

"Ingin bercerai dariku? Jangan pernah bermimpi."

Tangannya gemetar, dirinya terpaksa menikahi pria paling cupu dan miskin. Untuk mengindari pernikahan dengan tunangannya yang berselingkuh.

Membuat kontrak kesepakatan, dengan pria yang cupu dan miskin (Neil).

500 juta akan diberikan Chesia, sebagai imbalan. Tapi kala kontrak akan berakhir. Dirinya dikurung dalam kamar yang dipenuhi dengan uang oleh Neil.

"Jangan pernah berfikir untuk bercerai..." Pinta Neil, terlihat putus asa, melucuti pakaiannya. Menarik sang istri ke atas ranjang yang dipenuhi uang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antagonis

Lingkungan yang buruk, tertekan, tidak mendapatkan perhatian yang cukup, mungkin itulah yang menjadi penyebabnya. Neil menyadari hal tersebut, skizofrenia ringan mungkin itulah yang diidap oleh Cheisia.

Gangguan yang bahkan tidak disadari olehnya. Kesulitan membedakan hal yang tidak terjadi dan kenyataan, bahkan terkadang menimbulkan delusi.

'Peri?' Bukankah itulah yang diucapkan Cheisia saat bertemu dengan Neil di danau angsa. Walaupun dalam keadaan mabuk, namun mungkin hal yang belum pasti.

Tidak mendapatkan dukungan keluarga, hanya Neil yang kini berada di sisinya. Dengan mudah dapat membayangkan bagaimana jika seseorang membunuh Neil.

"Cheisia! Bukan! Tenang ya? Ini hanya naskah! Naskah!" Neil memeluknya dari belakang, berusaha menenangkannya yang terlihat ingin menyerang Diandra.

"Ta...tapi kalau kamu mati..." Cheisia terbata-bata.

"Lihat! Aku masih bernapas! Masih tetap hidup, tapi aku senang kamu begitu perhatian padaku." Neil tertawa kecil.

"Dasar gila! Atau kamu cuma pura-pura gila, agar bisa merusak penampilanku, dan berebut peran Yuliana (nama pemeran utama dalam naskah) denganku?" Tanya Diandra, terdengar sinis.

Pemuda yang menghela napas kasar."Kami kemari untuk audisi pemeran Miranda (antagonis), bukan Yuliana."

"Sadar diri..." Diandra terkekeh, kemudian melangkah pergi hendak mengganggu arus junior lainnya.

Sementara Cheisia terdiam sejenak menghela napas berkali-kali.

"Maaf..." Pada akhirnya sang iblis luluh juga, menggenggam jemari tangan istrinya."Bedakan antara naskah dan aku. Dalam naskah aku sudah mati, tapi aku selalu ada dunia nyata tempatmu bersandar."

Dengan cepat Cheisia yang terlanjur menangis menghapus air matanya.

"Adinda ku yang tercantik..." Neil yang memang berlutut di hadapannya, mengecup jemari tangan istrinya.

Dijawab dengan anggukan oleh Cheisia."Neil, aku mencintaimu..."

"Aku juga..." Sebuah kalimat ramah, bagaikan bisikkan dari penyelamat dirinya yang hanya tinggal seorang diri, benar-benar disisihkan.

"Maaf... tidak mengobati skizofreniamu, demi keuntungan ku sendiri. Bagaimana jika kamu mulai berfikir normal? Mungkin kamu akan mengetahui apa yang aku lakukan di beberapa malam. Mungkin kamu juga akan mengetahui identitasku sebagai Willem Alexander Niel Andreas. Aku ingin tetap menjadi yang pertama di hatimu, ingin kamu hanya dapat menatapku..." Batinnya dengan wajah ramah, namun menyimpan obsesi yang mengerikan.

Mengetahui ada yang salah dengan kondisi psikologis Cheisia setelah tinggal beberapa bulan dengannya. Namun, bukannya mengobati. Neil malah memanfaatkan segalanya.

Red flag... mungkin itulah istilah yang cocok untuk Willem Alexander Niel Andreas. Pria yang membuat wanita yang dicintainya hanya bergantung padanya. Hanya menganggap keberadaannya, tidak ada orang lain di dunia ini selain dirinya.

Apakah akan ada cara menyelamatkan Cheisia dari Willem Alexander Niel Andreas? Mungkin kedua orang tuanya dan Hazel harus berusaha keras untuk itu.

Tepatnya di sebuah panggung berupa aula teater tempat audisi terbuka diadakan. Produser, sutradara, maupun perusahaan film kali ini bertindak profesional. Mengingat ada beberapa investor asing yang ikut berinvestasi.

Satu persatu dari mereka maju, setelah namanya dipanggil. Sebagian besar ingin memperebutkan peran utama wanita.

Neil membaca skrip baik-baik. Dirinya selaku manager tangkap asisten Cheisia yang memilih mengikuti audisi ini.

"Yuliana, mahasiswi yang baru saja lulus. Terjebak insiden akibat rem mobilnya blong. Menabrak suami Miranda hingga tewas di lokasi. Ini adalah benang busuk penghubung protagonis dan antagonis. Dilanjutkan, dengan beberapa tahun kemudian, Yuliana bertemu dengan tokoh utama pria Jensen, jatuh cinta sebagai sekretaris dan majikannya. Tapi...kakak Jensen, Miranda tentu saja tidak akan membiarkan pembunuh suaminya hidup bahagia. Berbagai cara digunakannya untuk merusak hubungan Jensen dan Yuliana. Di bagian ending Miranda bunuh diri dengan menjatuhkan tubuhnya dari gedung." Gumam Neil mengetahui rangkuman cerita sekilas.

Matanya menatap akting beberapa aktris papan atas, mengingat semua peserta audisi menyaksikan bagaimana akting pesaing mereka.

Dimulai dengan Diandra, wanita yang biasa menutup matanya sejenak sebelum mulai berakting.

"Miranda! Apa yang kamu lakukan...sakit! Ja...jangan, aku mohon. Maafkan aku yang sudah membunuh suamimu." Diandra berlutut benar-benar memohon ampun mendalami perannya.

Sementara seorang asisten yang membantunya mengucapkan dialog Miranda."Aku akan membunuhmu..."

"Jangan a...aku mengandung anak Jansen! Dia keponakanmu. Aku mencintai Jansen." Teriakan memekik penuh air mata.

"Lumayan..." Gumam Neil, sedikit menatap ke Cheisia yang tertunduk.

"Adinda, nanti kamu ambil dialog tunggal saat peringatan kematian suamimu..." Ucap Neil menggenggam jemari tangan Cheisia.

"Ta...tapi kalau kamu mati..." Cheisia terlihat ketakutan. Semakin buruk skizofrenia-nya semakin baik bukan? Walaupun sekarang masih gejala ringan.

Inilah seorang red flag sejati. Pria mengerikan, hanya dengan prinsip. Mencintai penuh rasa obsessive, kala Cheisia sadar akan segalanya, apakah masih akan mencintai Neil?

"Cheisia, maju ke depan dan buat seolah-olah seperti itu. Setelahnya kamu boleh kembali ke pelukanku." Kalimat yang diucapkan Neil penuh senyuman, dijawab dengan anggukan kepala oleh sang istri.

Mata Cheisia melirik ke arah sekitarnya. Kala melangkah turun menuju panggung. Suasana mulai berubah, seakan-akan ini adalah duka.

Raut wajahnya tanpa semangat hidup sama sekali.

"Namamu Cheisia bukan? Peran apa yang ingin kamu mainkan?" Tanya sang sutradara.

"Miranda..." Itulah yang diucapkan Cheisia membuat semua orang yang ada di ruangan ini tidak mengerti.

Hanya tiga kandidat terkuat yang berebut tempat untuk peran utama. Real, Cheisia dan Diandra, dan yang paling potensial adalah Cheisia yang tengah naik daun. Tapi Cheisia malah memilih menjadi antagonis?

"Si ... silahkan dimulai." Ucap Sutradara tersenyum.

Namun anehnya Cheisia hanya terdiam sejenak. Pandangan matanya tertuju ke arah Neil. Membayangkan suaminya meninggal karena kecelakaan. Bagaimana dirinya akan bertindak.

Tidak ada air mata yang mengalir. Bibirnya terkatup, mendekap sebuah foto yang menjadi properti."Sa....sayang..." Panggilnya tersenyum memeluk foto bagaikan orang tidak waras.

Seketika suasana hening, semua orang bagikan ketakutan menatapnya. Barulah air matanya mengalir bagaikan boneka manekin tanpa hati, masih dapat tersenyum.

"Aku bertemu dengannya hari ini. Kamu tau, dia begitu cantik." Kalimat demi kalimat, membelai foto suaminya.

Seharusnya ini menjadi dialog menyedihkan. Dimana Diandra terlihat tidak berdaya.

Tapi, ini seperti sebuah kegilaan yang menakutkan."Cantik... benar-benar cantik. Hingga dapat menggoda Jansen." Tertawa kecil, bagikan wanita penuh dendam, amarah dan kegilaan.

"Sayang... kamu tau? Jansen mengabaikan ku, padahal aku kakak yang membesarkannya..." Tetap penuh senyuman dan air mata. Ini gila, semua orang di studio bagaikan ketakutan karenanya.

Dialog ini seharusnya menjadi terdengar menyedihkan. Namun, malah nuansa mengerikan terlihat.

Prang!

Hal yang tidak ada dalam skrip. Cheisia menghancurkan foto suaminya. Mengambil pecahan kaca sembari terkekeh."Bukankah sebaiknya kita pisahkan saja mereka. Siksa hingga hanya tulang yang bersisa..."

Cheisia menjatuhkan pecahan kaca yang dipegang jemari tangannya. Bersamaan dengan itu tetesan darah segar mengalir. Tidak ada tawa atau senyuman, tatapan mata tajam seorang pembunuh yang menjilat ujung jemari tangannya yang berlumuran darah segar.

Semuanya hening sesaat hingga sang sutradara memberikan tepukan tangan. Benar-benar sedikit gemetar, jika dirinya menjadi Yuliana atau penonton pastinya akan benar-benar ketakutan dengan tokoh Miranda.

"Kamu lolos audisi!" Teriakan produser cepat. Keputusan yang langsung diambil, berbeda dengan pemeran lainnya yang harus menunggu keputusan.

Kemampuan akting menjadi penyebabnya. Walaupun mereka tidak mengetahui, Cheisia menderita skizofrenia ringan.

Sedangkan Neil tersenyum membenahi letak kacamatanya.

*

"Hentikan...ya?" Pinta Neil terdengar tidak baik-baik saja.

"Tidak..." Sebuah jawaban dari Cheisia yang memojokkannya di pintu apartemen, setelah audisi. Kembali menyerang bibir Neil agresif.

Ciuman pertama setelah pernikahan? Ini menyenangkan, bukankah begitu Neil?

1
Senjaa💞
Yg sabar ya hanz,yuk tak bantu bls dendam ke bianca....sepertinya kedua orang tua melita bukan orang sembarangan...pak polisi saja sampai syok gtu cm liat fotonya...hmm,msh jd misteri🤔🤔
🌠Naπa Kiarra🍁
Segera terungkap nih, kebusukan Bianca yang lain.
Yani Setyani
Pacar halu Hanz...
Semoga kamu baik baik saja
Dengan adanya orang baik yg menyelamatkanmu
Nur Wahyuni
gercep hanz ayo selidiki.. hazel dan willy ayo bantu.. jangan biarkan Bianca dan ibunya hidup bebas..
Ufi Yani
chei dlm bahaya, klo bia tau chei drumh sela
riiina
good Hanz...
yesi yuniar
ternyata hanz memang tetap pintar 👍👍👍
imel
hebat Hanz.. saat masih berduka pun masih bisa analisis kemungkinan tersangka..
🌸Ar_Vi🌸
lanjuuy
Indar
ayo hanz, selidiki, cari dan beri hukuman yg berat pada org yg sdh berani2nya membunuh pacar halumu
Яцяу
apa kabar niel 😢
Яцяу
pacar hanz org penting yaa
Abimanyu Rara Mpuzz
psikopet
Nur Wahyuni
gila.. kapan dua orang iblis itu mati.. semua orang gak bersalah dibunuhnya
Nur Wahyuni
yah si ibu sama bapaknya masa jadi begitu.. kasian cheisia
yesi yuniar
sadar cheisia... kembalilah pada niel, jangan terus menunggu utk dijemput...
Indar
benar2 kejam dan sadis kelakuan bianca gadungan dan ibunya 😡😡 dan semoga karma akan segera datang
🌠Naπa Kiarra🍁
Hanz kena azab karena memisahkan Cheisia dan Neil
Яцяу
sadissss.. hanz drpd sibuk mikirin cara agar cheisia kembali ke hazel mendingan urusin tuh si vony pikirin caranya balas kematian pacar halumu
Senjaa💞
sebenarnya disini iblis sesungguhnya si vony n ibunya....berharap karma yg mereka terima sangat memyakitkan....😈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!