NovelToon NovelToon
Adikku Selingkuhan Suamiku

Adikku Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?

Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gila

waktu tengah malam, Nina berjalan gontai membawa langkahnya tidak tahu tujuan, dengan memegang tas yang berisi pakaian yang tidak seberapa, keadaan Nina tampak begitu menyedihkan. Setelah berjalan cukup jauh dari rumah sang suami, Nina berhenti di depan sebuah ruko yang tertutup rapi, Nina marasa begitu lelah, dia membentangkan kain panjang yang dia bawa dari dalam tas di atas lantai berdebu, lalu dia merebahkan dirinya diatas kain tersebut. 

''aku akan tidur disini menjelang pagi, setelah itu aku akan menemui mbak Ayuna'' gumamnya, mulutnya menguap lebar.

*********

"Bangun, bangun! Mbak ngapain tidur disini? Sana pergi!'' ucap seorang pemilik ruko dengan nada keras.

Pagi telah datang, Nina masih terlelap tanpa dia sadari ternyata sang pemilik ruko sudah membuka pintu ruko miliknya dengan lebar. Ruko yang menjual berbagai sembako dan kebutuhan pokok.

Sesaat kemudian Nina terbangun dengan begitu kaget, karena mendengar suara bentakan. Dia membuka matanya, berusaha memulihkan kesadaran nya. Begitu sudah sadar, Nina melihat seorang pria dengan perut buncit dan kepala plontos sedang berdiri di depannya dengan berkacak pinggang. Nina berkata cepat, merasa sungkan.

maaf, sudah siang ya!'' kata Nina, lalu Nina bergegas membereskan kainnya.

''nggak usah banyak bacot, sana buruan pergi, mengganggu pemandangan saja'' sahut sang pemilik ruko dengan wajah garang.

''iya, iya, ini aku memang mau pergi. Punya ruko segini saja sudah sombong! Belum tau saja anda aku ini adiknya siapa'' ketus Nina.

Sang pemilik ruko tidak menjawab lagi, dia memandang Nina dengan wajah memerah dan geram.

Nina berlari cepat, melanjutkan perjalanan nya untuk menemui Ayuna.

*******

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Nina tiba di depan sebuah rumah mewah dan megah, Yaitu di kediaman Arya Wiguna. Nina memandang dengan takjub bangunan yang ada di depannya. Siapa yang tidak kenal dengan Arya Wiguna, sang pengusaha muda nan sukses, yang memiliki cabang perusahaan di mana-mana.

Karena tidak mau sampai ada yang melihat keberadaan nya, Nina bersembunyi di belakang batang pohon tua yang terdapat diseberang jalan, pohon itu memiliki batang yang besar, hingga bisa menutupi seluruh tubuh kurus Nina.

Nina terus saja memantau keadaan disekitar rumah itu dengan diam-diam bersembunyi di balik pohon, Nina belum berani menunjukkan dirinya, apalagi bertemu dengan Ayuna.

Hingga setelah memantau lebih lama, Nina melihat Ayuna keluar bersama Arya dengan melambaikan tangan pada sebuah mobil mewah. Nina memandang Ayuna dengan perasaan campur aduk. Nina merasa sangat merindukan Ayuna, tapi, di sudut hatinya tersemat sedikit rasa iri yang masih bersemayam.

''mbak Ayuna, aku kangen sekali sama mbak. Maaf kan aku mbak. Kenapa nasib mbak Ayuna selalu beruntung dari aku, lihatlah, sekarang mbak mempunyai suami yang begitu sempurna. Mas Arya Wiguna begitu tampan'' gumam Nina sambil memperhatikan Ayuna dan Arya dari jarak jauh dengan mata berkaca-kaca.

********

Setelah merasa lelah bersembunyi, Nina berjalan lagi mencari warung yang menjual makanan seperti nasi, cacing-cacing diperutnya sudah berbunyi berulang kali, dia merasa sangat kelaparan. Waktu sudah mau tengah hari.

Setelah lelah menyeret langkahnya menyusuri jalanan, akhirnya Nina berhenti di sebuah warung makan yang berada tidak jauh dari rumah Arya. Nina memesan seporsi penuh makanan dengan berbagai macam lauk, tidak menunggu lama pesanan telah di hidangkan di depannya, Nina makan dengan begitu lahap, dengan mulut penuh. Setelah selesai dengan piring makanan yang terlihat sudah bersih, Nina lalu membayar dengan uang pemberian dari Yudha.

Nina bersendawa, dia duduk melamum, dengan tatapan kosong, sesaat kadang Nina tersenyum sendiri mengingat apa yang telah dia lakukan kepada Kasmi, tetapi kadang dia juga dilanda rasa ketakutan yang luar biasa.

''rasakan kau wanita tua sialan, sekarang kau pasti begitu menderita di neraka jahanam, karena kejahatan mu yang telah menyiksa aku'' batin Nina sambil melamun dengan tangan bertumpu pada dagunya. 

''tapi, bagaimana ini, bagaimana kalau polisi menangkap aku. Bagaimana kalau mas Yudha sudah menemui mayat Kasmi, lalu dia melaporkan aku'' batin Nina lagi dengan mimik wajah seperti ketakutan. Sang pemilik warung yang melihat Nina merasa aneh, melihat Nina yang terkadang senyum-senyum sendiri dan kadang Nina seperti orang ketakutan dan linglung dengan menggaruk-garuk kepalanya.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Sore telah datang, Nina sekarang sudah berdiri di depan rumah Arya lagi. Nina memutuskan untuk menemui Ayuna. Nina masuk ke pagar yang menjulang menutupi rumah besar tersebut. dia masuk dengan mengatakan kalau dia mau menemui Ayuna kepada penjaga di depan.

Penjaga mempersilahkan Nina masuk, Nina menunggu di teras rumah, matanya melihat ke kiri dan ke kanan, dia memandang setiap sisi rumah yang menurutnya begitu mewah dan indah.

**********

"Maaf, anda siapa, nyonya?'' tanya seseorang yang sudah berdiri di depan Nina.

Wajah Nina begitu berantakan, rambut panjang menutupi sebagian wajahnya hingga Ayuna tidak mengenali wajah yang menunduk itu. Nina gemetar, dia merasa malu berhadapan dengan sang kakak yang dulu pernah di khianatinya.

''mbak, ini aku Nina.'' Nina berkata menegakkan kepalanya serta merapikan sedikit rambutnya. Ayuna dan Arya memandang kaget merasa tidak percaya.

''Nina ... kamu!'' ucap Ayuna dengan menutup mulutnya, sedangkan Arya yang berdiri di samping Ayuna memeluk pinggang sang istri dan mengelusnya. Arya takut Ayuna merasa stress.

''iya mbak, ini aku. Huhuhuhu ...! Maafkan aku mbak, maafkan semua kesalahanku'' kata Nina, dia menjatuhkan dirinya, dia bersujud di kaki Ayuna, Nina menangis tergugu meminta maaf.

''apa yang terjadi? kenapa kamu jadi begini nin?!'' tanya Ayuna.

''aku kabur mbak, mas Yudha mau menikah lagi dengan wanita lain. Huhuhu ....'' jawab Nina dengan tangis yang terdengar semakin memilukan.

''sudah, sudah! Ayo bangun, kamu ngapain di situ. Mbak sudah memaafkan kamu dari jauh-jauh hari, Nin'' tukas Ayuna tenang. Ayuna memang mempunyai hati yang baik, hingga gampang sekali bagi dia memaafkan adik yang telah mengkhianati dulu.

''mbak beneran sudah memaafkan, aku?'' tanya Nina dengan senyum mengembang, dia merasa senang karena pikirnya setelah ini Ayuna pasti akan meminta dirinya untuk tinggal di rumah megah itu.

''iya'' jawab Ayuna singkat, sedangkan Arya merasa bangga memiliki istri seperti Ayuna.

''terimakasih mbak, terimakasih'' Nina berkata sambil menciumi tangan Ayuna berulang kali, Ayuna merasa jijik karena penampilan Nina yang kotor, bau dan sangat dekil. Ayuna berusaha menahan rasa mual yang dari tadi bergejolak.

''sudah, Nin'' sahut Ayuna sambil menarik tangannya dari tangan Nina.

''sekarang kamu sudah boleh pergi dari rumah ini, Nin. mbak mau masuk dulu. Mbak sudah memaafkan kamu, mulai saat ini anggap saja diantara kita tidak terjadi apa-apa dan tidak ada hubungannya apapun'' tegas Ayuna dengan nada begitu lembut tetapi begitu menusuk.

Nina kaget mendengar penuturan sang kakak, dia tidak percaya kalau Ayuna tega mengusir nya.

''mbak mengusir aku?''

''iya'' ucap Ayuna acuh.

''mbak kok tega?''

''terus mau mu apa?'' ucap Ayuna.

''a-aku! Apa mbak tidak mempersilakan aku untuk masuk dulu atau menawarkan aku untuk tinggal disini'' kata Nina tidak tahu malu, Nina menunduk dan menarik ujung bajunya.

''tidak! aku tidak mau memberikan kesempatan buat seseorang untuk merebut hak aku lagi. Sekarang kamu boleh pergi nin.'' tegas Ayuna, lalu dia berjalan ke dalam sebentar dengan di ikuti sang suami, meninggalkan Nina yang berdiri mematung sendirian. Tidak lama setelah itu Ayuna keluar lagi sambil membawa dompetnya.

''Oh ya, ini mbak ada sedikit rizki buat kamu, kamu bisa mencari kontrakan untuk tempat tinggal kamu sekarang. Kamu sudah dewasa, berusahalah untuk menghidupi dirimu sendiri, berusaha lah untuk mandiri, Nin'' ujar Ayuna sambil memberikan uang tunai yang tidak sedikit ke tangan Nina. 

''mbak tega! aku ini adik kandung mbak sendiri. Kenapa mbak begitu jahat sama aku'' ucap Nina sambil menutup mulutnya, sedangkan air matanya sudah berlinang membasahi pipinya.

''adik kandung? tapi kenapa kamu dulu tega sama aku!'' tanya Ayuna tersenyum getir.

''i-iyaa kita kan saudara kandung mbak'' jawab Nina tergagap.

''ah sudah lah, lebih baik kamu pergi. Aku mau masuk dulu. Permisi ...'' Ayuna berkata setelah itu dia berlalu ke dalam rumahnya.

Nina menatap tidak suka ke arah Ayuna.

''dasar sombong!'' batin Nina. Kemudian dia berlalu membawa uang pemberian dari Ayuna.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

Tiga hari berlalu, Nina sekarang sudah tinggal sendirian di sebuah kontrakan yang lumayan besar dengan fasilitas lengkap. Nina seharian ini tidak berani keluar. Di dalam berita di televisi maupun media sosial sedang heboh-hebohnya berita tentang penemuan mayat Kasmi di bawah kolong ranjang, berita itu gempar dikalangan masyarakat.

Orang-orang sibuk membicarakan Nina, Karena Yudha telah menyebarkan luaskan foto Nina sebagai pelakunya. Pikiran Nina begitu kalut, dia ketakutan yang amat sangat. 

''bagaimana ini? Aku tidak mau masuk penjara. Tidak ... Tidak!" Gumam Nina menggeleng-gelengkan kepalanya.

sore sudah datang, begitulah yang dilakukan Nina seharian di dalam rumahnya, dia merasa begitu tertekan. Hingga dia lupa untuk makan, mandi dan lain sebagainya,

*********

Tok ...tokk ...tokkk ...!

Terdengar seseorang mengetuk pintu dari luar, Nina yang mendengar marasa katakutannya semakin bertambah. Nina berlari ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam, Nina duduk di sudut ruangan dengan memeluk lututnya, keadaannya sungguh sangat memprihatikan. Di luar terdengar suara pintu di dobrak, setelah itu giliran pintu kamarnya di dobrak dari luar. Nina menangis dalam diam, tubuhnya gemetar hebat.

''mbak Nina, angkat tangan anda!'' ucap petugas tegas memegang senjata api. Ternyata polisi telah berhasil masuk dengan mendobrak pintu.

''tidak, aku tidak mau. Aku tidak bersalah'' teriak Nina histeris.

Beberapa polisi meringkus tubuh lemah Nina, setelah itu tangan Nina di borgol. Nina menjerit hebat, berusaha melawan, tapi kekuatan nya tidak ada apa-apa di bandingkan para polisi.

Nina di bawa paksa ke dalam mobil polisi, masyarakat sekitar kontrakan Nina begitu ramai menyaksikan, sedangkan para wartawan berbondong bondong merekam kejadian.

Dalam waktu beberapa menit, berita tantang penangkapan Nina sudah tersebar luas. Ayuna yang sedang menyaksikan telivisi merasa begitu kaget sekaligus sedih. 

*****

Dua hari telah berlalu.

 

''mas, boleh kah aku menemui Nina di kantor polisi?'' tanya Ayuna pelan kepada sang suami. Saat mereka sedang berkumpul di ruang keluarga, dengan Ratna, mama mertua Ayuna duduk di samping Ayuna, Ratna sudah pulang, pesta pernikahan Ayuna dan Arya akan diadakan tiga hari lagi.

''boleh sayang, mas akan menemani kamu'' sahut Arya dengan menyunggingkan sebuah senyuman manis kepada sang istri.

''mama juga ingin ikut'' timpal Ratna.

******

Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh akhirnya rombongan Ayuna tiba di kantor polisi. Ayuna bergegas melangkahkan kakinya memasuki kantor polisi, dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Nina. Ayuna meminta izin kepada para petugas terlebih dahulu, begitu sampai di tempat Nina di kurung, Ayuna menatap sang adik dengan meneteskan air matanya.

''bukan aku, bukan! Dia itu jahat. Hahaha, huhuhu'' racau Nina dengan keadaan sungguh memilukan. Dia tertawa sendiri setelah itu menangis.

''begitulah keadaannya beberapa hari ini buk, kami para kepolisian akan memindahkan tersangka ke ruang khusus untuk tersangka yang terkena gangguan jiwa'' ungkap sang polisi perempuan.

1
Ayii Endah
Luar biasa
Surati
bagus
Mawar Merah
Luar biasa
Yuliati Soemarlina
yuda tdk bersyukur punya istri cantik & baik..malah selingjuh..begitu akibatnya...
ibeth wati
Luar biasa
ibeth wati
ceritanya sat set tanpa mbulet saya suka
Rismawati Damhoeri
memangnya kasus pembunuhan, kasusnya bisa di cabut yaa...?
Endang Supriati
klu laki2 waras dan cerdas engga bakal mau nikahi perempuan model nina. murahan,liar tdk takut dosa tdk takut Tuhan.Gen nya gen rusak liar helo gimana anak2nya nanti.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.
Iqbal Yunita
ceritanya seru, gk muter2, karmanya dtg dgn wktu yg sgt singkat👍
Iqbal Yunita
karmanya cpt bgt 🤭😀
Iqbal Yunita
nekat juga tu orang
Ainur Uilah
Luar biasa
Ainur Uilah
Lumayan
pipi gemoy
🌹🌹👍
The Lovely
Mampus lo salsa kalau perlu Rere sma Sisil sekaligus mati
The Lovely
Jngn harap lo Tests bsa dpttin Arya wanita murahan sprti lo gak pantas
The Lovely
Oh pantes gak tau diri ternyata bkn adik kandung
The Lovely
Rasain pengkhianat dan jg adik gak tau diri sprti lo gak pantas buat bahagia pantas dpt penderitaan
The Lovely
Dasar adik gak tau malu lebih baik nyusul ortu kalian psti jg di atas sma ortu kalian malu slh satu anaknya itu pelakor
Rizky Sandy
jgn2 Wiguna kena HIV thor, suka jajan kelamin dia,,,🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!