Sarah Maulina di anggap pembawa sial dalam keluarganya.
Karena sewaktu melahirkan Sarah Ibunya Meninggal dunia.
Membuat dia harus dibenci oleh papa kandung dan kakaknya sendiri.
Tak sampai disitu, Sarah juga tidak di akui keberadaanya oleh keluarganya,
Suatu hari gadis berusia 25 tahun itu Harus Ter usir dari rumahnya sendiri.
Di sinilah perjuangan sarah berjuang untuk hidup dan bertahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya, simak kisah Berikut,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Ardhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 Kembali bertemu
Pagi Hari.....
pagi itu terlihat sangat cerah, menampakkan mentari melalui jendela kamar Sarah, Sarah tampak menggeliat malas di atas ranjangnya saat suara alarmnya berbunyi dan berusaha meraihnya di samping nakas, dan iapun berhasil meraihnya, dengan malas membuka matanya yang terlihat samar angka di hadapannya, seketika Sarah mengucek matanya ingin memperjelas penglihatannya, dan betapa terkejutnya Sarah saat itu, Bagaimana tidak, Pagi itu dia kesiangan jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
"Mati Aku" umpatnya, dan bangun terburu buru untuk ke kamar mandi, Sarah memutuskan tidak mandi pagi itu, Sarah hanya mencuci wajahnya dan menggosok gigi setra mencuci kakinya, bisa tambah kesiangan dia masuk kerja jika mandi terlebih dahulu, siapa yang akan tau kalau dirinya sudah mandi atau belum, tetap saja sama bentuknya, Hanya saja kalau mandi mungkin terlihat lebih fresh dan bersih pikir Sarah, tanpa pikir panjang Sarah keluar dari mesnya, dan berjalan terburu buru sampai menabrak seseorang di hadapannya.
"Awww" Pekik Sarah kesakitan memegang keningnya.
mulanya yang di tabrak Sarah menghadap kedepan, langsung menoleh kebelakang saat mendengar suara pekik dari belakangnya.
"Kamu gak apa apa?" tanyanya khawatir.
Sarah mendongak wajahnya ke atas menatap pria tinggi di hadapannya, dan dia terkejut.
Bukankah ini pria yang kemarin, pikir Sarah
Sarah mematung dengan pikirannya.
"Hello" ucapnya sambil melambaikan tangganya di wajah Sarah.
"Eh, i- iya" sahut Sarah gugup
"Kamu gak apa apa?" Tanyanya lagi
"Oh, I-iya aku gak papa" jawabnya kikuk
"Itu, keningmu sakit? Tanyanya sambil menunjuk kening Sarah.
"Oh, ini sudah tidak apa apa kok" jawabnya Pura pura biasa saja untuk menghilangkan kegugupannya di depan pria tampan itu , padahal keningnya cukup terbentur keras di punggung pria itu.
Cuma sarah Malu mengakuinya.
" Ya, sakitlah " batin sarah bersua
" Yakin " katanya lagi memastikan dan menatap raut wajah Sarah dengan intens.
Sarah yang di tatap begitu intens ,terlihat tidak nyaman padanya.
" Yakinlah " Sahutnya mantap tanpa memandangnya.
lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya. dan mengulurkan tangganya di hadapan Sarah.
"Arjuna" memperkenalkan dirinya.
"Sa- sarah" ucap sarah gugup dan gemetar menerima jabatan tangannya.
Juna hanya tersenyum melihat kegugupan Sarah.
" menarik " Batinnya.
Di saat semua wanita bertemu dengan juna, maka mereka akan berusaha menarik perhatian lelaki tampan itu dengan tingkah yang genit, tapi apa, gadis ini malah gemetaran dengannya dan terlihat tidak tertarik sama sekali kepadanya.
membuat juna begitu penasaran kepadanya, siapa sih yang tidak tergila gila dengan ketampanan lelaki yang di hadapan Sarah ini, Bohong kalau Sarah tidak menyukainya, hanya Saja Sarah merasa minder, dengan tubuh yang gemuk dan wajah yang di katakan jauh dari kata cantik.
"Kamu tinggal di sini ya" tanyanya lagi membuyarkan lamunan Sarah.
"Iya, saya bekerja disini" Ucapnya berusaha santai.
"Aduh, ni orang, ngapain sih ngajakin aku ngobrol begini, udah tau aku kesiangan, mati deh aku" Batinnya kesal
tiba tiba....
"SARAH!" teriak buk Sonya kuat, dan berhasil membuat Sarah terlonjak Kaget mendengarnya, refleks juna menoleh ke arah buk Sonya.
"Apa apaan kamu ini, sudah terlambat, malah asyik mengobrol disini" Ucap buk Sonya tegas.
"Ma-af ya buk sonya," lirih sarah menunduk.
"Ya, sudah hari ini, saya memaafkanmu, tapi Jangan di ulangi" Ucap buk Sonia lagi.
Bersambung...
🙂🙂