Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta anak kembar CEO lanjutan dari Novel yang berjudul dendam Sang Ceo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Kini Farel sudah berada di apartemennya, iya bersama Riki pulang malam, sekarang iya duduk disalah satu kursi yang menghadap kaca dan melihat pemandangan dimalam hari.
Farel kemudian mengambil anggur merah yang iya sediakan di lemari dekat kursi tersebut, iya menuangkannya kedalam gelas kemudian iya duduk kembali
Sambil melihat pemandangan itu iya melamun tentang masa lalunya bersama Dona. begitu indah namun terasa sangat meyakitkan.
Farel menghirup bau minuman yang ada digelasnya lalu meminumnya sedikit-sedikit sambil menikmati rasa dari anggur merah tersebut
" Apa maksudnya Dia kembali lagi kesini " ucap Farel sambil meneguk habis anggur merahnya dan kembali menuangkannya kedalam gelasnya
" Apa tidak cukup dia menyiksaku selama ini " pertanyaan dalam pikirannya kini
" Aku sangat mencintainya.. namun apakah aku akan diam saja, jika cinta yang sudah aku jaga sebaik mungkin di khianati " Tanya Farel dalam hatinya
" Apakah Harus aku menghancurkan hidup Dona " ucapnya sendiri
Bahhkan tidak pernah terlintas dalam pikiran Farel untuk menghancurkan hidup Dona sedikitpun, tapi kedatangan ke kota ini membuat Iya yakin jika mulai sekarang iya akan membalas perbuatan Dona padanya dahulu.
" Aku berjanji akan membalas perbuatan mu bahkan lebih dari itu " ucap Farel dengan terseyum jahat dan meneguk kembali Minumannya
Semalam Farel kacau dan menghabiskan Dua botol anggur merah, Iya sekarang tidur dikursi itu dengan barang-barang berantakan disana karena iya sendiri yang mebanting-bating barang yang ada disekitarnya.
" Dona... Dona... " ucap mabuknya
Keesokan harinya Ibu Mey-mey sengaja membuatkan sarapan untuk Farel, setelah selesai iya meyuruh Mey-mey untuk memberikannya makanan itu pada Farel
" Mey-Mey " panggil sang ibu
" Iya bu " ucapnya
" Bisakah ibu minta tolong " ucapnya
" Ibu Mau minta tolong apa " tanya Mey-mey
" Tolong Antarkan makanan ini pada Nak Farel " ucap sang ibu memberikan rantang berisi makanan untuk majikannya
" Baim Bu, ibu tunggu disini sebentar " ucap Mey-mey pergi menuju Apartemen sang majikan yang berada disebelah apartemen nya
Ting... Tong... Ting... Tong
" Ko ga ada jawaban, aku lebih baik pencet bel nya lagi.. siapa tau Tuan lagi mandi tidak tersengar " ucap Mey-mey heran
Ting... Tong... Ting... Tong
Ting... Tong... Ting... Tong
Ting... Tong... Ting... Tong
" Nona ini masih pagi, kenapa anda begitu berisik " ucap Riki yang kebetulan melihat Mey-mey memencet bel Apartemen sang majikan
" Aku dari tadi pencet bel tapi tidak ada jawaban " ucap Mey-mey
" Mungkin Tuan lagi mandi " ucap Riki sinis
" Tapi ini sudah setengah jam masa belum selesai " ucapnya kesal
" Anda Yakin selama itu Tuan tidak merespon " tanya Riki
" Aku serius deh " ucap Mey-mey
" Tunggu sebentar, biar aku masuk kedalam " ucap Riki mulai khawatir
Ceklek,,
Kini Riki dan Mey-mey masuk kedalam Apartemen sang majikan bersamaan, Riki langsung melangkah menuju kamar sang majikan dan mencari keberadaan sang Majikannya.
" Aku kekamar Tuan, sebaiknya kau tetap disana " ucapnya melangkah menuju kamar sang majikan
" Baiklah... Aku akan menyiapkan sarapan untuk Tuan " ucap Mey-mey kedapur dan meyiapkan sarapan untuk sang majikan
Setelah selesai iya pun berniat melihat-lihat barang-barang dan ruangan sang majikan, karena baginya apartemen milik Farel begitu bagus.
Namun ada satu Ruangan yang membuatnya begitu penasaran, iya pun dengan segera menghampiri ruangan tersebut.
" Aku buka jangan ya.. tapi apakah ini sopan, Aku penasaran ga papah kali ya cuma ngintip doang" batin Mey-mey
Iya pun membuka ruangan itu, betapa terkejutnya dia saat melihat gelas dan guci pecah berserakan dilantai namun yang lebih membuat Mey-mey kaget melihat sang majikan tergeletak disana
" Tuan " ucap Mey-mey dengan wajah paniknya
" Pa Riki... Pa Riki " teriakanya namun tak ada yang menjawab
Mey-Mey mengambil handphonenya di saku celananya, lalu iya segera menelepon Riki dengan buru-buru.
" Ada apa Nona, aku masih sibuk mencari Tuan.. " ucapnya Riki kesal
" Pa Riki Tuan ada disini di lantai bawah dekat dengan ruangan televisi " ucap Mey-mey terbata-bata
Riki segera mematikan teleponnya dan segera berlari menuju ruangan yang ditunjukan oleh Mey-mey.
Ceklek,,
" Tuan " ucap Riki langsung menghampiri Farel
" Kenapa bisa seperti ini " ucap Riki heran melihat barang sekelilingnya berantakan
" Aku tidak tahu, pas aku melihat kesini semua sudah beranyakan " ucap Mey-mey dengan wajah paniknya
" Dona... Kau berengsek.. " ucapnya Farel tampak mengigau
" Apa Tuan sekacau ini dengan kehadiran Nona Dona " ucap Riki dalam hatinya
" Siapa Dona.. apa Dona seseorang yang Tuan sayangi " batin Mey-mey
" Sekarang Kamu telepon Dokter pribadi Tuan, dan katakan padanya jika Tuan sakit.. " ucap Riki segera mengendong sang majikan
Dengan segera Mey-mey menelepon dokter tersebut, setelah selesai menelepon nya barulah iya kekamar sang majikan untuk melihat keadaanya
Cekelk,,
" Pa Riki, saya sudah menelepon dokter Rijal " ucapnya Mey-mey
" Bagus " jawabnya
" Terus apa yang harus kita lakukan " bisiknya pada Riki
" Kita tunggu sampai dokter kesini " ucap Riki
" Bolehkah aku melihat keadaan Tuan dari dekat " ucap Mey-mey dengan wajah memelas
" Boleh, asal Kau tidak menggangu tidurnya " ucap Riki sinis
" Aku janji ga akan mengganggu Tidur Tuan " ucapnya dengan wajah senang
Mey-Mey segera menghampiri sang majikan, iya memeriksa kening sang majikan. dan menggambil termometer agar dapat tahu suhu badan sang majikan
" Apa yang Kau lakukam " ucap Riki heran
" Tuan Demam " ucapnya
" Jangan Sok tahu, biarkan dokter yang periksa " jawabnya
" Ambilkan Air es dan handuk kecil " ucap Mey-mey dengan wajah khawatir
" Untuk apa " tanya ketus Riki
" Cepat bawakan " ucap Mey-mey
" Merepotkan " ucap Riki kesal melangkah menuju dapur dan mengambilkan Air Es dan handuk kecil sesuai permintaan Mey-mey
" Nih " ucapnya sambil kesal
" Terima kasih " jawabn Mey-mey Sambil terseyum
" Sama-sama " Masih dengan jawaban ketusnya
Mey-Mey segera mengompres kening sang majikan dengan air es tersebut agar demamnya segera turun.
" Sekarang pa Riki buatkan Bubur untuk Tuan " ucap Mey-mey
" Kenapa harus aku lagi.. lagian aku ga bisa buat bubur " ucap Riki
" Terus siapa yang akan mengompres Tuan " cibir Mey-mey
" Biarkan saya saja " ucap Riki
" Baiklah, tunggu sebentar " ucapnya Mey-mey melangkah menuju dapur dan segera membuatkan Bubur dan sup pereda mabuk untuk sang majikan
Sedangkan dikamar Farel, Riki sangat khawatir dengan keadaan sang majikan
" Tuan kenapa bisa seperti ini " ucap Riki dengan wajah sedihnya
.
.
.
.
Bersambung....
So... Ikuti terus kisahnya...
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan Dukung Aku dengan cara
Like....Komen..... dan Vote ......
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua....
Karena Doa yang baik akan kembali kepada orang memberi Doa.... 😁😁😁
.
gak bermutu banget
ada 2 org dokter
yg satu sakit, eeh malah manggil dokter dr luar
wkwkwkkkk