Kost Putri menceritakan tentang kehidupan anak-anak perantauan yang menyewa sebuah rumah kost-kost-an milik Nyak Tatik.
Berbagai ragam sifat, sikap, budaya dan bahasa bersatu di rumah Kost Putri. Kisah asmara, lucu, sedih dan bahagia ada di Kost Putri.
Bagaimana ceritanya?
Welcome to Kost Putri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon de'rini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32# Risa dan Agus
Agus yang merasa bosan di dalam kamar, membawa gitarnya keluar kamar dan menuju ke beranda atas Kost-kost-an nya. Agus tidak jadi ikut ke kampung kekasih barunya. Karena Agus mempunyai rencana lain. Ia akan naik gunung pada hari Sabtu ini.
Saat ia baru saja duduk di beranda. Ia melihat Risa yang baru saja pulang dari membeli nasi goreng di ujung komplek. Agus memandang Risa dari lantai atas. Risa yang tampak menarik dengan rok span mini dan kaos ketat membuat Agus berpikiran yang tidak-tidak.
"Ssstttt Ris!" Panggil Agus.
Risa yang sedang memasukan sepeda motornya kedalam halaman rumahnya pun, melihat keatas.
"Ya Bang?" Tanya Risa.
Agus pun melambaikan tangannya memanggil Risa.
"Sini sebentar Ris." Ucap Agus.
Risa pun naik ke atas untuk menghampiri Agus.
"Ada apa Bang?" Tanya Risa saat dirinya sudah berada di beranda bersama Agus.
"Dari mana Ris? Cakep bener?" Tanya Agus.
Risa tersipu malu dan mengangkat bungkusan nasi gorengnya.
"Beli ini Bang." Jawab Risa.
"Apa itu?"
"Nasi goreng." Ucap Risa.
Kok gak minta anterin Abang sih. Cewek secakep ini keluar sendirian, walaupun ke ujung komplek juga ngeri di culik." Ucap Agus yang mulai mengeluarkan jurus meluluhkan hati wanita.
Risa mengulum senyumnya dan menundukkan wajahnya.
"Makan disini aja ya. Temani Abang, Abang kesepian nih, gak ada temen." Ucap Agus.
"Sebentar ya Bang, Risa ambil sendok dulu." Ucap Risa yang akan bergegas ke rumah nya.
"Eitssss, Abang punya sendok dan piring. Biar Abang yang ambilkan untuk Risa yang cantik jelita aduhai." Ucap Agus.
Risa semakin geer dengan jurus-jurus Agus.
"Oh iya, Risa mau minum apa? Biar Abang ambilkan sekalian." Ucap Agus.
"Apa aja deh Bang." Ucap Risa.
"Ok, tunggu sebentar." Ucap Agus sambil beranjak dari duduknya.
"Bang Agus baik banget sih." Ucap Risa.
Risa, walaupun dirinya sedikit genit. Tetapi, itu semua hanya bawaan dirinya saja. Sebenarnya Risa sangat polos dan belum pernah melakukan hal-hal yang dilarang dengan lawan jenisnya.
Selama ini Risa hanya terpaku dengan Halomoan yang sangat tampan dimatanya. Risa sangat menyukai Halomoan yang lucu dan perhatian. Tetapi, lelaki itu tidak sama sekali menghiraukan dirinya. Sebenarnya Risa sangat patah hati dengan penolakan Halomoan kemarin. Dan ia mulai sadar diri, karena Halomoan hanya menganggap dirinya sebatas Adik saja.
Saat ini Risa tidak memiliki hubungan dengan siapapun. Ia masih betah sendiri, walaupun banyak lelaki yang menyukai dirinya.
Tak lama kemudian, Agus datang membawa piring pelastik dan sendok. Serta segelas air putih dan dua kaleng beer yang ia simpan di dalam kulkas kamarnya.
Risa menatap Agus dengan tak percaya.
"Bang, kok Abang nyimpen minuman itu? Kalau Nyak tau berabe Bang." Ucap Risa.
"Ya makanya jangan dikasih tau. Kamu belum pernah minum ini? Enak tau. Nih, satu buat kamu, satu lagi buat Abang." Ucap Agus.
"Gak ah." Ucap Risa.
"Ini mah gak bikin mabuk Ris. Ini kadar nya sedikit. Jadi gak bikin teler deh. Apa lagi cuma sekaleng." Ucap Agus.
Risa menatap Agus sambil membuka bungkus nasi goreng nya.
Agus yang seorang player pun sudah cukup ahli dalam jebak menjebak.
Beberapa saat kemudian, Risa baru saja menghabiskan nasi goreng nya. Ia membereskan sampah nasi gorengnya dan menaruhnya ke tempat sampah yang berada di pojokan beranda atas.
Lalu, ia meminum habis air putih yang di ambilkan Agus tadi.
Agus yang sedang bermain gitar terus menatap Risa yang terlihat grogi dengan tatapan Agus.
"Kamu cantik banget sih, selama ini Abang suka sama Risa. Tapi Risa sukanya sama si Moan." Ucap Agus yang terus melancarkan niat nya.
Risa tersipu malu dan semakin grogi.
"Ris, mari bersulang. Sini Abang bukakan." Ucap Agus, sambil membuka segel kaleng beer yang ia berikan kepada Risa.
Risa diam saja, tanpa mampu menolak Agus.
Agus memberikan kaleng minuman itu kepada Risa. Dengan ragu, Risa menyambut kaleng minuman itu.
"Cheers!" Seru Agus.
Risa yang takut bila ada yang melihat, menoleh ke kiri dan kanan nya sebelum ia menenggak minuman itu.
Tidak butuh waktu lama, sambil di iringi petikan gitar yang Agus mainkan, minuman itu pun tinggal setengah.
Agus terus membujuk Risa untuk terus meminumnya sambil terus memuji gadis itu.
Minuman pun habis, Agus mulai menyanyikan lagu cinta yang terdengar sangat indah di telinga Risa yang sudah merasa mabuk.
Agus yang tahu Risa sangat menyukai drama Korea pun menyanyikan lagu Korea yang ia pelajari untuk meluluhkan hati para gadis-gadis polos pecinta drama Korea di luar sana.
I love u love u love u
Inyeonin geol neukkyeossjyo nan
And I miss u miss u
Naui unmyeongin saram
Seulpeun nunbicceuro wae nareul bonayo (Lagu- I miss you- Soyou)
Risa terpana menatap Agus. Agus tersenyum dan mengakhiri lagunya dengan perfect.
Tentu saja Risa menjadi klepek-klepek melihat Agus yang begitu romantis di matanya.
Agus menaruh gitarnya di atas bangku kosong di sebelahnya. Lalu, ia meraih tangan Risa.
"Ris, maukah kamu menjadi kekasih Abang." Ucap Agus.
Risa yang sedang mabuk dan terpesona dengan Agus pun, mengangguk dengan cepat.
"Beneran kamu mau jadi kekasih Abang?" Tanya Agus lagi.
"Iya." Ucap Risa.
Agus tersenyum puas. Niat nya untuk menjadikan Risa kekasihnya pun berjalan mulus.
Agus mulai berpindah duduk di samping Risa dan merangkul gadis yang sedang merasa tinggi tersebut.
"Kamu kenapa?" Tanya Agus yang pura-pura bodoh.
"Pusing Bang." Ucap Risa.
"Abang antar ke bawah ya." Ucap Agus.
Risa mengangguk dan berdiri dari duduknya. Risa yang tidak terbiasa meminum minuman beralkohol pun terjatuh kembali di tempat duduk nya.
"Duh..!" Ucap Risa.
Tanpa basa-basi, Agus membopong tubuh Risa. Gadis itu pun terpana dan memandang wajah tampan Agus. Agus berjalan menuju kamarnya dan meletakkan Risa di atas ranjangnya.
Risa terus menatap Agus yang bersiap memulai aksinya.
"Ris." Panggil Agus sambil terus menatap Risa.
Risa berusaha duduk dan membalas tatapan Agus.
"Bang." Ucap Risa yang mulai merasa gerah dengan efek minuman itu.
Risa membuka pakaian nya. Begitupun Agus yang sudah tak sabar ingin melakukan aksinya. Merekapun bercumbu dan melakukannya pada malam itu.
Suasana kost-kost-an yang sepi, serta Nyak Komariah yang sudah tertidur di kamarnya di lantai bawah tidak menyadari dan mendengar segala aktivitas yang di lakukan Risa dan Agus.
Risa yang hampir saja menjerit karena rasa sakit yang luar biasa yang ia rasakan di malam pertamanya itu pun di bekap oleh Agus. Agus terus melakukan nya hingga Risa kehilangan hal yang sangat berharga bagi dirinya yang masih gadis.
Agus tersenyum puas saat dirinya menuntaskan hasratnya. Risa terkulai lemas. Bercak noda di seprai Agus menjadi bukti kesucian Risa. Agus terpana, saat mengetahui Risa masih perawan dan dirinyalah yang pertama bagi Risa.
Selama ini, Agus mengira Risa sudah terbiasa, hingga Risa menjadi sangat agresif dengan Halomoan. Serta melihat Risa yang selalu menggunakan baju minim membuat penilaian Agus begitu miring terhadap Risa. Ternyata penilaian Agus salah besar. Risa masih suci dan dirinyalah yang pertama bagi Risa.
Agus tersenyum puas. Ia merasa masih polos nya Risa adalah bonus baginya. Tentu saja hal itu membuat Agus lebih bergairah. Ia melakukan lagi dengan Risa tanpa memberikan gadis itu waktu untuk beristirahat. Agus melakukan nya hingga pagi menjelang.
Sinar matahari menembus ke sela gordin di kamar Agus. Terpaan sinar itu menyilaukan mata Risa yang masih terpejam. Dengan perlahan, Risa membuka kedua matanya. Risa menutup matanya dengan telapak tangannya saat kedua matanya menentang sinar matahari pagi.
Terdengar dengkuran halus dari sebelah Risa. Risa menoleh dan mendapati Agus yang sedang tertidur lelap sambil melingkarkan tangannya di pinggang Risa.
"A-a-apa yang gue lakukan?" Gumam Risa.
Risa menyingkap selimut dan mendapatkan dirinya tanpa busana.
Risa mulai panik dan beranjak dari ranjang Agus. Ia melihat bercak darah disana.
"Astaga!" Gumam Risa sambil memunguti pakaian nya yang berserakan di lantai. Risa buru-buru memakai pakaian sebelum Agus terbangun. Lalu, ia meninggalkan kamar Agus dan berlari menuju lantai bawah.
Sebelum Risa memasuki kamarnya, Risa melihat situasi di lantai bawah. Nyak Komariah tampak sedang menyapu teras sambil memantau rumah Nyak Tatik. Sedangkan Rita tidak terlihat disana. Risa pun buru-buru memasuki kamarnya dan ia pun mulai merasa sakit yang luar biasa di tubuhnya.
"Apa yang gue lakukan semalam?" Gumam nya.
Risa mulai mengingat semua kejadian. Hingga ingatannya berhenti saat ia sendiri yang meminta Agus menjamah nya. Risa menepuk dahinya dan ia pun mulai menangisi kecerobohan nya.
terimakasih buat author /Pray//Pray/
lihat kelakuan si Butet