Kost Putri
POV Tokoh.
Butet, gadis Batak. Anak pertama dari pasangan Bapak Togar Aritonang dan Ibu Cristina Tobing. Tentu saja Butet bukan nama asli gadis berusia 18 tahun itu. Nama asli Butet adalah, Arinauli Aritonang.
Butet adalah gadis yang pintar di sekolah nya. Hingga ia memiliki nilai tertinggi dari seluruh SMA di tanah Toba. Tentu saja prestasi Butet, mendapatkan penghargaan dalam bentuk beasiswa di Universitas Negeri di Jakarta.
Butet bukanlah orang kaya di kampung nya, tidak juga kekurangan. Dia adalah anak nelayan di pinggiran Danau Toba. Sedangkan Ibunya menjual ikan hasil tangkapan, di pasar tradisional di daerah Toba. Hidup mereka sederhana dan tenang. Tentu saja kabar Butet mendapatkan beasiswa di Jakarta membuat kedua orangtuanya bangga setengah mati.
Sebagai keluarga yang menjunjung tinggi pendidikan, cita-cita Butet yang ingin berkuliah di Jakarta, kini bisa tercapai karena beasiswa yang di raih nya. Kedua orangtuanya, pun mendukung penuh dengan melepas Butet berangkat ke Jakarta.
"Boru ku (anak ku) kau yang baik di sana ya Boru ku. Jangan kau macam-macam disana Boru ku, ingat orangtuamu ini di kampung. Kuliah kau yang benar sayang." Ucap Inang nya Butet. (Inang- red- Ibu)
"Iya Inang. Inang sama Amang tenang aja lah." Ucap Butet.
"Tenang-tenang kata kau? Inang khawatir Butet! Kau sendiri disana!" Ucap Inang.
"Tenang lah Inang, disana kan Inang tahu, aku di kost putri. Inang kan sudah bicara sama Ibu kost nya." Ucap Butet.
"Iya, tapi sebagai Inang kau, aku tetap khawatir." Ucap Inang.
"Nah, kau bawakan oleh-oleh buat Inang kost kau disana." Ucap Inang sambil menyerahkan kardus mie instan berisikan oleh-oleh untuk Ibu kost Butet.
"Iya Inang, Amang, aku berangkat dulu." Ucap Butet kepada kedua orangtuanya.
"Hati-hati kau disana ya Boru ku." Ucap Amang.
Kedua orangtua Butet melepaskan kepergian Butet yang menumpang Bus antar pulau. Lambaian tangan dan isak tangis mengiringi kepergian Butet ke Jakarta. Adik-adik Butet pun ikut menangis saat melihat Kakak mereka pergi untuk menempuh pendidikan di Jakarta.
Butet, gadis hitam manis berambut lurus dan berhidung mancung, itupun mengusap air matanya. Ia bertekat akan kuliah yang benar di Jakarta. Agar semua pengorbanan orang tuanya dapat ia balas di kemudian hari.
..
Cempaka Putri, adalah seorang gadis berusia 18 tahun. Ia baru saja lulus SMA di kampung nya di tanah Sunda. Cempaka adalah gadis cantik berkulit putih dan mempunyai senyuman yang sangat manis. Tutur katanya yang manja dan lembut membuat semua orang menyukai nya.
Cempaka lulus dengan nilai yang cukup memuaskan, ia memilih Universitas Negeri di Jakarta untuk melanjutkan pendidikan nya.
Abah (Bapak) dan Ambu (Ibu) nya mempunyai toko oleh-oleh khas Sunda di Kampung nya, Bandung. Kehidupan mereka cukup dan bahagia.
Cempaka adalah anak kedua dan juga anak bungsu dari pasangan Dadang Sudrajat dan Eulis Nurjanah. Cempaka mempunyai seorang Kakak laki-laki yang bernama Dewawarman, yang juga sedang menempuh pendidikan di Jakarta.
Orangtua Cempaka sengaja memilihkan Universitas di Jakarta. Agar Dewawarman dapat mengunjungi Cempaka dan mengawasi Cempaka di Jakarta.
"A'a mu sudah siap untuk menjemput mu di Jakarta Neng." Ucap Ambu.
"Iya Ambu." Ucap Cempaka sambil tersenyum manis kepada Ambu nya.
"Hati-hati disana ya Neng, jangan aneh-aneh. Ingat A'a mu mengawasi kamu." Ucap Ambu.
"Iya Ambu." Ucap Cempaka sambil menenteng tas nya.
"Cempaka pergi dulu ya Ambu, Abah." Cempaka mencium tangan kedua orangtuanya.
"Hati-hati ya Neng." Ucap kedua orangtua Cempaka.
Cempaka mengangguk dan masuk kedalam Bus jurusan ke Jakarta.
..
"Nduk, hati-hati di Jakarta ya Nduk." Ucap Simbok (Ibu)
"Nggih ( iya) Mbok." Ucap Sri.
"Kamu kenapa sih, memilih Universitas di Jakarta, kan Simbok kesepian, soal nya kamu tinggal di sana. Di Yogyakarta ini kan banyak Universitas yang ternama Sri." Ucap Simbok.
"Aku kepengen merantau to Mbok. Untuk pengalaman ku, biar gak kaget nanti kalau mencari kerja di Jakarta toh." Ucap Sri.
"Tapi kan Simbok mu ini jadi kesepian." Ucap Simbok.
"Mbok tenang saja, nanti setiap liburan, Sri pasti mengunjungi Simbok." Ucap Sri sambil memeluk Simbok dengan erat.
Simbok menangis di pelukan Sri. Dengan berat hati, Simbok melepaskan kepergian Sri di stasiun kereta di Yogyakarta.
Sri, 18 tahun, adalah anak satu-satunya pasangan suami istri Slamet Riyadi dan Sumiyem. Bapak nya Sri mempunyai usaha sablon kaos. Sedangkan Simbok mempunyai warung makan kecil-kecilan di daerah wisata Malioboro.
Sri sangat di manja kedua orangtuanya. Tetapi, Sri bukanlah anak yang cengeng. Garis berambut ikal dan berkulit kuning langsat itu sangat mandiri dan berprestasi. Sri pergi dengan berjuta cita-cita. Ia ingin kuliah yang benar, kelak mendapatkan pekerjaan yang baik, membahagiakan kedua orangtuanya dan banyak lagi.
Sri memejamkan matanya saat kereta mulai bergerak meninggalkan kota Yogjakarta.
..
Nyak Tatik Begitu semua orang memanggil Ibu pemilik kost putri di salah satu daerah di Jakarta. Wanita berusia 50 tahun itu, memiliki tiga orang Putra. Yang pertama sudah bekerja di perusahaan yang baik di Jakarta. Yang kedua sudah kuliah semester 5 di Universitas swasta. Dan yang ketiga, masih bersekolah, di SMK penerbangan.
Nyak Tatik adalah Ibu kost yang cerewet, namun sangat baik hati nya. Alasan Nyak Tatik membuka kost Putri, karena dirinya ingin merasakan mempunyai anak perempuan. Karena ia tidak memiliki satupun anak perempuan.
Suami Nyak Tatik, Babe Rojali sudah lama meninggal dunia. Nyak Tatik membiayai anak-anak nya dengan menerima kost Putri di paviliun rumah nya dan mempunyai kontrakan yang besar di sekitar rumah nya.
Nyak Tatik menikahi Babe Rojali 32 tahun yang lalu, seorang raja kontrakan di daerah rumah nya. Saat itu usia Nyak Tatik baru 18 tahun. Nyak Tatik adalah istri kedua dari almarhum Babe Rojali. Sedangkan istri pertama dari almarhum Babe Rojali adalah Nyak Komariah.
Dari rahim Nyak Komariah, lahirlah dua orang anak perempuan yang bernama Rita dan Risa. Rita dan Risa adalah saudara kembar. Alasan Babe Rojali menikah lagi adalah, karena Nyak Komariah tidak kunjung hamil setelah beberapa tahun menikah dengan Babe Rojali.
Tetapi, setelah di madu beberapa tahun, Nyak Komariah hamil anak pertama nya dan ternyata kembar. Babe Rojali yang awalnya ingin menceraikan Nyak Komariah, tidak jadi menceraikan nya. Karena hadirnya bayi kembar mereka, Rita dan Risa.
Rita dan Risa kini masih berkuliah semester 3 di kampus yang sama dengan anak nya Nyak Tatik yang nomor 2.
Nyak Komariah dan Nyak Tatik tidak pernah akur satu dengan lain nya. Karena sejarah mereka adalah istri pertama dan istri kedua membuat iri hati dan rasa tidak suka bersarang di hati mereka. Terlebih, Babe Rojali semasa hidupnya, sangat menyayangi istri keduanya, Nyak Tatik.
Bila Nyak Tatik mempunyai kost Putri, Nyak Komariah pun membuka Kost Putra. Jarak rumah dan kost-kost-an mereka pun bersebrangan di komplek yang sama.
Bagaimana seru nya pertikaian Nyak Komariah dan Nyak Tatik? Bagaimana serunya cerita para anak kost-kost-an?
Jangan lupa Favorit dan like nya ya kakak reader :) Untuk mendukung author agar tetap semangat menulis. Terima kasih... :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Maria Mangiwa
( ^^)
2024-06-02
0
im3ld4
ini lain dari yang lain.. baru nge jejak.. salam dari siregar yg gak pasti ada dihalaman berapa kampung halamannya 😁
2023-04-29
1
Etik Etik
hai kak,aku mampir lagi nih ke ceritamu yg lain,habis ke masteng yg menguras air mata,semoga yg ini bisa kakkak kikik
2023-01-09
1