Cinta Di Dalam Perjodohan

Bayu dan Natasya turun dari mobil, ntah kenapa Bayu memberanikan diri menggandeng tangan Natasya, Natasya terkejut ketika Bayu mengandeng tangannya.

"Jangan salah paham, lihat lah, itu terlalu ramai, untuk berjaga-jaga saja." Ucap Bayu yang mencari alasan yang tepat.

"Tapi tidak perlu seperti ini." Kata Natasya.

"Kamu sedang hamil, jika terjadi sesuatu pada mu bagaimana, kamu tanggung jawab ku." Ucap Bayu.

Natasya paham maksud dari Bayu, dan membiarkan Bayu menggandeng tangan nya, mereka berdua masuk kedalam restoran itu dan langsung mengantri. Mata Azka terbelalak saat melihat Bayu dan Natasya, apalagi tangan Bayu menggandeng erat tangan Natasya.

"Apa-apaan dia." Ucap Azka yang hati nya terasa sangat panas.

Azka berjalan menghampiri Bayu dan Natasya, ia langsung melepas kan gandengan tangan itu dengan paksa.

"Azka." Ucap mereka berdua.

"Kau." Azka ingin memukul wajah Bayu.

"Hentikan Azka, apa-apaan kau, kenapa kau ingin memukul Bayu." Ucap Natasya.

"Kenapa kalian berdua bergandengan tangan." Tanya Azka.

"Mau kami bergandengan tangan, berciuman dan menikah sekaligus itu bukan urusan mu." Ucap Natasya.

"Itu urusan ku, karena kita belum resmi bercerai, setidak nya jaga nama baik ku." Kata Azka.

"Jaga nama baik mu, bukannya orang-orang di luar sana belum tau jika kita sepasang suami istri, jadi buat apa aku menjaga nama baik mu." Ucap Natasya.

"Natasya kenapa kau seperti ini, kau bukan Natasya yang ku kenal."

"Aku memang bukan Natasya yang lemah dan bodoh seperti dulu, yang hanya di manfaat kan seorang pria untuk kesenangan nya saja." Ucap Natasya.

"Apa maksud mu." Tanya Azka.

"Apa maksud ku, pasti kau sudah mengerti Azka. Kau tidak bodoh." Jawab Natasya.

"Kau salah, aku terlalu bodoh karena bisa jatuh cinta pada wanita mandul seperti mu." Ucap Azka.

"Kau yakin aku mandul, jangan salah kan aku jika anak mu tidak menganggap mu seorang ayah." Natasya pergi meninggalkan Azka sambil menarik tangan Bayu.

"Ayah, apa maksud nya." Azka berlari mengejar Natasya, tapi sayang nya Natasya dan Bayu telah pergi meninggalkan tempat itu.

"Ayah, apa maksudnya, apa dia mengandung anak ku. Tapi tidak mungkin dia bukan perempuan yang sempurna." Batin Azka.

"Maaf, aku tidak bermaksud membuat hubungan mu dengan tuan Azka semakin memburuk." Ucap Bayu.

"Kenapa meminta maaf, ini bukan salah mu, hubungan ku dengannya memang sudah buruk jadi tidak masalah jika tambah buruk." Kata Natasya.

"Natasya, apa kamu masih mencintai Azka." Tanya Bayu.

Natasya memejamkan mata nya, ia mencari jawaban dari pertanyaan Bayu di dalam hati nya.

"Jika tidak ingin menjawab nya tidak papa." Ucap Bayu.

"Cinta, kata cinta itu yang membuat ku lemah. Jika di tanya apa aku masih mencintai nya, aku sangat mencintai nya, aku bingung kenapa aku mencintai laki-laki yang menghancurkan hati ku berkeping-keping, aku bingung kenapa aku bisa mencintai laki-laki seperti dia. Apa cinta itu sama dengan kebodohan." Kata Natasya.

"Bukan nana, cinta itu anugrah." Ucap Bayu sambil tersenyum.

"Kita pulang saja, aku ingin istirahat, apa aku boleh menginap di rumah mu sampai proses perceraian kku berakhir." Tanya Natasya.

"Boleh, kamu juga boleh tinggal di rumah ku selama nya." Jawab Bayu.

Setelah mengantarkan Natasya, Bayu kembali pergi, ia membawa mobil nya menuju rumah Azka karena ada hal yang ingin ia sampai kan pada Azka.

"Ada apa, kenapa kau menemui ku." Tanya Azka.

"Apa aku tidak boleh bertemu dengan mu."

"Kau ingin memamerkan kedekatan mu dengan Natasya." Tanya Azka.

"Kenapa kau cemburu pada ku."

"Cemburu, Azka tidak mengenal kata cemburu." Ucap Azka.

"Bagus lah, kalau begitu aku bisa meniduri nya tanpa harus memikirkan perasaan mu." Kata Bayu.

Azka langsung menarik kerah baju Bayu, saat mendengar perkataan Bayu.

"Jangan sampai kau lakukan itu, atau aku akan membuat hidup mu berakhir." Ucap Azka.

"Apa hak mu melarang ku, kau membuat nya hancur, dan aku akan membahagiakan nya dengan cara ku, bukan nya kau tidak mencintai nya." Kata Bayu.

"Aku ingatkan pada mu, jangan sampai kau tidur dengan nya."

"Aku tidak takut ancaman mu ka, malam ini aku akan tidur nya, apa perlu aku merekam nya, dia akan berteriak nama ku ka bukan nama mu lagi." Ucap Bayu.

"Bayu." Teriak Azka.

"Katakan jika kau masih mencintai nya." Ucap Bayu.

Azka terdiam seketika, kaki nya lemas dan ia berlutut di hadapan Bayu.

"Aku mohon pada mu, jangan laku kan itu, aku tidak akan sanggup." Azka menangis sambil memohon pada Bayu.

"Bukkk." Bayu memukul Azka.

"Jika kau mencintai nya kenapa kau membuat nya hancur, kau menyakiti nya ka, dia sangat mencintai mu. Kenapa kau memperlakukan nya seperti ini ka." Teriak Bayu.

"Aku sangat mencintai nya, aku terpaksa menceraikan nya. Aku takut jika aku terlalu lama bersama nya aku semakin mencintai nya dan aku akan sulit melepaskan nya. Kau tau ayah ku bagaimana, dia pasti akan memisahkan kami jika aku terus bertahan dengan nya, aku tidak perduli dia memberikan ku anak atau tidak karena aku sangat mencintai nya, tapi tidak untuk ayah ku, mungkin beberapa bulan ini aku bisa menutupi nya, tapi setahun dua tahun aku tidak akan bisa menutupi ini semua. Ayah ku akan memisahkan kami secara paksa dan itu akan membuat ku dan diri nya semakin hancur." Ucap Azka sambil menangis