Jika biasanya orang yang putus cinta akan berubah sikap menjadi dingin dan cuek, tapi berbeda dengan Davion Slade. Pria tampan berusia 28 tahun itu justru berubah sikap menjadi pria paling menyebalkan dan random.
Dua tahun dia melajang setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, bukan karena Davion ataupun sang kekasih saling berkhianat. Tapi, karena sang kekasih memiliki kelainan penyimpangan.
Wanita yang dia jadikan kekasih selama satu tahun itu ternyata penyuka sesama jenis. Davion yang mengetahui hal tersebut menjadi jijik dan geli sendiri.
Hingga akhirnya, Davion bertemu dengan Vynessa setelah menggantikan jabatan papanya sebagai CEO.
Rasa ingin memiliki langsung muncul begitu saja saat melihat Vynessa yang begitu cekatan dan multitalenta. Tanpa Davion tau jika status Vynessa adalah mantan istri rival bisnisnya.
Mampukah Davion meluluhkan hati Vynessa yang sudah trauma dengan yang nama nya cinta?
Simak kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 : Flashback
Mendengar nama mantan suaminya itu terlontar dari bibir sang ibu, seketika membuat nafsu makan Vynessa menghilang. Ia mendorong pelan piring berisi gado-gado itu menjauh dari hadapannya. Kemudian, ia meraih segelas air putih lalu meminum nya hingga tandas.
"Vyn.. " Melihat keterdiaman Vynessa, Ibu Anggra segera meraih tangannya dan mengelus lembut punggung tangan halus itu.
"Apa kamu marah ?" tanya Ibu Anggra
"Tidak, untuk apa Vynessa marah bu. Lagipula hubungan antara aku dan dia sudah berakhir, Sampai kapan pun Vynessa juga tidak akan mau kembali lagi dengannya bu, rasa sakit melihat pengkhianatan yang dia lakukan dengan wanita jal@ng itu benar-benar membuat Vynessa trauma dan mati rasa", ucap Vynessa dengan nada yang terdengar tenang dan tak ada penyesalan yang ia rasakan.
"Maafin Ibu ya Vyn, Ibu malah membuka kembali luka lama mu", ujar Ibu Anggra menyesali perkataannya
Vynessa menyunggingkan senyum diwajah cantik nya, "Tidak apa-apa bu, Vynessa juga sudah tidak ada rasa untuk dia".
.
Flashback on
Hari ini adalah tepat dimana Vynessa dan Bryson akan menggelar acara ulangtahun pernikahan mereka yang ke-1 tahun. Acara itu digelar dengan mewah diballroom salah satu hotel terkenal dikota New York.
Didalam kamar hotel president suite itu, Vynessa tengah didandani oleh penata rias yang Bryson panggilkan khusus untuk mempercantik sang istri tercinta. Sebagai seorang pebisnis muda, Bryson James selalu menunut Vynessa agar bisa menjaga citra nya dengan baik dihadapan publik, apalagi perusahaan yang James kelola tengah berkembang pesat kala itu.
"Sudah nona.. " ucap penata rias tersebut setelah ia selesai memoleskan lipstik dibibir Vynessa.
Mendengar itu, Vynessa mematut dirinya didepan cermin, memastikan jika penata rias itu sudah merias wajah nya sesuai dengan apa yang ia minta.
"Anda terlihat sangat cantik nona", puji penata rias itu
Vynessa mengulas senyum manis diwajah cantiknya ketika mendengar pujian itu, pipinya seketika merona, ia merasa salah tingkah.
"Terima kasih", balas Vynessa
"Sama-sama nona, kalau tidak ada yang diperlukan lagi saya pamit undur diri nona". Ujar nya
"Hm.." Vynessa berdehem seraya menganggukkan kepalanya.
Setelah itu, Penata rias tersebut segera membereskan alat-alat make up nya lalu bergegas keluar.
Tak berselang lama, terdengar pintu kamar Vynessa diketuk dari luar.
Tok..
Tok..
Tok..
"Vyn, ini ibu sayang", teriak Ibu Anggra sambil mengetuk pintu nya.
"Masuk saja bu, pintunya tidak Vynessa kunci", jawab Vynessa juga sedikit berteriak
Ceklek..
Ketika mendengar pintu itu terbuka, Vynessa langsung berdiri berbalik badan menyambut kedatangan sang ibu tirinya.
"Oh astaga, putri ibu cantik sekali.. " puji Ibu Anggra, ia lalu berjalan mendekati Vynessa.
Vynessa mengembangkan senyum nya. "Ibu juga cantik ".
Ibu Anggra terkekeh gemas mendengar nya.
"Sebentar lagi acara akan dimulai dimana suami mu ?", tanya Ibu Anggra karena sedari tadi ia tidak melihat keberadaan menantunya itu dimanapun.
"Tadi Bryson pamit keluar sebentar mau angkat telepon bu, tapi tidak tau kenapa lama sekali". Ucap Vynessa, ia juga sedari tadi mencari suaminya itu yang tak kunjung kembali ke kamar.
"Ya sudah, ibu akan minta papa buat cari Bryson". Tukas Ibu Anggra
"No mom, biar Vynessa aja yang cari sendiri", ia lalu berdiri dari duduknya.
"Baiklah, ibu akan turun saja. Kalau ada apa-apa cepat panggil Ibu atau papa,hmm..?" Ucap Ibu Anggra lembut seraya mengusap-usap lengan putri tirinya itu.
Vynessa mengangguk-anggukkan kepalanya sambil mengulas senyum tipis.
Setelah itu, Ibu Anggra berbalik badan lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar Vynesaa. Begitu juga dengan Vynesaa, ia juga bergegas berjalan keluar kamar untuk mencari Bryson.
"Kamu kemana sih by?" gumam Vynesaa.
Kemudian, ia mengangkat ponsel yang ia genggam lalu menggulir layar benda pipih itu tuk mencari nomor telepon sang suami. Setelah menemukan nomor telepon itu dia segera mendialnya.
Panggilan pertama tak ada jawaban dari lelaki itu.
Panggilan kedua pun sama, hingga panggilan ketiga juga tak kunjung ada jawaban. Sampai saat Vynessa berjalan dilorong dekat kamar hotel sepupunya, samar-samar ia mendengar suara perdebatan.
Vynessa menghentikan langkah kakinya lalu memutar badannya melangkah mendekati kamar hotel sepupunya tersebut. Ia dekatkan telinganya di pintu itu untuk mendengarnya lebih jelas.
"Aku juga tidak mau tau Bry, kamu sudah janji sama aku..." terdengar suara teriakan Lisa- sepupu Vynessa yang tengah memaki seseorang.
Tapi...
Deg...
Jantung Vynessa seketika berdetak lebih cepat saat mendengar suara seseorang yang amat sangat dia kenali.
"Tidak.. Tidak mungkin". Lirih Vynesaa bergumam, otak nya terus menyangkal jika suara seseorang itu bukan lah orang yang sedang ia cari saat ini.
Tapi, suara kemarahan Lisa dan orang itu semakin terdengar jelas. Tak ingin mati penasaran, Vynessa segera meraih gagang pintu itu lalu mendorong pelan pintunya agar sedikit terbuka. Sejenak ia menarik nafas dalam-dalam sambil memejamkan matanya demi menetralkan detak jantungnya yang semakin berpacu cepat.
"Semoga dugaan ku salah..." Ucap Vynessa pelan. Ia terus meyakinkan dirinya, jika seseorang yang ada didalam kamar Lisa bukanlah dia.
Tapi, dugaan Vynessa tepat sasaran. Seseorang yang tengah berdebat dengan Lisa adalah Bryson-suaminya.
Vynessa berdiri mematung didepan pintu kamar Lisa. Ia bisa melihat dengan jelas, bagaimana Bryson mencoba menenangkan Lisa saat wanita itu terus memaki dan memberontak dalam dekapan Bryson.
"Kamu juga harus memikirkan aku dan calon bayi kita Bry, kita berdua butuh kamu. Mau sampai kapan hubungan sembunyi-sembunyi ini berlanjut Bry?? Kandungan ku akan semakin besar dan semua orang akan curiga Bry, apalagi aku belum menikah..." Bentak Lisa pada Bryson
"Tenang sayang, bersabarlah.." sahut Bryson lembut, ia memeluk Lisa dan mengusap lembut punggung wanita itu.
Tanpa kedua nya sadari, jika semua yang mereka lakukan semuanya tak luput dari pandangan mata Vynessa. Air mata perempuan itu tampa aba-aba seketika meluncur bebas membasahi pipi mulusnya, ia berdiri mematung menatap kedua nya.
Prokk...
Prokk..
Prokk ..
Vynessa bertepuk tangan dengan keras, sontak membuat Bryson dan Lisa mengalihkan pandangannya menatap kearah Vynessa.
"H-honey.." lirih Bryson terbata-bata, ia langsung melepas pelukan itu mendorong pelan tubuh Lisa.
"Hahaha..." Vynessa tertawa hambar, " Aku tak menyangka jika selama ini ternyata ada ular yang masuk didalam rumahku", sindirnya dengan sarkas. Bibirnya bergetar saat mengatakannya, air mata nya juga terus mengalir dari pelupuk matanya yang indah.
"Honey, dengar kan dulu penjelasan ku. Ini tidak seperti yang kamu lihat, aku-"
Bryson melangkah mendekati istrinya.
"Cukup Bry!" , teriak Vynessa seraya mengangkat tangannya, menghentikan langkah kaki Bryson yang hendak mendekat kearahnya.
"Sudah cukup semuanya, aku akan urus perpisahan kita. Sampai bertemu lagi di sidang perceraian!". Ucap Vynessa, ia lalu berbalik badan melangkah pergi keluar dari kamar Lisa.
Bryson ingin menyusulnya tapi dengan cepat Lisa segera mencegahnya.
.
Flashback off ...
.
.
.
To Be Continue
( Haii, makasih ya buat teman2 yang sudah mampir, Buna mau ucapin minal aidzin wal Faidzin buat teman2 online semua nya. Maafin semua salah Buna yaa, semoga teman2 semua selalu dilimpahi keberkahan, kesehatan dan rezeki yang melimpah serta selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.. Makasih ya udah setia baca cerita Buna yang masih banyak kurang nya ini.. Jangan lupa kasih dukungan terus buat karya bunaa 🥰🌹🙏🏻)
sntai bgt blng ky gt,kl vyn dngr pst dia mkin bnci tauuu...
bru bntr bcanya,udh abs aja kk....
d tnggu up ny lg....smnggtt....
kl ska jgn ky gt dong dav....
mskpn dia jnda,tp msih segel tauuu.....