Pernikahan Tanpa Hati

Jenny terbelalak, seolah tak percaya apa yang baru didengarnya.

“Chris, kau mengancam keluargamu sendiri?”

Chris menatapnya tajam.

“Benar. Dan ini bukan hanya ancaman. Aku akan buktikan apa yang bisa aku lakukan.”

Wang Li berdiri, suaranya meninggi.

“Apa yang ingin kau lakukan pada keluarga sendiri?!”

Chris menjawab tanpa ragu sedikit pun.

“Mencabut saham kalian dari perusahaan.”

Wang Li menegang, wajahnya pucat.

“Kau tega melakukan itu pada kami?”

“Tentu. Dan aku tidak sedang bercanda.”

Wang Li terdiam sesaat, lalu menunjuk ke arah Neliza yang sedang berpura-pura gelisah.

“Lalu apa? Kau tidak mau menikahinya?”

Chris mengalihkan pandangan ke Neliza, tatapannya dingin.

“Kenapa aku harus menikahinya? Dia bukan tanggung jawabku.”

Wang Li mengepalkan tangan, suaranya mulai bergetar marah.

“Chris! Kau harus bertanggung jawab pada anak dalam kandungannya! Anak itu adalah keturunan keluarga Zhao. Apa kau tega membiarkan penerusmu lahir tanpa seorang ayah dan kasih sayang?”

“Kenapa anaknya harus jadi tanggung jawabku? Anak itu bukan darah dagingku. Jadi tidak ada alasan aku menikahinya,” ujar Chris tegas.

Perkataan itu membuat Lolly, Wang Li, dan Jenny serentak terkejut.

“A–apa… bukan darah dagingmu?” Wang Li hampir kehilangan suara.

“Tapi… bukankah Neliza bilang anak itu anak kalian?” tanya Jenny dengan wajah bingung.

Chris menghela napas panjang.

“Ayah kandung anak itu sudah melarikan diri. Aku bertanggung jawab hanya karena ayah anak itu adalah teman baikku. Neliza datang padaku karena dia tidak punya siapa pun untuk bergantung. Jadi meski aku membantunya, bukan berarti aku dan dia punya hubungan apa pun.”

Wang Li dan Jenny membeku.

Sementara wajah Neliza pucat dan mulai gemetar.

Chris melanjutkan, kali ini suaranya semakin dingin.

“Dan satu hal lagi. Aku menganggap anak itu sebagai anak angkatku. Karena aku kasihan dengan anak yang dikandungnya. Itu saja.”

Wang Li menatap Neliza dengan sorot mata penuh kecurigaan.

“Neliza… kau berbohong padaku?”

Neliza menunduk, bibirnya bergetar, tak bisa membalas.

Chris meluruskan tubuhnya dan menatap semua orang.

“Aku jelaskan sekali lagi. Aku dan Neliza sejak awal TIDAK punya hubungan apa pun. Selama ini yang berkomunikasi dengannya adalah Marco.

Melalui Marco, dia minta bantuan ... obat, uang, biaya hidup. Dan aku hanya mentransfer uang. Selama bertahun-tahun aku di luar negeri, tidak sampai tiga kali kami bertemu.

Lalu bagaimana mungkin ada ‘hubungan’ seperti yang kalian pikirkan?”

Suasana ruang tamu membeku.

Lolly yang sejak tadi diam, akhirnya melangkah maju. Tatapannya dingin saat ia menunjukkan layar ponselnya ke Chris.

“Kalau begitu… apakah kau bisa menjelaskan ini padaku?”

Ia memperlihatkan pesan yang dikirim Neliza tiga tahun lalu—pesan yang selama ini menjadi luka di hatinya.

Chris mengambil ponsel itu dan membaca pesannya.

Chris menurunkan ponsel Lolly perlahan, lalu menatap Neliza dengan sorot mata yang tak pernah ia tunjukkan sebelumnya.

“Neliza… kau mengirim pesan ini pada istriku. Kau menulis bahwa aku menemui­mu di malam pengantin kami dan aku selalu menyentuhmu."

Suaranya rendah, tapi mengandung kemarahan yang tertahan.

“Ternyata dari awal kau memang sudah berniat jahat. Kau sengaja memprovokasi istriku."

Tubuh Neliza tampak goyah. Ia berusaha berdiri tegak, tetapi kakinya lemah.

“C–Chris, aku… aku tidak sengaja,” katanya bergetar.

“Tidak sengaja?” Chris menyeringai sinis. “Kau tahu aku menikah. Kenapa kau masih mengirim pesan pada istriku? Kau ingin apa? Merusak rumah tanggaku?”

Neliza mulai gemetar, tak bisa menahan tekanan.

Chris melanjutkan, suaranya sangat dingin.

“Jangan lupa, aku merawatmu selama ini hanya karena teman baikku itu. Aku merasa bersalah karena dia mengkhianatimu. Tapi itu tidak berarti kau boleh mengusik pernikahanku.”

Kata-kata itu membuat seluruh ruangan hening. Wang Li dan Jenny tak bisa berkata apa-apa—terpukul oleh fakta-fakta yang tidak pernah mereka duga.

Neliza hanya menunduk, air matanya jatuh, namun Chris tidak menoleh padanya lagi.

"Chris, aku hanya... takut kau mengabaikan aku dan anakku setelah kau menikah," jelas Neliza lirih.

"Andaikan aku mengabaikanmu, aku tetap tidak bersalah padamu," jawab Chris dingin. "Aku hanya merasa bersalah karena kelakuan temanku, dan sedikit simpati pada anak dalam kandunganmu. Itu saja. Karena itu aku berusaha memberimu yang terbaik."

Ia menatap Neliza tajam.

"Tapi setelah apa yang kau lakukan ... kesalahan sebesar ini ... mulai detik ini aku menghentikan semua biaya dan kebutuhanmu. Aku tidak akan peduli lagi padamu… maupun anakmu."

"Chris, jangan... kalau kau tidak peduli padaku, bagaimana dengan nasib aku dan anakku? Aku bukan sengaja, aku minta maaf," ucap Neliza sambil terisak.

Lolly melangkah maju, menatapnya dengan dingin.

"Sejak awal kau sudah memberitahu semua orang bahwa kau mengandung darah daging keluarga Zhao ... hanya untuk memisahkan aku dan Chris. Kau bahkan sengaja membayar dua preman untuk melecehkan aku. Kalau bukan karena anak dalam kandungan ini, aku sudah melaporkanmu ke polisi. Aku hanya tidak ingin anakmu yang tidak berdosa dilahirkan di dalam penjara hanya karena kejahatanmu."

Wajah Chris mengeras.

"Marco, seret dia keluar. Pastikan dia tidak muncul lagi. Dan mulai hari ini ... hentikan dana bulanannya."