NovelToon NovelToon
Sikap Aneh Suamiku

Sikap Aneh Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat / Nikahmuda / Poligami / Hamil di luar nikah / Duda / Berondong
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi tan

Awalnya kupikir Roni adalah tipikal suami yang baik, romantis, lembut, dan bertanggung jawab, namun di hari pertama pernikahan kami, aku melihat ada yang aneh dari diri Suamiku itu, tapi aku sendiri tidak berani untuk menduga-duga sebenarnya apa yang tersembunyi di balik semua keromantisan suamiku itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Percaya

Aku menatap pakaian yang ada di tanganku dengan sedikit bergetar, bahkan ada aroma parfum wanita di pakaian yang aku pegang ini.

Berbagai macam pikiran-pikiran negatif berkecamuk di kepalaku, Apakah Mas Roni sebelumnya sudah punya istri?

Apakah ada wanita yang menginap di sini sebelum aku?

Apakah Mas Roni punya masa lalu yang aku belum ketahui?

Semua pikiran-pikiran itu membuat Kepalaku pusing, entah mengapa semakin kuat perasaan hatiku kalau memang Suamiku itu menyembunyikan sesuatu.

Sayup-sayup aku mendengar suara motor Mas Roni, Rupanya dia sudah kembali dari pergi membeli ayam geprek.

Aku masih terpaku di depan lemari Mas Roni, sambil memegang pakaian ini, aku harus menanyakan soal ini pada Mas Roni.

"Dek, ini ayam gepreknya, Ayo makan mumpung masih panas!" terdengar suara Mas Roni memanggil.

Aku terdiam, tidak menjawab panggilan dari mas Roni.

Hingga akhirnya terdengar suara langkah Mas Roni masuk ke dalam kamar, dia langsung berjalan mendekatiku, dan dia terlihat terkejut saat melihat aku memegang pakaian yang ada di dalam lemarinya itu.

"Dek? kamu lagi ngapain? Katanya tadi kamu mau ayam geprek!" tanya Mas Roni, di tangannya masih terdapat bungkusan ayam geprek pesananku.

"Mas, aku mau tanya soal ini! Sebenarnya pakaian ini milik siapa? Pasti bukan milik Mas Roni Kan? Pakaian ini milik perempuan Mas!" tanya ku balik, mataku menatap ke arah Mas Roni menunggu jawaban dari mulutnya.

"Oh, itu pakaian istrinya Edi, beberapa waktu yang lalu Edi dan istrinya menginap di sini, mungkin pakaiannya tertinggal dan mereka belum sempat mengambilnya lagi!" jawab Mas Roni yang terlihat begitu tenang.

Edi adalah Adik Mas Roni, Edi sudah menikah terlebih dahulu daripada Mas Roni, dan saat ini yang aku tahu istrinya Edi sedang mengandung, tapi masa iya pakaian milik istrinya Edi ada di dalam lemarinya Mas Roni.

"Beneran Mas ini punya istrinya Edi? Mas Roni tidak sedang membohongiku kan?" Tanyaku lagi sambil menyelidik kebenaran dari wajah Mas Roni

"Jadi kamu tidak percaya Dek? kalau kamu tidak percaya kamu boleh tanya sama Edi, Apa benar pakaian itu milik istrinya?" sahut Mas Roni.

"Tapi kenapa pakaian itu ada di dalam lemarinya Mas Roni? kan Mas bisa mengembalikan pakaian itu kalau sekiranya itu bukan milik Mas Roni!" tanyaku lagi yang masih penasaran.

"Ya ampun dek, kamu masih belum percaya juga sama Mas, Ya sudah begini saja deh, Sekarang kamu telepon Edi, tanyakan langsung padanya, Apa benar pakaian itu milik istrinya!" ujar Mas Roni sambil menyodorkan ponselnya ke arahku.

Aku diam saja, serba salah apa yang harus aku lakukan, kalau memang benar pakaian itu milik istrinya Edi, aku bersalah karena aku telah menuduh suamiku dan berpikiran negatif tentangnya, apalagi Mas Roni sampai menyodorkan ponselnya padaku.

"Maafkan aku Mas, aku yang salah terlalu curiga padamu, Ya sudah kalau begitu baju ini aku taruh dalam kantong plastik saja ya, nanti kalau kita ketemu sama Edi kita kembalikan saja!" ucapku akhirnya.

Meskipun masih ada yang mengganjal di dalam hatiku, tapi aku tidak bisa menuduhnya terus-menerus, apalagi kami baru saja menikah, apalagi penjelasannya itu cukup masuk akal kan.

Bisa saja Edi dan istrinya memang menginap di sini dan pakaian istrinya Edi ketinggalan, Mas Roni Kan tinggal sendirian di rumah sebesar ini, Jadi wajar saja kalau adiknya menginap di sini, akhirnya aku memasukan pakaian itu ke dalam kantong plastik, lalu membungkusnya dengan rapi dan ditaruh di dalam lemariku.

Setelah itu Mas Roni menggandeng tanganku menuju ke meja makan, dia mulai membuka bungkusan yang sedari tadi dia bawa, aroma ayam geprek tercium nikmat, perutku juga sudah merasa lapar.

"Tunggu sebentar Dek, Mas mau siapin piringnya dulu!" kata Mas Roni sambil beranjak ke dapur mengambil dua buah piring dan sendok garpu.

Aku duduk di meja makan itu, sementara Mas Roni langsung menyiapkan dua buah piring di hadapanku, lalu meletakkan makanan yang sudah siap tersaji itu di piringku dan piringnya.

Mas Roni benar-benar memperlakukan aku dengan baik, padahal bisa saja dia menyuruhku untuk menyiapkan makanan ini, tapi dia terlalu berinisiatif untuk melayani aku.

Kami kemudian makan di meja makan itu, Mas Roni nampak sangat lahap makannya, mungkin sejak tadi dia memang sudah menahan lapar.

"Mas, kapan-kapan kita ke rumah Bapak ya, meskipun Bapak sudah tua dan sakit-sakitan, tapi bapak tetaplah orang tua Mas, kita wajib untuk menjenguknya!" kataku di sela-sela makan.

"Iya Dek, nanti kita cari waktu untuk rumah bapak, lagi pula kan rumah Bapak agak jauh dari sini, jadi membutuhkan waktu yang cukup lama, sudah, habiskan dulu makannya, apa mau nambah? Nanti Mas belikan lagi di sana!" ujar Mas Roni.

Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku, karena memang perutku sudah terasa kenyang, ayam geprek ini porsinya lumayan besar.

"Mas, Biar aku saja membereskan piring kotor dan meja makannya!" kataku berinisiatif, walau bagaimana aku ini kan sudah menjadi seorang istri, masa iya aku dilayani terus, Bukankah istri itu adalah untuk melayani suami?

"Ah, tidak usah Dek, lebih baik kamu istirahat saja di kamar, Biar mas yang membereskan semua, lagi pula Mas sudah terbiasa membereskan rumah sejak dulu sendirian!" tukas Mas Roni sambil cepat berdiri dan mulai membereskan meja makan.

"Tapi Mas, sekarang kan Mas tidak sendirian lagi, sekarang Mas sudah punya istri, Jadi wajar kan kalau aku membantu pekerjaan Mas, lagi pula aku tidak enak kalau Mas terus-menerus melayani aku!" sanggahku yang masih duduk di depan meja makan itu.

"Iya iya, nanti besok-besok juga kamu menjalankan tugas sebagai istri, apalagi kalau Mas sudah ke toko, biasanya Mas ke toko itu seharian, nanti kamu di rumah bisa beres-beres deh sesuka hatimu!" jawab Mas Roni sambil membawa piring kotor ke belakang.

Aku masih duduk di depan meja makan ini, sayup-sayup terdengar suara Mas Roni yang mencuci piring bekas makan kami.

Tring ... Tring ... Tring

Ponsel Mas Roni yang diletakkan di atas meja makan tiba-tiba berbunyi, baru saja aku hendak menengoknya, Mas Roni cepat-cepat berjalan dari arah dapur dan langsung mengambil ponselnya itu.

Aku sedikit heran, Padahal aku ini kan istrinya, Mas Roni yang sedang mencuci piring seharusnya bisa saja menyuruhku untuk mengambilkan ponselnya, atau paling tidak membiarkan aku untuk melihat siapa yang meneleponnya.

Tapi ini dia malah terburu-buru dengan tangan yang masih penuh sabun datang ke meja makan, dan langsung mengambil ponselnya itu, tanpa sempat aku lihat siapa yang meneleponnya.

Bersambung ...

1
Himna Mohamad
lanjut thoor👍👍👍👍👍
Soraya
mampir thor
Sasikarin Sasikarin
kayak pernah baca ni cerita... apakah cerita ulang
lovina
buruk, pasti kek gini di beri kesempatan biar g cepat end, sdh prnh baca modelan kek gini, gini dulu alurnya nnti si istri ninggalin nyesel lg balikan lagi...hmmm novel kek gini langganan para author
partini
hemmmm no good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!