Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Ketemu
Harun kebingungan mau arah mana untuk mencari istri nya sekarang karena tujuan main nya juga belum jelas, mana hari sudah malam dan hujan petir pula, sehingga warga malas mau keluar dari rumah nya masing masing. sudah pasti keadaan kampung menjadi sangat sepi dan suram, ini kalau bukan demi istri maka Harun pasti tidak akan mau.
Untung nya kasih sayang dia pada Lisa memang sangat besar sehingga hilang begini karena main pun tetap akan ia cari dan sampai rela meninggalkan anak sendirian di rumah, tapi seandai nya tidak hujan maka Elia pasti akan di bawa nya karena tadi pun mau di bawa tapi mobil malah tidak bisa hidup.
"Terang lah dulu hujan nya, Ya Allah." gumam Harun yang masih juga kehujanan.
Memang hujan belum juga berhenti sehingga pandangan untuk melihat kesana kemari masih belum bisa jelas, sebab hujan membawa kabut juga. Harun hanya bisa menunggu bila ada sorot lampu motor, siapa tau saja itu adalah istri nya yang sedang mencari jalan.
Namun sejak tadi sama sekali tidak ada sorot lampu motor sehingga membuat Harun sangat kelabakan, sekian jauh perjalanan tapi tidak ada satu orang pun yang bisa ia temui untuk di tanya sehingga Harun merasa begitu apes malam ini dan mulai menyalahkan Lisa yang keluyuran hingga tak ingat waktu.
"Kau di mana lah, Lisa? anak kita sendirian di rumah, aku tidak bisa lama lama meninggal kan Elia!" Harun kesal sekali dan berhenti di pinggir jalan.
Bruuum.
"Ah ada suara motor!" Harun senang seketika karena ada orang dan bisa jadi itu Lisa.
"Kenapa motor nya, Mas?" tanya pria yang mengendarai motor juga.
"Tidak apa apa, tapi saya sedang mencari istri saya." jawab Harun setelah melihat wajah pengendara motor.
"Istri nya kemana?" Azka bingung pula jadi nya.
"Tadi siang kata nya mau main, kami masih orang baru sehingga belum tau banyak jalan! takut nya dia malah nyasar." cemas Harun.
Azka menggaruk kepala nya yang basah karena air hujan, padahal dia dari kampung sebelah dan mau main kerumah nya Arya ini tapi malah ketemu orang nyasar pula. lebih tepat nya mencari istri yang sedang kesasar, mau tidak di tolong tapi kasihan juga melihat nya.
Mau menolong pun hari hujan deras sehingga susah mau mencari nya, tapi karena rasa manusiawi nya maka Azka pun membantu Harun untuk mencari di mana keberadaan Lisa sekarang. Azka yang duluan karena dia benar benar paham jalanan sini, Harun biar pun orang lama tapi ada bagian yang lupa juga daerah sini karena besar di kota.
"Kenapa berhenti, Mas?" Harun juga berhenti di belakang Azka.
"Di rumah kosong itu ada motor dan di sebelah nya ada wanita, sebaik nya sampean lihat dulu." suruh Azka tidak mau mendekat.
"Mana?!" Harun bingung dan seketika dia melihat motor nya.
"Aaah Lisaaaa!" Harun berlari mendekati nya karena panik pula melihat Lisa tergeletak pingsan di tengah hujan.
Azka tidak mau mendekat karena dia paling penakut memang kalau sudah urusan setan, apa lagi dia tau kalau rumah ini adalah rumah kosong yang di takuti. bukan rahasia lagi kalau rumah ini adalah rumah nya genderuwo pesugihan Rahmat, karena itu menjadi buah bibir warga kampung beberapa waktu yang lalu.
"Mas bantuin saja dong." pinta Harun karena Lisa tak kunjung sadar.
"Maaf ya, saya tidak berani mau dekat rumah itu! sampean lah yang bangunkan sendiri." tolak Azka.
"Ya ampun ini bagai mana, Lisa bangun lah." Harun menepuk pipi istri nya pelan.
"Cepat di bangunkan, Mas! saya mau pergi ini soal nya." Azka sudah tidak sabar lagi.
"Tidak bisa bangun masih, bagai mana ya?" Harun kebingungan jadi nya.
"Pukul sekali kepala nya, mungkin akan bangun." usul Azka yang kadang kala ada tidak beres nya kalau memberi ide atau pun usul atas sebuah masalah.
Harun sampai tercengang karena tidak percaya dengan apa yang Azka ucapkan, bagai mana bisa orang pingsan malah di suruh menempeleng agar sadar. kalau tidak Azka mana ada yang begitu, untung tidak ada Purnama sehingga dia tidak bakal kena marah karena sudah sembarangan saja memberikan ide pada orang lain.
"Saran ku sih itu ya, kalau tidak mau sih oke saja." Azka berkata cuek dan siap pergi.
"Masa iya harus ku pukul, tapi kalau tidak di coba bagai mana Lisa mau bangun?" Harun bimbang pula.
"Udah pukul saja, aku masih berbaik hati menunggu mu ni!" desak Azka sudah tidak sabar lagi.
Plaaaaak.
"Eeeghhh!" Lisa menggerang karena rasa sakit yang amat kencang menghantam rahang nya.
"Nah bangun kan, kalau sudah maka aku akan pergi." Azka segera tancap gas meninggalkan Harun dan Lisa.
Lisa yang merasakan kepala nya pusing tak karuan itu menatap kesana kemari dan mengusap wajah nya juga karena tidak bisa melihat jelas, namun dia menjadi sedikit lega karena sudah ada sang suami di sebelah nya sehingga ia tidak merasa sendirian lagi.
"MAS!"
"Kamu sudah sadar?" Harun mengecek keadaan istri nya.
"Ayo cepat pergi dari sini, Mas!" Lisa berusaha bangun walau kaki nya pincang akibat di tarik oleh Ki Lawu.
"Kaki kamu kenapa?" Harun melihat Lisa yang tidak bisa berdiri normal.
"Pokok nya kita pergi dulu dari sini, rumah ini banyak setan nya jadi bahaya untuk kita!" Lisa sudah duduk di atas motor.
"Kamu aneh sih, tadi pingsan sendirian! atau jangan jangan kamu pingsan karena melihat setan?" Harun malah sekali pertanyaan nya.
Padahal Lisa sudah benar benar takut sekarang dan ingin segera pergi dari sini, bayangan bagai mana saat ia di tarik oleh sosok hitam itu menjadikan Lisa sangat takut dan tidak sanggup lagi untuk berlama lana di sini. kebetulan suami nya datang sehingga mereka bisa pulang, meninggal kan rumah angker ini.
"Kamu bisa bawa motor masih?" Harun masih saja cemas.
"Bisa, ini cuma kaki ku saja yang sakit. tapi kalau kamu masih banyak tanya dan betah di sini, maka semua badan ku bisa sakit karena di hajar setan sini!" bentak Lisa langsung tancap gas.
"Lah di tanya kok malah galak begitu, untung cantik biar pun galak!" rutuk Harun segera mengikuti istri nya.
Mereka meninggalkan rumah angker yang sudah lama kosong ini, tak ada yang menyadari kalau dari dalam rumah ada mata yang menyorot merah menatap mereka dengan pandangan yang sulit untuk di artikan karena bukan mata manusia biasa yang sedang menatap itu.
Hallo guys jangan lupa like dan comen nya ya biar othor semangat nulis dan semangat sembuh, kalau sakit gini bawaan nya over thinking ya karena anak masih kecil dan takut ada apa² sama badan ini walau cuma demam.
buat yang bingung kenapa othor sakit²an, emang dari kecil sih othor sering sakit bahkan pernah mau meninggal juga dulu waktu masih umur dua tahun.
aturan mah biarin ja Lisa mati di tangan Om Wowo