NovelToon NovelToon
CHASING YOU IN THE RAIN

CHASING YOU IN THE RAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zoe.vyhxx

Haii…
Jadi gini ya, gue tuh gay. Dari lahir. Udah bawaan orok, gitu lho. Tapi tenang, ini bukan drama sinetron yang harus disembuhin segala macem.
Soalnya menurut Mama gue—yang jujur aja lebih shining daripada lampu LED 12 watt—gue ini normal. Yup, normal kaya orang lainnya. Katanya, jadi gay itu bukan penyakit, bukan kutukan, bukan pula karma gara-gara lupa buang sampah pada tempatnya.
Mama bilang, gue itu istimewa. Bukan aneh. Bukan error sistem. Tapi emang beda aja. Beda yang bukan buat dihakimi, tapi buat dirayain.
So… yaudah. Inilah gue. Yang suka cowok. Yang suka ketawa ngakak pas nonton stand-up. Yang kadang galau, tapi juga bisa sayang sepenuh hati. Gue emang beda, tapi bukan salah.
Karena beda itu bukan dosa. Beda itu warna. Dan gue? Gue pelangi di langit hidup gue sendiri.
Kalau lo ngerasa kayak gue juga, peluk jauh dari gue. Lo gak sendirian. Dan yang pasti, lo gak salah.

Lo cuma... istimewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoe.vyhxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

konslet

“ gabisa.. gak boleh!” Sentak anvita sore itu

Kian yang awalnya sudah senang karena ingin ikut jeevan ke amerika dicegah mentah mentah oleh sang mama.

Jeevan yang melihat raut wajah sedih kian berusaha mendekat. “ gapapa. Saya cuma 1 bulan kian”

Kian terdiam mendengarkan jawaban dari kedua belah pihak.

Menurut drama yang selalu ia tonton, hubungan LDR tidak akan pernah bertahan lama. Mungkin bisa dalam kurun waktu terdekat. Tapi untuk hal lainnya.

Bahkan hubungan jeevan dan kian sampai sekarang belum jelas untuk kedepannya.

“ mama .. kian mau sama om ganteng” lirih kian sambil jongkok didepan sang mama

“ kian gak mau kehilangan orang yang kian sayangi lagi”

Anvita mengernyit. Siapa orang yang tengah dibicarakan anaknya? Apakah suaminya?

“ kamu masuk kamar. biar saya yang ngobrol sama mama kamu”

“ tapi om.. kayaknya mama gak mau “

“ percaya sama saya “ jeevan meyakinkan.

Kian menatap ragu kearah jeevan. Namun jeevan selalu membuat kian tahu bahwa pria yang ada dihadapannya ini dapat dipercaya meyakinkan mamanya

Akhirnya kian nurut apa yang dikatakan oleh jeevan. Dengan penuh rasa khawatir ia segera masuk kedalam kamar .

Anvita dan Jeevan duduk saling berhadapan. Tatapan mereka saling mengunci, seperti tengah melakukan negosiasi ghaib. perang batin yang terpantul dari sorot mata dan raut wajah.

Jeevan duduk tenang, penuh wibawa. Aura kebijaksanaan yang terpancar darinya membuatnya tampak seorang direktur utama perusahaan besar menyelimuti auranya.

Anvita merasa kalah oleh tekanan diam yang diberikan Jeevan. Akhirnya ia membuka suara. “ saya sebenernya takut kalau kian yang super aktif itu ikut nak jeevan ke amerika bukan membantu. Tapi malah mengganggu kerja nak jeevan “

“ kekhawatiran seorang ibu kepada anaknya itu pasti selalu ada bu vita. Dan itu wajar. Tapi kalau seperti ini terus. Kemungkinan perkembangan kian akan stuk sampai disini saja”

“ niat saya mengajak kian adalah untuk melihat bagaimana dunia kerja sebagai mana mestinya. “

“ saya juga ingin dia belajar bagaimana cara dia merespon dan berinteraksi oleh orang orang asig yang tidak pernah ia kenal”

“ kenapa kamu sebegitunya dengan anak saya?” Tanya anvita penasaran. Hal ini benar benar diluar nalar vita sebagai ibu rumah tangga.

“ kian memiliki cita cita menikahi saya bu vita. Dan saya ingin menyanggupi cita cita indah kian .”

“ saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat kian pantas berada disamping saya”

“ rasa pantas dalam konteks bertahan didunia yang tengah saya hadapi bu vita. Bagi saya kian belum sepenuhnya tahu. Dibalik rasa senyum yang terus merekah di pipinya, saya ingin menguji seberapa lama senyum itu bisa mempertahankannya dalam kerasnya realita“

“ dan saya yakin. Dunia saya juga akan ikut terang karena mendapatkan pandangan yang berbeda dari yang lain”

Anvita terdiam. Tapi hatinya penuh kekhawatiran. “Lalu… kalau dunia kejam yang kamu hadapi itu justru menyakiti anakku? Apa kamu bisa menjamin dia tidak terluka lagi?”

“ saya yang akan membimbing kian sendiri bu vita. Saya yang akan selalu menemani anak ibu untuk berkembang lebih baik dibanding sebelumnya”

“ suami ibu. Pak windu sekarang tengah bekerja di perusahaan papa saya sebagai tangan kanannya. “

...Brakk!!! ...

“ maksudmu. Kamu ingin kian menemui ayah tanpa hati itu? “

“ bagi saya dan kian. Windu sudah mati! “

“ windu memiliki rencana ingin menculik kian tanpa sepengetahuan kita semua. Jadi saya ingin mempersiapkan kian agar mampu menghadapi masalah di masa depan”

Anvita menggeleng. Tak habis pikir dengan kejamnya dunia yang kemarin dibuat sebegitu indah ternyata tak cukup aman untuk melindungi buah hatinya.

Ia terisak. “ saya takut kian kenapa napa nak jeevan. Tolong lindungi anak saya.”

Dilain pikiran. Jeevan masih berpikir keras darimana windu bisa sampai menjadi orang kepercayaan papanya? Sejauh ini dalam pemantauannya. Banyak seluk beluk yang papanya buat secara tersembunyi. Bahkan tanpa persetujuan jeevan, arga berani mengambil keputusan tanpa mendengarkan pendapat.

Perusahaan jeevan dan arga memiliki persaingan tersendiri. Untuk ayah dan anak yang saling memiliki ambisi untuk memajukan perusahaannya masing masing memiliki tujuan yang berbeda.

Perselisihan dan perseteruan selalu mengelilingi lingkungan mereka. Bukan untuk menjatuhkan. Hanya untuk bersaing secara sehat. Namun dalam 5 tahun belakang. Perusahaan arga sedikit menyimpang dari hal yang seharusnya sehingga ia harus mendelegasikan orang ke berbagai negara untuk mencari tahu seluk beluk sang ayah.

Tentang bagaimana arga mendepak dan mengganti orang yang selalu bersama dengannya sejak perusahaan itu berdiri membuat jeevan penuh kecurigaan.

Bahkan informan gelap yang jeevan punya tak mampu untuk menelaah kemungkinan yang terjadi. Namun satu hal yang jeevan yakini kalau orang yang sekarang sedang bersarang dihatinya akan segera mengalami badai yang sangat panjang.

“ apapun yang terjadi. Saya akan bertanggung jawab penuh atas kian.” Kata jeevan mengakhiri pembicaraannya.

“Jadi bapaknya si kian masih idup?” Lirih rohit yang mengintip dari balik pintu bersamaan dengan adip

Keduanya kaget secara bersamaan.

“ jadi.. bapaknya kian itu baik apa jahat?” Tanya rohit menggeser tubuhnya agar bisa lebih leluasa tanpa himpitan badan adip

“ kayaknya gabisa di pisah deh. “

“ maksudnya?"

Adip menekan dahinya seakan tengah berpikir keras.

“ menurut cerita tante vita. Om windu ini emang orangnya agak aneh. Tempramental”

Rohit ikut berpikir sambil berjongkok “ Lah, kalau udah tau kasar kenapa Tante Vita mau nikah sih? Kan kayak sengaja ngundang badai ke rumah!”

Mereka berdua menggaruk-garuk kepala barengan, kayak lagi nyusun puzzle tapi gambarnya gak ada petunjuk.

Rohit dan adip kembali berpikir untuk menyelesaikan puzzle yang masih berantakan

“ tempramental. Dunia gelap. Mafia....gak sih?” Rohit tengah terbayang seberapa ngerinya windu

“ enggak sampai situ deh hit. “ adip mulai mencerna apa yang dikatakan oleh jeevan . “ sesuai apa yang kuping gue denger.. ni bapak satu kayaknya punya rahasia yang hanya bapaknya si om tahu. Ngerti nggak maksud gue?”

Rohit menggeleng.

“ duhhh… gini ya. Misal lo suka sama abel”

‘ plak!!’ Rohit menggeplak bahu adip keras ” kenapa gue?”

‘Plakk!!’ Adip membalas lebih keras “ contohhh… kan contohhh”

“ ya nggak harus abel juga “

“ lahh.. sensi . Emang beneran? Kan engg-.. ehh.. benerannn???” Adip menutup mulutnya.

Rohit mendadak diem. Mukanya adem kayak es teh.

“ anj-… beneran ?”

“ sejak kapan?”

Rohit melengos. “ lo diem aja. Besok gue kasih tau” jawabnya cuek

“ ooo.. oke . Gue lanjut yak”

Rohit mengangguk.

“ misal gue tau lo nyolong rambutan di tempatnya pak rt. Tapi seluruh dunia gak tau kalo lo tukang maling. Yang tau cuma gue . Sampe sini paham ?”

Rohit mengangguk .” Terus?”

“ nahh… pas posisi gue laper gue minta rambutan lo sebiji . Tapi lo gak ngasih”

“ eh sejak kapan gue pelit.. gue tiap kali punya apapun gue bagi ke elu sama kian ya anjirr.. jangan ngebikin cerita sendiri” sulut rohit

“ tolol .. lo emang gaada gunanya sih. Sumpah gue ga bohong.”

“ terus?”

“ teras terus paham gak!!!”

“ ya paham. Cuma gue ngelak aja kalo lo fitnah gue”

...Dugh!! ...

Adip memukul dada rohit “ perumpamaan babi. Gausah baper”

Rohit menghela nafas.

“ nah terus … pas lo gak mau ngasih gue ancem deh . Kayak misal mau gue beberin ke orang orang. Ke tv. Ke radio. Ke channel youtube .gue viralin Lo ke Twitter .. Ke seluruh negri. Otomatis lo takut dong kalo lo di omongin seluruh negara kalo lo tulang maling rambutan? Ya kan? Ya dong!!”

“ iyaa bener bener. Bahkan bapak gue bisa ngebunuh anaknya sendiri kalo ketahuan gue tangan panjang.” Kata rohit mulai paham.

“ nahh gituu maksud gue.”

“ jadi bapaknya kian maling rambutan milik papanya om jeevan ya dip? “

“ lo habis makan apasih hit.. kok bego banget hari ini?. Nasi basi!! “

“ tumben tumbenan lo tolol.. biasanya juga cuma gak nyambung kalo sama gue.. kali ini blongg.. sama sekali ngampas”

Adip sangat kesal. Bagaimana bisa ia bisa berteman sangat lama dengan orang yang kadang otaknya suka konslet dengan sendirinya..

“ sepertinya apa yang kamu katakan ada benarnya dip” jeevan yang barusaja datang

langsung ikut nimbrung dan berjongkok disamping mereka.

Sekarang ketiganya jongkok bertiga, kayak anak-anak bocah nunggu warung buka pas bulan puasa.

“ tapi saya gak tau inti dari masalahnya dimana “ guman jeevan

Kini rohit dan adip ikut berpikir juga . Bahkan yang bukan masalahnya sendiri mereka ikut pusing .

“ apa jangan jangan si papanya om.. khmm .. maaf ya om . Ngelakuin hal yang mungkin om jeevan gak pernah duga” adip mengatakan apa yang otaknya tengah pikirkan

Jeevan menoleh ke arah adip” maksud kamu?”

Adip bersila dilantai sambil memangku tangan. “ ada hal terakhir yang papa om katakan tapi om jeevan nggak mau ngewujudin gak?”

Jeevan tengah berpikir

“ nah bisa jadi . Hal itu bisa kewujud pas ketemu sama bapaknya kian” celetuk rohit

Jeevan dan adip menatap rohit heran “ gue kira daritadi lo gak nyambung “ sesal adip

“ jeevan .. nak jeevan “ panggil anvita

Jeevan menoleh.

“ keberangkatannya malam ini ya?” Tanya vita ragu

Jeevan mengangguk.

Seulas senyum keikhlasan merekah “ tunggu bentar ya. Saya bujuk kian dulu. Kayaknya dia ngambek sama mamanya .. hehe” vita segera pergi ke lantai 2 tempat kamar kian berada .

“ semoga gak drama lagi” kata Rohit sembari melirik pintu kamar yang tertutup rapat

Adip mengangguk, pasrah.

“Kalau drama, siap-siap gue pura-pura pingsan,” celetuk Rohit.

Mereka pun cekikikan sambil terus menunggu perkembangan layaknya pengamat dadakan.

.

.

.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!