Seorang istri yang merasa lelah dengan tingkah suami serta keluarganya. Hatinya begitu sakit melihat sang suami lebih menyayangi keponakannya di banding anaknya sendiri. Arumi layaknya seorang pembantu di dalam rumah mertuanya sendiri.
Suatu hari tanpa sengaja iya melihat putri kecilnya terjatuh karena didorong oleh keponakannya ingin meminta pertolongan, namun siapa sangka malah suaminya memilih membantu dan mengendong keponakannya tersebut. Puncak dari semua, ketika suami Arumi datang. kerumah membawa Siska pulang kerumah dan mengenalkannya sebagai calon istri Nico.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvazkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 16
Bu Sartika sampai di perusahaan tempat William bekerja. Tapi tak langsung menghubungi putranya. dia menanyakan terlebih dahulu kepada si resepsionis siapa William dan apa jabatan yang saat ini di sandangnya.
"mbak permisi? apa di sini ada pegawai yang bernama William Sanjaya?" tanya Bu Sartika sedikit hati hati.
"sebentar ya Bu, saya cek dulu" ujar si resepsionis dengan ramah. dan di balas senyuman oleh Bu Sartika.
"sopan sekali perempuan ini. Semoga saja, Siska calon Nicholas yang sekarang juga seramah dan sebaik mbak resepsionis ini" batin Bu Sartika sedikit mengagumi sikap yang di tunjukkan oleh mbak resepsionis.
"sebelumnya maaf, pegawai di sini tidak ada yang Bernama William Sanjaya. kalau William Sanjaya yang mungkin ibu maksud adalah manager pemasaran yang baru saja mendapatkan promosi naik jabatan menjadi manager keuangan memang ada" jawabnya dengan yakin.
"kalau begitu bisa panggilkan mbak. saya juga aka menghubunginya" ujar Bu Sartika dengan sopan. Dia sudah mulai membuka ponsel miliknya. dan mbak resepsionis sudah mulai menghubungi William.
"ternyata apa yang di katakan Arumi benar. Bod0h sekali aku tidak mengetahui apapun tentang William. Aku hanya terfokus pada Nicholas saja. Andai tadi Arumi tidak memberitahu tentang apa dan berapa gaji William. Mungkin aku tidak akan sampai sini saat ini" batinya menyesali semua perbuatannya.
Tak berapa lama kemudian. William datang dengan gagahnya. Terpasang jelas di saku kemejanya name tag dan jabatan yang saat ini di sandangnya. Bu Sartika sampai terlihat kagum saat melihat putranya datang mendekat.
"loh, mama! Ada apa mama datang ke sini?" tanya William saat sudah ada di meja resepsionis.
"mama hanya ingin memastikan sesuatu William. Memastikan apa benar jika jabatan dan juga gaji kamu sudah berkali kali lipat. Dari beberapa tahun belakangan!" ujar Bu Sartika dengan lirih. Dia tidak mau sampai putranya malu karena perkataanya.
"oh, William kira ada apa? Jabatan William memang sudah naik dua kali ma. Yang awalnya hanya menjadi pegawai biasa. Terus Manager pemasaran dan sekarang jadi manajer keuangan.
Tunggu, bukannya mama sudah tahu tentang kenaikan jabatan William. Monica sendiri yang bilang sama aku jika mama sudah di kasih tahu. Bahkan Monica juga selalu memberikan uang bulanan pada mama sebanyak 10 juta sekarang!" ujar William merasa bingung saat mamanya bahkan baru tahu jika dirinya menjabat sebagai manager keuangan.
"mama tidak pernah tahu jika kau sudah nik jabatan sebanyak dua kali William. Bahkan mama baru saja tahu dari mbak resepsionis itu. Itupun juga kalau tidak dengan dari seseorang, mana mungkin mama memastikan sendiri ke sini. Dan uang apa yang kamu maksudkan.
"Monica tidak pernah memberikan mama uang barang seribu rupiah pun. Dia bahkan masih sering meminta uang pada Nicholas untuk keperluan pribadinya. Dan meminta barang milik Michelle yang di dapat dari pamannya" ujar Bu Sartika dengan blak blakan. ,
"Apa? Jadi Monica tidak pernah memberitahu mama tengah kenaikan jabatan aku dan juga tidak pernah memberikan uang bulanan. Lantas siapa yang di berikan yang setiap bulan sama dia?" ujar William lirih namun masih bisa di dengar oleh Bu Sartika. "begini saja ma. mulai hari ini William sendiri saja yang akan memberikan yang pada mama dalam bentuk cash. Mama tidak usah menagihnya sama William, agar Monica tidak tahu. Sebenarnya uang yang William berikan pada Monica hanya sebagian saja. Tidak semua aku berikan padanya. Kalaupun mendapatkan bonus juga tidak semua aku berikan. Karena aku sangat tahu jika Monica itu sangatlah boros. Aku kira baju dan mainan yang selalu di tunjukan oleh Bella saat punya yang baru itu dari yang Monica sendiri. ternyata dari merampas milik Michelle.
Ini, William baru ada uang cash 2 juta. Baru tadi pagi William ambil. Sisanya nanti sore saja kala Will sudah pulang. Tapi Mama janji jangan kasih tahu Monica kalau Will kasih uang. Dan untuk uang yang selalu di berikan Monica akan Will tanyakan, sebenarnya uang itu untuk siapa?" ujar William pada mamanya. sebenarnya dia adalah pria yang cukup baik dan bertanggung jawab. Hanya saja, dia sudah terlampau cuek terhadap orang lain. Jadi kesannya dia jahan karena sukanya tersebut.
"iya, William. Kalau begitu mama pulang dulu. Makasih ya sudah mau memberikan mama uang. Ini bisa buat maka siang dan malam kita hari ini. Karena Arumi udah tidak mau lagi masak di rumah!" ujar Bu Sartika kembali kesal.
"jelas kalau Arumi tidak mau melakukan pekerjaan rumah lagi. apalagi selama ini dia yang selalu menalangi kekurangan dari yang yang di berikan suaminya. apalagi, mama dan Monica juga tidak mau memberikan sedikit saja yang untuk tambahan kebutuhan satu rumah.
Sudah, Will mau balik kerja lagi. Mama baik baik dan hati hati kalau pulang. Naik taxi saja, jangan naik angkutan umum. Takut berdesak desakan. nanti sesak lagi" ujar William lalu meninggalkan Bu Sartika sendiri.
Bu Sartika kembali mengingat perkataan William jika Monica kalau menberikannya uang sebesar 10 juta. tapi, masalahnya dia sama sekali tidak pernah menerima uang tersebut. bahkan membayangkannya saja tidak pernah. Karena seingat Bu Sartika, William hanyalah pegawai perkantoran biasa. Da gajinya tak lebih dari 5 juta saja. ternyata dia salah, putra sulungnya bahkan sudah dua kali naik jabatan dan nain gaji berkali kali lipat. tapi, menantu yang selalu di banggakan ya dengan sengaja menyembunyikan hal yang sangat besar padanya.
"apa uang itu di berikan pada besan ya. ya, pasti dia memberikannya pada besan. Kurang ajar memang menantu yang satu ini. Sudah bagus di sayang dan selalu di berikan yang terbaik. malah mau menikam ku dari belakang. Untung saja tadi Arumi bilang seperti itu. Jadi aku tahu jika putra sulungnya ternyata memiliki jabatan yang hampir sama dengan jabatan yang saat ini dengan Nicholas" ujar Bu Sartika mulai bangga dengan putra sulungnya.
William dan Nicholas memang bekerja di perusahaan yang berbeda. Namun, masih satu naungan yang sama. mereka sama sama bekerja di perusahaan cabang milik Jonathan. Jadi, Jonathan sendiri sangat tahu sperti apa sifat dan kinerjanya. William, memulai pekerjaannya dari seorang pegawai sampai sekarang menjadi manager keuangan atas kemampuannya sendiri. sedangkan Nicholas karena permintaan dari Arumi dan juga karena Jonathan yang sengaja menempatkannya di jabatan tersebut. dengan dalih agar kelak Arumi tidak sampai kesusahan dalam masalah keuangan. namun, semua benar benar tidak sesuai prediksi. Nicholas malah bermain gila dengan mantan kekasih, bahkan sudah merencanakan pernikahan mereka.
sedangkan William sendiri mendapatkan predikat karyawan teladan dan juga bersih dalam masalah apapun. Tak pernah sedikitpun terlihat masalah intern ataupun ekstern dari kantor. Sehingga itulah, kenapa William bisa dengan mudah bisa cepat naik jabatan.