NovelToon NovelToon
Queen Of Hell Necklace

Queen Of Hell Necklace

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Mafia / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.

Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.

setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.23

Keesokan harinya Liu Mei yin bangun lalu membersihkan dirinya, setelah membersihkan dirinya dia mengenakan hanfu berwarna putih dengan sedikit motif bunga anggrek di ujungnya.

Liu Mei yin keluar dari kamarnya dengan topeng di wajahnya, dia melihat Liu Zao ying yang juga sedang keluar dari kamarnya dan tersenyum ke arahnya, Liu Mei yin tak membalas senyum kakaknya karena memang dia jarang tersenyum, dia hanya mengangguk sebagai balasan, kemudian mereka keluar dan menuju lantai satu untuk sarapan bersama.

Setelah duduk di kursi dan menunggu makanan yang di sediakan oleh pihak penginapan, mereka berbincang-bincang sejenak.

"Ge apakah kau yakin ingin kembali?" Tanya Liu Mei yin.

"Hmm tentu aku hanya ingin memastikan sesuatu di kediaman keluarga lan, sebelum aku pergi selamanya dan juga untuk mencari peta buat Mei Mei." tersiat raut kesedihan di wajah Liu Zao ying, dia saat ini memiliki perasaan campur aduk, dia tak ingin kembali tapi ada hal yang perlu dia selesaikan sebelum benar-benar pergi dari keluarga lan.

"Hmm benar Baiklah setelah sarapan kita berangkat" ucap Liu Mei yin.

Tak lama makananpun datang, makanan yang disiapkan termasuk makanan umum seperti makanan hotel di zaman dahulu, tapi tentu sangat berbeda dari segi jenis makanannya, karena disini disiapkan daging siluman tingkat 2 hingga tingkat 4 bagi pelanggan yang menginap, dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para kultivator.

setelah makanan tiba mereka langsung menyantap sarapan mereka dalam diam, setelah 15 menit memakan makanannya hingga habis Liu Mei yin dan Liu Zao ying pergi ke resepsionis untuk membayar penginapan dan juga makanan yang sudah di sediakan oleh pihak penginapan.

Setelah membayar dengan harga 2 keping emas mereka keluar dari penginapan dan melanjutkan perjalanan menuju keluarga lan yang tidak terlalu jauh, karena letak keluarga lan berada di kota Wei.

Mereka berjalan melewati bangunan-bangunan yang ramai penduduknya, sesekali Liu Zao ying bertanya kepada Liu Mei yin namun Liu Mei yin hanya menjawab seadanya karena memang dia malas berbicara panjang lebar, kecuali benar-benar dibutuhkan.

Liu Mei yin tiba-tiba berhenti "Ge ayo kita beli makanan." ucap Liu Mei yin dengan nada datarnya.

"Ah iya Gege sampai lupa, baiklah ayo kita ke pasar didekat sini." ucap Liu Zao ying.

Mereka berjalan sekitar 3 jam dan akhirnya mereka sampai di sebuah pasar tradisional yang menjajakan banyak dagangan dari segi makanan, pakaian, senjata, tanaman, bahkan ada toko khusus untuk menukar spirit stone sebagai uang.

"Gege apakah kau tau dimana toko yang paling lengkap disini?." Tanya Liu Mei yin.

karena memang dia baru melihat pasar didepannya, dengan banyak orang yang sedang berbelanja membuat beberapa toko tak terlihat, karena dikerumuni oleh pembeli juga banyaknya toko yang berjejer dan bermacam-macam, membuat dia bingung memasuki toko yang mana, jika dia memilih memasuki toko satu persatu maka itu akan memakan waktu cukup lama.

"Mei Mei jika ingin berbelanja di toko yang paling lengkap, kita sebaiknya pergi ke toko Ning yang paling ujung dan paling besar. disana segala macam benda di jual." ucap Liu Zao ying menjelaskan kepada Liu Mei yin.

"Baiklah kita kesana" ucap Liu Mei yin lalu keduanya berjalan melewati orang-orang yang sedang berbelanja dengan Liu Mei yin yang berjalan didepan, dia cukup kesusahan untuk melewati orang-orang karena pasar tersebut sangat ramai, akhirnya dia sampai di sebuah toko yang sangat sepi bahkan berbanding terbalik dengan toko-toko yang lainnya.

Dia menoleh kekiri dan kekanan dia baru menyadari bahwa dia terpisah dari gegenya, dia berusaha mencari keberadaan gegenya namun akhirnya dia menyerah dan memilih untuk melihat-lihat toko yang sangat usang dan kuno didepannya.

Liu Mei yin samar-samar merasakan ada aura yang menariknya masuk, hingga dia berjalan dengan cepat lalu masuk kedalam toko yang ternyata didalam toko tersebut menjual berbagai macam senjata usang dan karatan yang membuat orang akan berfikir dua kali untuk membeli.

Tapi ini jiwa Li Mei yin dari zaman modern yang tak memandang sesuatu dari sampulnya, bisa jadi ada keajaiban yang tersimpan didalam sesuatu yang usang dan lama, sama seperti di zaman modern banyak orang-orang kaya justru mengincar barang antik untuk di beli jika sudah dipoles maka akan nampak berkilau, begitulah yang ada dalam pikiran Liu Mei yin saat ini.

Liu mei yin berjalan masuk dengan perlahan memandang isi didalam toko, tapi dia dikejutkan oleh suara seseorang dari belakangnya.

"Nak apa yang kau cari?." Tanya pria tua yang sudah keriput dan beruban, kini sudah berada didepan Liu Mei yin.

"Oh..aku hanya ingin melihat-lihat." ujar Liu Mei yin setengah jujur karena selain melihat-lihat, dia juga mencari sumber energi yang menariknya masuk jika itu bagus maka dia akan membelinya.

"Hmm baiklah Silahkan" ucap pria tua tersebut kemudian duduk di kursi tak jauh dari Liu Mei yin berada, lalu pak tua tersebut memejamkan matanya sepeti tak terjadi apa-apa.

'Energi apa tadi?' batin Liu Mei yin sambil berjalan melihat-lihat senjata usang dan berdebu di atas meja.

Saat Liu Mei yin sampai di pojok ruangan, tiba-tiba Liu Mei yin merasakan energi yang sangat besar menariknya untuk mendekat, tanpa sadar tangan Liu Mei yin bergerak memegang sebuah pedang patah tergeletak di atas meja kayu yang sudah lapuk.

Saat itu juga jari Liu Mei yin tak sengaja tergores oleh serpihan dari bagian pedang yang rusak, dia menarik kembali tangannya dan menjauh dari pedang patah tersebut.

"Ahh kenapa sakit sekali" ucap Liu Mei yin bermonolog pada dirinya sendiri setelah menarik kembali jari tangannya yang terluka.

Tetesan Darahnya masih tertinggal di atas pedang karatan tersebut, tiba-tiba darah Liu Mei yin yang tertinggal di atas pedang itu bergerak ke arah bawah menuju ganggang yang berbentuk bulan sabit merah, tak lama darah itu terserap ke dalam ganggang pedang tersebut tapi tak terjadi apa-apa.

"Apa-apaan tadi? kenapa darahku bisa di serap oleh pedang Usa....." Ucap Liu Mei yin terpotong.

ketika tiba-tiba sebuah cahaya yang menyilaukan memasuki mata Liu Mei yin, dan tak lama setelah itu Liu Mei yin tak sadarkan diri, dia terjatuh pingsan di lantai.

Pria tua yang sudah keriput dan beruban itu sedari tadi menyaksikan semuanya dia menyunggingkan senyum misterius, lalu berjalan mendekati tubuh Liu Mei yin yang tergelatak di lantai, kemudian mengangkatnya dan meletakkan tubuh Liu Mei yin di atas meja yang saat ini sudah tak tersisa sedikitpun senjata yang ntah kemana perginya.

Setelah 30 menit berlalu kesadaran Liu Mei yin kembali, dia mengerjapkan kelopak matanya lalu melihat sekeliling dan ternyata dia masih berada di dalam toko tadi, namun dia sama sekali tak melihat satupun senjata usang dan berdebu yang berjejer di dalam toko sebelumnya.

Tanda tanya besar menghantui Liu Mei yin, kemana perginya senjata usang tadi. kemudian tatapan Liu Mei yin bertemu dengan mata pria tua keriput dan beruban yang menjaga toko.

"Apa yang terjadi?" Tanya Liu Mei yin sambil menatap pria tua yang menunggu toko itu.

"Selamat nak Kau terpilih menjadi penerusku." ucap pria tua tersebut dengan senyuman tulus menghiasi di wajahnya.

"Apa? Penerusmu? Maksudnya?"

Dia baru sadar dari pingsan dan tiba-tiba ketika dia bangun ada orang yang berkata selamat dan terpilih menjadi penerus, tentu saja Liu mei yin kaget dan bingung dia langsung terduduk di meja tempat dia berbaring.

"Sebelumnya apakah kau merasakan ada aura yang menarikmu kedalam sini." tanya pria tua tersebut.

"Ku rasa kau pasti merasakannya karena hanya orang yang terpilihlah yang bisa memasuki dan melihat toko ilusi ini." terang pria tua tanpa menunggu jawaban dari Liu Mei yin.

Seketika itu Liu Mei yin mengingat kejadian sebelum dia memasuki toko, dan benar saja apa yang dikatakan oleh pria tua tersebut barusan.

"Lalu?" Ucap Liu Mei yin dengan nada datarnya.

"Kau telah mengontrak pedang phionix legendaris yang hanya satu di dunia ini, dan ku rasa phionix sudah memberitahukan kepadamu semuanya." ucap pria tua itu dengan serius namun tetap tersenyum.

"Kau benar, tapi bukankah ini namanya pemaksaan?." Ucap Liu Mei yin tak terima.

"Tidak nak... Pedang legendaris itu sudah memilihmu menjadi tuannya kalaupun kau menolak sekarang, pedang tersebut suatu saat pasti akan mencarimu dan menemukanmu." ucap pria tua tersebut.

"Hmm baiklah... Lalu untuk jadi penerus yang kau maksud apa itu?." Tanya Liu Mei yin.

"Setelah mengontrak pedang legendaris otomatis kau akan menjadi penguasa dari istana bulan dewa, Aku sudah seribu tahun lebih mengelola pasukan bayangan iblis tersebut dengan segala usahaku, pria tua ini berharap kau bisa menjadi penerus yang tepat menggantikanku, karena saat ini para pasukan bayangan iblisku tak mengetahui kabar kematianku, aku belum sempat menyampaikan kepada mereka" ucap pria tua kepada Liu Mei yin.

"Apakah kau saat ini adalah sebuah roh? Dan apa itu istana bulan dewa dan pasukan bayangan iblis?" Tanya Liu Mei yin.

"kau benar nak, saat ini tubuhku di simpan oleh pasukanku namun jiwaku sudah mati, untuk istana bulan dewa kau akan tahu saat kau melihatnya langsung, dan pasukan bayangan iblis adalah pasukan yang berjumlah 100 ribu orang yang memiliki sifat menyerupai iblis, mereka hanya akan muncul jika penguasanya yang memanggil, mereka adalah sosok bayangan yang tak akan mati walaupun mereka terluka oleh senjata apapun.... Tapi satu hal yang perlu kau ingat mereka hanya patuh dengan satu pemimpin dan saat ini kau adalah pemimpin mereka, suatu saat kau akan tau jika sudah bertemu mereka." ucap pria tua yang sudah keriput dengan jengggot putih dan pakaian dengan tudung berwarna hitam.

"Hmm kurasa itu tawaran yang bagus....tapi" ucap Liu Mei yin terhenti.

dia masih menimbang-nimbang apakah akan menerima atau tidak, dia akan menghubungi Qiulong lewat telepati untuk menanyakan pendapatnya.

"Tuan terima saja tuan.. terima..Keberuntungan tuan sangat lah bagus, apalagi jika tuan bisa menjadi pemimpin istana bulan dewa, aku tak bisa membayangkan setelahnya tuan akan seperti apa...tuan sungguh luar biasa.. oh tidak tuanku adalah dewi sesungguhnya." ucap Qiulong dengan suara yang sangat bersemangat, dia terus memuji keberuntungan Liu Mei yin lewat telepati.

Liu Mei yin yang mendengar suara Qiulong yang sangat berisik langsung memutuskan telepatinya.

"Baiklah aku menerimanya" ucap Liu Mei yin dengan nada datarnya.

Pria tua tersebut tersenyum mendengar jawaban Liu Mei yin "baiklah nak mendekat." ucap pria tua tersebut lalu Liu Mei yin mendekat.

"Sebelum kau menjadi penerusku kau harus membuat kontrak guru dan murid denganku bagaimana?." Tanya pria tua itu dia tak memaksa Liu Mei yin untuk menerimanya.

"Hmm baiklah aku menerima menjadi muridmu" ucap Liu Mei yin sungguh-sungguh.

"Hmm" pria tua tersebut mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu dia mengeluarkan sebuah kertas dari udara, kemudian dia meneteskan Darahnya diatas kertas tersebut.

"Nak sekarang giliranmu, teteskan darahmu di kertas ini." ucap pria tua tersebut yang langsung di turuti oleh Liu Mei yin.

Setelah meneteskan darahnya di atasnya, kertas tersebut menghilang lalu keluarlah cahaya berwana putih memasuki keningnya, tiba-tiba banyak informasi memasuki pikiran Liu Mei yin dia memegang kepalanya sebentar tak lama kemudian rasa sakit dikepalanya menghilang seketika.

"Nak perkenalan namaku Bai Ling yu, sekarang kau adalah muridku aku sudah mentransfer sedikit ilmuku untukmu cerna, selebihnya aku menyegelnya jika kekuatanmu semakin meningkat, maka disaat itu pula ilmuku akan terbuka sendiri." ucap Bai Ling yu kepada Liu Mei yin.

"Salam Liu Mei yin kepada guru." ucap Liu Mei yin lalu dia memberi hormat dengan bersujud tiga kali di depan Bai Ling yu.

Hal yang pertama kali Liu mei yin lakukan. Jika itu untuk guru dan orang tuanya dia tidak segan untuk memberi hormat bahkan bersujud untuk menghormati mereka.

Bai Ling yu merasa puas dengan hormat Liu Mei yin, dia yakin anak gadis didepannya akan menjadi orang hebat di daratan ini, dia merasa sangat yakin apalagi ketika dia memeriksa kultivasi gadis didepannya, yang seumuran dengannya saja baru mencapai tahap fondation namun dia sudah mencapai tingkat ascension tingkat akhir, elemennya pun begitu mencengangkan, Bai Ling yu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, dia menjadi tambah yakin menjadikannya penerusnya.

"Mei yin aku serahkan pedang phionix legendaris ini kepadamu." ucap Bai Ling yu lalu menyerahkan sebilah pedang itu kepada Liu Mei yin dan langsung di terima oleh Liu Mei yin.

"Baiklah tugas guru sudah selesai." ucap Bai Ling yu lalu menghilang entah kemana.

"Terimakasih guru." ucap Liu Mei yin dia menatap kepergian gurunya, kemudian dia memasukkan pedang tersebut kedalam cincinnya.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dia membuka matanya kembali, dan di hadapannya banyak orang yang menatap ke arahanya 'haa ada apa ini kenapa mereka menatapku? Bukankah tadi aku berada didalam toko bersama guru' batin Liu Mei yin lalu melihat sekelilingnya, betapa kagetnya dia mendapati dirinya berdiri di antara kerumunan orang.

"Mei Mei ada apa denganmu? apakah ada yang kau pikirkan?." Tanya Liu zao ying dia sangat menghawatirkan adiknya.

"Haah.. aku tak apa hanya sedikit pusing." ucap Liu Mei yin sambil memegang kepalanya padahal dia tak sakit kepala.

hanya saja dia melihat banyak orang yang memandang mereka dengan tatapan aneh 'apakah ada sesuatu yang terjadi? Hah sudahlah nanti aku tanya kepada gege' batin Liu Mei yin.

"Syukurlah tapi sungguh kau tak apa Mei mei?." Tanya Liu Zao ying kembali.

"Benar Gege aku tak apa.. sudahlah ayo kita pergi ke toko Ning." ucap Liu Mei yin lalu menggandeng tangan kakaknya berjalan menuju toko terbesar disana, Liu Zao ying tentu sangat senang karena adiknya kini mulai berbicara dengan nada ceria kepadanya.

Orang-orang yang awalnya melihat Liu Mei yin dan Liu Zao ying, kini bubar dan melanjutkan aktivitas kembali.

Setelah jauh dari kerumanan orang-orang tadi, barulah Liu Mei yin menanyakan kejadian tadi, dan Liu Zao ying memberitahu Liu Mei yin kenapa mereka bisa menajdi tontonan.

"Ge coba ceritakan apa yang sebenarnya terjadi tadi." ucap Liu Mei yin sambil menunggu penjelasan kakaknya.

"Baiklah Gege akan bercerita, tadi mei mei tiba-tiba berdiri diam di tengah jalan, lalu ada kereta yang akan lewat, gege tak tau kenapa Mei Mei hanya berdiri diam Gege berusaha memanggil tapi tak ada jawaban, jadi gege menarikmu saat kereta akan lewat dan naasnya aku sampai terjatuh... orang yang berada di kereta turun dan memarahi Gege tentu gege tak terima dan ingin memberi pelajaran kepada orang tersebut, tapi ada orang baik yang lebih dulu membantu Gege menyelesaikan masalah, yah walaupun pemuda sombong tersebut justru malah kabur tak ingin disalahkan, kau tau mei mei baru kali ini aku melihat pemuda yang sangat tampan tapi sayangnya dia seperti... Ee idiot" ucap Liu Zao ying terbata ketika menyebut kata idiot.

Otomatis Liu Mei yin mengerutkan keningnya ketika mendengar deskripsi orang yang membantu mereka. apakah itu kau?.

1
Murni Dewita
👣
Fhitria Indriani
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!