NovelToon NovelToon
Dipaksa Kawin Kontrak

Dipaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Kaila tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis hanya dalam semalam. Seorang perempuan sederhana yang mendambakan kehidupan tenang, mendadak harus menghadapi kenyataan pahit ketika tanpa sengaja terlibat dalam sebuah insiden dengan Arya, seorang CEO sukses yang telah beristri. Demi menutupi skandal yang mengancam reputasi, mereka dipaksa untuk menjalin pernikahan kontrak—tanpa cinta, tanpa masa depan, hanya ikatan sementara.

Namun waktu perlahan mengubah segalanya. Di balik sikap dingin dan penuh perhitungan, Arya mulai menunjukkan perhatian yang tulus. Benih-benih perasaan tumbuh di antara keduanya, meski mereka sadar bahwa hubungan ini dibayangi oleh kenyataan pahit: Arya telah memiliki istri. Sang istri, yang tak rela posisinya digantikan, terus berusaha untuk menyingkirkan kaila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Suara langkah kaki terdengar samar di koridor lantai atas rumah utama itu. Nayla berdiri diam di depan kamar tamu yang dihuni Kaila jantungnya berdegup tak menentu, wajahnya tegang.

Ia baru saja keluar dari kamarnya, bermaksud mencari Arya yang sejak tadi tak kembali, dan tanpa sengaja mendengar sesuatu dari balik pintu yang tertutup itu.

Ia mendekat, menempelkan telinganya perlahan ke permukaan kayu.

“Jangan terlalu cepat,aku belum terbiasa” suara Kaila terdengar pelan dari dalam. Terdengar seperti bisikan, namun cukup jelas bagi Nayla yang sedang menguping penuh perhatian.

Lalu, beberapa detik kemudian, terdengar suara ranjang bergeser. Helaan napas. Desah kecil yang tak biasa.

Nayla mengerutkan kening. Ia mencengkeram gagang pintu namun tak membukanya. Rasa marah mulai menyulut dadanya. Ia tahu betul suara Arya dan suara perempuan itu tak lain adalah Kaila.

Tubuhnya bergetar menahan emosi.

“Berani-beraninya kau, Kaila…” gumam Nayla, nyaris tanpa suara, matanya melotot tajam ke arah pintu yang tak kunjung terbuka.

Ia mundur perlahan, lalu berbalik cepat dan melangkah kembali ke kamarnya dengan wajah merah padam. Pintu kamarnya dibanting cukup keras, menandakan amarah yang meledak di dalam dadanya.

Di dalam pikirannya, satu hal pasti ia tidak akan membiarkan perempuan itu menang. Tidak setelah dua tahun ia bersabar menahan diri, menunggu Arya yang bahkan tak pernah menyentuhnya.

Dan malam ini, suara dari kamar tamu itu membuatnya merasa seperti istri yang benar-benar telah kehilangan tempat.

.....

Pagi itu, rumah utama masih diselimuti ketenangan. Namun di balik ketenangan itu, ada ketegangan yang samar menyelusup ke antara para penghuninya.

Kaila sudah rapi sejak pagi, mengenakan blus putih dan celana panjang hitam sederhana. Ia menunggu di ruang tamu sesuai permintaan Arya yang tadi malam sempat berkata singkat, “Besok ikut aku ke kantor.”

Langkah kaki Arya terdengar menuruni tangga. Dengan jas abu-abu yang membalut tubuh tegapnya, ia mendekati Kaila tanpa banyak basa-basi.

“Kita berangkat sekarang,” ujarnya.

Kaila hanya mengangguk dan berjalan mengikutinya keluar rumah.

Namun sebelum mereka sampai di depan pintu, suara Nayla terdengar dari balik tangga. Ia baru saja muncul dengan gaun tidur sutra dan wajah penuh riasan.

“Mau ke kantor?” tanyanya sambil menatap sinis ke arah Kaila. “Atau… bulan madu diam-diam?”

Arya tak menanggapi. Ia melangkah lebih dulu, membuka pintu untuk Kaila.

Nayla mendengus pelan. “Lucu sekali, bahkan aku saja tidak pernah diantar ke kantor seperti itu.”

Kaila sempat menoleh, namun cepat-cepat menunduk dan melangkah ke luar.

Setelah mobil mereka melaju dan meninggalkan halaman rumah, Nayla berdiri diam di balik jendela. Matanya menatap tajam ke arah gerbang yang mulai tertutup perlahan. Seketika, rasa panas menjalari hatinya.

"Aku akan membuatmu keluar dari rumah ini dengan caraku sendiri, Kaila," gumamnya.

.....

Gedung Satya Group pagi itu mulai dipadati aktivitas. Setiap sudut dipenuhi karyawan berpakaian rapi, sebagian sibuk dengan berkas, sebagian lagi tengah berdiskusi dengan suara pelan.

 Namun semua terdiam sejenak saat lift eksekutif terbuka, memperlihatkan sosok Arya Satya yang melangkah keluar dengan aura dingin namun penuh wibawa.

Di sampingnya, Kaila berjalan dengan langkah gugup, namun mencoba menjaga ketenangan. Senyum sopan menghiasi wajahnya, meski dadanya bergemuruh hebat.

Langkah Arya terhenti di depan ruang rapat besar yang sudah dipenuhi para kepala divisi. Mereka semua berdiri saat Arya masuk.

Tanpa banyak basa-basi, Arya menatap semua yang hadir dengan sorot mata tajam dan penuh kendali. Ia menyingkirkan jaketnya, menyerahkannya pada Kaila tanpa berkata apa-apa, lalu berdiri di ujung meja.

"Ada satu hal penting yang perlu saya sampaikan sebelum kita mulai rapat," ucapnya tenang, namun nadanya tegas dan menggema. "Mulai hari ini, saya membawa seseorang yang harus kalian hormati."

Arya menggeser tubuhnya sedikit, memberi ruang bagi Kaila yang berdiri setengah tertekuk gugup.

"Namanya Kaila. Dia adalah istri saya," lanjutnya dengan nada datar namun cukup membuat semua orang saling berpandangan kaget.

“Kami menikah secara pribadi, tanpa seremoni. Namun dalam waktu dekat, saya akan mengadakan resepsi besar-besaran sebagai bentuk penghormatan.”

Beberapa kepala menunduk, beberapa lainnya terlihat bingung. Pasalnya, selama ini publik tahu Arya menikah dengan Nayla, putri dari rekan bisnis ayahnya. Tapi Arya tak memberi ruang untuk pertanyaan atau perdebatan.

Ia hanya melirik Kaila sekilas dan berkata pelan, “Duduk di sebelahku.”

Kaila menuruti perintah itu tanpa suara. Seluruh ruangan terasa menegang. Aura Arya yang dingin namun berwibawa benar-benar mendominasi suasana.

Setelah itu, Arya membuka map rapatnya dan melanjutkan pertemuan seolah tak terjadi apa-apa.

Namun dari balik kaca luar ruang rapat, beberapa karyawan tampak mulai membisiki satu sama lain.

Dan di lantai berbeda, nama Kaila mulai menjadi pembicaraan.

.....

Laras mengetuk pintu ruang kerja Arya dan masuk dengan clipboard di tangan. Tatapannya tenang dan terlatih, namun sesaat sempat melirik ke arah Kaila yang duduk di sofa tamu dengan wajah canggung.

“Pak Arya, ini jadwal Anda untuk dua hari ke depan. Saya sudah atur agar tidak terlalu padat, mengingat rencana Anda yang ingin lebih banyak waktu untuk urusan personal.”

Arya mengangguk, tak menanggapi basa-basi. “Bagus. Dan tolong beri pengumuman resmi ke semua kepala divisi soal status pernikahan saya. Jangan lewatkan detailnya.”

“Baik, Pak.” Laras mengangguk dengan mantap. Laras tak pernah mengecewakan Arya dalam hal pekerjaan.

Sebelum Laras berbalik, ia sempat menatap Kaila dan tersenyum tipis, sopan. “Selamat datang, Bu Kaila. Jika ada yang bisa saya bantu dalam menyesuaikan diri di lingkungan ini, silakan beri tahu saya.”

Kaila tampak kaget, namun mengangguk gugup. “Terima kasih, Laras…”

Begitu Laras keluar dan menutup pintu, ia berpapasan dengan dua karyawan dari tim desain yang tengah membicarakan Kaila dalam nada sinis.

 Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya melirik mereka sekilas cukup untuk membuat keduanya buru-buru diam dan berpura-pura melihat ke arah lain.

Di kantor ini. Laras adalah orang kedua yang berkuasa. Walau bukan anggota keluarga,Laras telah menjadi salah satu orang penting di Perusahaan.

Laras tahu persis bagaimana dinamika kantor bisa kejam bagi orang baru, apalagi yang datang sebagai istri keuda CEO. Tapi ia memilih caranya sendiri untuk melindungi tenang, tanpa keributan.

Setelah kembali ke mejanya, Laras membuka email dan mulai menyusun memo resmi. Dalam memo itu, ia menyisipkan kalimat tegas:

 “Setiap karyawan diminta menjaga profesionalitas serta menghindari pembicaraan pribadi yang mengganggu lingkungan kerja, terutama terkait kehidupan pribadi pimpinan perusahaan.”

Ia tahu, memo itu akan menjadi peringatan halus untuk menghentikan desas-desus yang mulai liar di seluruh kantor.

1
R 💤
jangan mau kaila,
R 💤
hadir Thor 👋🏻
R 💤: siap Thor 👋🏻
Dini Nuraeni: Thanks dah mampir dan jadi yang pertama mengomentari 🥹🫶
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!