orang gadis yang berusia 20 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 26 tahun.
Natasha bukannya bahagia dengan pernikahannya. tapi nyatanya malah selalu disiksa secara fisik serta batin oleh sang CEO karena dia merasa gadis itu adalah penghancur masa depannya dengan hubungan asmara pacarnya.
apakah Natasha bisa bertahan dengan sikap kasar CEO atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melakukan malam terakhir
"Jangan berharap banyak dariku tadi aku hanya bersandiwara di hadapan kedua orang tuamu", ujar Alvaro datar.
Ana tersenyum kecut "Ya, aku tahu, Aku tidak akan pernah berharap banyak darimu. Tapi terima kasih kau telah membantuku agar mama dan papa percaya bahwa kita menjalankan pernikahan ini dengan bahagia. Aku tidak ingin Papa dan Mama sedih melihat kita"
Alvaro hanya diam dan terus menatap jalan.
Setelah perjalanan beberapa menit, mereka berdua akhirnya sampai di rumah orang tuanya Alvaro.
"Kalian sudah pulang rupanya. Bagaimana keadaan papamu ,sayang?", tanya Mama mertua pada Ana.
"papa sudah lebih baik ,mom"
"Syukurlah kalau begitu, Mommy sangat senang mendengarnya"
Alvaro males mendengar pembicaraan namanya dan istrinya. Alvaro meninggalkan mereka lalu berjalan pergi ke kamarnya.
****
"Mom,Dad, aku dan Ana akan pindah besok", kata Alvaro kepada Mom dan Dad yang sedang duduk di ruangan keluarga.
"Pindah ? ke mana? dan kenapa kamu harus pindah?", tanya Mama mertua.
" Ya, Mom. Aku akan pindah, berapa bulan yang lalu aku telah membeli rumah yang dekat dengan kantorku dan kampus Ana, jadi lebih baik kami tinggal di sana karena dekat.
Lagi pula aku ingin tidur mandiri bersama dengan... istriku", kata Alvaro mengucapkan kata istri dengan perasaan aneh.
"Tapi Ana baru saja tinggal di sini Baru 5 hari..." kesal mam Lina.
Sudah sejak lama mama Lina menginginkan seorang putri. Tapi Tuhan berkehendak lain yang kini memiliki putra.
"Biarkan saja ,honey. biarkan mereka belajar mandiri", sahut papa Hendra
Mama lina langsung menatap ke arah suaminya dia tidak suka suaminya membela putranya.
" Mom... biarkan aku dan Ana pindah"
"CK, baiklah ,tapi kau harus berjanji pada mommy kau harus menjaga Ana dengan baik, awas saja jika sampai terluka sedikit saja kau akan berurusan dengan Mom"Ketus mama Lina, dia sebenarnya tidak rela putrinya dan menantunya pindah dari rumahnya.
"Hm...", balas Alvaro
" Alvaro!"
" Yes, Mom . aku akan menjaganya", kata Alvaro malas.
setelah itu Alvaro berjalan menuju kamarnya.
yang diikuti oleh Ana di belakang nya. Sebelum Ana pergi dia mengucapkan selamat malam kepada Papa dan Mama mertua .
sesampainya di kamar Alvaro langsung mengambil laptopnya karena dia belum sempat mengerjakan berkas-berkas yang dikirim oleh sekretarisnya tadi. Dia mengambil dan berjalan menuju sofa yang ada di kamar. Sedangkan Ana menuju kamar mandi. Setelah selesai Ana keluar dari kamar mandi. Dia juga sempat melirik ke arah Alvaro, lalu Ana berjalan lemari baju untuk mengemasi pakaiannya ke dalam koper.
Setelah mengerjakan berkas-berkasnya lewat email yang ada di laptopnya.
Alvaro berjalan menghampiri Ana yang sedang mengemasi pakaiannya ke dalam koper.
"kau sudah mengemasi semua pakaiannya?", tanya Alvaro pada Ana.
"Ini hampir selesai", anak lalu meresleting kopernya.
Ana menurunkan kopernya dari atas ranjang.
Alvaro menghampiri Ana lalu menarik lengannya membuatnya dan menubruk dada bidang Alvaro. Dan tangan nya memegangi pinggang Ana.
Alvaro mendekatkan wajahnya dengan wajah Ana."mari kita lakukan, anggap saja malam terakhir kita di kamar ini sebelum kita pindah besok", bisik Alvaro .
Alvaro langsung saja mencium bibir Ana dengan rakus. Dia sangat menikmati bibir Ana yang terasa manis bagi Alvaro.
Alvaro terus saja mencium bibir Ana hingga ke lehernya . Ana tak bisa mengelaknya selain menerimanya dengan pasrah. Lalu Alvaro mendorong tubuh Ana ketempat tidur,ia langsung menindih tubuh Ana
Ana hanya menutup matanya, ketika buah dadanya sudah di hisap.Nafas mereka berdua memburu.
"aahhh...aahh ",Ana mendesah
" Kau sangat menikmatinya hum?", tanya Alvaro.
Tapi Ana tidak menjawab nya.
" kau sangat nikmat", ujar Alvaro
Ana mendesah saat Alvaro menghisap buah dadanya. Alvaro langsung memasuki miliknya ke dalam milik Ana .
"Ohh,fuck! kenapa kau begitu sempit sekali walaupun kita sudah melakukannya ", bisik Alvaro. Dia semakin menusuk dalam -dalam milik Alvaro membuat Ana tak berdaya.
Alvaro melakukannya dengan penuh mesra dan menggigit kecil belakang telinga Ana.
Alvaro terus memompa dengan semangat, kita akan mencapai puncaknya . Alvaro semakin mendorong dalam dan memompanya lebih semangat saat akan mengeluarkan cairan itu terasa hangat .
Habis melakukan Itu mereka tertidur pulas.Dan mereka saling berpelukan.