Akibat dari perceraian orang tua pasti akan berdampak pada kehidupan anaknya. Apa lagi anak itu ada di masa pubertas yang mengalami pertumbuan secara fisik, maupun uperilaku-perilakunya.
Joko Susanto adalah salah satunya.
Dia adalah remaja yang putus sekolah.
Dan memutuskan untuk meninggalkan desanya untuk bekerja di perbatasan kota Y. Ia tinggal di kosan putri milik istri dari kakak keponakannya, Parmin. Dan istrinya yang bernama Rani.
Karena Parmin ini jarang pulang kerumah, Joko dan Rani pun menjadi sangat akrap. Tidak terkecuali kepada Elsa adik dari Rani dan juga Bude Atun ibunya Rani dan Elsa.
Karna kosan itu adalah kosan putri, Joko pun juga dekat dengan banyak wanita di sana. Ada mahsiswi yang bernama Indri, ada juga pemilk salon yang bernama Dina.
Belum di luaran kosan
Ada Lastri penjual angkringan,
nyonya Santi, dan masih banyak lagi.
Dan mereka semua cantik-cantik dengan kelebihan masing-masing yang mereka miliki.
Siapakah yang nantinya akan menjadi istri Joko?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joko susanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Elsa lagi mens
"Sa, napa kamu tadi kok marah-marah sama temenmu" Joko memulai percakapan, dengan sambil menjilat es krim yang di kasih Elsa.
" Aku ga marah kok cuma sebel aja," jawab Elsa.
" Napa kok sebel?,"" tanya Joko. "Habisnya, Via tadi kaya ganjen gitu sama kamu Jok, aku ga suka," jawab Elsa yang juga masih menjilat es krim. "Terus kenapa kamu tadi pas berangkat kaya semangat, tapi kok pas pulang diem aja kaya marah, gitu?," tanya Joko dengan es krim terakhirnya.
"Emang kamu pengen tau, Kenapa?" Elsa memandang Joko. "Emang kenapa,?," Joko penasaran. "Emang mau tau banget atau pengen tau aja? Elsa memastikan. "Ya pengen tau aja," Joko menjawab nya.
"Ya udah kalau cuma pengen tau aja ya, aku bisa atasi sendiri kok," Elsa terlihat kesel. "Ya udah pengen tahu baget." Joko penasaran. "Kayaknya ga mungkin deh kalau kamu pengen tahu banget,? Elsa meragukan Joko.
" Terus gimana dong?." Joko terlihat bingung. "Ya ga gimana- gimana, ini soalnya masalah perempuan Jok." Elsa memberi tahu Joko.
"Tadi katanya mau ngomong, kok sekarang jadi soal masalah perempuan, emang apaan sih,? Joko penasaran.
Elsa senyum-senyum,
Setelah itu ia mendekatkan mulutnya. "Aku lagi mens, Jok," Elsa berbisik di telinga Joko. Joko yang mendengar itu pun nampak sedikit berfikir. Tentang apa itu yang di katakan Elsa. Sesuatu yang tidak asing baginya. Nama itu sering ia dengar tetapi tidak tahu apa artinya.
" Ow itu, yang itu, ya" Joko manggut manggut, seperti sudah tau tentang itu saja. Padahal Joko hanya gengsi. Dan tidak ingin Elsa menganggapnya Bodoh ke dirinya.
Elsa sendiri sebenarnya tau kalau Joko tidak tau tentang itu. Karna jimak aja joko tidak tahu apa lagi tentang itu. "Emang apa coba, tebak? Elsa mengejar jawaban Joko.
"Yang itu kan, masalah perempuan itu. Yok Sa, pulang?"Joko berusaha menghindar dari pertanyaan itu.
"Ita..! ...itu, ita..! ...itu.
Sebenarnya kamu tau ga sih Jok," terlihat Elsa sedikit kesal dengan Joko yang mau menghindar dari pertanyaan itu.
Joko pun menjadi takut, dan akhirnya menyerah.
" Iya ga tahu, emang apaan sih? itu yang berdarah- darah itu kan?," Joko mencari-cari jawaban yang ia ketahui.
Dan cuma hanya sebatas
itulah yang Joko ketahui.
"Lha itu tau," Elsa menjawabnya.
"Emang nya itu apaan sih Sa? kok bisa keluarin darah?Joko bertanya.
Elsa terlihat bingung menjawabnya. "Darah ya, darah kamu ga pernah liat darah? Elsa menjawab sembari berfikir. "Ya maksudnya itu ada luka atau gimana?," Joko penasaran.
"Menurut buku yang ku baca itu karna ga ada yang membuahi jadinya kaya gitu," Elsa menjawabnya.
" Membuahi?" Joko semakin bingung dengan jawaban Elsa.
Sebenarnya Elsa sangat malu tentang itu, tapi Elsa melihat ekspresi kepolosan Joko membuat Elsa penasaran dan suka dengan kelucuan itu.
"Ya udah yok Jok, pulang, besok tak kasih tahu Yang detail, kamu Jimak aja ga tau, aku jadi susah jelasinnya." Elsa menarik tangan Joko.
Joko yang merencanakan untuk merokok pun akhirnya memasukkan rokoknya kembali. Dan pasrah dengan Elsa.
Mereka pun akhirnya meninggalkan taman itu dan pulang.
"Kamu itu gimana Sa, katanya mau kasih tahu," Joko memprotes. Tapi tetap menjalankan motor nya.
"Iya besok-besok kan, bisa," Elsa menjawab protesnya Joko. Akhirnya mereka pun sampai juga di rumah. Joko langsung memasukkan motornya ke rumah sebelah kanan, tempat biasanya motor itu di parkir di sana.
Joko mengikuti Elsa dari belakang dan menuju ruangan tengah.
Elsa duduk di tempat ruangan itu. Joko mengamati ruangan itu. Mencari keberadaan Mbak Rani tapi ga menemukannya.
"Mbak Rani mana ya sa?," Joko bertanya ke Elsa.
" Ya ga taulah kan kita tadi pulangnya barengan," Elsa menjawabnya.
Tidak berselang lama Mbak Rani datang dari arah luar membawa bungkusan plastik hitam. "Eh kalian dah pulang," Rani menyapa.
Rani tidak sempat melihat motor yang sudah terparkir di tempatnya. Sehingga Rani tidak Tahu kalo Elsa dan Joko sudah pulang.
"Apaan itu Mbak?" Elsa bertanya sesuatu yang di bawa Rani. "Oh ini sayur, Mbak mau masak soalnya," Rani membuka bungkusan itu. Dan di taruhnya di atas meja.
"Oh kirain apa," Elsa tidak penasaran lagi. "Ya udah yok Mbak, tak bantu masak," Joko terlihat antusias. "Nanti Ko, Mbak masaknya, mau mandi dulu," Mbak Rani pergi masuk kamarnya.
"Aku juga mau mandi," Elsa pun beranjak dari ruangan itu. Dan menuju rumah samping sebelah kanan. karena kamar Elsa terletak di rumah sebelah kanan.
Joko pun sekarang sendirian di ruangan itu.
"Mendingan aku juga mandi," Joko pun akhirnya memutuskan untuk ke kosan, untuk mandi.
