NovelToon NovelToon
Gadis Penggoda Duda

Gadis Penggoda Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Duda / Nikah Kontrak / Pelakor jahat
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Mendapati kekasihnya memiliki hubungan dengan perempuan lain, membuat Agnes ingin balas dendam.

"Emang siapa yang mau sama kamu? Udah tepos, pendek, miskin lagi."

Agnes menatap tajam Wira, mantan kekasihnya. Laki-laki itu baru saja putus sudah mengatainya.

"Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan laki-laki yang baik tidak seperti kamu, tukang selingkuh. Mana selingkuhannya istri orang. Dih amit-amit deh."

PLAK PLAK

Agnes tidak hanya membalas ucapan Wira, tapi juga menamparnya.

Disisi lain, ada seorang laki-laki tengah diejek oleh mantan istrinya.

"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya."

Akankah Agnes memiliki takdir bertemu dengan laki-laki yang berstatus duda ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Klinik Kecantikan

"Hai Mas... " sapa Agnes baru masuk mobil.

Daru terdiam sejenak, memperhatikan penampilan gadis di depannya. Agnes terlihat berbeda dari sebelumnya, hari ini terlihat lebih fresh dari pertemuan-pertemuan mereka sebelumnya.

"Seger banget bunnn." katanya sambil tersenyum menggoda.

"Loh kata Mas Daru harus lebih memperhatikan penampilan sebagai tanda menyayangi diri sendiri. Lah ini salah satunya, harus tampil sedikit berbeda dari biasanya." jawab Agnes, dia senang karena berhasil membuat Daru melihatnya berbeda dari sebelumnya.

Daru mengangguk, dia tentu senang melihat Agnes ceria. Terlebih gadis ini mau mendengarkan sarannya, ia merasa sangat dihargai sekali. Mendadak Daru teringat dengan Seina, saat mereka masih suami istri, Seina sulit sekali dinasehati, diberikan saran. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Mantan istrinya itu sangat bebal sekali.

"Hari ini Mas Daru mau ajak Agnes kemana?" tanya Agnes penasaran.

Daru menggeleng tanda enggan menjawab. "Kan aku semalam bilang rahasia. Kamu nurut aja, duduk manis, nanti kalo udah sampe tujuan pasti juga paham." jawab Daru mulai meninggalkan kontrakan ini.

"Mari Pak Tikooo... " sapa Daru menurunkan kaca mobilnya untuk menyapa Pak Tiko.

Pak Tiko melambaikan tangan. "Hati-hati ya mass... "

"Kok Mas Daru bisa kenal Pak Tiko?" tanya Agnes.

"Satpam di daerah ini orang lama semua. Jadi aku banyak kenal, rumah mereka juga ga jauh kok dari sini."

Daru mengemudi dengan kecepatan sedang, sambil memutar lagu santai menemani perjalanan mereka.

Baru beberapa menit jalan, Daru mengambil kantong belanja di bangku belakang. Isinya berbagai macam minuman dan cemilan.

"Ini buat ngemil dijalan. Biar ga bosen, Nes." Daru memberikannya pada Agnes.

"Oh iya Mas, makasih." Agnes menerima dengan senang hati.

"Kalo perlakuan Mas Daru se perhatian ini wajarlah aku kesemsem dalam waktu semalem." batin Agnes mulai membuka salah satu coklat.

"Manis, Nes." ujar Daru melihat Agnes yang masih menikmati coklat.

"Hah apa mas?" kata Agnes mendadak bloon. "Ini, coklat?" tanya gadis itu melihat coklat ditangannya. "Iya manis, kayak Mas Daru." kata Agnes sambil tertawa.

Daru tentu ikut tertawa sambil berpaling muka. Dia tidak mengira Agnes bisa menjawab seperti itu, menggombalinya.

"Ayo Mas cicip juga. Masa yang beli ga ikut makan." Agnes menyodorkan coklat bagian ujung yang sudah di potek kecil.

"Aaaaa... "

Daru membuka mulutnya, membiarkan Agnes menyuapinya coklat. Ada perasaan bahagia yang sulit sekali dia jelaskan.

"Enak kan? Aku aja baru makan coklat seenak ini ya hari ini." ujar Agnes menatap kantong belanja di pangkuannya dengan bahagia.

Dulu bersama Wira, dia hanya makan coklat ya merk silverqueen. Itu pun Wira sering beli pas masa mereka baru PDKT. Setelah berpacaran keduanya sibuk menyisihkan uang untuk beli buku dan ngeprint tugas.

"Nanti setiap ketemu aku bakal selalu bawain kamu coklat. Biar kamu bisa makan sepuasnya atau dibagi ke Selfia dan teman-teman kamu lainnya." kata Daru, mendadak ia ingin memberikan apa yang belum pernah Agnes rasakan.

Hatinya senang melihat Agnes tersenyum, tertawa bahagia, apalagi saat tengah bersamanya.

"Wah jangan deh Mas, nanti bangkrut. Beli coklat ini pasti mahal, yang ada gaji kamu habis buat beliin aku begini." ujar Agnes tidak mau membuat Daru mendadak miskin.

Daru mencoba menahan batuk yang mengganjal tenggorokannya.

"Apa tadi kata Agnes? Bangkrut? Mahal? Gajiku habis cuma untuk beli coklat?" batin Daru berseru kaget.

Tapi wajar saja Agnes berpikir begitu. Karena Daru semalam mengaku bekerja sebagai Manajer Administrasi. Padahal aslinya dia adalah pemilik sebuah perusahaan besar.

Sudah 30 menit berlalu, Daru membelokkan mobil ke sebuah klinik kecantikan yang terkenal di kota mereka.

"Ayo turun." Ajak Daru saat Agnes hanya diam memperhatikan bangunan di depan mereka.

Keduanya sudah keluar dari mobil. Agnes masih seperti orang bingung. Dia memikirkan untuk apa Daru mengajaknya kesini? Ya memang dia berencana melakukan perawatan, tapi tidak disini juga. Harganya pasti sangat mahal. Untuk kaum mendang mending seperti dirinya pasti akan mencari tempat yang murah, sesuai budget yang ada.

"Ayo masuk, malah diem aja disini." Daru yang tadi sudah berjalan beberapa langkah, melihat Agnes tetap diam langsung membalikkan badan dan menarik tangannya.

"Mas Daru ngajak aku perawatan disini?" tanya Agnes masih mempertahankan diri agar tidak ditarik masuk oleh Daru.

"Iya lah, ngapain aku ngajak kamu kesini kalo cuma buat ngopi. Ya salah tempat." jawab Daru.

"Mas kalo perawatan jangan disini lah. Mahal, nanti uang... "

Daru langsung menarik tangan Agnes masuk sebelum gadis itu selesai dengan ucapannya.

"Ehhh ehhh mas jangan masukk... " kata Agnes panik. Dia tidak siap harus mengeluarkan uang berjuta-juta untuk sekali perawatan disini.

"Udah diem, tugas jamu cuma nurut. Semua aku yang bayar."

Agnes terdiam mendengarnya. Dia tidak salah dengarkan?

"Siang Mas Daru, lama ga kesini ya." sapa seorang wanita dengan seragam hijau putih.

"Mbak Hilda, aku mau ambil paket perawatan sebulan empat kali. Ambil paket pasangan ya." Daru mengatakan itu sambil menyodorkan kartu debitnya.

"Wah baru nih. Oke bentar." ucap Mbak Hilda tersenyum mengintip Agnes yang berdiri tepat di belakang Daru. "Reno, Sekar, bawa pasangan ini ke ruangan VIP A ya."

"Baik mbak... " jawab kompak kedua karyawan itu. "Mari Mas, mbak ikut kami ke ruangan." ajak mereka pada Daeu dan Agnes.

"Udah ayo, ga usah malu-malu." Daru menggandeng Agnes naik lift untuk ke lantai 4 bangunan ini.

"Mas Daru bener bayarin Agnes paket perawatan sebulan empat kali?" tanya Agnes berbisik pelan agar tidak terdengar oleh dua karyawan yang berdiri di depannya.

Daru hanya mengangguk saja.

"Pasti mahal ya mas. Mending batalin aja mas sisa tiganya. Cukup hari ini aja perawatan disini, minggu depan tempat lain lagi. Biar Agnes yang cari sendiri." pinta Agnes tidak mau merasa terbebani dengan kebaikan Daru.

"Kamu ini mikirnya mahal-mahal. Aku udah member lama, dari jaman sekolah udah perawatan disini. Dari jaman maminya Mbak Hilda yang jaga sampe sekarang Mbak Hilda sendiri turun tangan. Jadi soal harga udah miring jauh." kata Daru menjelaskan, membuat Agnes terlihat lega.

"Oh gitu, pantesan Mas Daru ga takut langsung ambil paket sebulan empat kali. Ngomong dong Mas dari tadi, kan aku jadi tenang dengernya."

"Kamu ga ada nanya, jadi buat apa aku jelasin. Aku udah niat bayarin kamu, jadi menurutku ga perlu jelasin apapun. Kan aku udah bilang, tugas kamu nurut aja."

"Agnes ngerasa ga enak Mas. Banyak banget ngerepotin, ditolongin beberapa kali, dihibur, dibeliin coklat, sekarang mahal di ajak perawatan. Agnes berasa jadi cewek matre." ujar gadis itu mengatakan keresahannya.

"Ga ada cewek matre di mata cowok berduit.Ini gara-gara kamu lama pacaran sama Si Wira Wira itu, pasti ga pernah diajak ke tempat begini, jadi pas aku ajak kesini kaget kan? Emang Wira itu bawa pengaruh buruk ke kamu. Ga usah takut atau sungkan aku ajak begini, hak biasa lah. Kadang sama temen lain juga aku begini. Kecuali aku ajak kamu ke tempat dugem, nah baru kamu boleh takut."

Perkataan Daru memang sangat benar sekali. Dia tidak pernah di ajak Wira pergi perawatan. Kata Daru perawatan itu mahal, lebih baik uangnya untuk keperluan lain.

lagi dan lagi Agnes semakin bertambah semangat ingin bersama Daru.

"Kalo cowoknya modelan Mas Daru, aku mau sedikit gatel gapapa kan ya? Abisnya Mas Mas model begini ga akan datang dua kaliiii." ujar Agnes berseru dalam hati.

1
Noey Aprilia
Kl msih ngusik,gmpar aja....atw blng sm mas daru,biar d gtok kpalanya....
Noey Aprilia
Reader jg msti d ajakn mkan2 dong mas daru,kn pjak jdian.....😁😁😁
Noey Aprilia
Duda lbh mnggoda lho nes....
so,trima aja mas daru jd clon suami....😁😁😁
Noey Aprilia
Ssekli chat dluan gt,nanya kbr kek atw apa....jgn cma nunggu,tar mas daru brsa usahanya sia2.....
Noey Aprilia
Gercep jg mas daru....
udh d ajak prwatan mehong,d krimin bunga pula....agnes jgn smp nolak y kl d tmbak....😁😁😁
ErNawati
mantap lanjuttt
Noey Aprilia
Gtu dongggg.....
Move on dri kdal buntung,biar dia nysel s'umr hdp....yg pnting pdkt dlu,spa tau d ajak nkah.....😁😁😁
Noey Aprilia
Yaahhh.....
mas daru udh smngt bgt pdhl,taunya slh sngka....d kira agnes udh pnya pcar.....
Diyah Pamungkas Sari
typo mu tor 😭 " mas ilham suka sama mas agnes". 🤣🤣🤣 mendadak genre pelangi 😭😭
author pare: ya amponnn maapkan otorrr mode puasa bikin olenghh😭 makasih Kak Diyahh, koreksi mu sangat membantu kuu ❤
total 1 replies
Noey Aprilia
Sokooorrrr.....
pdhl pnya suami yg baik,mlah slingkuh....mna cma porotin pula....
yg jd krban ga cma psangannya,tp kluarga s bjingn jg.....
Diyah Pamungkas Sari
tonjok aja sel...plus tendang burungnya smpek gk bs baangun wkwkwkwkk
Noey Aprilia
Hai kk....
aku udh mmpir....
Bru awl,udh esmosi....tp jg nyesek....
pgn bejek2 mreka yg jd psngn slingkuh...😠😠😠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!