NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri SAH

Pembalasan Istri SAH

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Pelakor / Dendam Kesumat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.5
Nama Author: syila hasna

Riana adalah seorang wanita yang merasa sangat beruntung karena bisa menikah dengan pria pujaan hatinya.

Riana yang telah menikah selama hampir sepuluh tahun merasa sangat bahagia karena memiliki suami yang sangat penyayang dan sepasang anak yang sehat dan cerdas.

Namun ternyata kebahagiaan itu hanyalah ilusi yang dibuat oleh suaminya.

Riana yang baru mengetahui tentang perselingkuhan suaminya dengan teman kantornya merasa sangat hancur dan terpuruk.

Riana yang tak ingin hancur sendirian pun memutuskan untuk bangkit demi kedua buah hatinya hingga akhirnya membuat Riana membuat keputusan berat yaitu Pembalasan.

Apa yang sedang direncanakan Riana sebenarnya? Apakah Pembalasan Riana akan berhasil? Apakah Riana dan kedua anaknya bisa menemukan kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1. Notifikasi Email

Riana adalah wanita yag bekerja sebagai Guru Honorer yang telah menikah selama sepuluh tahun dan memiliki dua anak yang sangat cerdas laki-laki dan perempuan.

Riana yang selalu mempercayai suaminya dengan sepenuh jiwa dan raganya menjadi ragu setelah melihat informasi yang tak terduga.

"I-ini... Notifikasi apa? Kenapa ada beberapa notifikasi tentang biaya check-in hotel dan pembayaran di beberapa Restoran mahal?" gumam Riana dengan ekspresi wajah yang bingung sambil melihat surat masuk dari email milik suaminya.

Kamal Ahmad adalah seorang Pegawai BUMN yang berpenghasilan cukup besar sehingga selama menikah keduanya bisa memiliki aset yang cukup banyak.

Kamal adalah suami yang sangat royal, baik dan mencintai Istri dan Anaknya sehingga membuat Riana tak pernah percaya jika Kamal akan melakukan hal yang akan menyakiti hatinya dan anak-anaknya

"Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah selama ini Mas Kamal berselingkuh? Ta-tapi dengan siapa?" tanya Riana dengan ekspresi wajah yang bingung dengan tatapan mata yang masih belum bisa menerima kenyataan.

Riana yang melihat pembelian tiket booking hotel yang akan dilakukan untuk malam ini pun seketika menjadi sangat tidak tenang.

"Tidak! Mas Kamal tidak mungkin menghianatiku. Mas Kamal tidak pernah bersikap kasar dan Mas Kamal juga selalu pulang ke rumah setiap malam!" ucap Riana dengan suara yang rendah dengan hati yang masih memutuskan untuk percaya.

"Mas Kamal pun tidak pernah merahasiakan apapun dariku bahkan ATM gajinya pun aku yang pegang! Aku sangat yakin ini pasti temannya yang meminta Mas Kamal untuk memesan Hotel malam ini!" gumam Riana dalam hati dengan mata yang tertutup sambil menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.

Riana yang sedang membuka laptop di Sekolah tempatnya bekerja pun memutuskan untuk pulang dan menenangkan hati dan pikirannya yang sudah tidak tenang.

Riana yang sudah terbiasa pulang dan pergi kerja diantar oleh Kamal pun mencoba menghubungi Kamal untuk mengantarnya pulang.

"Halo, Mas. Kamu ada dimana? Aku merasa sangat tidak enak badan dan aku ingin istirahat saja di rumah. Mas, bisa jemput aku ngak?" tanya Riana yang masih mencoba bersikap ramah seperti biasanya.

"Agh, kamu kenapa Riana? Mas sedang ada di lapangan ini. Mas jemput kamu sekarang." ucap Kamal dengan nada suara yang terdengar sangat khawatir yang membuat Riana merasa sedikit lega.

"Mas Kamal bahkan sangat cemas saat mendengar aku sakit dan Mas Kamal dengan sangat sigap menjemputku. Aku tidak yakin jika Mas Kamal berselingkuh!" ucap Riana yang masih mencoba meyakinkan dirinya bahwa semua notifikasi itu salah.

Setengah jam berlalu, Kamal yang langsung pergi menjemput Riana pun datang dan membawa Riana pulang ke rumah.

Riana yang tak dapat mengatakan apapun meskipun banyak sekali pertanyaan di dalam pikiran dan hatinya pun memutuskan diam dengan seiring diamnya Kamal di dalam mobil.

Riana yang akhirnya sampai di rumah pun berniat turun dan membuka pintu pagar rumah dengan sangat lebar untuk membiarkan mobil yang sedang dikendarai itu parkir di dalam rumah.

"Mas, tunggu sebentar. Aku akan bukakan pagarnya!" ucap Riana dengan senyum yang ceria dengan perasaan lega.

Namun tiba-tiba Kamal memanggil Riana dan mengatakan sesuatu hal yang membuat Riana menjadi semakin curiga.

"Riana, tunggu! Mas, ngak bisa pulang. Mas masih ada kerjaan di lapangan jadi Mas harus kembali bekerja!" ucap Kamal dengan ekspresi wajah dan nada suara yang datar.

"Agh, lalu jam berapa Mas pulangnya?" tanya Riana dengan ekspresi wajah yang pura-pura bodoh sambil menggenggam erat tas yang ada di pangkuannya untuk membuatnya menahan diri untuk tidak marah-marah.

"Hmmm, Mas akan pulang malam sepertinya karena akan ada Acara makan-makan dengan teman kantor." ucap Kamal dengan nada suara yang tenang.

"Makan-makan? Dimana Mas?" tanya Riana dengan alis yang mengkerut dengan ekspresi wajah yang berpura-pura penasaran.

"Mas juga belum tau. Mas ikut saja kemana teman kantor mengajak." ucap Kamal dengan ekspresi wajah santai.

Kamal yang melihat Riana tidak turun-turun dan tetap duduk di dalam mobil pun meminta Riana untuk segera masuk.

"Masuklah dan Istirahat. Makanlah nasi dulu lalu minum obat." ucap Kamal dengan nada suara yang terdengar sangat perhatian tapi kata-kata itu tidak menghapus perasaan takut, cemas dan khawatir yang dirasakan Riana saat ini.

Riana yang tak punya pilihan lain pun memutuskan untuk turun dan memasuki pagar rumah sambil melihat mobil yang dibawa Kamal pergi menjauh.

Riana yang tak bisa berpikir dengan jernih pun masuk ke dalam rumah dengan tubuh yang lemas dan kaki yang telah kehilangan kekuatannya.

"Ya, Tuhan. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apakah ini sebuah kebetulan ataukah sebuah kenyataan yang memang harus aku ketahui?" tanya Riana dengan ekspresi wajah yang bingung.

Riana yang tak tau harus melakukan apapun akhirnya menghubungi kedua adiknya untuk segera datang ke rumahnya.

"Hana, dimana kamu sekarang? Bisa datang ke rumah mbak sekarang ngak? Ada masalah penting dan ajak Leo juga kemari. Ingat jangan sampai Papa dan Mama tau!" pesan Riana dengan nada suara yang tegas.

"Aku ada di kampus sekarang. Ada apa, mbak? Ada masalah apa?" tanya Hana dengan ekspresi wajah yang bingung dengan nada suara yang terdengar penasaran.

"Sudahlah, jangan banyak bertanya. Cepatlah kemari!" ucap Riana dengan ekspresi wajah yang kesal.

Hana yang tak tau apa yang terjadi pun memutuskan untuk segera menghubungi Leo dan pergi ke rumah Riana.

Setengah jam berlalu, Hana dan Leo pun sampai di rumah Riana. Keduanya yang telah terbiasa main ke rumah Riana pun masuk ke dalam pagar dengan santainya.

Hana yang telah sangat penasaran pun langsung masuk ke dalam rumah dan mencaritau masalah yang sedang di hadapi oleh Riana.

"Mbak, ada apa? Kenapa meminta kami berdua datang kemari secara mendadak?" tanya Hana dengan ekspresi wajah yang penasaran.

Riana yang melihat Hana yang telah duduk di sampingnya dan Leo yang telah duduk di seberangnya pun menarik nafas panjang lalu menyerahkan beberapa bukti perselingkuhan Kamal yang ditemukannya.

"Apa maksud semua ini? Beraninya Mas Kamal selingkuh di belakang Mbak Riana! Aku aka pergi menemuinya dan menghajarnya!" teriak Leo dengan suara yang lantang dengan ekspresi wajah yang marah.

"Tunggu! Kau tidak boleh melakukan itu! Kau tidak bisa sembarangan memukul orang atau kau yang akan rugi sendiri!" ucap Hana yang dapat berpikir jernih dalam situasi yang sulit tersebut.

Leo yang sebenarnya sangat marah pun menahan emosinya lalu duduk kembali dan menatap tajam ke arah Riana.

"Apakah mbak yakin kalau Mas Kamal berkhianat? Lalu tiket booking hotel ini digunakan oleh Mas Kamal untuk tidur bersama wanita selingkuhannya?" tanya Hana dengan ekspresi wajah yang serius.

"Mbak tidak tau. Mbak sulit percaya jika Mas Kamal selingkuh karena Mas Kamal masih tetap menjadi Mas Kamal yang Mbak kenal. Mbak pun tak bisa menarik kesimpulan apapun sebelum melihat semuanya dengan mata ini!" ucap Riana dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat tegar.

"Aku mengerti kalau begitu mbak pergi dengan Leo ke Hotel ini dan cari tau kebenarannya!" ucap Hana dengan nada suara yang tegas.

"Tapi mbak tidak boleh datang dengan membawa motor Kamal. Mbak harus pergi ke rental mobil untuk menyewa mobil disana dan biarkan Kamal yang menyupir!" ucap Hana dengan ekspresi wajah yang serius.

"Tak hanya mobil bahkan mbak harus menggunakan baju dan jilbab yang tak pernah dilihat oleh Mas Kamal saat berada di Hotel tersebut!" ucap Hana dengan tatapan mata yang tajam.

Riana yang mendengar semua nasihat Adiknya itu pun menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuan.

"Kakak titip kedua adik kakak padamu. Jika Mas Kamal pulang duluan dan bertanya katakan saja kalau mbak pergi dengan Leo untuk ke Dokter!" ucap Riana dengan tekad yang kuat.

"Jangan khawatir, mbak. Aku tau yang harus aku lakukan!" ucap Hana sambil menganggukkan kepalanya dengan tatapan mata yang tajam.

#Bersambung#

Apa yang akan ditemui oleh Riana di Hotel? Apakah Kamal benar-benar Booking Hotel untuk tidur dengan selingkuhannya? Tunggu jawabannya di BAB selanjutnya ya..

1
Mimik Pribadi
Kamal,,,Kamal,,,,lgi jungkat- jungkit beradu peluh dan liur dngn bini orng aja gak inget akibatnya, jika seandainya ketahuan,skrng aja stlh semua terungkap dan terekspos bru nyesel,,,😋😋
Hancur sdh reputasimu,pekerjaanmu,dan yng pasti rmh tangga beserta klrgamu.
Mimik Pribadi
Berarti stlh Riana mengetahui perselingkuhan suaminya,entah itu Riana ataupun Kamal tidak ada lgi yng meminta ataupun memberikan nafkah batin y Thor,kedua nya sdh hilang selera,,,,🤭
Rismawati Damhoeri
suka aku yg cerdik begini, biasanya kalo lakinya selingkuh istrinya kabur ninggalin harta, ATM perhiasan lalu hidup sengsara dengan anaknya....
Rismawati Damhoeri
nggak di borgol juga kelessss....
Mimik Pribadi
Itu serius Kamal dan Yonna melakukan Anuk dikntr ,dkt tangga darurat pula,mana ketahuan lngsng sm Bos nya lgi ,memalukan!!!😱😱,,,,Kamal,,,Yonna,,,tunggu saatnya kalian dipecat
Mimik Pribadi
Dihidup dan otak lo apa hanya ada Yonna dan Riana???
Ngapain mobil mogok minta tlng perempuan,laki di dunia ini hbs kah smpe gak bisa telp satu orngpun utk dimintain tlng info montir mobil yng bisa dipanggil???? 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️ Otaknya dah geser kali si Kamal,,,,ribet amat hidup lo
Rismawati Damhoeri
kenapa perhiasan di jual, emas makin lama mangkin mahal looo.....
Mimik Pribadi
Riana bener2 shock liat suaminya yng benar2 chek-in sm tmn kerjanya,apalgi dia melihat suaminya berciuman didpn matanya,OMG!!!,,,sikap baik,perhatian,dan penyayang suaminya hanya kedok utk menutupi perselingkuhan nya 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️
Mimik Pribadi
Pertama liat judul dan partnya yng pendek aku lngsng suka,makanya lngsng mampir Thor,,,,🙏🏻
Helen Nirawan
keluarga sinting enak banget tuh bacot.lu brisik nyalahin org , makan tuh anak.lu yg gk tau diri
Helen Nirawan
hrs ny jgn dikasih pake baju , biar rasa in di hujat org satu dunia
Helen Nirawan
ampun bikin malu , tobat tobat
Helen Nirawan
td suruh crita , skr cerita lu gk percaya , isshh , pusing ah
Helen Nirawan
laki kok lembek , minta tlg ma cewe , trus lu cowo guna nya apa , hah , dodol tanya temen keq apa.keq issshh
Helen Nirawan
jgn lupa surat2 rumah
Harwanti Jambi
lain suami lain pula rezeki nya yg kedua belum tentu sebaik yg pertama
Elok Pratiwi
gimana mo ngelike ... cerita nya aja semakin ga jelas hanya mutar muter semrawut ... gimana balas dendamnya
Elok Pratiwi
semakin lama kok semakin membosankan ... hanya mutar muter ga jelas arah nya ... tidak menarik
Elok Pratiwi
kebanyakan monolog
Ira Rachmad
mesrah => mesra.
kelebihan h
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!