Transmigrasi Belvia

Brakkk!!!

Hana menendang pintu kelasnya 11 ipa 2 semua murid yang berada di kelas terkejut dengan kedatangan Hana yang menendang pintu kelas.

"Monyet pakai semvak gue" Latahnya adi ketua kelas .

"Hehe maaf gue gak sengaja nendang tuh pintu" Ucap Hana sambil nyengir didepan semua teman kelasnya.

Semuanya bengong apa yang mereka lihat barusan, apa seorang Hana meminta maaf? kok bisa? batin mereka semua.

"Ini benar-benar lo kan Hana?" tanya Tania sahabat kecil Hana.

"Bukan gue arwahnya Hana" ketus Hana lalu ia berjalan menuju bangkunya.

Tania mendengus kesal mendengar jawaban dari Hana.

"Anjir, ini lo Hana? kenapa lo berubah tapi gue suka gaya lo yang sekarang" ucap Alula teman sebangkunya.

"Iya gue Hana , emang dulu gue gimana?" tanya Hana.

"Kok lo malah tanya sama kita" Tania menatap heran ke Hana.

"Gue amnesia" Singkat Hana.

"Hah?" ucap mereka bersamaan.

"Lo gak bercanda kan?"tanya Tiara.

Hana hanya menjawab dengan anggukan kecil.

"Pasti gara-gara lo jatuh dari rooftop kan?" tanya Alula.

"Dan lo kenapa harus bunuh diri Han, kalo merasa capek ada kita yang siap membantu lo" ucap Tania yang diangguki oleh kedua temannya.

"Gue gak bunuh diri, ada orang yang dorong gue"

Ketiga sahabatnya melotot mendengar perkataan dari Hana sendiri.

"What the f*ck! siapa yang dorong lo Han?" tanya Alula.

"Gue gak lihat siapa dia , posisinya gue lagi duduk di pinggiran rooftop" jawab Hana .

"Ini gak bisa di biarkan kita perlu selidiki ini ulang agar tuh pelaku dapat hukuman yang setimpal untung lo masih hidup Han" ucap Tiara sambil duduk menghadap ke belakang.

"Oh, ya kalian siapa?" tanya Hana.

"Gue Tania"

"Gue Tiara dan disebelah lo Alula"

"Gue Hana"

Mereka bertiga mendengus kesal" kita udah tahu nama lo ogeb!"

Hana hanya ketawa melihat temannya kesal.

...****************...

kring!!!

kring!!!

Bel istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin dan ada yang pergi ke toilet.

"Han, kantin yuk!" ajak Tania.

"Ayok, kantin gue dah laper nih!" ucap Alula yang menarik tangan Tiara.

"Ayok!" kata Hana yang udah merapikan bukunya kedalam tas.

Mereka berempat berjalan menuju kantin sekolah. Suasana kantin sekolah ramai sekali sampai meja penuh tidak kebagian meja.

"Gimana nih, semua meja penuh" tanya Tania melihat sekitarnya.

"Gimana kalo kita nebeng meja geng Devils?"tanya Alula sambil menunjuk kearah meja Devils.

"Gue ogah bareng mereka apalagi kalo ada tuh si polos-polos b*ngs*t" ujar Tiara.

"Daripada gak dapat meja, lo gimana Han?"tanya Tania .

"Gue sih terserah" jawab Hana dengan santai.

Mereka pun berjalan menuju meja geng Devils.

Tap

tap

tap

"Kita boleh ikutan duduk disini gak?" tanya Alula.

"Boleh kok neng Alula yang cantik" jawab David sambil mengedipkan mata sebelahnya.

Alula bergirik ngeri melihat kedipan mata David.Alula akui kalau David itu ganteng tapi sayang dia playboy dan selalu main wanita Alula tidak menyukai tipe cowok seperti David.

Mereka duduk di meja geng Devils dengan posisi Tania berhadapan dengan Alvaro, Tiara duduk di samping Galen, Alula duduk berhadapan dengan Galang sebelah kiri Alula David dan Hana duduk berhadapan dengan Leon sebelah Leon Yera yang sedang bergelendotan tangan Leon.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Alula

"Samain aja , bakso sama es teh" jawab Tiara.

"Lo ikut gue pesan" Alula menarik tangan Tiara.

Sedangkan daritadi Leon menatap ke arah Hana yang sedang sibuk bermain dengan ponselnya.

Hana merasa ada yang menatapnya ia langsung memberikan tatapan tajam ke Leon. Leon tersentak dengan tatapan tajam dari Hana.

"Siapa sih dia, daritadi lihatin gue mulu" batin Hana sambil melotot tajam ke arah Leon.

"Sejak kapan dia berani melototin gue" batin Leon.

"Shits! kenapa kak Leon malah menatap ke Hana sih!" geram Yera dalam hatinya.

"Kak,Yera pengen makan bakso" rengekan Yera sambil menarik-narik lengan seragam Leon.

"Gue pesenin ya" ucap Leon sambil mengusap kepala Yera.

"Ck, dasar j*l*ng murahan!" batin Hana melihat pemandangan yang jijik didepannya.

"Biar Yera aja kak yang pesan"

"yaudah, hati-hati ya"

Yera membalas dengan anggukan kepala.

Alula dan Tiara kembali dengan membawa pesanan bakso dan es teh mereka . Saat mereka sedang makan tiba-tiba Yera lewat di belakang Hana ia sengaja menyenggol punggung Hana sampai ia menumpahkan kuah panas bakso ke punggung Hana.

"Ashh...sshhh..Maksud lo apa hah!" teriak Hana yang membuat semua murid yang berada di kantin menoleh ke arahnya.

"Maaf hiks maaf Yera gak sengaja kak!" Tangisan palsu Yera.

"Punggung gue perih B*NGS*T!"bentak Hana kepada Yera.

"Lo bisa gak sih gak usah bentak pacar gue hah!" Ucap Leon yang tidak terima kalo Yera di bentak oleh Hana.

"Gara-gara pacar lo ,punggung gue melepuh anjing!! lo bisa bawa bakso yang bener gak sih!" Bentakan dari Hana.

Plak!!!

Galang menampar adiknya sendiri.Hana memegang pipinya yang terasa nyeri akibat tamparan dari Galang abangnya sendiri.

"Lo bisa gak, gak usah bentak adik gue!!" Sentak Galang yang menyalang emosi.

"Ck, adik lo ya? gue disini jadi orang asing sendiri" Ucap Hana lalu ia pergi dari sana sambil menahan tangisan.

"PUAS LO UDAH NAMPAR HANA HAH!" bentak Tania kepada Galang lalu menyusul Hana pergi dari sana.

"Gue kecewa sama kalian" ucap Tiara lalu mengikuti kedua sahabatnya pergi.

"Dasar uler!" ucap Alula mengikuti Tiara .

"Hiks hiks maafkan Yera kak, gara-gara Yera kak Hana jadi marah sama bang Galang dan kak Leon" ucap Yera sambil senyum smirk tanpa ada yang tahu.

"Sudah gak apa-apa kok ini bukan salah kamu Yera" ucap Leon sambil memeluk Yera dalam dekapannya.

...Visual Tiara...

...Visual Tania...

...Visual Alula...