Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Aku tidak akan menyerah,mas!Aku akan kembali untuk mengambil Azka darimu,tidak peduli apa pun yang terjadi!" ancam Maya dengan emosi dan membuat Arkan menjawabnya dengan tegas.
"Aku tidak akan membiarkanmu berhasil mengambil Azka dariku, Maya!" ucap Arkan dengan tegas.
Maya berbalik dan pergi meninggalkan Arkan dengan perasaannya yang tidak nyaman.Setelah kepergian Maya,Arkan mencari Agnia.Ia menemukannya di kamar dengan raut wajahnya yang terlihat sedih.
Ya,sejak mendengar kata kata yang menyakitkan itu keluar dari mulut Arkan,Agnia memilih meninggalkan Arkan dan Maya untuk kembali ke dalam kamarnya karena perasaannya yang sangat kacau.
Agnia merasa sedih dan kecewa dengan perkataan yang diucapkan oleh Arkan.Ternyata kehadiran Azka jauh lebih berharga daripada kehadiran buah hatinya yang masih belum lahir.
"Apa yang salah,Sayang? Kenapa kau ada disini?" Arkan bertanya dengan khawatir namun Agnia sama sekali tidak menjawab,dan hanya menatap jendela dengan matanya yang berair.Hal itu tentu saja membuat Arkan merasa kebingungan.
"Apa yang terjadi Agnia?Apakah ini karena Maya?" tanya Arkan sekali lagi yang membuat
Agnia menggelengkan kepala,tetapi tidak berbicara.
Arkan merasa bingung dan khawatir.Ia tidak mengerti mengapa Agnia tiba-tiba berubah menjadi pendiam kepadanya.Ia mencoba mendekati Agnia,tapi Agnia menolak.
"Apa yang terjadi,Sayang?Apakah aku telah melakukan hal yang salah?" Arkan bertanya sembari berharap bahwa Agnia akan menjawabnya.
Tapi Agnia tetap diam lalu mematikan lampu kamar, merebahkan badannya ke kasur dengan posisi membelakangi Arkan.Malam itu,rumah terasa sunyi dan kosong. Arkan berbaring di samping Agnia, merasa kesepian dan kebingungan.
Ia tidak mengerti mengapa Agnia tiba-tiba menjauhkan diri darinya.Kata-katanya sendiri tentang Azka yang tidak bisa digantikan di hatinya masih terngiang di pikiran Agnia.
"Agnia,apa yang terjadi?" Arkan bertanya dengan lembut,berharap Agnia mau menjawabnya dan menghilangkan kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka.
Tapi Agnia tidak menjawab.Ia hanya mendengarkan detak jantungnya sendiri yang berdegup kencang sembari berusaha menenangkan perasaannya yang terluka.Ia merasa Arkan lebih mencintai Azka daripada dirinya.Keesokan harinya Arkan mencoba mencari tahu apa yang terjadi kepada Agnia,tapi ia tetap diam.
Agnia berjalan ke taman untuk berusaha menenangkan perasaannya yang terluka.Ia tidak mengerti mengapa kata-kata Arkan tentang Azka begitu menyakitinya.Apakah ia tidak penting bagi Arkan?Saat itu,Arkan mendekati Agnia.
"Sayang,apa yang terjadi padamu?Kenapa kamu terus menjauhkan diri dariku?" tanya Arkan dengan khawatir dan membuat Agnia menatap Arkan dengan kedua matanya yang berkaca kaca.
"Mas, menurutmu siapa yang lebih penting bagimu?Azka atau aku?" tanya Agnia yang membuat Arkan terkejut.
"Apa maksudmu,Sayang? Kenapa kau tiba tiba menanyakan hal ini kepadamu?" tanya Arkan kembali.
"Aku hanya ingin membuat diriku yakin mas, apakah mas akan melawan Maya untuk Azka?" Agnia bertanya langsung dan membuat Arkan menjawab pertanyaan Agnia tanpa ragu.
"Ya,aku akan melawan maya.Aku tidak mau kehilangan Azka.Aku akan terus melindunginya." ucap Arkan
Agnia merasa hatinya hancur.Ia yakin Azka lebih penting bagi Arkan daripada dirinya dan calon buah hatinya.Ia memutuskan untuk menyembunyikan kehamilannya dari Arkan.
"Aku tidak ingin menjadi beban bagimu,mas Arkan.Aku akan merawat anakku sendiri tanpamu." kata Agnia yang berusaha untuk menyembunyikan perasaannya dari Arkan.