Ditinggalkan oleh sang ayah sejak kecil,membuat hidup seorang Galencia Pramudya penuh dengan luka.Hidup serba kekurangan namun tak pernah ia mengeluh.
Hinaan dan bullyan di sekolahnya seolah menjadi makanannya setiap hari,keadaan memaksanya untuk tumbuh menjadi gadis yang kuat.
Dari sekian banyak mimpinya,namun hanya satu yang paling ingin ia raih yaitu sebuah Kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IAB 27
Cia tidur di atas kasur dengan berbantalkan tangan Dirga,setelah drama di ruang keluarga tadi.Akhrinya semua orang memutuskan untuk pergi ke kamar masing-masing.Dirga terus memaksa agar bisa menemani Cia sampai adiknya tidur,walaupun Cia awalnya menolak namun akhirnya luluh juga setelah melihat wajah lelah Dirga yang begitu ketara.
"Bobo dek,udah malem " Dirga mengusap punggung Cia dan beberapa kali mencium kening Cia,namun sanga adik masih belum juga menutup matanya.
"Gak bisa "
"Kenapa gak bisa? Tadi katanya udah ngantuk. "
"Gak tau,sekarang ngantuknya udah ilang "
Dirga terkekeh,adiknya ini memang menggemaskan.Ia tau kenapa Cia tidak bisa tidur.Ia bisa merasakan detak jantung Cia begitu cepat,sama halnya seperti yang ia rasakan.Dirga tersenyum lebar karena ternyata Cia merasakan hal yang sama seperti dirinya "Abang kangen banget sama kamu " Dirga memeluk erat Cia dan menghirup dalam rambut Cia.
"Kalo kangen kenapa gak kirim pesan ke Cia ?" Cia mendongkakkan kepalanya namun yang terlihat hanya leher dan dagu Dirga.
"Abang mau cepet-cepet selesaikan kerjaan abang disana,makanya abang sengaja gak main hp.Abang gak mau lama-lama jauh dari kamu "
"Memangnya kenapa?"
"Karena abang gak bisa "
"Maksudnya ?"
Dirga hanya tersenyum dan mengecup lama kening Cia karena abang gak sanggup jauh dari kamu,abang cinta sama kamu dan belum saatnya kamu tau.Biarlah abang simpan sendiri hingga suatu saat jika kamu memilih oranglain,maka akan abang pastikan rasa cukup sampai di kamu saja.Dan cukup kamu saja pemilik hati ini tanpa harus ada yang menggantikan.
"Merem!bobo besok sekolah takut kesiangan "
Cia hanya cemberut namun entah kenapa hatinya merasa gundah,ada rasa yang iapun tidak mengerti apa rasanya.Namun yang jelas,ia begitu nyaman berada di pelukan sang abang.
"Abang mau balik kamar?"
"Kenapa?" Namun Cia hanya menggeleng membuat Dirga tersenyum "Abang temenin kamu sampai tidur,dan kalaupun nanti abang ketiduran ya paling abang tidur disini juga "
Cia melotot "Ih,nanti kalau ketauan papa sama bunda gimana?"
"Mereka sudah tau "
"APA ?"
Dirga langsung menyentil pelan kening Cia "Berisik dek !"
"Abaang!"
"Hmm"
"Ih,beneran papa sama bunda udah tau abang mau tidur disini ?"
"Iya,udah ya sekarang bobo.Abang udah ngantuk "
Cia menghela nafasnya kasar,ia hanya bisa pasrah dengan yang di lakukan Dirga.Hingga beberapa menit kemudian terdengar hembusan nafas yang mulai teratur membuat Dirga tersenyum.
"Maaf,abang bohong.Abang kangen banget sama kamu,abang ingin menebus dua hari kemarin.Soal papa dan bunda,abang yakin mereka mengerti " Dirga bergumam lirih dan tak lama ia menyusul Cia mengarungi mimpi dan berharap mimpi indah mereka berdua segera terwujud.
Pagi menjelang Cia sudah bersiap untuk berangkat sekolah,subuh tadi ia begitu terkejut saat membuka matanya Dirga nampak memeluk erat perutnya,membuat Cia bagai tersambar ribuan kupu-kupu yang membuat jantung berdebar cepat.Namun tak lama Dirga bangun dan kembali ke kamarnya sendiri karena tidak ingin mengganggu Cia yang akan bersiap untuk sekolah.
"Pagi semua nya "
Semua menatap heran wajah Cia yang begitu ceria berbeda dengan dua hari kemarin yang nampak sedikit lesu.
"Pagi pah,bun " Dengan semangat Cia mencium pipi kedua orangtuanya dan kemudian pipi Arga "Pagi abang Cia yang paling baik "
"Pagi juga adik abang yang paling cantik dan imut " Arga tak kalah lama mencium pipi Cia.Namun tanpa mereka sadari dari lantai atas nampak seseorang memegang erat besi penyangga tangga,dadanya terasa panas.Ia berulang kali menghela dan menghembuskan nafasnya dengan kasar.Hatinya merasa tidak rela jika gadisnya begitu intens dengan laki-laki selain dirinya sekalipun itu Arga adiknya sendiri,namun apalah daya ia tak bisa berbuat apa-apa.
"Pagi " Nada yang semalam lembut sekarang sudah berubah menjadi sedikit dingin dan Cia bisa meraskannya.Cia menunduk sedikit takut saat Dirga memperhatikannya."Cuma Arga ni yang di kasih perlakuan kaya tadi dek?"
"Hah?" Dengan lucunya Cia mengangkat kepalanya dengan wajah yang terlihat lucu membuat semuanya gemas.
"Sambutan pagi cuma sama Arga aja? Apa tidak ada untuk abang ? " Dirga tersenyum melihat wajah Cia,ia sadar seharusnya ia harus lebih bisa mengontrol diri agar Cia merasa nyaman dengan dirinya.
"Eh i iya lupa " Cia berdiri kemudin hendak mencium pipi Dirga.
"Eh tapi Cia masih marah sama abang ya,abang gak ngasih Cia kabar loh kemarin " Protes Cia setelah selesai mencium pipi Dirga yang di balas ciuman di kening Cia.
"Loh ko gitu,kan semalem udah minta maaf "
"Gak ah,aku cancel maaf nya.Aku masih marah " Cia cemberut kemudian memakan sarapannya membuat semua orang terkekeh.Dirga gemas ingin memeluk Cia,namun ia tahan karena masih ada orangtua dan Arga.
"Yang lama dek ngambeknya,kalo perlu jangan dulu di maafin sebelum abang kasih hadiah " Arga ikut mengompori Cia membuat Adrian dan bunda geleng-geleng melihat ketiga anaknya.
"Eh iya ya bang,boleh juga tuh ide abang " Cia terkekeh dengan pemikirannya sendiri yang merasa ini bukanlah dirinya yang sebenarnya.
"Ya sudah,nanti pulang sekolah kita jalan-jalan.Nanti kamu bebas mau beli apapun "
"Beneran bang ?" Tanya Cia memastikan.
Dirga mengangguk membuat Cia tersenyum lebar. "Tapi aku gak mau ke mall atau belanja "
Dirga mengerutkan keningnya "Terus kemana?"
"Aku mau ke pantai,soalnya aku belum pernah ke pantai.Aku suka denger temen-temen kalau habis liburan semester mereka tuh suka cerita habis dari pantai,jadi Cia mau tau pantai kaya gimana kalau lihat langsung " Antusias dan Wajah berbinar dari Cia membuat semua orang diam terpaku,bunda tersenyum hambar dengan mata yang berkaca-kaca.Ternyata anaknya selalu memendam keinginannya sendiri.
"Kenapa? Gak boleh ya?" Cia menundukan kepalanya,ia merasa terlalu banyak permintaan pada keluarga baru nya dan saat semuanya langsung sadar dengan perubahan wajah Cia.
"Boleh,nanti sore kita ke pantai.Abang jemput Cia ke sekolah " Dirga mengusap pelan surai Cia,permintaan sederhana Cia membuatnya ikut merasakan perih.Tidak seperti gadis lain yang lebih memilih ke mall belanja barang-barang mewah dan branded,tapi Cia lebih memilih pergi ke tempat yang ia inginkan.
"Beneran boleh bang? Pah,bun ?" Cia kembali memastikan,Adrian dan bunda mengangguk dengan senyum hangatnya.
"Tapi maaf ya dek,abang gak bisa ikut.Hari ini abang harus survey tempat buat acara kampus " Arga terlihat sedih karena tidak bisa ikut dengan sang adik.
"Yaaah,abang terus gimana?"
"Gak apa-apa kita berdua aja dulu,nanti hari libur kita bisa pergi sekeluarga " Dirga bersorak dalam hatinya karena bisa pergi berdua dengan gadisnya.
"Iya,nanti kita jadwalkan liburan bersama.Untuk hari ini biar kamu sama bang Dirga dulu ya "
"Iya pah "
Semua nampak kembali fokus memakan sarapannya masing-masing dengan khidmat.
......🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁......
jangan lama up nya kk /Drool/