Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Tidak terasa Satu bulan sudah Diana pergi dari rumah orang tuanya, kedua orang tuanya sangat kebingungan untuk mendapatkan kabar Diana.
Kakaknya amar atau Damar, sudah mencari disetiap tempat tapi Meraka belum mencari keluar kota karena mereka yakin jika Diana tidak akan berani pergi sejauh itu.
karena selama ini Diana hanya diam dirumah dan tidak begitu banyak teman, Tapi nyatanya tidak seperti itu Diana bukan gadis yang pengecut dia memiliki banyak teman dan juga Kenalan, hanya saja kedua orang tua Dian dan juga kakaknya kurang perhatian pada Diana. Sampai sampai mereka tidak tau apa yang sering di lakukan Diana, serta apa yang tidak di sukai Diana.
Bahkan mereka tidak tau jika Diana memiliki keahlian melukis dan juga memiliki hobi melukis, yang mereka tau Diana yang pendiam dan juga tertutup.
Diana sengaja menutupi semuanya karena jika pun tau orang tuanya tidak perduli dan tidak begitu tertarik apapun yang di lakukan Diana.
"Pa... Sebenarnya dimana Diana, kenapa kita tidak bisa menemukanya, Damar apa kamu tidak cari kerumah temannya Diana?" tanya mama Diah
"Sudah damar cari dan gak ada yang tau, lagian damar cuma tau dua temennya itu lainya gak tau" jawab Damar
"Kamu ini bagaimana sih, kok gak tau siapa saja temen adik kamu" kesal mama Diah dan itu juga memancing kemarahan Damar.
"Mama sendiri sebagai mama ya gak tau apapun tentang Diana, bagaimana dengan aku yang kakaknya, seharusnya mama lebih tau dan lebih dekat dengan nya karena sesama wanita, dan seharus mama diam di rumah mengurus anak anak mama bukan justru selalu ngikuti papa kemanapun karena khawatir papa selingkuh sampai ma mengabaikan putri mama yang butuh kasih sayang mama, jadi jangan menyalakan orang lain saat ini salahkan diri mama sedangkan papa jadi suami tidak tegas jika sudah begini bagaimana" marah Damar
"Lebih baik tidak usah di cari lagi Diana karena percuma juga dia di rumah ini tidak ada yang peduli, aku sudah salah selalu meninggalkan adikku jadi biar dia mencari kebahagian nya di luar sana" ucap Damar lagi lalu pergi dari sana.
Sedangkan kedua orang tua Diana dan damar terdiam tertegun dengan ucapan damar.
"Apa yang di katakan damar ada benarnya, ini menang kesalahan mama yang tidak pernah di rumah sampai tidak tau bagaimana Diana, jika aku tau kau tidak bisa mengurus anak lebih baik aku tidak menikah dengan mu, aku sebagai pria sibuk mencari nafkah, sedangkan tugasmu sebagai istri dan ibu" ucap papa Diana lalu ikut pergi dari sana.
Mama Diah menangis karena shock mendengar ucapan sang suami dan putranya.
"Ini semua gara gara anak tidak tau diri itu, awas saja jika sudah ketemu, kita lihat sampai mana ia sanggup hidup di luar sana, aku yakin tidak lama lagi ia akan pulang dan memohon ampun" ucap mama Diah dengan keyakinannya, tapi tanpa ia tau jika Diana tidak akan semudah itu akan pulang ketempat yang membuatnya sakit.
Sedangkan di posisi Dimas saat ini mulai bekerja lagi walau pikirannya selalu tertuju pada Diana.
Hatinya belum tenang sebelum bertemu Diana, apa lagi ia selalu melihat mimpi itu datang lagi dan lagi.
Saat ini Dimas sedang berada di kantor nya, ia memandang luar kaca ruangannya.
Tok ... Tok... Tok...
"Permisi pak... Pak Dimas" ucap seorang wanita dengan suara di buat lembut dan mendayu.
Ia sudah berkali kali memanggil bosnya tapi tidak ada tanggapan akhirnya ia pun memberanikan diri untuk menyentuh bosnya.
Sedangkan Dimas yang merasa pundaknya di tepuk pelan pun kaget dan menoleh dengan mata yang berkilat marah, membuat sang sekretaris nya gugup
"Kenapa kau ada di sini, berani sekali kau masuk tanpa izin keruangan ku, apa kau ingin aku pecat" ucap Dimas tajam dan dingin.
"Maaf tuan, saya tadi sudah minta izin tapi tidak ada jawaban jadi saya beranikan masuk takut terjadi apa apa pada tuan, saya khawatir" ucap sekretaris itu.
"Bukan urusanmu san.tudak perlu khawatir, kau hanya bawahan ku" ucap Dimas
"Tuan... bukanya anda tu aku mencintaimu dan kau pun sudah setuju, kenapa kau jadi seperti ini sekarang. Tuan apa anda lupa jika kita sudah pernah bahkan sering melakukan malam yang panas, dan saat ini aku sedang hamil anak kita" ucap Wina dengan Wajah di buat sedih
Dimas yang mendengar itu membesarkan pupil matanya karena kaget, ia sangat shock.
"Kau jangan main main Wina kita selalu menggunakan pengaman dan kau juga sudah menggunakan kontrasepsi, jadi jangan bermain main dengan ku" ucap Dimas marah.
"Sayang... Aku tidak main main disini ada anak kita, aku ingin kita menikah segera bagaimana jika oe ag tua ku tau jika aku hamil tanpa suami, jadi cepat lamar aku" ucap Wina.
"Tidak... Tidak akan, aku sudah di jodohkan dengan wanita baik baik bukan sepertimu yang murahan, yang dengan mudah menyerahkan semuanya pada pria. Aku tidak mau mengakui itu anak ku, aku yakin kau sudah sering melakukan ini dengan banyak pria jadi minta mereka bertanggung jawab" Jawab Dimas marah.
"Dimas... Kau pria brengsek, aku mencintaimu jadi aku menyerahkan semuanya untuk mu, tapi kau dengan mudah bilang aku murahan, kau pikir kau pria suci, kau juga murahan yang dengan mudah tidur dengan wanita yang bukan istri mu, kau pikir wanita itu akan mau menikah dengan mu jika dia tau kau sudah berbuat seperti ini padaku, tidak akan pernah mau, dia pasti jiji dan hanya aku yang mau menerima mu jadi kau jangan sombong" marah Wina
Mendengar itu Dimas sangat marah dan lalu menampar wajah Wina dengan sangat keras, hingga Wina terjatuh dan perutnya membentur ujung meja hingga perutnya kesakitan.
Dan tiba tiba ia mengeluarkan banyak darah, lalu ia menangis kesakitan.
Dimas yang melihat itu gemetaran dan ketakutan, ia dengan segera menggendong Wina dan memanggil asisten nya untuk mengambil mobil , ia melewati jalur belakang agar tidak ada yang bisa melihat semuanya.
"Dimas jika sampai terjadi sesuatu pada anakku kau akan menerima akibatnya, aku akan mengutuk mu, aakhhkkkkk sakit...." tangis Wina
Sedangkan Dimas hanya terdiam dia gemetar.
"Aku tidak mau tau kau harus menikahiku atau semua rahasia mu akan ku adukan pada kedua orang tuamu dan aku juga akan membuat perusahaan mu bangkrut dengan semua skandal ini" ucap Wina mengancam Dimas.
"Diam kau... Dasar wanita J***n* , aku menyesal pernah mengenal mu, kau dasar wanita sialan, lihat saja apa yang akan kau dapat saat kau menjadi istriku ku" marah Dimas.
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana