Alicia yang hanya seorang Anak Angkat tak pernah menyangka jika pertemuan tak Terduga antara dirinya dengan Seorang CEO benar-benar merubah jalan hidupnya
Demi Balas Budi Pada Orang Tua Angkat Yang Telah Merawatnya, Alicia terpaksa Menemani Rekan Bisnis Ayah Angkat nya. Namun, Takdir Berkata Lain, di saat yang Sama dia Bertemu dengan Seseorang yang Berujung sebuah tragedi tak terduga dan membuat status nya pun berubah dan hidupnya kian semakin sulit.
masalah dan kebahagian datang silih berganti, alicia pun harus kuat menjalani itu bersama dengan keluarga barunya.
Apakah Tragedi tak terduga itu ?
dan masalah apa yang terus menerpa alicia dan keluarga barunya ?
dan Bagaimanakah Akhir hidup dari Alicia ?
Akankah Takdir Alicia akan berakhir Bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azzahra1206, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Malam Perusahaan
Alicia dan Fanny ikut rombongan karyawan perusahaan bagian keuangan menuju restoran yang sudah dipesan bu meli sebelumnya.
" fan, ini beneran restoran nya ? kok gak kelihatan kayak restoran ?" tanya Alicia menatap heran pada gedung mewah bertingkat 2 itu, gedung berwarna putih dengan ornamen ukiran berwarna keemasaan, lampu-lampu berkilau menghiasi teras gedung itu. benar-benar bukan seperti sebuah restoran, pikir Alicia
" gue sih gak heran lagi kalo restoran nya pasti mewah karena pak Raka ikut makan malam juga, tapi ini bener-bener diluar ekspetasi cia..,, ini mah mewah banget... " ucap fanny girang
tidak hanya fanny, beberapa karyawan yang baru bergabung ke perusahaan pun ikut terbengong melihat gedung yang katanya restoran itu.
sementara bu meli melihat jam tangan nya, lalu berkata pada bawahan nya
" ayo masuk, pak Raka sebentar lagi datang ."
" baik bu " jawab serempak para karyawan
lalu mereka pun memasuki gedung mewah itu dan sesampainya di dalam, memang benar itu adalah restoran, restoran untuk orang kaya tepatnya, pikir para karyawan, bagaimana bisa sebuah restoran memiliki desain klasik dan mewah. lagi-lagi ornamen di dalam restoran berwarna keemasan dan dipenuhi dengan lampu-lampu berkilau bertengger di plafon gedung itu.
bu meli menuntun para karyawan itu menuju ruangan yang sudah dipesan nya. Ruang yang dipesan bu meli adalah Ruang VVIP di restoran itu. meja yang cukup panjang tersedia di ruangan itu di sisi meja nampak berbaris puluhan kursi dari ujung meja ke ujung meja yang lainnya, sepertinya mereka akan makan 1 meja bersama pak Raka. kesempatan yang sangat berharga .
Para karyawan pun segera menempati kursi yang berbaris di sisi meja itu. para karyawan wanita terlihat merapikan pakaian dan rambut mereka, bahkan ada yang sampai memoles wajah mereka dengan make up. bu meli hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan karyawan-karyawan wanita itu. lalu dia melihat ke arah fanny dan Alicia.
fanny terlihat menatap buku resep dengan mata terbuka lebar dan berkali-kali menelan ludah nya membayangkan betapa enak nya makanan yang ada di gambar itu, sementara Alicia hanya duduk diam tidak melakukan apapun, dia hanya tertunduk.
kenapa gadis itu selalu menunduk seperti itu ? padahal dia memiliki wajah yang cantik, harusnya dia bisa lebih percaya diri.
..
pintu ruangan itu terbuka, terlihat lah Raka yang berjalan dengan langkah tegas dan ekspresi wajah datarnya, diikuti oleh jimmy yang berjalan di belakangnya.
para karyawan pun segera bangkit dari kursi dan menundukkan kepala mereka , menyambut kedatangan Raka
" selamat malam pak Raka " sapa para karyawan hormat
" malam " sahut Raka singkat. lalu di duduk di kursi paling tengah diikui jimmy yg duduk di sisinya.
para pelayan pun segera menghidangkan makanan dan minuman ke atas meja. Raka pun memulai memakan makanannya diikuti oleh para karyawan nya.
suasana hening tercipta, tak ada yang berani mengeluarkan suara karena Raka hanya diam saja. fanny dan Alicia berceloteh ria sembari berbisik
" cia, makanan ini semua, nolnya 6 semua 1 porsi nya " bisik fanny
" harganya jutaan ? " bisik Alicia kaget
fanny hanya mengangguk lalu memakan makanan nya dengan lahap.
sementara Alicia memandangi makanan itu, 1 porsi nya bisa untuk 1 bulan biaya makan dirinya dan fanny.
perlahan Alicia ikut memakan makananya, Alicia menggeser piring berisi Lobster ke hadapannya teman nya.
" Alicia, kenapa lobster nya di jauhkan ? makan saja " ucap bu meli ramah
Alicia menoleh ke arah bu meli
" saya Alergi udang bu " jawab Alicia
" mau di pesankan makanan yang lain ?" tawar bu meli ramah
Alicia menggeleng
" tidak perlu bu, ini saja sudah cukup " jawab Alicia sambil tersenyum.
" baiklah.. " sahut bu meli lalu melanjutkan makan nya.
Raka sekilas melirik Alicia yang sedang makan, dan sesekali terlihat berpikir.
dia gadis itu atau bukan ? kenapa aku tidak mengalihkan pikiran ku darinya.?
...****************...
setelah selesai memakan makanannya, para karyawan menunggu reaksi dari Raka, namun yang ditunggu hanya diam dengan ekspresi datar.
jimmy pun segera menyenggol kaki Raka
Raka sontak menoleh ke arah jimmy, jimmy memperlihatkan hp nya pada Raka, di layar nya tertulis
" sampaikan lah sesuatu , atau para karyawan ini akan mati dalam ketegangan "
Raka pun Melihat para karyawan nya, ada yang tertunduk, ada juga yang hanya diam tak berani bersuara.
" ehem.. bagaimana makan malamnya ? apakah cukup memuaskan? " tanya Raka memecah ketegangan
" sangat memuaskan Pak, terima kasih banyak, suatu kehormatan bisa makan malam bersama anda " sahut para karyawan
" iya, ini sebagai ucapan terimakasih atas kerja keras kalian di Wijaya Coorporation, kalian sebagai tim keuangan, perusahaan sangat menghargai kerja keras dan dedikasi kalian, bulan ini gaji kalian akan ditambah dengan bonus yang diberikan oleh ku, " ucap Raka
para karyawan tersenyum senang
" wuah....terima kasih pak Raka, anda memang atasan terbaik " sahut para karyawan senang
" bu meli, tolong urus masalah bonus para karyawan, " ucap Raka pada bu meli
" baiklah pak , " sahut bu meli
jimmy lega, para karyawan mulai terlihat rileks setelah Raka memulai pembicaraan, setidaknya di dalam ruangan mewah ini tidak terasa seperti area pemakaman.
tak lama pelayan menyuguhkan dessert berupa tart eskrim. Raka mempersilahkan para karyawan nya untuk mencicipi nya,
" hemmm...cia. ini beneran enak deh. kira-kira harga nya berapa ya ? " tanya fanny sambil menikmati tart nya
" pasti nominal nya cukup buat beli kue untuk orang sekampung. " sahut Alicia
fanny hanya terkekeh mendengar perkataan Alicia yang memang benar adanya itu.
" Alicia... " panggil bu meli
" iya bu .. " sahut Alicia
" ikut saya sebentar," ajak bu meli
Alicia pun mengangguk dan segera berdiri mendekati bu meli yang duduk di sisi Raka.
" pak saya mengurus pembayaran nya terlebih dahulu " ucap bu meli
Raka hanya mengangguk lalu melanjutkan makannya.
bu meli pun berdiri dan menggandeng tangan Alicia yang berdiri di belakang nya.
" ayo Alicia " ajak bu meli. lalu keduanya berjalan keluar ruangan itu dan berjalan menuju meja kasir
" kenapa kita harus membayar nya di kasir bu ? biasanya pelayan nya yang akan menerima pembayaran langsung di dalam ruangan ?" tanya Alicia yang bingung karena melihat cara pembayaran yang seperti restoran biasa pada umumnya.
bu meli hanya tersenyum.
" para karyawan bisa jantungan nanti jika mendengar nominal nya, jadi biarkan saja kita berdua yang mendengar jumlah nominal nya " ucap bu meli
Alicia hanya manggut-manggut saja
" lagipula di restoran ini bila ingin membayar, memang harus berjalan sendiri ke kasir. mereka tidak pernah meminta pelayan nya untuk menarik pembayaran. " jelas bu meli
lagi-lagi Alicia hanya manggut-manggut saja
" 107 juta bu " ucap kasir sembari menyerahkan nota pembayaran
Alicia sontak saja terkejut
107 juta untuk 1 kali makan malam ? aku dan fanny bisa menggunakan nya untuk makan selama hampir 1 tahun
bu meli menyerahkan kartu kredit perusahaan, setelah selesai ia menoleh pada Aliciq yang masih terlihat bengong.
" hey,, kok bengong ? kenapa ? terkejut ?" tanya bu meli sambil tersenyum
Alicia lalu menoleh pada bu meli
" ini bener-bener 107 juta bu ? perusahaan besar sekali mengeluarkan biaya makan malam, apalagi hanya untuk 1 bagian saja, berapa jumlah yang harus dikeluarkan perusahaan jika mereka bergantian mengajak para karyawan nya makan malam?. tanya Alicia
bu meli hanya tersenyum
" ini semua pak Raka yang bayar, jika perusahaan yang mengajak makan malam, tentu saja hanya di restoran biasa dan jarang dihadiri oleh pak Hadi atau kedua putra nya, " jelas bu meli
" tapi malam ini ?" tanya alicia
" pak Raka selain kontraktor ,dia juga direktur keuangan.jadi dia atasan kita, " jelas bu meli
Alicia mengangguk mengerti
meskipun begitu, tidakkah ini terlalu besar hanya untuk makan malam.
bu meli pun mengajak Alicia kembali ke ruangan mereka.
" Alicia , tunggu !"
seseorang menarik tangan Alicia dan sontak membuat Alicia menoleh.
...****************...