perkenalkan namaku Amalia Ayunda Damanik biasa di panggil Ayunda aku mengalami kecelakaan yng sangat hebat hingga menyebabkan ke butaaan dia saat keadaan ku sedang tidak baik baik saja ternyata aku orang orang terdekat ku berusaha menyingkirkan aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terluka kembali
Waktu berlalu begitu cepat kini Ayunda sudah sampai di restoran tempat dia janjian dengan teman temannya merek semua pun memesan makanan
“sebenarnya alvian ini di mana sih”tanya Ayunda
“kenapa memangnya”
“aku hubungi tetapi tidak di jawab excel”
“benarkah ya “
“sebenarnya kemana alvian “
“entahlah “
“itu makanan udah datang ayo kita makan” ucap magdalena
Yang berusaha mengalihkan pembicaraan di situ Ayunda hanya diam saja di Merasa ada hal aneh yang mereka tutup tutupi
Setelah selesai makan malam kini sesuai janji ayunda dia pun memberikan magdalena dan excel paket untuk berlibur ke bali
“apa kamu tidak ikut”
“tidak bisa magdalena”
“kenapa “
“aku lagi proses pemulihan mental tadi baru saja aku konsultasi dengan psikologi dan aku juga akan bersiap siap untuk ke tanah suci aku mau menenangkan diri di sana “
"dengan siapa kamu ke psikolog kenapa tidak mengajak kami"
"kasian berdua tenang saja aku konsultasi dengan om ku sendiri adek dari mama ku"
"oh kami fikir dengan orang lain "
"tidak "
"jadi kamu yakin tidak ingin ikut dengan kami"
"tidak maaf ya"
“baiklah jika itu keputusan mu “ucap Excel
“kabari kami jika ada apa apa ya”ucap Magdalena
“jadi malam ini malam perpisahan kita “ ucap excel
“berpisah untuk melakukan kesibukan masing-masing lebih tepatnya "jawab Ayunda
“hahha iya kamu benar kapan kapan kita bisa berkumpul lagi”
“iya semoga Alvian bisa ikut bergabung dengan kita”
“ya semoga saja”
“oh iya sebenernya alvian ini di mana”tanya Ayunda lagi
“sebenarnya Alvian saat ini sedang di luar negri menyelesaikan semua urusannya “
“ha apa Alvian berpamitan Kepada kalian berdua ”
“ya Ayunda maaf"
“aku salah apa kenapa dia tidak menghubungi aku hanya untuk sekedar berpamitan saja"
“tidak kamu tidak ada salah ayunda”
Di situ entah mengapa Ayunda merasa sangat sakit hati dengan alvian dan juga kedua teman temannya
mengapa dia tidak memberikan kabar kepada ayunda
“baik lah Jika begitu aku pamit dulu ya “ucap Ayunda yang tiba tiba saja berdiri dan meninggalkan mereka semua nya Ayunda merasa tidak di harapkan lagi di per temanan ini
“ayunda kami bisa jelaskan kamu jangan marah”ucap Magdalena
“kamu tidak usah menjelaskan apa pun”ucap ayunda setelah itu dia pun akhirnya pergi meninggalkan Mereka semuanya tanpa menolah belakang
Ayunda berjalan menuju ke parkiran mobil
"ayo pak"
"sudah selesai non"
Tak menjawab Ayunda tiba-tiba saja masuk kedalam mobil dan saat perjalanan kerumah pikiran Ayunda pun kemana mana
“apa salah ku selalu di khianati sama orang orang terdekat ku apa aku tidak pantas berada di lingkungan mereka jika memang begitu aku akan menjauh dari kalian semua aku tidak ingin menjadi duri di antara pertemanan kalian”
Didalam mobil Ayunda pun menangis histeris sampai tidak bisa mengeluarkan suara di situ pak bakti pun merasa panik karena sebelum pulang dari rumah surya pak bakti sudah di bilangin jangan sampai ayunda merasakan sedih yang sangat luar biasa
“non non apa mau ke rumah utama aja non”
Di situ Ayunda hanya diam saja pak bakti pun segera membawa Ayunda ke rumah sesampainya di rumah pak bakti pun memerintahkan bibik untuk mengantarkan Ayunda ke kamarnya dan memberikan obat sedangkan pak bekti pun turun ke bawa
“hallo taun luis”
“ada apa bekti”
“tuan apa bisa anda kerumah nona ayunda”
Di situ bekti pun menceritakan semuanya apa yang di alami oleh Ayunda dari rumah surya sampai makan malam dengan para sahabatnya
“baiklah aku akan kesana kamu jaga dia dulu ya”
“baik tuan”
Panggilan antara sang supir dan luis pun ber akhir dan akhirnya luis segera menghubungi excel
“hallo excel
“hallo om”
“apa yang terjadi”
“maksud nya om”
Di situ luis pun menceritakan semuanya kepada excel apa yang terjadi dengan ayunda
“lalu bagiamana sekarang keadaan Ayunda om”
“om juga gak tahu ini sekarang om sedang perjalan menuju ke rumah ayunda tadi siang itu dia habis konsultasi sama omnya yang merupakan seorang psikolog mungkin banyak pikiran mangkanya Ayunda marah“
“maafkan kami om kami tidak tahu “
“ini bukan salah mu dan teman teman mu tapi om minta kalian semua jaga jarak dengan Ayunda dan kamu sampaikan juga dengan alvian jangan boleh mendekat lagi ke ayunda" ucap Luis dengan sangat tegas
“tapi om”
Belum selesai excel berbicara panggilan pun di akhiri secara sepihak oleh luis kini Luis sudah sampai juga di rumah Ayunda sesampainya di sana luis pun segera menuju ke kamar ayunda
saat masuk dalam kamar terlihat Ayunda sudah tertidur kemudian luis keluar dan memanggil bibik dan pak bakti
“malam tuan”
“bagaimana ayunda”
“tadi nona hanya menangis tidak mengeluarkan suara tuan tetapi tuan surya memberitahukan jika nona ayunda saat ini tidak di per bolehkan stres dan sedih terlalu berlebihan tun “
“baiklah kalian istirahat saja biar aku yang menjaga ayunda
“saya siapkan kamar yang ada di sebelah kamar nona muda ya tuan”
“ya bik “
bibik dan pak Bekti pun segera naik kelantai atas dan menyiapkan semua kebutuhan tuan besarnya setelah selesai mereka pun turun dan segera memberitahukan kepada luis
“terimakasih kalian berdua silakan beristirahat “
“kami permisi tuan “
“hem”
Saat ini Luis pun masih di ruang keluarga saat ini luis sedang memikirkan bagaimana caranya agar putrinya bisa terhindar dari orang orang yang menurutnya bisa membuat luka sang putri hari semakin larut hingga akhirnya luis memutuskan untuk beristirahat
“ah ini sudah sangat malam lebih baik sekarang aku ber istrahat “ ucap luis kemudian dia memilih untuk beristirahat
Pagi ini semua teman teman ayunda sebelum berangkat ke bali mereka meyempatkan diri untuk menemui Ayunda
"pagi"
"pagi tuan cari siapa"
"nyonya Ayunda ada"
"dari mana"
"Excel"
"ada sebentar ya tuan saya laporkan dulu "
"ya"
Kemudian penjaga rumah pun menghubungi Bibik yang ada di dalam rumah
"hallo"
"hallo bik ada yang mencari nyonya nama nya tuan Excel"
"tunggu sebentar saya sampaikan dulu "
bibik pun segera menghampiri Luis yang saat ini sudah berada di meja makan
"tuan di luar ada teman nyonya"
"biar saya temui tidak usah membangun kan Ayunda bik"
"baik tuan "
bibik pun memberi tahukan kepada penjaga rumah dan mereka semua pun dipersilahkan masuk kedalam
"om"
"duduk lah"
Mereka semua pun segera duduk di ruang tamu
"ada apa lagi kalian kesini bukan kah pesawat kalian satu jam lagi berangkat"
"ya om sudah kami ganti penerbangan nya"
"kata kata kan apa tujuan kalian menemui putri ku"
"kami ingin menjelaskan semuanya kepada Ayunda om tentang apa yang terjadi "
"tidak usah dan tidak perlu mulai saat ini aku minta kalian semua menjauh dari putri ku anggap saja ini semua hanya sebuah mimpi sesaat biar kan putri ku menjalani hidup nya lagi dan untuk jasa kalian telah membantu Ayunda jangan kawatir aku akan membayar nya lima kali lipat dari harga pengacara di luaran lalu satu lagi sampai kan kepada Alvian jangan harap bisa menemukan putri ku lagi Dan aku juga akan membayar semua kebaikan dia kepada putri ku silakan kalian pergi " ucap Luis tanpa bosa basi lagi
Mendengar hal itu Excel dan Magdalena mematung dia tahu bagaimana orang tua Ayunda tetapi baru kali ini ada raut rasa kecewa di wajah papa Ayunda
"om kami permisi sampai kan salam kami kepada Ayunda"ucap Excel walaupun Luis sudah tidak berada di ruang tamu tetapi Excel yakin jika Luis akan mendengar nya