NovelToon NovelToon
Gadis Ternodai

Gadis Ternodai

Status: tamat
Genre:Tamat / Duniahiburan
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Gadis suci harus ternoda karena suatu keadaan yang membuat dia rela melakukan hal tersebut. Dia butuh dukungan dan perhatian orang sekitarnya sehingga melakukan hal diluar batas.
Penasaran dengan ceritanya, simak dan baca novel Hani_Hany, dukung terus yaa jangan lupa like! ♡♡♡♤♤♤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Akhirnya Diana memutuskan untuk menetap dikampung bersama sang ayah dan juga adiknya Dina.

"Kak, aku mau ke Kota ya, sudah lama aku ambil cuti." pamit Dina pada sang kakak. Pasalnya sudah sebulan Dina mengambil cuti semenjak ibunya sakit hingga meninggal dunia.

"Iya dik. Lanjutkan kuliahmu. Sebentar lagi kamu tamat, kerja di kampung saja ya!" usul Diana, mereka menyiapkan sarapan pagi berdua, sedang ayah meminum kopi dengan pisang goreng.

Usai sarapan Diana bertanya pada ayahnya.

"Ayah, apakah jika aku menerima pinangan Agus, aku akan tetap tinggal disini?"

"Ayah juga tidak tahu pasti nak, hanya yang pasti kalau kamu menikah dengan Agus kalian akan tetap pulang kampung karena orang tuamu dan orang tua Agus masih di kampung." jelas ayah.

"Betul juga ya!" batin Diana mendengarkan penjelasan ayah. "Bismillah. Diana terima pinangan Agus ayah, semoga ayah merestui." ucap Diana serius. Ini keputusan berat dan sulit tapi Diana harus segera putuskan demi masa depannya.

"Alhamdulillah nak. Nanti ayah akan sampaikan pada orang tua Agus." ucap ayah semangat kemudian menuju kamar mandi sebelum ke rumah orang tua Agus.

"Ayah bahagia sekali kak." bisik Dina. Diana mengangguk membenarkan. "Memang ayah mau kemana? Ke rumah kak Agus ya?" tanya Dina penasaran.

"Ya kayaknya dik." jawabnya sambil tersenyum ramah. "Ayah bahagia dengan aku menikah. Baik lah aku akan turuti." batin Diana menjadi yakin dengan keputusannya.

Semalam Diana sudah menghubungi Zain berulang kali tapi tidak ada respon. Sudah sering kali Zain meninggalkan Diana kemudian datang lagi dengan tiba-tiba.

"Selamat malam Zain. Sudah sebulan lebih kamu tidak ada kabar, aku juga butuh kepastian Zain. Maaf Zain mungkin memang kita tidak berjodoh, maaf jika aku harus menerima tawaran pria lain untuk dipinang, aku menanti kepastianmu tapi tidak ada." isi chat Diana terkirim tapi tidak mendapat respon.

Keesokan harinya Dina berangkan ke kota untuk menuntut ilmu di Kampus.

"Kak, aku berangkat ya! Ayah aku berangkat." Dina berpamitan pada kakak dan ayahnya. Dina akan berangkat naik motor bersama temannya.

Diana sudah mengirimkan surat pengunduran diri melalui email kampus teruntuk Dekan Fakultas dan Ketua Prodinya. Diana sudah memutuskan untuk mencari pekerjaan di kampung.

"Coba buat surat lamaran deh." gumamnya sambil sibuk mengetik didepan laptopnya. Usai buat surat lamaran, Diana memasukkannya ke sekolah, serta ke kampus yang dekat rumah. Kampus Fakultas Pertanian cukup dekat dari rumah, perjalanan hanya 45 menit.

Diana sudah mengajukan surat lamaran diberbagai sekolah juga kampus demi membantu perekonomian keluarga. Apalagi Dina sang adik masih kuliah, ayah yang sudah makin tua dan sakit-sakitan jadi lebih banyak di rumah.

"Alhamdulillah. Sekarang tinggal tunggu panggilan." Diana sudah tiba di rumahnya setelah membagikan lamaran pekerjaannya. Dia akan terima meski hanya menjadi staf karena dia alumni Magister Manajemen Pendidikan Islam.

"Sudah pulang nak. Gimana perjalanannya?" tanya ayah sambil duduk dikursi andalannya didekat meja.

"Alhamdulillah iya ayah, semua lancar. Doakan Diana ayah semoga saja diterima." ucap Diana penuh harap.

"Diana, rencananya Agus akan melamarmu segera sebelum dia kembali ke luar Kota untuk bekerja. Dia sudah terangkat di Bombana menjadi guru olah raga, rencana dia akan pindah kesini tahun depan." ucap ayah Sidiq menjelaskan.

"Iya ayah." jawab Diana singkat. "Oya ayah, memangnya Agus mau datang kapan?" tanya Diana penasaran.

"Beberapa hari ke depan, mungkin besok lusa." perkiraan ayah Diana akan dilamar segera karena ibunya agus sudah sembuh. Diana manggut-manggut lalu pamit ke kamar.

"Siap gak siap aku harus siap." gumam Diana pelan. Malamnya Agus datang sendirian bertamu.

"Permisi, apa kabar Om?" tanya Agus ketika sudah masuk dan disuruh duduk oleh ayah Sidiq.

"Om sehat Alhamdulillah. Meski sudah gak bisa kerja berat tapi Om masih bersyukur Gus. Kamu kapan rencana ke Bombana?" tanya ayah Sidiq.

"Alhamdulillah Om. Rencana lusa saya berangkat Om setelah lamaran. Karena kasihan juga anak² jika ditinggal terlalu lama." jelas Agus.

"Diana, kok lama nak!" tegur ayah, Diana masih didalam membuat minuman.

"Sebentar ayah." jawab Diana, rumah mereka kecil jadi tidak perlu disamperin, cukup dipanggil sudah terdengar.

"Sebelum kamu datang melamar Diana, apa kamu serius dengan dia?" tanya ayah mode serius sehingga Agus menelan salivanya dengan susah.

"Iye Om, saya serius." ucap Agus terbata karena gemetar. "Serem juga Om Sidiq kalau mode begini." batin Agus.

"Jadi begini Gus. Diana sudah tidak punya ibu, dia anak pertama saya. Apa kamu bisa menerima dia apa adanya?" tanya sang ayah Diana.

"Saya terima dia apa adanya Om." jawabnya kembali terbata, padahal Agus berusaha untuk rileks.

"Bagus memang harus begitu. Oya jika suatu saat kamu tidak dapat menerimanya kembali, maka kembalikan kepada Om secara baik-baik seperti saat kamu memintanya. Dia sangat berharga Gus!" nasehat ayah Sidiq.

"Insya Allah Om, saya akan menjaganya." jawab Gus mulai tenang, dia melihat Diana didekat pintu masuk ruang tamu.

"Oh, Diana sudah datang. Minum airnya Gus, Om tinggal dulu." ucap ayah pamit masuk ke dalam kamarnya istirahat.

"Ngobrol apa sama ayah?" tanya Diana membuka percakapan. Agus baru selesai minum, dia menyimpan kembali minuman yang dibuat kan oleh Diana.

Agus menarik nafas sebelum menjawab pertanyaan Diana. "Gak ada kok, hanya pembahasan laki-laki. Jadi kamu gimana? Lanjut kerja di Morowali?" tanya Agus menatap Diana.

"Aku sudah resign dari sana. Tadi aku sudah masukkan lamaranku di Kampus dan sekolah-sekolah terdekat disini." jawab Diana jujur.

"Boleh minta nomor ponselmu?" tanya Agus hati-hati. Mereka sudah akan lamaran dan menikah tapi tidak pernah komunikasi lewat telefon. Aneh!

"Boleh. Ini." Diana menyodorkan ponselnya supaya Agus melihatnya langsung nomor telefonnya.

"Terima kasih Diana." Diana hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Gus, aku ingin bicara serius denganmu." ucap Diana memulai pembahasan ke inti. "Kamu yakin denganku?" tanya Diana pelan. Agus menatap Diana serius.

"Iya." jawab Agus singkat. Agus berpikir bahwa jika orang tuanya setuju maka dia pun akan terima apa adanya. Dia susah jatuh cinta, dulu pernah jatuh cinta tapi sebelum cintanya diungkapkan sudah gugur sebelum berjuang.

"Kamu ragu ya? Sebaiknya kamu pikirkan ulang sebelum kita lamaran Gus, kamu tau kan masa lalu ku?" tanya Diana lagi dengan suara lirih.

"Aku tahu semuanya Diana, kamu ingat Adi? Dia yang mengajakku untuk menyebarkan gosip itu tapi aku menolaknya. Kamu tau kenapa? Karena aku memiliki kakak perempuan, dan ibuku perempuan Diana." jelas Agus bijak.

Agus penyayang keluarga, dia memiliki satu kakak perempuan dan juga satu adik laki-laki. Agus Abdullah namanya, alumni Sarjana Pendidikan Olahraga makanya menjadi guru Olahraga.

"Iya aku ingat sama Adi, dulu aku memang pernah menolaknya. Mungkin dia balas dendam denganku." ucap Diana lirih, tidak heran jika Adi melakukan itu karena memang Adi sifatnya seperti itu. Jika dia menginginkan sesuatu tapi tidak terkabulkan maka dia akan membalasnya.

***

Hai readers ku semua, karya ini hampir gak lanjut karena kurang semangat menulis tapi Alhamdulillah akhirnya bisa lanjut. Bahkan ada karya Thor tentang Rumah Panggung dihapus karena kurang semangat, khawatirnya kurang pembaca. Tapi akhirnya Thor memberi semangat untuk diri sendiri dalam berkarya ☆☆☆☆☆

1
Nurul Hanifah
lanjut bonbab thor
Hani
Wah, terima kasih sarannya. Itu sangat membantu meningkatkan kualitas karya.
Author GG
sampe sini dulu, nanti balik ambil sandal /Shame/
Hani: /Good/
Hani: mksh kk
total 3 replies
Author GG
semangat, setiap tulisan pasti menemukan pembacanya /Hey/
Hani: aamiin. terima kasih supportnya yaaa. semangat juga, setiap orang pasti memiliki rezekinya masing-masing
total 1 replies
Author GG
bukan apa ini ya ...
Hani: aku juga baru perhatikan saat baca ulang.. gak typo jd dikira udah benar ngetiknya /Facepalm/
Author GG: oalah, tadi bolak balik baca itu biar paham, ternyata../Hey/
total 5 replies
Author GG
helehh 🙄
Hani: /Sob/
total 1 replies
Author GG
mending ditulis oleh-oleh, hehe saran aja ..
Nurul Hanifah
kayaknya Zain hanya penolong sementara thor
Hani
Hai readers, kalau baca mulai bab 1 dan semua sampai habis ya supaya gak mempengaruhi retensinya. Terima kasih orang baik.
Hani
yang mampir tolong baca sampai habis ya!!! karena itu akan mempengaruhi retensi kk /Pray/
miilieaa
seru thor/Drool/
Hani: sama sama...
miilieaa: terimakasih kak/Drool/
total 3 replies
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Memang guru jama sekarang ya, benar-benar bejad
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Saya mampir thor
Hani: tq yaa
total 1 replies
Nurul Hanifah
keren thor
Nurul Hanifah
semangat update thor
Hani
♡♡♡
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪👍👍🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
Semangat🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: 😁😇😍👍🙏
Hani: tq so much kk
total 2 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪💪💪👍🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
👍👍👍👍👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!